IPS 8 Tema 2A
Keragaman Aktivitas Ekonomi Masyarakat
(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)
1. Proses geografis yang memengaruhi/dampaknya pada aktivitas ekonomi
Faktor
Geografis |
Penjelasan |
Dampak pada Aktivitas Ekonomi |
Letak Geografis |
Posisi suatu wilayah di permukaan
bumi, baik secara absolut maupun relatif. |
·
Letak
di jalur perdagangan strategis memicu ekspor-impor, pelayaran, dan logistik. ·
Aksesibilitas
yang baik memudahkan transportasi barang dan jasa. ·
Memicu
pertumbuhan kota-kota pelabuhan atau pusat perdagangan. |
Iklim |
Kondisi atmosfer rata-rata dalam
jangka panjang di suatu wilayah. |
·
Memengaruhi
jenis pertanian yang bisa dikembangkan (misalnya, iklim tropis cocok untuk
sawit dan karet). ·
Berperan
penting dalam sektor pariwisata (cuaca cerah menarik turis ke pantai). ·
Kondisi
iklim ekstrem (seperti badai atau kekeringan) dapat merusak hasil pertanian
dan infrastruktur. |
Topografi |
Bentuk permukaan bumi, meliputi
pegunungan, dataran rendah, dan pesisir. |
·
Dataran
rendah ideal untuk permukiman, industri, dan pertanian sawah. ·
Pegunungan
cocok untuk perkebunan, pertambangan, dan pariwisata alam. ·
Wilayah
pesisir mendorong aktivitas perikanan, pelabuhan, dan pariwisata bahari. |
Sumber Daya Alam |
Kekayaan alam yang tersedia di
suatu wilayah, seperti tanah, air, mineral, dan hutan. |
·
Ketersediaan
sumber daya tambang (emas, nikel) mendorong industri pertambangan. ·
Kesuburan
tanah menentukan potensi pertanian. ·
Ketersediaan
hutan memicu industri kayu dan pariwisata ekologi. |
Bencana Alam |
Peristiwa alam yang dapat
merusak, seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi. |
·
Mengakibatkan
kerugian ekonomi besar karena kerusakan infrastruktur, lahan, dan properti. ·
Memengaruhi
sektor pariwisata dan investasi karena kekhawatiran akan risiko. ·
Mendorong
pembangunan sektor-sektor terkait penanggulangan bencana, seperti asuransi
dan rekonstruksi. |
2.
Tiga
jenis iklim utama di Indonesia berdasarkan letak geografis dan posisinya
Jenis
Iklim |
Penjelasan |
Iklim Musim (Muson) |
Dipengaruhi oleh
angin muson yang bertiup bergantian dari arah timur laut dan barat daya.
Angin muson barat membawa uap air sehingga menyebabkan musim hujan
(Oktober-April), sedangkan angin muson timur menyebabkan musim kemarau
(April-Oktober). |
Iklim Tropis (Tropika) |
Indonesia berada di
sekitar garis khatulistiwa, sehingga memiliki iklim panas dengan curah hujan
tinggi dan suhu udara rata-rata 27°C sepanjang tahun. Iklim ini menyebabkan
kelembapan udara yang tinggi. |
Iklim Laut |
Indonesia merupakan
negara kepulauan dengan wilayah laut yang luas. Iklim ini ditandai dengan
kelembapan udara yang tinggi dan curah hujan yang lebat, yang terbentuk
akibat penguapan air laut. |
3.
Angin
Muson
a.
Pengertian
Angin muson
adalah angin yang bertiup secara periodik dan berganti arah setiap setengah
tahun sekali. Angin ini sangat memengaruhi iklim dan musim di Indonesia.
