IPS 7 Tema 4C

 

IPS 7 Tema 4C

Pemberdayaan Masyarakat

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)


1.   Pengertian dan Fungsi Uang

Aspek

Penjelasan

Contoh

Pengertian Uang

Uang adalah alat tukar yang diterima secara umum dalam transaksi ekonomi untuk pembelian barang dan jasa. Nilainya diakui dan dijamin oleh pemerintah.

Rupiah (IDR), Dolar Amerika (USD), Euro (EUR).

2 Fungsi Asli Uang

a.     Alat Tukar (Medium of Exchange): Uang digunakan untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa tanpa perlu sistem barter yang rumit.

b.     Satuan Hitung (Unit of Account): Uang berfungsi sebagai standar untuk mengukur nilai atau harga suatu barang dan jasa.

a.    Alat Tukar: Membeli buku di toko dengan uang tunai.

 

b.   Satuan Hitung: Harga sebuah smartphone dicatat sebesar Rp10.000.000,00.

7 Fungsi Turunan Uang

a.    Alat Pembayaran Utang: Uang digunakan sebagai alat untuk melunasi utang atau pembayaran di masa depan, seperti dalam transaksi kredit.

b.   Alat Penyimpan Nilai: Uang dapat disimpan dan digunakan di masa depan tanpa kehilangan nilainya secara signifikan.

 

c.    Alat Pemindah Kekayaan: Uang memudahkan pemindahan aset dari satu orang ke orang lain atau dari satu tempat ke tempat lain.

d.   Pendorong Kegiatan Ekonomi: Ketersediaan uang memfasilitasi transaksi, investasi, dan konsumsi, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

e.    Alat Pembentuk Modal: Uang dapat digunakan untuk mengumpulkan modal atau investasi, seperti pembelian saham atau aset produksi.

f.    Penentu Harga: Harga barang dan jasa ditentukan oleh jumlah uang yang bersedia dibayarkan.

 

g.   Penstabil Harga: Kebijakan moneter oleh bank sentral menggunakan uang untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga.

a.    Pembayaran Utang: Membayar cicilan motor setiap bulan.

 

b.   Penyimpan Nilai: Menabung uang di bank untuk kebutuhan di masa depan.

 

c.    Pemindah Kekayaan: Mengirim uang kepada keluarga di luar kota.

 

d.   Pendorong Kegiatan Ekonomi: Transaksi jual-beli di pasar mendorong perputaran ekonomi.

 

e.    Pembentuk Modal: Menggunakan uang untuk membeli mesin produksi baru.

 

f.    Penentu Harga: Harga suatu barang ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar.

 

g.   Penstabil Harga: Bank Indonesia menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.


2.   Pendapatan

Aspek

Penjelasan

Contoh

Pengertian

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh individu, perusahaan, atau negara dari berbagai sumber selama periode waktu tertentu. Pendapatan bisa berasal dari upah, gaji, laba usaha, atau investasi.

Gaji bulanan seorang karyawan, laba bersih sebuah perusahaan, atau pendapatan bunga dari deposito.

Sumber

·     Pendapatan Individu: Upah, gaji, bonus, honorarium, dan komisi.

·     Pendapatan Perusahaan: Laba dari penjualan produk atau jasa.

·     Pendapatan Negara: Pajak, bea masuk, dan laba dari BUMN.

·     Individu: Gaji seorang guru.

 

·     Perusahaan: Penjualan mobil.

 

·     Negara: Pajak penghasilan.

Manfaat

·     Indikator Kesejahteraan: Tingkat pendapatan mencerminkan kemampuan seseorang atau negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

·     Basis Perhitungan Pajak: Pendapatan menjadi dasar untuk menghitung jumlah pajak yang harus dibayar.

·     Alat Pengukuran Ekonomi: Pendapatan digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara, seperti Produk Domestik Bruto (PDB).

·     Kesejahteraan: Pendapatan yang tinggi memungkinkan keluarga untuk membeli rumah dan mobil.

·     Pajak: Seseorang dengan pendapatan di atas batas tertentu wajib membayar pajak.

 

·     PDB: Kenaikan pendapatan nasional menunjukkan pertumbuhan ekonomi.

