IPS K.8 BAB 1. KONDISI FISIK, WILAYAH, DAN PENDUDUK INDONESIA



Mata Pelajaran           :  Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester        :   VIII (Delapan) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran          :   2017 / 2018
Standar Kompetensi   :   1.   Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar      :  1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik, wilayah, dan penduduk.
Penyusun                   :        AMIR ALAMSYAH, S.Pd.


BAB 1
 KONDISI FISIK, WILAYAH, DAN PENDUDUK INDONESIA

A.  Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Kondisi Alam Dan Penduduk
 1. Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi.
 2. letak geografis Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan di   antara  dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.


 3. Pengaruh Letak Geografis Indonesia ada 2 yaitu :
a.   Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Alam :
1)   Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan.
2)   Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berembus setiap 6 bulan sekali berganti arah, sehingga menyebabkan  di Indonesi terjadi musim kemarau dan musim hujan.
1)   Indonesia dilalui garis khatulistiwa, sehingga mendapat panas sepanjang tahun dan memiliki tingkat penguapan cukup tinggi.
b. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Penduduk ada 3 yaitu :
1)   Indonesia banyak dipengaruhi kebudayaan asing dalam bidang teknologi, seni, bahasa, peradaban, dan agama.
2)   Indonesia terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak mitra kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
3)   Indonesia berada pada lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia yang ramai, sehingga menunjang kegiatan perdagangan dan menambah sumber devisa negara.

B.  Pengaruh Letak Astronomi Indonesia
 1. Letak astronomi adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya.
 2. Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada diantara 6 º LU – 11 º LS dan diantara
95 º BT – 141 º BT, dengan wilayah Indonesia paling :
a.   utara adalah Pulau Weh di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di 6 º LU.
b.   selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11 º LS.
c.   barat adalah di ujung utara Pulau Sumatra yang berada pada 95 º BT.
d.   timur di Kota Merauke yang berada pada 141 º BT.


 3. Garis Lintang :
a.   Garis lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa.
b.   wilayah Indonesia berdasarkan letak lintangnya berada di antara 6º LU – 11 º LS, sehingga menyebabkan atau mempengaruhi Indonesia menjadi beriklim tropis.
c.   ciri-ciri iklim tropis :
1)   memiliki curah hujan tinggi
2)   memiliki hutan hujan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi
3)   menerima penyinaran matahari sepanjang tahun
4)   banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
d.   Pengaruh letak astronomi Indonesia berdasarkan garis lintang yaitu :
1)    hanya memiliki dua jenis musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
2)    memiliki curah hujan dan kelembaban tinggi, akibatnya indonesia memiliki hutan hujan
tropis yang luas dengan segala potensinya.
3)    pemanasan matahari berlangsung sepanjang tahun (temperatur rata-rata 26,3 ͦ C).
4)    panjang waktu siang dan malam relatif sama dan tetap sepanjang tahun.
 4. Garis Bujur :
a.   Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan    selatan bumi.  Bumi dibagi menjadi 180 º garis bujur timur (BT) dan 180 º garis bujur barat (BB). Perhitungan garis bujur 0 º dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London di Inggris.
b.    Garis bujur dipergunakan untuk menentukan waktu suatu daerah.
c.    Letak astronomi Indonesia di antara 95 º BT – 141 º BT.
d.    Pengaruh Letak astronomi Indonesia berdasarkan garis bujur adalah Indonesia memiliki 3 daerah waktu yaitu :
1)   Daerah Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), meliputi seluruh Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia Barat = GMT (Greenwich Mean Time) + 7 jam.
2)   Daerah Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tengara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur , Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah = GMT + 8 jam.
3)   Daerah Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan pulau- pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur = GMT + 9 jam.



