BAB 19 D. MACAM-MACAM HARGA PENJUAL DAN PEMBELI



BAB 19 D
MACAM-MACAM HARGA PENJUAL DAN PEMBELI


D.  Macam-Macam Harga Penjual dan Pembeli
1.    para penjual dan pembeli mempunyai penilaian (harga) terhadap barang yang diperjualbelikan  yang dinamakan harga subjektif.
2.    harga subjektif ada 2 macam yaitu :
a.   harga subyektif pembeli yaitu harga barang atau jasa yang diinginkan pembeli.
b.   harga subyektif penjual yaitu harga barang atau jasa yang diinginkan penjual.
3.    harga subjektif belum tentu sama dengan harga pasar (harga keseimbangan).
4.    pembeli jika dihubungkan dengan harga subjektif dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a.   pembeli marginal, yaitu pembeli yang memiliki daya beli sama dengan harga pasar
b.   pembeli submarginal, yaitu pembeli yang memiliki daya beli lebih rendah dari harga pasar
c.   pembeli supermarginal, yaitu pembeli yang memiliki daya beli lebih tinggi dari harga pasar.
5.   penjual memiliki harga subjektif berbeda-beda sehingga penjual dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a.   penjual marginal, yaitu penjual yang harga pokoknya sama dengan harga di pasar
b.   penjual supermarginal, yaitu penjual yang harga pokoknya di atas harga pasar
c.   penjual submarginal, yaitu penjual yang harga pokoknya di bawah harga pasar.  

 
-----oOo-----

BAB 19 C. HARGA PASAR



BAB 19 C
HARGA PASAR (HARGA KESEIMBANGAN)


C.  Harga Pasar (Harga Keseimbangan)
  1. Pengertian Harga Pasar
a.    permintaan selalu berhubungan dengan pembeli, sedangkan penawaran berhubungan dengan penjual,  jika penjual dan pembeli berinteraksi maka terjadilah kegiatan jual beli.
b.    pada saat terjadi kegiatan jual beli di pasar, maka antara penjual dan pembeli melakukan tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan harga.
c.    pembeli selalu menginginkan harga yang murah agar uang yang dimiliki dapat memperoleh barang yang banyak. sebaliknya, penjual menginginkan harga tinggi dengan harapan memperoleh keuntungan yang banyak.
d.    perbedaan tersebut menimbulkan tawar-menawar harga, sehingga harga yang telah disepakati kedua belah pihak antara penjual dengan pembeli disebut harga pasar.
e.    pada harga pasar, jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta, sehingga harga pasar atau harga keseimbangan (ekuilibrium).
 2.  Ada 2 macam harga suatu barang :
a.    harga asli (natural price) atau harga pokok produksi yaitu harga yang terdiri dari sejumlah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang tersebut berupa biaya bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja, dll.
b.    harga pasar (market price) yaitu harga suatu barang yang berlaku di pasar yang dipengaruhi oleh hukum penawaran dan hukum permintaan.
 3. Terbentuknya harga pasar
a.   faktor pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan penawaran. permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan ((Penawaran atau S (Suplai) = Permintaan atau D (Demand)).
b.    harga keseimbangan terbentuk melalui proses tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai kesepakatan harga. dalam proses ini, penjual menurunkan harga permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan bersama atau titik keseimbangan pasar atau ekuilibrium (titik E).
c.    apabila jumlah permintaan di pasar lebih banyak dari jumlah penawaran maka akan terjadi
kelebihan permintaan (shortage).
d.    proses terbentuknya harga pasar/harga keseimbangan dapat terjadi jika :
1)    antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar, sehingga terdapat kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
2)    dalam proses tawar-menawar, penjual menurunkan harga permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan bersama.
e.    hasil atau output keseimbangan adalah banyaknya barang yang diperjualbelikan pada titik potong kurva permintaan dan kurva penawaran. 
f.     keseimbangan kurva penawaran dan kurva permintaan yang menghasilkan harga pasar sehingga dapat digambarkan sebagai berikut : 

Tabel Permintaan dan Penawaran  Buah Apel

Titik
Harga Buah Jeruk (Rp/kg)
Jumlah Buah Apel yang Diminta (kg)
Jumlah Buah Apel yang Ditawarkan (kg)
A
5.000,00
1000
100
B
6.000,00
900
200
C
7.000,00
800
300
D
8.000,00
700
400
E
9.000,00
600
450
F
10.000,00
500
500
G
11.000,00
400
700
H
12.000,00
300
800
I
13.000,00
200
900
J
14.000,00
100
1000


Kurva Permintaan dan Penawaran  Buah Apel



g.   apabila penawaran diujudkan dalam bentuk kurva S (S = Suplay atau Penawaran) dan permintaan diujudkan dalam bentuk kurva D (Demand atau Permintaan), maka harga pasar (harga keseimbangan / E = Ekuilibrium) akan terjadi pada saat kurva S berpotongan dengan kurva D. Titik potong kedua kurva itu menunjukkan keseimbangan antara penawaran (kurva S) dan permintaan (kurva D).  
h.   Kesimpulan kurva Permintaan dan Penawaran  Buah Apel :
1)    pada tingkat harga apel Rp10.000,00 jumlah barang yang diminta dan jumlah barang yang
ditawarkan seimbang, tingkat harga ini disebut harga keseimbangan, dan outputnya disebut output keseimbangan.
2)    titik E adalah titik potong kurva permintaan dan penawaran, sehingga titik E disebut titik keseimbangan.
3)    pada harga apel dibawah Rp10.000,00 jumlah barang yang diminta lebih besar daripada jumlah yang ditawarkan, sehingga selisih jumlah barang itu disebut kelebihan permintaan, atau kekurangan barang (shortage).
4)    pada harga apel diatas Rp10.000,00 jumlah barang yang tawarkan lebih banyak daripada jumlah barang yang diminta, maka selisih jumlah tersebut disebut kelebihan penawaran (surplus).
Keterangan :
Penempatan simbol-simbol pada kurva permintaan, kurva penawaran, dan kurva harga keseimbangan akan dijelaskan lebih lanjut pada saat pelajaran di kelas.


-----oOo-----