Rumus

·     Pendapatan Individu: Pendapatan = Gaji + Bonus + Komisi

·     Pendapatan Perusahaan: Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Barang Terjual

·     Individu: Seorang sales mendapat gaji Rp4 juta ditambah komisi Rp1 juta. Total pendapatan = Rp4 jt + Rp1 jt = Rp5 jt.

·     Perusahaan: Perusahaan menjual 1.000 unit barang seharga Rp100.000 per unit. Total pendapatan = 1.000 x Rp100.000 = Rp100.000.000.

Contoh Soal

·     Sebuah toko menjual 500 pasang sepatu dengan harga Rp250.000 per pasang. Berapa total pendapatan toko tersebut?

·     Penyelesaian:

Total Pendapatan = Jumlah Sepatu x Harga Sepatu

Total Pendapatan = 500 x Rp250.000

Total Pendapatan = Rp125.000.000


3.   Tabungan

Aspek

Penjelasan

Contoh

Pengertian

Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi dan dialokasikan untuk penggunaan di masa depan. Tabungan merupakan bentuk investasi sederhana dan dapat disimpan di bank, koperasi, atau di rumah.

Menyisihkan Rp500.000 dari gaji bulanan untuk disimpan di bank.

3 Manfaat

·      Dana Darurat: Menyediakan dana siap pakai untuk kebutuhan mendesak yang tidak terduga, seperti biaya pengobatan atau perbaikan kendaraan.

·       Menghindari Utang: Dengan memiliki tabungan, seseorang tidak perlu berutang untuk memenuhi kebutuhan mendesak atau mencapai tujuan finansial.

·      Alat Investasi: Tabungan dapat menjadi modal awal untuk berinvestasi dalam instrumen yang lebih menguntungkan, seperti saham atau properti.

·      Dana Darurat: Menggunakan tabungan untuk membayar biaya operasi yang tiba-tiba.

·      Menghindari Utang: Membeli motor secara tunai dengan uang tabungan, bukan dengan kredit.

·      Alat Investasi: Menggunakan tabungan untuk membeli reksa dana.

5 Tujuan

·      Jangka Pendek: Untuk membeli barang yang dibutuhkan dalam waktu dekat, seperti gadget atau tiket konser.

·      Jangka Menengah: Untuk tujuan yang lebih besar, seperti uang muka rumah atau biaya pernikahan.

·      Jangka Panjang: Untuk tujuan besar di masa depan, seperti dana pensiun atau biaya pendidikan anak.

·      Pendidikan: Untuk membiayai studi lanjutan, kursus, atau pendidikan anak-anak.

·      Kebutuhan Hari Tua: Untuk memastikan ketersediaan finansial yang stabil di masa pensiun.

·      Jangka Pendek: Menabung untuk membeli sepatu baru dalam 3 bulan.

·      Jangka Menengah: Menabung untuk uang muka mobil dalam 3 tahun.

·      Jangka Panjang: Menabung untuk dana pensiun dalam 20 tahun.

·      Pendidikan: Menabung untuk membiayai kuliah.

·      Hari Tua: Menabung di produk dana pensiun.

Rumus

Tabungan = Pendapatan - Konsumsi

Rumus ini menunjukkan bahwa tabungan adalah sisa dari pendapatan setelah dikurangi pengeluaran untuk konsumsi.

Rumus:

Jika pendapatan bulanan Rp7.000.000 dan konsumsi Rp5.000.000, maka tabungan adalah Rp2.000.000.

Contoh Soal

Dinda memiliki pendapatan bulanan sebesar Rp8.000.000. Setiap bulan, ia mengalokasikan Rp5.500.000 untuk pengeluaran rutin. Berapa jumlah tabungan Dinda setiap bulan?

Penyelesaian:

Tabungan = Pendapatan - Konsumsi

Tabungan = Rp8.000.000 - Rp5.500.000

Tabungan = Rp2.500.000

 

4.   Investasi

Berikut ringkasan mengenai investasi, mencakup pengertian, tujuan, ciri-ciri investasi yang baik dan bodong, serta jenis-jenisnya.

a.   Pengertian Investasi

Aspek

Keterangan

Definisi

Investasi adalah penanaman modal atau dana, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan harapan mendapatkan keuntungan atau manfaat di masa mendatang.