C.  Pengaruh Letak Geologis
1. Letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan pada tubuh bumi.
2. Letak geologis wilayah Indonesia adalah :
a.   menjadi bagian dari 2 rangkaian pegunungan (Sirkum) besar di dunia, yaitu Sirkum Mediterania (melewati Sumatera, Jawa, bali, NTB, NTT, sampai Kep. Banda) dan Sirkum Pasifik (melewati Kalimantan dan Sulawesi), serta wilayah Papua dilalui Pegunungan Lingkar Australia.
b.   terletak pada pertemuan lempeng litosfer, yaitu lempeng Indonesia-Australia yang bertumbukan dengan lempeng Asia.
c.   terletak pada 3 daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul dan Daerah Laut Pertengahan Australia Asiatis.


3. Dampak/akibat/pengaruh letak geologis Indonesia ada 3 yaitu :
a.   Indonesia banyak memiliki gunung berapi, sehingga dapat menyuburkan tanah disekitarnya
b.   Wilayah Indonesia menjadi labil, sehingga sering terjadi gempa bumi tektonik dan gempa    bumi vulkanik
c.   Indonesia diberbagai tempat banyak memiliki barang tambang seperti minyak bumi, gas alam, emas, batubara, biji besi, timah, bauksit.

D.  Hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia
1.   Wilayah Indonesia di antara 6 º LU – 11 º LS dan merupakan daerah tropis dengan 2 musim yakni musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap 6 bulan sekali, berupa :
a.   musim kemarau biasanya berlangsung antara bulan April sampai Oktober
b.   musim penghujan biasanya berlangsung antara bulan Oktober sampai April
c.   masa pancaroba, yaitu masa peralihan antara musim hujan dengan musim kemarau (mareng)  dan masa peralihan antara musim kemarau dengan musim hujan (labuh)
2.   Terjadinya perubahan musim disebabkan oleh terjadinya peredaran semu matahari setiap tahun.
3.   Peredaran semu matahari adalah gerakan semu matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang balik utara 23½ º LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang balik selatan 23½ º LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.
4.   Setiap hari terjadi pergeseran dari letak terbit/terbenamnya dibandingkan letak yang kemarin. Pergeseran disebabkan oleh proses perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi), sehingga yang berubah adalah posisi bumi terhadap matahari dan akibat perputaran bumi mengelilingi matahari terjadi pergeseran semu letak terbit/terbenamnya matahari.
5. Terbentuknya Angin Muson :
a.   Perubahan letak terbitnya matahari berpengaruh terhadap intensitas cahaya matahari pada wilayah yang berkaitan langsung dengan tempat lintasan peredaran semu matahari.
b.   Salah satu akibat dari peredaran semu tahunan matahari adalah terjadinya perubahan gerakan angin yang dikenal dengan angin muson.
c.   Angin muson adalah angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan selalu berganti arah.
b.   Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu :
1) Angin muson barat
Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, saat kedudukan semu matahari di belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia dan tekanan udara minimum di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke Australia (tekanan tinggi ke rendah). Karena angin melalui Samudra Hindia, maka anginnya banyak  mengandung uap air, sehingga bulan Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim penghujan.


2)  Angin muson timur
Bertiup bulan April sampai September, dimana kedudukan semu matahari di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di Australia tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering, sehingga Indonesia mengalami musim kemarau.

E. Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia
1.   Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman. Keberadaan hutan tropis yang subur merupakan surga bagi aneka satwa, mulai dari berbagai jenis hewan melata, mamalia, aneka ragam serangga sampai pada jenis burung.
2.   Faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna :
a.   faktor tanah
b.   faktor manusia
c.   faktor bentang alam atau relief tanah
d.   faktor iklim, meliputi : curah hujan, temperatur udara, angin, dan kelembapan udara.
3. Persebaran Flora di Indonesia
a.   Beberapa jenis tumbuhan ada yang bersifat endemik, yaitu jenis tumbuhan yang hanya terdapat di Indonesia.
b.   Tumbuhan di Indonesia juga menunjukkan gejala cauliflora, yaitu adanya bunga dan buah pada batang dan dahan, serta tidak pada pucuknya. Misalnya belimbing, durian, nangka, duku. Aneka ragam jenis flora (dunia tumbuhan) bisa dijumpai di dalam hutan.
c.   Menurut UU Pokok Kehutanan No. 5 Tahun 1967, hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungannya, dan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.
 4. Jenis hutan dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu :
 a. Jenis hutan berdasarkan iklim digolongkan menjadi 4 yaitu :
1)   Hutan hujan tropis, dengan ciri-ciri:
a.   pohonnya berdaun lebar,
b.  daunnya menghijau sepanjang tahun,
c.   terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat sejenis rotan.
2)   Hutan musim, terdapat di daerah tropis yang memiliki musim hujan dan kemarau, dengan ciri-cirinya :
a.   pohonya jarang,
b.  ketinggian pohon antara 12 - 35 meter,
c.   pada musim kemarau daunnya meranggas dan musim penghujan bersemi.
3)   Hutan sabana atau savanna :
a.   yaitu padang rumput yang diselingi pepohonan perdu.
b.  banyak terdapat di daerah tropis yang curah hujannya relatif kurang.
c.   Di wilayah Indonesia, banyak dijumpai di daerah Nusa Tenggara.
4)   Hutan bakau atau mangrove :
a.   merupakan hutan khas di daerah pantai tropik.
b.  fungsinya yaitu :
a)   melindungi pantai dari bahaya abrasi, yakni pengikisan lapisan tanah oleh gelombang laut.
b)   tempat berkembangbiak berbagai jenis ikan dan udang.
b.  Berdasarkan jenis pohon, hutan diklasifikasikan:
1)   Hutan homogen :
a.   yaitu hutan yang ditumbuhi hanya satu jenis tumbuhan saja, misalnya hutan pinus, hutan  jati, karet, durian, kelapa sawit, dll.
b.  dibuat dengan tujuan tertentu, misal untuk penghijauan atau untuk industri.
c.   Hutan hasil reboisasi pada umumnya termasuk hutan homogen.
2)   Hutan heterogen :
a.   hutan yang ditumbuhi beranekaragam jenis tumbuhan.
b.  hutan heterogen disebut juga hutan belukar atau hutan yang masih asli belum ada campur tangan manusia, contohnya hutan tropis.
c.  Berdasarkan fungsinya, hutan diklasifikasikan:
1)   Hutan lindung, berfungsi :
a.   sebagai penyaring air ke dalam tanah untuk cadangan air tanah dan menghambat laju perjalanan air di dalam tanah atau disebut fungsi hidrologis.
b.  mencegah banjir.
c.   melindungi tanah dari erosi.
2)   Hutan suaka alam :
a.   yaitu hutan yang berfungi sebagai pelindung jenis flora dan fauna tertentu.
b.  hutan ini terdiri dari suaka margasatwa dan cagar alam, misalnya cagar alam Rafflesia Bengkulu untuk melindungi dan menjaga kelestarian Bunga Rafflesia Arnoldi.
3)   Hutan produksi :
a.   hutan yang berfungsi untuk diambil hasilnya sebagai bahan industri.
b.  Misalnya hutan jati, hutan karet, hutan pinus, hutan buah durian, dan lain-lain.

