IPS 9 Tema 3B

 

IPS 9 Tema 3B

Tolok Ukur Kemajuan Pembangunan

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)

 

1.   Pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB), dan Produk Nasional Bruto (PNB)

a.   Pertumbuhan Ekonomi

Aspek

Keterangan

Contoh

Pengertian

Kenaikan kapasitas suatu perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa dari satu periode ke periode lain. Pertumbuhan ekonomi diukur dari persentase kenaikan PDB riil.

Jika PDB riil Indonesia tahun 2024 adalah Rp18.000 triliun dan naik menjadi Rp19.000 triliun pada tahun 2025, maka terjadi pertumbuhan ekonomi.

Pentingnya

Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat, perbaikan taraf hidup, dan perluasan kesempatan kerja.

Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 5% per tahun untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran.

     b.   Produk Domestik Bruto (PDB)

Aspek

Keterangan

Contoh

Pengertian

Nilai pasar seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di suatu wilayah dalam satu periode tertentu, baik oleh warga negara sendiri maupun warga negara asing.

Sebuah pabrik di Indonesia, milik perusahaan Jepang, menghasilkan mobil. Nilai produksi mobil tersebut dihitung ke dalam PDB Indonesia.

Rumus

PDB = Konsumsi (C) + Investasi (I) + Pengeluaran Pemerintah (G) + (Ekspor (X) - Impor (M))

Jika pengeluaran konsumsi rumah tangga Rp1.000 triliun, investasi Rp500 triliun, pengeluaran pemerintah Rp300 triliun, dan (Ekspor - Impor) Rp100 triliun, maka PDB-nya adalah Rp1.900 triliun.

     c.    Produk Nasional Bruto (PNB)

Aspek

Keterangan

Contoh

Pengertian

Nilai pasar seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri, dalam satu periode tertentu.

Seorang TKI di Arab Saudi mengirimkan sebagian gajinya ke Indonesia. Pendapatan TKI tersebut dihitung ke dalam PNB Indonesia, tetapi tidak dihitung ke dalam PDB Indonesia.

Rumus

PNB = PDB + (Pendapatan WNI di Luar Negeri - Pendapatan WNA di Dalam Negeri)

Jika PDB Indonesia Rp1.900 triliun, pendapatan TKI di luar negeri Rp50 triliun, dan pendapatan WNA di Indonesia Rp30 triliun, maka PNB Indonesia adalah Rp1.920 triliun.

2.   Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2008-2024

Berikut ringkasan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2008 hingga 2024. Periode ini mencakup berbagai dinamika signifikan, mulai dari dampak krisis keuangan global 2008, fase pertumbuhan stabil, kontraksi tajam akibat pandemi COVID-19, hingga pemulihan ekonomi di era pasca-pandemi. Pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan persentase kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) riil.

Tahun

Laju Pertumbuhan Ekonomi (% dari PDB Riil)

Keterangan

2008

6,01%

Pertumbuhan kuat didukung konsumsi domestik yang stabil, meski terjadi krisis finansial global.

2009

4,63%

Pertumbuhan melambat akibat dampak penuh krisis global yang menekan permintaan ekspor, namun Indonesia relatif resilient.

2010

6,22%

Ekonomi mengalami pemulihan signifikan, didorong oleh lonjakan harga komoditas dan investasi yang meningkat.

2011

6,17%

Pertumbuhan tetap kuat, didukung oleh penguatan investasi dan konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh.

2012

6,03%

Laju pertumbuhan masih di atas 6% meskipun ekonomi global mulai melambat.

2013

5,56%

Pertumbuhan mulai melambat, dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas global.

2014

5,01%

Penurunan harga komoditas berlanjut. Pemerintah mulai fokus pada pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan.

2015

4,79%

Titik terendah dalam dekade ini, dipengaruhi perlambatan ekonomi Tiongkok dan harga komoditas yang rendah.