Inti

Sederhananya, investasi adalah kegiatan menempatkan aset saat ini untuk menghasilkan nilai atau keuntungan yang lebih besar di masa depan.

    b.   Tujuan Investasi

Tujuan

Keterangan

Mengembangkan Aset

Tujuan utama adalah untuk meningkatkan nilai kekayaan atau aset yang dimiliki agar tidak tergerus inflasi dan terus bertumbuh seiring waktu.

Mencapai Kebebasan Finansial

Membangun aset pasif yang dapat menghasilkan pendapatan secara berkala, sehingga individu tidak lagi bergantung pada pendapatan dari pekerjaan.

Menyiapkan Dana Masa Depan

Mengumpulkan dana untuk tujuan jangka panjang, seperti dana pensiun, pendidikan anak, atau pembelian rumah.

Melawan Inflasi

Menjaga daya beli uang agar tidak menurun seiring kenaikan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu.

     c.    Ciri-Ciri Investasi yang Baik

Ciri-Ciri

Keterangan

Terdaftar dan Diawasi OJK

Lembaga pengelola investasi memiliki izin resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukkan legalitas dan kredibilitas.

Keuntungan yang Rasional

Menawarkan keuntungan yang masuk akal dan sebanding dengan risiko yang ada. Tidak ada investasi yang menjanjikan keuntungan sangat tinggi dalam waktu singkat.

Risiko Dijelaskan Secara Transparan

Pihak pengelola memberikan informasi yang jelas dan jujur mengenai potensi risiko yang mungkin terjadi.

Transparansi Informasi

Semua informasi produk, laporan kinerja, dan biaya tertera dengan jelas dan dapat diakses dengan mudah.

    d.    Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari

Ciri-Ciri

Contoh

Menjanjikan Keuntungan Sangat Tinggi

Janji keuntungan 100% dalam sebulan atau sejenisnya. Tidak ada investasi legal yang bisa memberikan return sebesar itu secara konsisten.

Tidak Memiliki Izin Resmi

Entitas investasi tidak terdaftar di OJK atau lembaga pengawas terkait, menunjukkan bahwa operasionalnya ilegal.

Produk atau Model Bisnis Tidak Jelas

Dana investor dikumpulkan, tetapi tidak ada penjelasan transparan mengenai produk atau aset apa yang diinvestasikan.

Skema Piramida atau Ponzi

Keuntungan yang diberikan berasal dari dana investor baru, bukan dari hasil investasi yang sebenarnya. Skema ini akan runtuh ketika tidak ada investor baru.

Memaksa Mencari Anggota Baru

Investor diwajibkan merekrut orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau bonus.

Ada Tekanan untuk Cepat Bergabung

Terdapat unsur urgensi dan paksaan agar calon investor segera menyetor dana tanpa berpikir matang.

Pengembalian Macet di Tengah Jalan

Di awal mungkin lancar, tetapi lama-kelamaan pembayaran keuntungan mulai tersendat hingga akhirnya macet.

Identitas Pengelola Tidak Jelas

Pengelola investasi sulit dihubungi, tidak memiliki kantor fisik, atau tidak transparan mengenai identitasnya.

     e.    Jenis-Jenis Investasi

Jenis Investasi

Keterangan

Contoh

Investasi Langsung

Individu membeli dan mengelola aset investasi secara langsung tanpa perantara.

·     Properti: Membeli rumah atau apartemen untuk disewakan.

·     Emas: Membeli emas batangan dan menyimpannya sendiri.

Investasi Tidak Langsung

Individu berinvestasi melalui pihak ketiga atau manajer investasi yang mengelola dana.

·     Reksa Dana: Mengumpulkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan pada berbagai aset (saham, obligasi) oleh manajer investasi.

·     Saham: Membeli saham perusahaan melalui sekuritas atau broker.


5.   Literasi Keuangan

a.   Pengertian Literasi Keuangan

Aspek

Keterangan

Definisi

Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan seseorang yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan guna mencapai kesejahteraan finansial.

Sumber

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    b.   Tingkatan Literasi Keuangan

Tingkat

Pengertian

Contoh

Well Literate

Individu memiliki pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan yang memadai mengenai lembaga, produk, serta jasa keuangan. Mereka memahami fitur, manfaat, risiko, dan hak-kewajiban terkait produk keuangan dan mampu menggunakannya dengan bijak.