d.  Berdasarkan Manfaatnya, hutan dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
  1) Manfaat langsung :
Secara langsung hutan menghasilkan berbagai jenis kayu dan nonkayu yang berperan penting sebagai bahan produksi. Keberadaan hutan menjadi potensi sumber daya alam yang menguntungkan bagi devisa negara.
 2) Manfaat tidak langsung
Secara tidak langsung hutan memiliki berbagai fungsi atau manfaat yang berdampak positif terhadap kelangsungan kehidupan manusia, yaitu :
a)   fungsi klimatologis, sebagai penyegar atau pembersih udara.
b)   fungsi orologis, sebagai penyaring atau pembersih air.
c)   fungsi strategis, sebagai sarana pertahanan dan perlindungan dalam peperangan.
d)   fungsi estetis, untuk keindahan dan sarana rekreasi.
e)   fungsi hidrologis, berperan menyimpan air hujan.
5.  Persebaran Flora (tumbuh-tumbuhan) di Indonesia :
a.   Jenis tumbuh-tumbuhan yang ada pada suatu wilayah  belum tentu terdapat pada wilayah lain.
b.   Jenis-jenis flora di Indonesia ada 3 yaitu :
     1) Flora di Indonesia Bagian Barat :
a)   flora di wilayah Indonesia bagian Barat didominasi vegetasi hutan hujan tropis yang selalu basah, karena curah hujan dan kelembapan yang cukup tinggi.
b)   Jenis-jenis flora Indonesia Bagian Barat memiliki kesamaan ciri dengan flora di Benua Asia pada umumnya.  
c)   flora tipe Asia (Asiatis) memiliki ciri-ciri :
 Ø memiliki berbagai jenis tumbuhan kayu yang berharga, misalnya jati, meranti, kruing, kamper, mahoni, beringin, kina, rotan, dan sejenisnya.
 Ø selalu hijau sepanjang tahun dan bersifat heterogen.
 Ø  terdapat tumbuhan endemik (hanya ada di daerah tertentu), yaitu bunga Raflesia Arnoldi di Sumatera.
 Ø  banyak dijumpai kawasan hutan mangrove (hutan bakau) di pantai Timur Sumatra, pantai Barat dan Selatan Kalimantan, serta pantai Barat dan Utara Pulau Jawa.
     2) Flora di Indonesia Bagian Tengah :
a)   merupakan daerah peralihan dengan wilayah di Pulau Sulawesi, kepulauan di sekitarnya, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
b)   Di kawasan ini tidak dijumpai hutan yang lebat. Jenis hutannya hanya hutan semusim atau hutan homogen yang tidak lebat, bahkan di kawasan Nusa Tenggara hanya dijumpai sabana dan stepa. Sabana adalah padang rumput luas dengan tumbuhan kayu di sana-sini, sedangkan stepa adalah tanah kering yang hanya ditumbuhi semak belukar. Kondisi ini terjadi karena di wilayah Nusa Tenggara curah hujannya relatif lebih sedikit bila dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia.
c)   Jenis tumbuhan yang mendominasi di wilayah Indonesia bagian tengah antara lain, jenis palma, kayu cendana, kayu putih, kemiri, cemara, dan pinus.
3) Flora di Indonesia Bagian Timur
a)   Flora di wilayah Indonesia bagian Timur didominasi oleh hutan hujan tropis, tetapi jenis tumbuhannya berbeda dengan jenis tumbuhan di wilayah Indonesia bagian Barat.