Terdapat dua jenis angin muson utama, yaitu angin muson barat daya dan angin
muson timur laut.
b. Perbedaan Angin Muson Barat Daya dan Timur
Laut
Angin Muson Barat Daya |
Angin Muson Timur Laut |
|
Pengertian |
Angin yang bergerak dari Benua
Asia menuju Benua Australia. Terjadi ketika Benua Asia mengalami tekanan
udara tinggi dan Benua Australia mengalami tekanan udara rendah. |
Angin yang bergerak dari Benua
Australia menuju Benua Asia. Terjadi ketika Benua Australia mengalami tekanan
udara tinggi dan Benua Asia mengalami tekanan udara rendah. |
Waktu Terjadi |
Oktober hingga April. |
April hingga Oktober. |
Sifat Angin |
Bersifat basah karena melewati
samudra dan lautan luas (seperti Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan) sebelum
sampai ke Indonesia. |
Bersifat kering karena melewati
gurun dan daratan kering di Australia. |
Dampak Utama |
Menyebabkan musim hujan di
sebagian besar wilayah Indonesia. |
Menyebabkan musim kemarau
di sebagian besar wilayah Indonesia. |
Dampak Positif |
Dampak Negatif |
|
Angin Muson Barat Daya (Musim
Hujan) |
·
Sawah
dan lahan pertanian mendapat pasokan air yang cukup, membantu proses tanam. ·
Mencegah
terjadinya kebakaran hutan. ·
Mengurangi
polusi dan debu di udara. ·
Menambah
sumber air bersih dan irigasi. |
·
Potensi
terjadinya banjir dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi. ·
Aktivitas
nelayan terganggu karena gelombang laut yang tinggi. ·
Proses
pengeringan hasil panen atau pakaian menjadi sulit. ·
Menyebabkan
beberapa penyakit seperti demam berdarah dan diare. |
Angin Muson Timur Laut (Musim
Kemarau) |
·
Cocok
untuk aktivitas penjemuran hasil panen (misalnya padi dan kopi). ·
Nelayan
dapat melaut dengan lebih aman karena gelombang laut lebih tenang. ·
Sektor
pariwisata bahari (pantai) meningkat karena cuaca cerah. |
·
Potensi
kekeringan yang meluas, menyebabkan kesulitan air bersih dan gagal panen. ·
Meningkatkan
risiko kebakaran hutan dan lahan. ·
Tanaman
kekurangan air dan dapat mati. ·
Menyebabkan
kekeringan sumber air alami seperti sungai dan danau. |
4. Iklim Tropis
Iklim tropis adalah iklim yang khas untuk wilayah di
sekitar garis khatulistiwa. Berikut adalah penjelasan mengenai iklim tropis,
lokasinya di Indonesia, serta keuntungan dan kerugiannya,
a. Pengertian iklim tropis
Keterangan |
|
Pengertian |
Iklim yang ditandai dengan suhu
udara rata-rata yang tinggi (di atas 18°C) sepanjang tahun, dengan curah
hujan yang melimpah dan kelembaban udara yang tinggi. Wilayah ini tidak
memiliki musim dingin. |
Letak di Indonesia |
Indonesia, sebagai negara yang
dilalui garis khatulistiwa, memiliki hampir seluruh wilayahnya
beriklim tropis. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki dua musim utama,
yaitu musim hujan dan musim kemarau. |
Keuntungan |
Kerugian |
|
Iklim tropis |
·
Kesuburan
tanah yang tinggi sehingga cocok untuk berbagai jenis pertanian, seperti
padi, karet, kelapa sawit, dan kopi. ·
Kekayaan
flora dan fauna yang beragam. ·
Potensi
pariwisata alam yang besar, seperti hutan hujan tropis dan pantai. ·
Pasokan
air yang melimpah dari curah hujan tinggi. |
·
Potensi
bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, akibat curah hujan yang
sangat tinggi. ·
Suhu
dan kelembaban yang tinggi dapat memicu penyebaran penyakit tropis, seperti
demam berdarah dan malaria. ·
Cepatnya
pembusukan bahan makanan dan produk-produk organik. ·
Tingginya
kelembaban dapat merusak beberapa jenis barang elektronik atau alat-alat
lainnya. |
5.
Cuaca
dan iklim
a. Perbedaan Cuaca dan Iklim
Berdasarkan sifat, cakupan wilayah, dan durasi
waktunya, cuaca dan iklim memiliki perbedaan yang mendasar.