Seseorang yang memahami manfaat asuransi jiwa dan kesehatan, lalu secara aktif membeli produk tersebut yang sesuai dengan kebutuhannya. Mereka juga rutin berinvestasi di saham atau reksa dana dan tahu cara menganalisis risikonya.

Sufficient Literate

Individu memiliki pengetahuan dan keyakinan yang baik tentang lembaga dan produk keuangan, termasuk fitur, manfaat, dan risikonya. Namun, mereka belum memiliki keterampilan yang memadai untuk menggunakan produk tersebut secara optimal.

Seseorang yang mengetahui manfaat investasi saham dan reksa dana, tetapi masih ragu atau tidak tahu cara memulainya dan lembaga mana yang tepercaya.

Less Literate

Individu hanya memiliki pengetahuan dasar tentang lembaga, produk, dan jasa keuangan tanpa memahami manfaat, risiko, atau fitur-fiturnya.

Seseorang yang hanya tahu tentang bank dan produk tabungan, tetapi tidak mengerti tentang investasi, asuransi, atau pinjaman dengan baik. Mereka cenderung menghindari produk keuangan lain karena tidak memahaminya.

Not Literate

Individu tidak memiliki pengetahuan maupun keyakinan terhadap lembaga dan produk keuangan. Mereka tidak familier dengan produk keuangan apa pun.

Seseorang yang sama sekali tidak mengetahui tentang bank, asuransi, atau investasi. Mereka menyimpan uangnya di rumah dan tidak tertarik menggunakan layanan keuangan formal.


     c.    Kategori Keuangan Keluarga Menurut Remund

Kategori

Pengertian

Pengetahuan Keuangan

Memahami konsep dasar keuangan, seperti inflasi, bunga majemuk, dan manajemen utang.

Komunikasi Keuangan

Kemampuan untuk berdiskusi dan berkomunikasi secara efektif tentang masalah keuangan dengan keluarga atau pasangan.

Manajemen Keuangan Pribadi

Kemampuan untuk mengelola keuangan sehari-hari, termasuk membuat anggaran, menabung, dan membayar tagihan tepat waktu.

Perilaku Keuangan

Sikap dan kebiasaan yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan finansial, seperti menabung secara rutin dan menghindari utang konsumtif.

Kemampuan Memilih Produk Keuangan

Memiliki kemampuan untuk memilih dan menggunakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, seperti memilih asuransi atau instrumen investasi yang tepat.

 

6.   Pengelolaan Keuangan Keluarga

     a.   Pengertian Pengelolaan Keuangan Keluarga

Aspek

Keterangan

Definisi

Pengelolaan keuangan keluarga adalah suatu proses perencanaan, penganggaran, pengawasan, dan evaluasi terhadap sumber daya finansial yang dimiliki keluarga untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan mencapai tujuan di masa depan.

Inti

Pengelolaan ini berfokus pada bagaimana pendapatan keluarga dialokasikan secara bijak untuk pengeluaran, tabungan, dan investasi.

b.  Tujuan Pengelolaan Keuangan Keluarga

Tujuan

Keterangan

Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari

Memastikan semua kebutuhan dasar keluarga (makanan, sandang, papan) terpenuhi dengan baik.

Mencapai Tujuan Finansial Jangka Pendek & Jangka Panjang

Merencanakan dan menabung untuk tujuan spesifik, seperti membeli kendaraan, rumah, dana pendidikan anak, atau dana pensiun.

Menciptakan Ketenangan Finansial

Meminimalisasi stres akibat masalah keuangan, seperti utang berlebihan atau pengeluaran tidak terduga.

Membangun Aset dan Kekayaan

Mengalokasikan dana untuk investasi agar kekayaan keluarga dapat terus bertumbuh dan tidak tergerus inflasi.

Menghindari Utang Konsumtif

Mengelola pengeluaran agar tidak terjebak dalam utang yang tidak produktif dan berisiko tinggi.

c.    Keuntungan Pengelolaan Keuangan Keluarga

Keuntungan

Keterangan

Contoh

Kehidupan Finansial yang Terencana

Anggaran yang jelas membantu keluarga mengendalikan pengeluaran dan memprioritaskan kebutuhan.

Keluarga membuat anggaran bulanan yang memisahkan dana untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, dan hiburan. Hal ini membuat pengeluaran lebih terarah.