b)   Jenis flora di wilayah hutan hujan tropis bagian Timur memiliki kesamaan dengan flora di kawasan Benua Australia, sehingga jenis floranya bersifat Australis. Salah satu flora ciri khas di kawasan Indonesia Timur yaitu bunga anggrek.
c)   Flora Australis terdapat di Papua dan pulau-pulau sekitarnya berupa :
 Ø  hutan hujan tropis berupa pepohonan tinggi dan lebat seperti kayu putih dan matoa
 Ø  hutan sagu dan nipah.
 Ø hutan lumut pada dataran tinggi atau pegunungan.
6.  Persebaran fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Kelompok fauna Asiatis (kelompok barat)  :
1)   adalah hewan yang berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.Wilayah ini dulu dikenal sebagai Paparan Sunda dan merupakan bagian dari Benua Asia.
2)   wilayah kelompok fauna barat dengan tengah dipisahkan oleh Garis Wallacea.
3)   jenis-jenis fauna/hewannya yaitu :
a)   Harimau terdapat di Jawa, Madura, dan Bali.
b)   Beruang terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
c)   Gajah terdapat di Sumatra, mirip dengan gajah di India.
d)   Badak terdapat di Sumatra, Jawa, mirip dengan badak yang
e)   terdapat di Malaysia, Thailand, Myanmar, dan India.
f)    Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan.
g)   Mawas (orang utan) terdapat di Kalimantan dan Jawa.
h)   Siamang (kera berwajah hitam dan tidak berekor) terdapat di Sumatra.
i)    Tapir terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
j)    Kera babon terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
b. Kelompok fauna Australis Asiatis (kelompok tengah ) :
1)   merupakan campuran fauna Asia dan Austalia, meliputi jenis hewan yang berada di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
2)   wilayah kelompok fauna tengah dengan timur dipisahkan oleh Garis Weber. 
3)   jenis fauna/hewannya yaitu : 
     a)   Biawak dan komodo terdapat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. 
     b)   Anoa (mirip lembu dan hidup liar) di Sulawesi. 
     c)   Babi rusa dengan taring panjang dan melengkung di Sulawesi dan Maluku bagian Barat.
     d)   Burung Maleo terdapat di Sulawesi dan kepulauan Sangihe.
c. Kelompok fauna Australis (kelompok timur) :
1)   merupakan kelompok hewan yang berada di Paparan Sahul, meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
2)   jenis fauna/hewannya yaitu : 
     a)   Kanguru pohon (hewan berkantong di Papua) 
     b)   Tikus berkantong dan musang berkantong di Maluku bagian Timur dan Papua. 
     c)   Burung Kaswari di Papua, Kepulauan Aru, dan pulau Seram. 
     d)   Burung cendrawasih di Papua dan dan Kepulauan Aru.
e)   Burung kakatua berjambul merah dan berbulu jambul putih di Maluku.
7.  Perbedaan ciri-ciri fauna Asiatis dan fauna Australis :

