IPS
7 Tema 2C
Pembiasaan
Diri dalam Kebutuhan
(Penyusun
: Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)
Pembangunan
Berkelanjutan
adalah sebuah upaya sistematis dan terpadu untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Konsep ini pertama kali dipopulerkan
melalui Laporan Brundtland pada tahun 1987. Tujuannya adalah menciptakan
keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang saling terkait
dan mendukung satu sama lain.
2. Dasar Hukum Pembangunan
Berkelanjutan
Di
Indonesia, beberapa dasar hukum yang menjadi landasan Pembangunan Berkelanjutan
antara lain:
a.
Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b.
Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
c.
Peraturan
Presiden Nomor 59 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable
Development Goals (SDGs).
3.
Prinsip
Pembangunan Berkelanjutan
No. |
Prinsip |
Penjelasan |
a. |
Prinsip Keadilan |
Pembangunan
harus dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dan generasi mendatang. |
b. |
Prinsip Keterkaitan (Integrasi) |
Menyatukan
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan agar tidak ada sektor yang dirugikan. |
c. |
Prinsip Kehati-hatian |
Jika
ada potensi dampak negatif dari suatu kegiatan, tindakan pencegahan harus
diambil. |
d. |
Prinsip Keanekaragaman |
Pembangunan
harus menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati dan budaya. |
e. |
Prinsip Partisipasi |
Melibatkan
seluruh pemangku kepentingan (pemerintah, swasta, dan masyarakat) dalam
proses pembangunan. |
4. Karakteristik Pembangunan Berkelanjutan
No. |
Karakteristik |
Penjelasan |
a. |
Holistik |
Memandang
pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak terpisah-pisah. |
b. |
Jangka Panjang |
Berorientasi pada keberlanjutan
untuk masa depan, bukan hanya keuntungan jangka pendek. |
c. |
Inklusif |
Memastikan tidak ada kelompok
yang tertinggal dan semua orang mendapatkan manfaat dari pembangunan. |
d. |
Fleksibel |
Mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan kondisi dan tantangan yang muncul. |
e. |
Sistemik |
Memahami bahwa setiap tindakan
memiliki dampak berantai pada seluruh sistem. |
f. |
Partisipatif |
Melibatkan peran
aktif dari berbagai pihak, dari tingkat lokal hingga global. |
Berikut
adalah 17 tujuan global yang disepakati oleh negara-negara anggota PBB sebagai
agenda pembangunan hingga tahun 2030.
No. |
Tujuan |
Penjelasan |
1) |
Tanpa Kemiskinan |
Mengakhiri
kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensi di mana pun. |
2) |
Tanpa Kelaparan |
Mengakhiri
kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi. |
3) |
Kehidupan Sehat & Sejahtera |
Menjamin
kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua usia. |
4) |
Pendidikan Berkualitas |
Menjamin
pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, serta mempromosikan
kesempatan belajar. |
5) |
Kesetaraan Gender |
Mencapai
kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. |
6) |
Akses Air Bersih & Sanitasi |
Menjamin
ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan. |
7) |
Energi Bersih & Terjangkau |
Menjamin
akses ke energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. |
8) |
Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi |
Mempromosikan
pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan pekerjaan penuh. |
9) |
Industri, Inovasi, & Infrastruktur |
Membangun
infrastruktur yang tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan
berkelanjutan. |
10) |
Berkurangnya Kesenjangan |
Mengurangi
ketidaksetaraan di dalam dan di antara negara-negara. |
11) |
Kota & Permukiman Berkelanjutan |
Menjadikan
kota dan permukiman manusia inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. |
12) |
Konsumsi & Produksi Bertanggung Jawab |
Menjamin
pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. |
13) |
Penanganan Perubahan Iklim |
Mengambil
tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. |
14) |
Ekosistem Lautan |
Melestarikan
dan menggunakan secara berkelanjutan sumber daya kelautan untuk pembangunan. |
15) |
Ekosistem Daratan |
Melindungi,
memulihkan, dan mempromosikan penggunaan ekosistem daratan yang
berkelanjutan. |
16) |
Perdamaian, Keadilan, & Kelembagaan Kuat |
Mempromosikan
masyarakat damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan. |
17) |
Kemitraan untuk Mencapai Tujuan |
Menguatkan
cara implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan. |
6.
Pilar
Pembangunan Berkelanjutan & Contoh
Empat
pilar ini merupakan fondasi utama dari Pembangunan Berkelanjutan yang saling
mendukung satu sama lain.