Adanya Dana Darurat

Keluarga memiliki cadangan dana untuk menghadapi situasi tidak terduga seperti sakit atau kehilangan pekerjaan, tanpa harus berutang.

Seorang ayah tiba-tiba mengalami kecelakaan, namun keluarga bisa segera menutupi biaya pengobatan menggunakan dana darurat yang sudah disiapkan.

Terbebas dari Utang

Pengelolaan yang baik membantu keluarga melunasi utang yang ada dan menghindari penumpukan utang baru.

Keluarga berhasil melunasi cicilan rumah lebih cepat dari jadwal karena secara konsisten mengalokasikan sebagian pendapatan untuk membayar utang pokok.

Meningkatkan Kesadaran Finansial

Setiap anggota keluarga menjadi lebih bertanggung jawab dan sadar akan pentingnya uang, tabungan, dan investasi.

Anak-anak mulai diajarkan menabung dan memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan.

Tujuan Finansial Tercapai

Dengan perencanaan yang matang, impian seperti membeli rumah, liburan keluarga, atau dana pensiun dapat tercapai lebih cepat.

Sebuah pasangan berhasil mengumpulkan uang muka untuk membeli rumah pertama mereka setelah tiga tahun menabung dan berinvestasi secara disiplin.

     d.   Langkah-Langkah Pengelolaan Keuangan

Langkah

Keterangan

Contoh

1)    Menyusun

Tujuan Keuangan

Menentukan target finansial yang ingin dicapai, baik dalam jangka pendek (1-3 tahun), menengah (3-5 tahun), maupun jangka panjang (> 5 tahun). Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART).

·     Jangka Pendek: Mengumpulkan dana darurat sebesar tiga bulan pengeluaran.

·     Jangka Menengah: Mengumpulkan uang muka untuk membeli rumah dalam 5 tahun.

·     Jangka Panjang: Memiliki dana pensiun yang cukup untuk 20 tahun ke depan.

2)    Menyusun

Rencana Pendapatan

Mengidentifikasi semua sumber pendapatan yang masuk secara rutin. Langkah ini membantu individu memahami seberapa besar sumber daya finansial yang bisa dikelola.

Mencatat seluruh pendapatan bulanan dari gaji, bisnis sampingan, bonus, atau sewa properti.

3)    Menyusun

Rencana Pengeluaran

Menyusun anggaran atau alokasi dana untuk berbagai pos pengeluaran. Metode yang umum digunakan adalah 50/30/20, di mana 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan/investasi.

Membuat alokasi bulanan: Rp5 juta untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi), Rp3 juta untuk keinginan (belanja, nonton), dan Rp2 juta untuk tabungan/investasi.

4)    Melakukan Reviu

Secara berkala, meninjau kembali laporan keuangan yang telah dibuat, membandingkan antara anggaran dengan realisasi, dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Setiap akhir bulan, keluarga meninjau pengeluaran. Jika ada pengeluaran yang melebihi anggaran, mereka mencari tahu alasannya dan membuat penyesuaian untuk bulan berikutnya.

     e.    Langkah-Langkah Menyusun Daftar Pengeluaran

Langkah

Keterangan

Contoh

1)   Membedakan

Kebutuhan dan Keinginan

Mengidentifikasi secara cermat pengeluaran mana yang merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi (needs) dan mana yang merupakan keinginan atau gaya hidup (wants) yang bisa disesuaikan atau dihilangkan.

·     Kebutuhan: Biaya makan, sewa tempat tinggal, transportasi untuk bekerja.

·     Keinginan: Kopi di kafe setiap hari, membeli pakaian merek terkenal, liburan ke luar negeri.

2)   Memilih

Prioritas Pengeluaran

Menentukan mana pos pengeluaran yang paling penting dan harus didahulukan. Prioritas biasanya dimulai dari kebutuhan dasar, kewajiban (utang), tabungan, baru kemudian keinginan.

Setelah pendapatan diterima, alokasikan dana pertama untuk membayar tagihan listrik, cicilan utang, dan menabung, baru sisanya digunakan untuk belanja bulanan dan hiburan.

3)   Melakukan Penghematan

pada Pos Pengeluaran

Mencari cara untuk mengurangi biaya di pos pengeluaran tertentu tanpa mengorbankan kualitas hidup secara drastis.

Memasak makanan sendiri untuk makan siang ketimbang membeli, menggunakan transportasi umum, atau mencari diskon saat berbelanja.