No.
Fauna Asiatis
Fauna Australis
1
binatang menyusui besar-besar
binatang menyusui kecil-kecil
2
terdapat bermacam-macam kera
tidak terdapat jenis kera
3
jenis ikan air tawar banyak
jenis ikan air tawar sedikit
4
jenis burung berwarnawarni sedikit
jenis burung berwarna banyak
5
binatang menyusui berkantung sedikit
binatang menyusui berkantung  banyak

8.  Garis Wallacea dan garis Weber dalam persebaran fauna di Indonesia :
a.   Garis Wallacea dalam persebaran fauna di Indonesia yaitu garis yang memisahkan wilayah kelompok fauna barat dengan kelompok fauna tengah yang terletak diantara pulau Kalimantan dengan Pulau Sulawesi.
b.   Garis garis Weber dalam persebaran fauna di Indonesia yaitu garis yang memisahkan wilayah kelompok fauna tengah dengan kelompok fauna timur yang terletak diantara Pulau Sulawesi dengan Kepulauan Maluku.


9. Jenis Fauna yang Dilindungi dan Upaya Pelestariannya
a.   Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 421 Tahun 1970 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 327 Tahun 1972, hewan  yang dilindungi adalah harimau sumatra, harimau jawa, macan
kumbang, jalak bali, burung gosong, burung maleo, monyet hitam, kakatua, rusa bawean, kanguru pohon, beo nias, ikan pesut, lumba-lumba, musang.
b.   Untuk melindungi hewan tersebut didirikan cagar alam dan suaka margasatwa, antara lain :
1)   Di Pulau Jawa
a.   Cagar alam Ujung Kulon melindungi badak, banteng, merak, rusa, dan buaya.
b.   Cagar alam Cibodas, Cianjur, sebagai cadangan air karena wilayah tersebut curah hujannya sangat tinggi.
c.   Suaka margasatwa Baluran dan Meru Betiri, Banyuwangi, Jawa Timur melindungi banteng, kerbau liar, harimau jawa, dan rusa.
d.   Cagar alam Pangandaran, melindungi banteng.
e.   Cagar alam Gunung Gede, Bogor, melindungi kijang dan rusa.
f.    Cagar alam Pulau Dua, melindungi burung laut.
2)   Di Pulau Sumatra
a.   Suaka margasatwa Gunung Leuser, Aceh Utara, melindungi orang utan, badak, gajah, dan harimau Sumatra.
b.  Suaka Margasatwa Pulau Siberut, Way Kambas, dan Gunung Sakinco, melindungi harimau, tapir, beruang, rusa, badak, gajah sumatra.
c.   Cagar alam Limbo Pati, Sumatra Barat, melindungi tapir. dan siamang.
3)   Di Pulau Kalimantan
Cagar alam dan suaka margastwa Tanjung Putting dan Kutai untuk melindungi orang   utan, banteng, rusa sambar.
4)   Di Pulau Nusa Tenggara
Suaka margasatwa di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, melindungi komodo, kerbau liar, dan kuda liar.
5)   Di Pulau Sulawesi
Suaka margasatwa Dumoga Bone dan Gunung Tangkoko di ujung utara Minahasa melindungi anoa, babi rusa, dan kuskus.
6)   Di Maluku   
a.   Suaka margasatwa Wae Nua, melindungi burung kasuari.
b.  Suaka margasatwa Pulau Baun di Kepulauan Aru untuk melindungi burung  cenderawasih.
    