Cuaca |
Iklim |
|
Pengertian |
Kondisi atmosfer pada suatu
tempat dalam waktu yang singkat dan dapat berubah sewaktu-waktu. |
Kondisi rata-rata cuaca dalam
kurun waktu yang lama (sekitar 30 tahun) di suatu wilayah yang luas. |
Durasi Waktu |
Singkat (hitungan jam, hari,
hingga minggu). |
Panjang (bulanan, tahunan, hingga
puluhan tahun). |
Cakupan Wilayah |
Sempit (misalnya, di suatu kota
atau wilayah tertentu). |
Luas (misalnya, cakupan regional,
nasional, hingga global). |
Sifat |
Sering berubah dan tidak menentu. |
Cenderung stabil dan merupakan
karakteristik suatu wilayah. |
Ilmu yang Mempelajari |
Meteorologi. |
Klimatologi. |
Contoh |
Hari ini hujan lebat di Jakarta. |
Indonesia memiliki iklim tropis. |
b. Manfaat
Iklim dan Cuaca
Manfaat iklim dan cuaca sangat signifikan dalam
berbagai bidang kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bidang |
Manfaat |
Pertanian |
·
Iklim: Penentuan jenis tanaman yang
cocok ditanam (misalnya, iklim tropis untuk padi dan sawit). ·
Cuaca: Memengaruhi jadwal tanam dan
panen, serta kebutuhan irigasi. |
Perhubungan |
·
Iklim: Penentuan rute pelayaran dan
penerbangan yang aman. ·
Cuaca: Cuaca cerah mempermudah
penerbangan, sementara badai dan kabut tebal dapat menyebabkan penundaan atau
pembatalan. |
Telekomunikasi |
·
Iklim: Iklim yang ekstrem (misalnya,
badai salju) dapat merusak infrastruktur telekomunikasi. ·
Cuaca: Hujan deras dan petir dapat
mengganggu sinyal satelit dan gelombang radio. |
Pariwisata |
·
Iklim: Iklim yang hangat dan cerah di
pantai menarik wisatawan. ·
Cuaca: Cuaca yang baik mendukung
aktivitas luar ruangan seperti pendakian dan wisata air. |
Industri |
·
Iklim: Memengaruhi jenis industri yang
berkembang (misalnya, industri tekstil yang membutuhkan suhu dan kelembaban
tertentu). ·
Cuaca: Cuaca cerah mendukung proses
pengeringan dalam industri makanan dan konstruksi. |
Sosial & Budaya |
·
Iklim: Memengaruhi pola hidup dan
arsitektur rumah (misalnya, rumah panggung di daerah rawan banjir). ·
Cuaca: Acara budaya atau festival
sering kali disesuaikan dengan musim atau kondisi cuaca tertentu. |
6.
Bentuk
Muka Bumi
Bentuk muka
bumi adalah segala bentukan yang ada di permukaan bumi yang tidak rata.
Bentuk-bentuk ini dipengaruhi oleh dua jenis tenaga, yaitu tenaga endogen dan
tenaga eksogen.
a.