4)   Menabung secara Periodik

Mengalokasikan dana tabungan atau investasi secara rutin, idealnya dilakukan di awal setelah mendapatkan penghasilan (pay yourself first), bukan menunggu sisa di akhir.

Setiap tanggal gajian, langsung transfer 20% dari gaji ke rekening tabungan atau investasi sebelum digunakan untuk pengeluaran lain.

5)   Merencanakan Program untuk Masa Mendatang

Menggabungkan langkah-langkah di atas untuk merencanakan dan mencapai tujuan finansial jangka panjang, seperti dana pensiun atau pendidikan anak.

Membuat program tabungan pensiun dengan target tertentu yang dihitung berdasarkan usia dan perkiraan biaya hidup di masa tua. Dana ini disisihkan setiap bulan dan diinvestasikan secara berkala.

     f.    Model Pengelolaan Keuangan

Model

Keterangan

Contoh

Sistem Amplop

Sistem tradisional yang membagi uang tunai ke dalam beberapa amplop berdasarkan pos pengeluaran. Setelah uang dalam amplop habis, pengeluaran untuk pos tersebut harus dihentikan sampai periode berikutnya.

Setelah gajian, Anda membagi uang tunai ke dalam amplop-amplop berlabel "Biaya Transportasi," "Belanja Makanan," dan "Hiburan." Jika uang di amplop "Hiburan" habis sebelum akhir bulan, Anda tidak bisa lagi mengeluarkan uang untuk keperluan hiburan.

Sistem Buku Kas Harian

Sistem pencatatan manual di mana semua transaksi (pemasukan dan pengeluaran) dicatat secara rinci setiap hari. Catatan ini berfungsi untuk melacak aliran uang dan membandingkannya dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Anda memiliki sebuah buku catatan dan mencatat setiap pengeluaran, seperti "Beli kopi Rp 25.000," "Biaya transportasi Rp 50.000," dan seterusnya. Di akhir bulan, Anda menjumlahkan semua pengeluaran untuk melihat ke mana saja uang Anda pergi.

Sistem Kas Keluarga

Sistem yang melibatkan seluruh anggota keluarga dalam proses pengelolaan keuangan. Sistem ini bertujuan untuk transparansi, edukasi, dan tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan finansial keluarga.

Setiap anggota keluarga, termasuk anak-anak, dilibatkan dalam diskusi anggaran bulanan. Anak-anak diberi uang saku dan diajarkan untuk mencatat pengeluaran, sementara orang tua secara terbuka membagikan informasi tentang pendapatan dan alokasi dana.

 7.   Lembaga Keuangan

          a.   Pengertian Lembaga Keuangan

Aspek

Keterangan

Definisi

Lembaga keuangan adalah entitas atau badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan untuk mendukung kegiatan ekonomi, menciptakan stabilitas sistem keuangan, serta menyediakan berbagai layanan finansial lainnya.

b.   Jenis Lembaga Keuangan Bank

Jenis Bank

Keterangan

Contoh

Bank Sentral

Lembaga negara yang memiliki wewenang untuk mengatur, menjaga, dan mengawasi kestabilan nilai mata uang, sistem perbankan, dan kelancaran sistem pembayaran di suatu negara. Bank Sentral tidak melayani masyarakat umum secara langsung.

Bank Indonesia (BI), The Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, Bank of Japan (BoJ).

Bank Umum

Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit atau pinjaman. Bank ini menyediakan berbagai layanan perbankan secara lengkap.

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI).

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk tabungan atau deposito berjangka dan menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan skala kecil dan menengah. BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, seperti layanan giro dan kliring.

BPR Dana Raya, BPR Karyajatnika Sadayana (BPR KS), dan berbagai BPR lokal lainnya yang berfokus di suatu daerah.

     c.    Jenis Lembaga Keuangan Nonbank

Lembaga

Keterangan

Contoh

Pegadaian

Lembaga yang menyediakan jasa pinjaman dengan jaminan barang bergerak seperti emas, perhiasan, atau kendaraan bermotor.

PT Pegadaian (Persero).

Lembaga Asuransi

Perusahaan yang menyediakan jasa pertanggungan risiko kerugian finansial di masa depan, di mana nasabah membayar premi secara berkala.

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, Prudential, AXA Mandiri.