F.  Persebaran Jenis Tanah Dan Pemanfaatannya Di Indonesia
1.   Tanah adalah batuan yang sudah lapuk bercampur dengan sisa makhluk hidup, air, dan udara. serta menjadi lapisan bagian atas bumi tempat tumbuhnya tanaman. Kondisi tanah di Indonesia dikenal kesuburannya sehingga ketika ditanami suatu tanaman dapat tumbuh dan memberikan manfaat kepada pemiliknya.
2.   Suatu tanah dikatakan subur apabila memenuhi 3 syarat-syarat sebagai berikut :
a.   banyak mengandung unsur hara atau zat-zat yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhannya
b.   cukup mengandung air untuk melarutkan unsur hara agar dapat diserap akar tumbuhan
c.    struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang.
3.   Jenis-jenis tanah di Indonesia antara lain :
a. tanah gambut (tanah organosol) :
1)  adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air (rawa) dan kekurangan unsur hara karena sirkulasi udara tidak lancar, proses penghancuran tidak sempurna, kurang baik untuk pertanian.
2)   banyak terdapat di Kalimantan Barat, Sumatra bagian timur, dan Papua.
b. tanah mergel :
1)  adalah tanah campuran dari batuan kapur, pasir, dan tanah liat yang  dikarenakan hujan yang tidak merata.
2)  banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara.
c. tanah renzina (tanah kapur hitam) :
1)   adalah tanah yang terbentuk dari batuan di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
2)   berwarna hitam dan sedikit memiliki unsur hara.
3)   banyak terdapat di daerah berkapur/bergamping, Contohnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra, di Gunung Kidul (DIY).
d. tanah endapan atau tanah alluvial :
1)   adalah tanah yang terbentuk karena pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses pelarutan air. Terdapat di sepanjang lembah, bantaran sungai, daratan rendah, daerah pertemuan sungai dengan laut.
2)   jenis tanah ini merupakan tanah subur
3)  banyak terdapat di Jawa bagian utara, Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat dan bagian selatan.
e. tanah humus :
1)   adalah tanah hasil pelapukan tumbuhan (bahan organik), berwarna hitam kecoklatan.
2)   sangat subur sehingga cocok untuk pertanian tanaman kelapa, nanas, padi, dll.
3)  banyak ditemukan dihutan dengan pohon yang lebat, contohnya di Jawa Barat, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua.
f. tanah terrarosa :
1)   adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur.
2)   tanah terrarosa banyak terdapat di daerah dolina dan merupakan daerah pertanian yang kurang subur.  
3)   daerah persebarannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
 g. tanah vulkanis (tanah gunung api) :
1)   adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan gunung berapi.
2)   jenis tanah ini sangat subur dan cocok untuk pertanian.
3)   jenis tanah ini banyak terdapat di daerah Jawa, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera, dan Sulawesi.
h. tanah podzol  :
1)   adalah tanah terbentuk karena temperatur rendah dan curah hujan yang tinggi, sifatnya mudah basah, dan subur jika terkena air.
2)   jenis tanah ini berwarna merah dan kuning keabu-abuan, kandungan unsur hara rendah dan tidak subur dan cocok untuk perkebunan dan banyak terdapat di pegunungan tinggi.
3)   terdapat di daerah pegunungan tinggi di Jawa Barat, Kalimantan, Sumatara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
4)   tanah podzol baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete.
i.  tanah laterit :
1)   adalah tanah yang terbentuk karena temperatur dan hasil pencucian dari curah hujan yang tinggi, dengan warna ke kuning-kuningan.
2)   jenis tanah ini tandus, kurang unsur hara, dan kurang subur.
3)   banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Barat, Lampung,  dan Sulawesi Tenggara.
4)   tanah laterit baik untuk kelapa dan jambu mete. 
j.  tanah pasir :
1)   adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen dan tidak berstruktur.
2)   Jenis tanah ini kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan organik.
3)   banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi.
k. tanah litosol (tanah berbatu-batu) :
1)   adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang masih baru terbentuk sehingga butirannya besar.
2)   cirinya miskin unsur hara dan mineral masih terikat pada butiran besar sehingga kurang subur dan hanya cocok untuk pohon-pohon besar di hutan
3)   banyak terdapat di Pulau sumatara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku bagian selatan, Papua.
4)   Tanah litosol kurang subur, sehingga hanya cocok untuk pohon-pohon besar.
 l. tanah mediteran (tanah kapur) :
1)   adalah tanah hasil pembentukan batu kapur keras dan batuan sedimen yang memiliki warna merah sampai coklat.
2)   kurang subur tetapi cocok untuk tanaman palawija, tembakau, jati, dan jambu mete.
3)   banyak terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara.   
m. tanah regosol :
1)   adalah tanah yang memiliki ciri butirannya kasar, warna kelabu hingga kuning, dan kadar organik rendah.
2)   cocok untuk tanaman palawija, tebu, tembakau, dan buah-buahan. banyak terdapat di Pulau Sumatra, jawa, dan Nusa Tenggara.
n. tanah latosol :
1)   adalah tanah yang memiliki ciri-ciri berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan organik sedang, dan bersifat asam.
2)   cocok untuk tanaman padi, palawija, kelapa, karet, kopi, kelapa sawit, dan buah-buahan.