Pengertian
bentuk muka bumi
Keterangan |
Penjelasan |
Pengertian |
Segala bentukan yang
ada di permukaan bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Bentuk ini
meliputi pegunungan, dataran rendah, bukit, lembah, dan lainnya. |
Tenaga Endogen |
Tenaga Eksogen |
|
Pengertian |
Tenaga yang berasal dari dalam
bumi dan bersifat membangun. Tenaga ini menyebabkan permukaan bumi menjadi
tidak rata, seperti terbentuknya pegunungan dan patahan. |
Tenaga yang berasal dari luar
bumi dan bersifat merusak atau mengubah bentuk muka bumi yang sudah ada. Tenaga
ini cenderung meratakan permukaan bumi. |
Jenisnya |
·
Tektonisme: Proses pergeseran lempeng
tektonik yang menghasilkan patahan dan lipatan. ·
Vulkanisme: Aktivitas gunung berapi yang
menghasilkan gunung berapi, dataran tinggi vulkanik, dan kaldera. ·
Seisme: Getaran atau gempa bumi yang
terjadi akibat pergeseran lempeng bumi. |
·
Pelapukan: Proses penghancuran batuan
menjadi partikel kecil secara fisik, kimia, dan biologis. ·
Erosi: Pengikisan batuan oleh media
seperti air, angin, dan gletser. ·
Sedimentasi: Proses pengendapan material
hasil erosi. |
Bentuk
Muka Bumi |
Keterangan |
Contoh |
Gunung |
Bagian permukaan bumi
yang menjulang tinggi ke atas dengan ketinggian lebih dari 600 mdpl. Biasanya
berbentuk kerucut atau kubah dan memiliki lereng curam. |
Gunung Merapi, Gunung Everest. |
Pegunungan |
Rangkaian gunung yang
saling bersambung-sambung dan membentuk jalur memanjang di suatu wilayah. |
Pegunungan Alpen, Pegunungan
Barisan. |
Lembah |
Wilayah rendah yang
diapit oleh pegunungan atau perbukitan. Sering kali terbentuk akibat erosi
air atau gletser. |
Lembah Anai, Lembah Grand Canyon. |
Bukit |
Bagian dari permukaan
bumi yang lebih tinggi dari area sekitarnya namun lebih rendah dari gunung,
biasanya memiliki ketinggian 200-300 mdpl. |
Bukit Bintang, Bukit Teletubbies. |
Perbukitan |
Rangkaian bukit yang
saling berdekatan dan membentuk area yang bergelombang. |
Perbukitan Menoreh, Perbukitan
Serayu. |
Dataran Tinggi |
Wilayah datar yang
luas di ketinggian lebih dari 500 mdpl. Dikenal juga sebagai plato. |
Dataran Tinggi Dieng, Dataran
Tinggi Gayo. |
Dataran Rendah |
Wilayah datar yang
luas di ketinggian kurang dari 200 mdpl. Cocok untuk permukiman, pertanian,
dan industri. |
Dataran Rendah Jakarta, Dataran
Rendah Pantura. |
d. Bentuk Muka Bumi di Perairan
Bentuk
Muka Bumi |
Keterangan |
Contoh |
Danau |
Cekungan besar di
daratan yang terisi oleh air, baik air tawar maupun air asin. Dapat terbentuk
secara alami maupun buatan. |
Danau Toba, Danau Kawah Ijen. |
Pantai |
Wilayah perbatasan
antara daratan dan lautan, biasanya terdiri dari pasir, kerikil, atau
bebatuan. |
Pantai Kuta, Pantai Parangtritis. |
Laut |
Kumpulan air asin
yang luas dan menghubungkan pulau atau benua. Lautan lebih besar dari laut. |
Laut Jawa, Laut Merah. |
7.
Kegiatan
Ekonomi Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal
Berdasarkan letak geografis, kegiatan ekonomi seperti
produksi, konsumsi, dan distribusi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat
tinggal manusia.
Lingkungan |
Produksi |
Distribusi |
Konsumsi |
Dataran Tinggi (Pegunungan) |
Mayoritas produksi di daerah ini
adalah pertanian dataran tinggi, seperti teh, kopi, sayuran, dan
buah-buahan. Sektor pariwisata alam juga menjadi andalan. |
Distribusi cenderung sulit dan
mahal karena medan yang terjal, membutuhkan alat transportasi khusus. |
Konsumsi makanan pokok seperti
jagung, ubi, atau sayuran hasil kebun sendiri. Produk dari luar daerah
biasanya lebih mahal. |
Dataran Rendah |
Produksi berfokus pada pertanian
sawah (padi), industri, dan perdagangan. Banyaknya pabrik
dan pusat bisnis berada di dataran rendah. |
Distribusi relatif mudah karena
infrastruktur jalan dan transportasi yang lengkap. Hal ini memungkinkan
produk disalurkan dengan cepat dan efisien. |
Konsumsi bervariasi karena akses
ke berbagai jenis produk lebih mudah dan harganya lebih terjangkau. |
Pesisir dan Lautan |
Produksi didominasi oleh perikanan,
budidaya laut (rumput laut, udang), dan pariwisata bahari.