Pasar Modal

Pasar tempat instrumen keuangan jangka panjang (saham, obligasi, dan derivatif) diperdagangkan. Pasar Modal menjadi sarana bagi perusahaan untuk mengumpulkan dana dari publik.

Bursa Efek Indonesia (BEI).

Reksa Dana

Wadah untuk mengumpulkan dana dari investor yang selanjutnya diinvestasikan pada portofolio efek oleh Manajer Investasi. Investor mendapatkan keuntungan dari hasil investasi tersebut.

Reksa Dana Saham Mandiri Investasi, Reksa Dana Pasar Uang Bahana.

Dana Pensiun

Lembaga yang mengelola dana yang disisihkan oleh karyawan dan/atau perusahaan untuk menjamin kesejahteraan finansial di masa pensiun.

BPJS Ketenagakerjaan (untuk Jaminan Hari Tua), Dana Pensiun Perusahaan (Dapen) seperti Dapen BRI.

Lembaga Pembiayaan

Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

Perusahaan leasing (Sewa Guna Usaha), perusahaan factoring (anjak piutang), dan perusahaan kartu kredit.

Koperasi

Badan usaha yang berasaskan kekeluargaan, di mana anggotanya memiliki simpanan pokok dan wajib yang dapat digunakan sebagai sumber pinjaman untuk anggota.

Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Unit Desa (KUD).

Lembaga Keuangan Khusus

Lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk tujuan pembangunan atau sektor tertentu yang tidak bisa dijangkau oleh lembaga keuangan umum.

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Lembaga Keuangan Mikro

Lembaga yang menyediakan layanan keuangan untuk masyarakat berpendapatan rendah atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Bank Wakaf Mikro, Bank BTPN Syariah.


8.   Peran Masyarakat dan Negara dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi pada Era Digital

a.   Karakteristik Utama Ekonomi Digital

Karakteristik

Keterangan

Contoh

Integrasi Global

Batas geografis menjadi kabur, memungkinkan bisnis beroperasi dan menjangkau pasar di seluruh dunia dengan mudah.

Bisnis e-commerce lokal dapat menjual produknya ke pelanggan di negara lain melalui platform seperti Alibaba atau Amazon.

Ketergantungan pada Data

Data menjadi aset paling berharga. Analisis data digunakan untuk memahami perilaku konsumen, mengoptimalkan operasi, dan membuat keputusan strategis.

Perusahaan streaming film menggunakan data tontonan pengguna untuk merekomendasikan film atau serial yang relevan.

Inovasi Berbasis Teknologi

Inovasi produk dan layanan terjadi dengan cepat berkat pemanfaatan teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT).

Pengembangan kendaraan otonom (tanpa pengemudi) atau smart home yang terkoneksi dengan internet.

Platform Berbasis Jaringan

Ekonomi beroperasi melalui platform digital yang menghubungkan produsen dan konsumen secara langsung.

Aplikasi ojek online yang menghubungkan penumpang dengan pengemudi, atau platform Airbnb yang menghubungkan pemilik properti dengan penyewa.

Meningkatnya Sektor Jasa

Sektor jasa, terutama yang berbasis digital seperti konsultasi online, software as a service (SaaS), dan fintech, berkembang pesat.

Perusahaan yang menyediakan jasa akuntansi online atau layanan pembayaran digital.

Kustomisasi Massal

Produk dan layanan dapat disesuaikan dengan preferensi individu dalam skala besar.

Konsumen dapat mendesain sepatu dengan warna dan fitur khusus melalui situs web produsen.

Dominasi Aset Tak Berwujud

Nilai perusahaan lebih banyak berasal dari aset tak berwujud, seperti software, paten, dan merek, ketimbang aset fisik.

Nilai perusahaan teknologi seperti Google atau Facebook sangat bergantung pada inovasi dan kekayaan intelektualnya.

     b.   Manfaat Ekonomi Digital

Manfaat

Keterangan

Contoh

Efisiensi dan Produktivitas

Teknologi digital mengotomatisasi proses bisnis, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan produktivitas.

Perusahaan manufaktur menggunakan robot dan sistem otomatisasi untuk mempercepat proses produksi.

Peningkatan Akses Pasar

Bisnis, terutama UMKM, dapat menjangkau pelanggan baru di luar wilayah geografis mereka melalui platform online.