Pilar |
Fokus
Utama |
Contoh
Konkret |
Sosial |
Menciptakan
keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat, tanpa ada yang tertinggal. |
Program
bantuan sosial untuk keluarga miskin, penyediaan layanan kesehatan dan
pendidikan yang merata, pemberdayaan perempuan. |
Lingkungan |
Melindungi
dan mengelola sumber daya alam untuk menjamin keberlanjutan ekosistem. |
Penggunaan
energi terbarukan (surya, angin), reboisasi hutan, pengelolaan sampah terpadu
(3R: Reduce, Reuse, Recycle). |
Ekonomi |
Menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien. |
Pengembangan
ekonomi hijau (green economy), investasi pada industri ramah
lingkungan, promosi pariwisata ekologis (eco-tourism). |
Hukum & Tata Kelola |
Membangun
kerangka hukum dan kelembagaan yang kuat, transparan, dan akuntabel. |
Penegakan
hukum yang adil, pemberantasan korupsi, partisipasi publik dalam pembuatan
kebijakan. |
7. Contoh Pembangunan Berkelanjutanerkelanjutan
No. |
Contoh Pembangunan Berkelanjutan |
Penjelasan |
a. |
Ekonomi Hijau |
Pengembangan sektor ekonomi yang ramah
lingkungan, seperti pariwisata ekologis (eco-tourism) atau pertanian organik,
yang tidak merusak alam. |
b. |
Transportasi Publik |
Pembangunan sistem transportasi massal yang
efisien dan ramah lingkungan, seperti Transjakarta atau MRT,
untuk mengurangi emisi dari kendaraan pribadi. |
c. |
Pengelolaan Sampah |
Penerapan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
dan bank sampah untuk mengurangi volume limbah yang dibuang ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir). |
d. |
Pendidikan Inklusif |
Penyediaan akses pendidikan yang merata bagi
semua anak, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau memiliki
keterbatasan fisik. |
e. |
Energi Terbarukan |
Pemanfaatan sumber energi bersih, seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Pembangkit Listrik Tenaga Angin
(PLTA), sebagai pengganti bahan bakar fosil. |
f. |
Pertanian Organik |
Menerapkan metode pertanian yang
tidak menggunakan pestisida kimia untuk menjaga kesuburan tanah dan kesehatan
petani. |
a.
Pengertian Masalah Pokok Ekonomi
Masalah
pokok ekonomi adalah masalah dasar yang dihadapi oleh setiap masyarakat,
baik individu maupun negara, dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
dengan sumber daya yang terbatas. Masalah ini timbul karena adanya
kelangkaan (scarcity). Pilihan yang dibuat untuk mengatasi kelangkaan
ini menentukan sistem ekonomi suatu negara.
b. Masalah Pokok Ekonomi Klasik
Masalah
pokok ekonomi klasik berfokus pada kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Masalah |
Penjelasan |
Contoh |
Produksi
(What to produce?) |
Masalah
bagaimana suatu barang diproduksi dan apa saja yang dibutuhkan dalam proses
produksi, seperti tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal. |
Sebuah
perusahaan ingin memproduksi kue. Mereka harus memutuskan bahan baku apa yang
akan digunakan, resep apa yang paling efektif, dan jenis mesin apa yang
dibutuhkan. |
Distribusi
(How to distribute?) |
Masalah
bagaimana barang atau jasa dapat sampai ke tangan konsumen. |
Sebuah
pabrik baju di Bandung harus memutuskan cara mengirimkan produknya ke
toko-toko di seluruh Indonesia. Apakah akan menggunakan truk, kereta api,
atau kapal? |
Konsumsi
(For whom to consume?) |
Masalah
bagaimana barang yang sudah didistribusikan dapat dinikmati oleh konsumen. |
Sebuah
keluarga memutuskan untuk membeli dan menggunakan sepatu olahraga yang baru
mereka beli dari toko. |
c. Masalah Pokok Ekonomi Modern
Masalah
pokok ekonomi modern muncul sebagai jawaban dari perkembangan ekonomi dan lebih
menekankan pada pilihan dan prioritas.
Masalah
Pokok Ekonomi Modern |
Penjelasan |
Contoh |
Apa Barang yang Akan Diproduksi? (What?) |
Masalah
ini adalah tentang menentukan jenis dan jumlah barang atau jasa yang harus
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena sumber daya terbatas,
tidak semua kebutuhan bisa terpenuhi. |
Sebuah
negara harus memilih antara memproduksi lebih banyak kendaraan umum atau
lebih banyak mobil pribadi. Opsi lainnya, pemerintah harus memilih apakah
akan memproduksi senjata militer atau fasilitas kesehatan seperti rumah
sakit. |
Bagaimana Cara Memproduksi Barang Tersebut? (How?) |
Masalah
ini berkaitan dengan metode dan teknologi yang digunakan dalam proses produksi.
Tujuannya adalah memproduksi barang dengan efisien, baik itu menggunakan
padat karya (banyak tenaga kerja) atau padat modal (banyak mesin). |
Sebuah
pabrik tekstil harus memutuskan apakah akan menggunakan mesin otomatis yang
mahal dan canggih (padat modal) untuk memproduksi pakaian dalam jumlah besar,
atau mempekerjakan lebih banyak penjahit (padat karya) untuk produksi yang
lebih detail. |
Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi? (For Whom?) |
Masalah
ini adalah tentang bagaimana hasil produksi akan didistribusikan kepada
masyarakat. Kriteria distribusi bisa berdasarkan kemampuan membeli,
kebutuhan, atau pemerataan. |
Pemerintah
harus memutuskan apakah akan mendistribusikan subsidi pendidikan hanya kepada
keluarga miskin atau kepada semua warga negara. |
--------- Selamat Belajar ---------