Industri garam dan pelabuhan juga berkembang. |
Distribusi hasil laut bisa sangat
cepat ke pasar lokal, namun untuk distribusi ke daerah yang jauh membutuhkan
transportasi laut atau udara. |
Konsumsi ikan dan hasil laut
lainnya sangat tinggi. Makanan pokok sering kali disesuaikan dengan
ketersediaan bahan baku dari laut. |
Perkotaan |
Produksi lebih berfokus pada jasa,
manufaktur, dan perdagangan. Jasa keuangan, teknologi, dan
hiburan menjadi sektor utama. |
Distribusi sangat padat,
menggunakan berbagai moda transportasi (darat, udara, kereta) untuk memenuhi
permintaan pasar yang besar. |
Konsumsi sangat beragam, mulai
dari kebutuhan pokok hingga barang-barang mewah, didukung oleh daya beli yang
tinggi dan kemudahan akses. |
8.
Pemanfaatan
Lingkungan Sekitar
Aspek |
Penjelasan |
Contoh Pemanfaatan |
Lingkungan
Fisik |
Mencakup kondisi geografis,
iklim, dan sumber daya alam (tanah, air, mineral, hutan). |
·
Daerah
pesisir:
Pemanfaatan air laut untuk tambak garam dan ikan, serta keindahan pantai
untuk pariwisata bahari. ·
Daerah
dataran tinggi:
Pemanfaatan lahan subur untuk perkebunan teh, kopi, dan sayuran. |
Lingkungan
Biotik |
Mencakup keanekaragaman hayati
(flora dan fauna) yang ada di suatu wilayah. |
·
Hutan
tropis:
Pemanfaatan kayu untuk bahan bangunan dan mebel (dengan sistem tebang pilih),
serta tanaman obat untuk industri farmasi. ·
Keanekaragaman
fauna: Pemanfaatan
potensi hewan untuk pariwisata (safari) atau perikanan budidaya. |
Lingkungan
Sosial dan Budaya |
Mencakup adat istiadat, tradisi,
dan keterampilan masyarakat setempat. |
·
Seni
dan kerajinan:
Pemanfaatan keterampilan membuat batik, tenun, atau ukiran sebagai komoditas
ekonomi yang menarik wisatawan. ·
Kearifan
lokal: Penerapan
sistem pertanian tradisional yang ramah lingkungan atau pengelolaan sumber
daya air secara komunal. |
Lingkungan
Ekonomi |
Mencakup ketersediaan
infrastruktur, teknologi, dan pasar di suatu wilayah. |
·
Infrastruktur: Pemanfaatan jalan, pelabuhan,
dan bandara untuk mempermudah distribusi hasil produksi. ·
Teknologi: Penggunaan internet untuk
pemasaran produk lokal ke pasar yang lebih luas (e-commerce). |
9. Pemanfaatan Potensi Lingkungan
Beberapa
hal yang harus dilakukan untuk memanfaatkan potensi lingkungan secara efektif.
Aspek
yang Harus Dilakukan |
Penjelasan |
Contoh |
Identifikasi dan Inventarisasi
Potensi |
Langkah awal untuk mengenali
sumber daya alam, sosial, dan budaya yang ada di suatu wilayah. |
Identifikasi: Masyarakat di pesisir pantai
menemukan bahwa wilayah mereka memiliki terumbu karang yang indah dan bersih. |
Pengembangan dan Pengelolaan
Berkelanjutan |
Mengembangkan potensi yang ada
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. |
Pengembangan: Masyarakat bersama pemerintah
daerah membangun fasilitas penunjang wisata, seperti homestay dan
pusat informasi, tanpa merusak terumbu karang. |
Peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) |
Melatih masyarakat lokal agar
memiliki keterampilan yang sesuai dengan potensi yang dikembangkan. |
Peningkatan SDM: Masyarakat pesisir dilatih
menjadi pemandu selam (diving guide) dan pengelola wisata agar dapat
melayani wisatawan dengan baik. |
Penyediaan Infrastruktur
Pendukung |
Membangun sarana dan prasarana
yang memudahkan akses dan kegiatan ekonomi. |
Penyediaan Infrastruktur: Pembangunan jalan, dermaga
kecil, dan instalasi listrik untuk menunjang aktivitas pariwisata di wilayah
tersebut. |
Pemasaran dan Promosi |
Memperkenalkan potensi yang ada
kepada khalayak luas untuk menarik wisatawan atau investor. |
Pemasaran: Masyarakat mempromosikan
keindahan terumbu karang dan budaya lokal melalui media sosial, situs web,
atau bekerja sama dengan agen perjalanan. |
Kemitraan dan Kolaborasi |
Bekerja sama dengan berbagai
pihak, baik pemerintah, swasta, maupun komunitas, untuk memaksimalkan
potensi. |
Kemitraan: Masyarakat bekerja sama dengan
pemerintah untuk mendapatkan izin, dengan investor untuk pendanaan, dan
dengan universitas untuk penelitian terumbu karang. |
Perdagangan antarpulau di Indonesia adalah kegiatan ekonomi yang vital untuk pemerataan
hasil produksi dan pemenuhan kebutuhan
masyarakat di seluruh wilayah.