2016

5,03%

Ekonomi kembali tumbuh di atas 5%, didorong oleh belanja pemerintah yang masif pada proyek infrastruktur.

2017

5,07%

Pertumbuhan stabil di kisaran 5% berkat stabilisasi harga komoditas dan peningkatan investasi.

2018

5,17%

Peningkatan pertumbuhan disebabkan oleh tingginya ekspor dan investasi, serta stabilitas makroekonomi.

2019

5,02%

Pertumbuhan sedikit melambat dari tahun sebelumnya, dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global.

2020

-2,07%

Ekonomi terkontraksi tajam akibat pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas, memukul sektor pariwisata, dan menekan konsumsi.

2021

3,70%

Ekonomi mulai pulih secara bertahap seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial dan peningkatan aktivitas bisnis.

2022

5,31%

Pemulihan yang kuat didukung oleh konsumsi domestik dan lonjakan ekspor berkat kenaikan harga komoditas.

2023

5,05%

Pertumbuhan tetap stabil di atas 5%, didorong oleh daya beli masyarakat yang solid dan investasi.

2024

5,1% (Proyeksi)

Pertumbuhan diproyeksikan stabil di kisaran 5% berkat kelanjutan investasi, konsumsi yang kuat, dan stabilitas politik.

3.   Program Pemerintah terkait Redistribusi Pendapatan Nasional

a.     Pengertian Redistribusi pendapatan nasional

Redistribusi pendapatan nasional adalah upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan pendapatan antara kelompok kaya dan miskin. Ini dilakukan melalui berbagai program yang memindahkan sumber daya dari yang mampu kepada yang membutuhkan. Berikut beberapa program utama pemerintah yang digunakan untuk tujuan ini.

 

b.   Program Pemerintah terkait Redistribusi Pendapatan Nasional

Program

Pengertian

Keterangan

Contoh

Pajak

Iuran wajib yang dibayarkan oleh masyarakat kepada negara berdasarkan peraturan perundang-undangan, tanpa imbalan langsung.

Pajak progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin besar persentase pajaknya) menjadi instrumen utama redistribusi. Dana yang terkumpul digunakan untuk membiayai program sosial.

Pajak Penghasilan (PPh) progresif yang memungut tarif lebih tinggi dari individu berpenghasilan besar.

Subsidi

Bantuan keuangan yang diberikan pemerintah kepada produsen atau konsumen untuk menekan harga jual barang/jasa tertentu, mengurangi beban pengeluaran masyarakat.

Subsidi bertujuan menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah, terutama untuk kebutuhan pokok dan energi.

Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) atau subsidi listrik untuk pelanggan dengan daya listrik rendah.

Asuransi

Program jaminan sosial yang dikelola pemerintah untuk memberikan perlindungan finansial dari risiko tertentu, seperti sakit atau kecelakaan kerja.

Asuransi sosial bersifat wajib, dengan iuran yang dikumpulkan dari seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan manfaat kepada yang membutuhkan.

Program BPJS Kesehatan yang menjamin layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, di mana iuran dari peserta mampu membantu membiayai peserta kurang mampu.

Kredit Lunak

Pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan dengan syarat ringan, seperti suku bunga rendah dan jangka waktu pengembalian yang panjang.

Kredit ini difokuskan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta petani, sehingga mereka memiliki modal untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan pinjaman dengan suku bunga yang disubsidi oleh pemerintah kepada UMKM.


4.   Kualitas Kehidupan

a.   Pengertian Kualitas Kehidupan

Aspek

Keterangan

Definisi

Kualitas kehidupan adalah tingkat kesejahteraan dan kepuasan hidup yang dirasakan oleh individu atau masyarakat. Konsep ini bersifat subjektif dan objektif, mencakup aspek fisik (kesehatan, materi) dan non-fisik (pendidikan, kebebasan, keamanan).

    b.   Indikator Kualitas Kehidupan Menurut IMF

Aspek

Keterangan

Contoh

Fokus Utama

IMF tidak memiliki indeks kualitas kehidupan yang spesifik, namun menggunakan indikator ekonomi makro untuk mengukur kondisi kesejahteraan dan stabilitas suatu negara, yang secara tidak langsung merefleksikan kualitas kehidupan.