Seorang pengrajin di desa bisa menjual kerajinannya ke seluruh Indonesia bahkan dunia melalui media sosial atau marketplace.

Penciptaan Lapangan Kerja Baru

Munculnya profesi baru seperti data analyst, digital marketer, content creator, dan software developer.

Banyaknya pekerjaan lepas (freelancer) di bidang penulisan, desain grafis, dan pengembangan web yang dapat dilakukan dari mana saja.

Inklusi Keuangan

Teknologi fintech memungkinkan masyarakat yang tidak memiliki rekening bank (unbanked) untuk mengakses layanan keuangan seperti pembayaran digital dan pinjaman.

Layanan dompet digital (e-wallet) yang memungkinkan transaksi tanpa uang tunai dan tanpa rekening bank.

     c.    Peran Utama Pemerintah di Era Digital

Peran

Keterangan

Contoh

Regulator

Menetapkan regulasi yang mendukung inovasi dan menjaga keamanan, seperti perlindungan data pribadi dan hak kekayaan intelektual.

Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).

Fasilitator

Menyediakan infrastruktur digital yang memadai seperti jaringan internet cepat dan stabil di seluruh wilayah.

Pembangunan proyek Palapa Ring untuk menyediakan akses internet di seluruh pelosok Indonesia.

Inovator

Mendorong penggunaan teknologi dalam pelayanan publik untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi (e-government).

Layanan publik seperti perpanjangan SIM online atau pembayaran pajak daring.

Protektor

Melindungi konsumen dari kejahatan siber, penipuan online, dan investasi ilegal.

OJK dan Kominfo aktif memblokir situs-situs investasi bodong dan memberantas pinjaman online ilegal.

Edukator

Meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknis masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital.

Program pelatihan coding atau digital marketing gratis untuk masyarakat.

Penyedia Insentif

Memberikan insentif fiskal atau non-fiskal untuk mendorong investasi di sektor teknologi.

Memberikan potongan pajak bagi perusahaan teknologi rintisan (startup) atau hibah untuk penelitian dan pengembangan.

Pengembang Ekosistem

Menciptakan ekosistem yang sehat bagi startup dan bisnis digital, misalnya dengan menyediakan inkubator dan akselerator bisnis.

BUMN yang berkolaborasi dengan startup lokal untuk mengembangkan solusi digital.

Diplomat Digital

Berpartisipasi dalam forum global untuk menyusun standar dan kebijakan terkait ekonomi digital.

Delegasi Indonesia yang aktif dalam forum G20 untuk membahas regulasi cross-border data flow.

Pendorong Inklusi

Memastikan bahwa ekonomi digital dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau kurang mampu.

Pemberian subsidi untuk akses internet atau pengadaan perangkat digital di wilayah tertinggal.

Penyedia Modal Ventura

Pemerintah melalui BUMN atau lembaga khusus menyediakan dana untuk membiayai startup yang potensial.

Pendanaan yang disediakan oleh MDI Ventures (anak usaha Telkom) untuk startup teknologi.

      d. Peran Masyarakat di Era Digital

Peran

Keterangan

Contoh

Konsumen Cerdas

Menggunakan platform digital dengan bijak, memverifikasi kredibilitas penjual, dan tidak mudah tergiur oleh penawaran yang tidak masuk akal.

Memastikan toko online memiliki ulasan positif dan reputasi baik sebelum melakukan pembelian.

Pencipta Konten Positif

Memanfaatkan platform digital untuk membuat konten yang edukatif, inspiratif, dan bermanfaat bagi orang lain.

Seorang ahli keuangan membuat video edukasi tentang investasi di media sosial.

Pelaku Usaha Adaptif

Menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produk, melayani pelanggan, dan mengelola bisnis mereka.

Seorang pedagang makanan menggunakan media sosial untuk promosi dan layanan pembayaran digital.

Warga Negara Digital

Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang mendukung ekosistem digital, seperti memberikan masukan pada kebijakan publik melalui platform online.

Mengisi survei atau petisi online yang berkaitan dengan kebijakan digital pemerintah.

Pengguna Bertanggung Jawab

Menjaga etika digital, tidak menyebarkan berita bohong (hoaks), dan berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi.

Tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi kebenarannya dan menjaga privasi data pribadi di media sosial.

---------  Selamat Belajar  ---------