Aspek |
Penjelasan |
Pengertian |
Kegiatan perdagangan
atau pendistribusian barang dan/atau jasa dari satu pulau ke pulau lain di
dalam wilayah Indonesia, baik dalam satu provinsi maupun antarprovinsi. |
Tujuan |
·
Memperoleh
Keuntungan:
Penjual mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli. ·
Memperluas
Jangkauan Pasar:
Menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai pulau. ·
Menyediakan
Kebutuhan Konsumen:
Memungkinkan masyarakat di suatu pulau mendapatkan barang yang tidak
diproduksi di daerahnya. |
Faktor Pendorong |
·
Perbedaan
Sumber Daya Alam:
Setiap pulau memiliki potensi alam yang berbeda, sehingga memicu pertukaran
barang. ·
Perbedaan
Harga Antarwilayah:
Adanya perbedaan harga suatu produk di berbagai pulau mendorong pelaku usaha
untuk menjual di wilayah yang harganya lebih tinggi. ·
Perbedaan
Hasil Produksi:
Setiap daerah menghasilkan produk unggulan yang berbeda, menciptakan surplus
yang dapat dijual ke daerah lain. |
Faktor Penghambat |
·
Infrastruktur
yang Kurang Memadai:
Keterbatasan akses jalan, pelabuhan, atau bandara dapat menghambat
distribusi. ·
Biaya
Logistik yang Mahal:
Jarak yang jauh dan kurangnya efisiensi transportasi laut dapat menaikkan
biaya pengiriman. ·
Regulasi
dan Birokrasi:
Aturan yang rumit dan berbelit-belit dari pemerintah daerah dapat mempersulit
proses perdagangan. ·
Kondisi
Alam: Cuaca
buruk dan gelombang tinggi dapat mengganggu jadwal pelayaran. |
Upaya Mengatasi Faktor Penghambat |
·
Pembangunan
Infrastruktur:
Pembangunan jalan tol laut, pelabuhan, dan bandara untuk mempercepat dan
mempermudah distribusi. ·
Kebijakan
Pemerintah: Pemerintah
menerapkan program tol laut dan kebijakan lain untuk menekan biaya logistik
dan menyederhanakan birokrasi. ·
Pemanfaatan
Teknologi:
Penggunaan sistem informasi dan teknologi modern untuk memantau pergerakan
barang. |
Manfaatnya |
·
Pemerataan
Kebutuhan:
Masyarakat di seluruh Indonesia dapat menikmati produk dari pulau lain. ·
Penciptaan
Lapangan Kerja:
Berkembangnya sektor transportasi, logistik, dan perdagangan menciptakan
lapangan kerja baru. ·
Peningkatan
Produktivitas:
Produsen termotivasi untuk meningkatkan produksi karena jangkauan pasar yang
luas. |
Contoh |
·
Perdagangan
kopi dari Pulau Sumatra ke Pulau Jawa. ·
Perdagangan
sapi dari Nusa Tenggara Timur ke Jakarta. ·
Pengiriman
hasil tambang dari Papua ke wilayah lain di Indonesia. |