Peningkatan PDB per kapita, penurunan tingkat pengangguran, dan stabilnya inflasi.

Fokus Kebijakan

Kebijakan IMF bertujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil, yang diyakini akan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam jangka panjang.

Rekomendasi kebijakan fiskal yang sehat, pengelolaan utang yang bijak, dan reformasi struktural untuk mendorong iklim investasi.

     c.    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) dari PBB

Komponen IPM

Keterangan

Contoh

1)   Harapan Hidup

Mengukur rata-rata usia harapan hidup saat lahir, merefleksikan kondisi kesehatan dan sanitasi masyarakat.

Angka harapan hidup di Indonesia pada tahun 2023 adalah 71,96 tahun.

2)   Pendidikan

Mengukur rata-rata lama sekolah yang telah ditempuh oleh penduduk di atas usia 25 tahun dan harapan lama sekolah anak usia 7 tahun ke atas. Ini merefleksikan akses dan kualitas pendidikan.

Rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia adalah 8,76 tahun, sementara harapan lama sekolahnya mencapai 13,10 tahun.

3)   Standar Hidup Layak

Mengukur kemampuan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mencapai standar hidup layak. Diukur melalui produk nasional bruto (PNB) per kapita yang disesuaikan.

PNB per kapita Indonesia mencapai sekitar USD 4.800, yang menunjukkan daya beli rata-rata penduduk.

4)   Penjelasan HDI

HDI adalah indeks komposit yang menggabungkan tiga komponen di atas untuk memberikan gambaran komprehensif tentang pembangunan manusia, bukan hanya pertumbuhan ekonomi.

Suatu negara bisa memiliki PDB tinggi, namun skor HDI-nya rendah jika harapan hidup dan pendidikannya tidak sejalan.


5.   IPM Indonesia dan Kondisi Terkini

Berikut merupakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dan kondisi terkini dari setiap komponennya. 

IPM adalah indikator untuk mengukur keberhasilan suatu negara dalam membangun kualitas hidup masyarakatnya.

Komponen IPM

Keterangan

Contoh & Kondisi Saat Ini

a.    Tingkat Harapan Hidup saat Kelahiran

Mengukur rata-rata usia harapan hidup seseorang saat lahir. Ini mencerminkan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan, gizi, dan lingkungan hidup.

Kondisi saat ini: Angka Harapan Hidup (AHH) di Indonesia terus meningkat, mencapai 73,96 tahun pada tahun 2023. Artinya, rata-rata bayi yang lahir di Indonesia pada tahun tersebut diharapkan dapat hidup hingga usia 73,96 tahun.

b.   Tingkat Pencapaian Pendidikan

Diukur melalui dua indikator: Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). HLS merefleksikan potensi pendidikan yang akan diperoleh, sementara RLS mengukur pendidikan yang benar-benar telah ditempuh.

Kondisi saat ini: RLS mencapai 8,76 tahun, yang setara dengan rata-rata penduduk Indonesia telah menyelesaikan jenjang SMP. Sementara itu, HLS mencapai 13,10 tahun, yang menunjukkan harapan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan D1 atau D2 di masa depan.

c.    Tingkat Pendapatan Per Kapita

Diukur dengan Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan (PPP), yang merefleksikan standar hidup dan kemampuan ekonomi rata-rata penduduk. Indikator ini menunjukkan daya beli penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Kondisi saat ini: Pengeluaran per kapita disesuaikan di Indonesia terus meningkat, menunjukkan perbaikan daya beli. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah.

 

-------  selamat belajar  -------