G. Kondisi Penduduk Indonesia
1.   Pembagian Ras Penduduk Indonesia
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dibedakan menjadi 4 kelompok ras yaitu:
a.   Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.
b.   Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
c.   Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
d.   Kelompok ras Melayu Mongoloid, dibedakan menjadi 2(dua) golongan yaitu :
1)   Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain Suku Batak, Suku Toraja, Suku Dayak.
2)   Ras Deutro Melayu (Melayu Muda) antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, Bali.
2.   Masyarakat Indonesia juga terdiri dari kelompok warga keturunan Cina (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, keturunan Eropa (ras Kaukasoid), dll dan hidup berdampingan membaur menjadi satu warga negara Indonesia.
3.   Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme. Salah satu perekat suku bangsa yang berbeda-beda di Indonesia adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang termasuk rumpun bahasa Austronesia.
            4.   Keanekaragaman Suku Bangsa
a.   Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis) yang masing-masing memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda.
b.   Hasil penelitian Hilderd Geertz, Indonesia terdiri dari 300 etnis yang berbeda-beda
c.   Penelitian MA Jaspan, masyarakat Indonesia terdiri atas 366 etnis dengan kriteria pada bahasa daerah, kebudayaan serta susunan masyarakatnya.
d.   Penelitian Van Vollenhoven menyatakan masyarakat Indonesia terbagi menjadi 19 lingkaran hukum adat dengan berbagai suku bangsa (etnis) yang ada di dalamnya.
            5.   Perbedaan antara etnis yang satu dan lainya di Indonesia terdapat dalam hal :
a.   perbedaan bahasa daerah.
b.   perbedaan tata susunan kekerabatan, misalnya ada yang menganut patrilineal, matriliniel, dan parental.
c.   perbedaan adat istiadat, contoh dalam upacara perkawinan, upacara adat, hukum adat, dll.
d.   perbedaan sistem mata pencaharian.
e.   perbedaan teknologi, misalnya bentuk arsitektur rumah/bangunan adat, peralatan kerja masih tradisional.
f.    perbedaan kesenian daerah.
            6.   Faktor yang menyebabkan perbedaan bahasa dan adat istiadat adalah :
a.   keadaan dan letak geografis yang berbeda.
b.   pemukiman penduduk yang terpisah-pisah di pulau-pulau terpencil yang menghambat kontak dengan daerah lain.
c.   latar belakang sejarah yang berbeda.
d.   lingkaran hukum adat dan kemasyarakatan yang berlainan.

Soal Latihan dan Pekerjaan Rumah

Kerjakan soal-soal berikut ini secara benar, singkat, dan jelas!
1.   Sebutkan 2 pengaruh letak geografis Indonesia terhadap keadaan alam!
2.   Sebutkan 3 pengaruh letak geografis Indonesia terhadap keadaan penduduk!
3.   Apakah pengaruh letak astronomi Indonesia berdasarkan letak garis lintang di antara 6º LU - 11 º LS dan bagaimanakah ciri-cirinya?
4.   Apakah pengaruh letak astronomi Indonesia berdasarkan garis bujur di antara 95 º BT – 141 º BT?
5.   Bagaimanakah proses terjadinya musim penghujan di Indonsia?
6.   Sebutkan 3 dampak/akibat/pengaruh letak geologis Indonesia!
7.   Faktor apa sajakah yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia?
8.   Sebutkan wilayah pulau-pulau yang merupakan flora-fauna tipe Asiatis dan flora-fauna tipe Australis!
9.   Sebutkan 4 ciri flora tipe Asia (tipe Asiatis)!
10.    Sebutkan 2 fungsi hutan bakau atau mangrove dan 3 fungsi hutan lindung!
11.    Apakah pengertian hutan homogen dan hutan heterogen serta berikanlah contohnya masing-masing!
12.    Jelaskan 5 fungsi atau manfaat hutan secara tidak langsung!
13.    Sebutkan masing 4 contoh fauna tipe Asiatis, tipe Australis Asiatis, dan tipe Australis!
14.     Apakah pengertian garis Wallacea dan garis Weber dalam persebaran fauna di Indonesia?
15.    Sebutkan 4 cagar alam dan suaka margasatwa beserta hewan yang dilindungi di Pulau Jawa!
16.     Apakah pengertian tanah  regosol, tanah litosol, dan tanah latosol?
17.    Sebutkan 3 jenis tanah yang subur dan 3 jenis tanah tidak subur di Indonesia serta daerah penyebarannya!
18.    Jelaskan 2 kelompok ras Melayu Mongoloid!
19.    Apakah yang menjadi perbedaan antara etnis yang satu dengan etnis lainya?
20.    Sebutkan 4 hal yang menyebabkan perbedaan bahasa dan adat istiadat pada suatu wilayah tertentu!

------------ o O o ------------