IPS 9 Tema 1A. Perubahan Sosial

 IPS 9 Tema 1 A. Perubahan Sosial

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)

 

1.   Pengertian perubahan sosial :

a.   adalah bentuk peralihan yang mengubah tata kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena bersifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah.

b.      adalah perubahan yang terjadi pada cara hidup masyarakat. Ini bisa berarti perubahan pada kebiasaan, nilai-nilai yang diyakini, aturan-aturan, cara orang berinteraksi, sampai pada bentuk bangunan dan teknologi yang digunakan.

2.    Mengapa penting memahami perubahan sosial?

Masyarakat kita selalu berubah, seperti air yang mengalir. Kalau kita tidak memahami perubahan ini, kita bisa ketinggalan atau kaget dengan hal-hal baru. Dengan memahami perubahan sosial, kita jadi lebih siap menghadapi masa depan, bisa beradaptasi, dan bahkan bisa ikut menciptakan perubahan yang lebih baik untuk masyarakat.

3.   Contoh-contoh perubahan sosial di sekitar kita:                                                                      

Aspek Kehidupan

Dulu (Contoh)

Sekarang (Contoh)

Mengapa Ini Perubahan Sosial?

Komunikasi

Mengirim surat via pos, menelepon dari telepon umum.

Menggunakan smartphone untuk chat, video call, media sosial.

Karena mengubah cara kita berinteraksi jarak jauh menjadi lebih cepat dan instan.

Belanja

Pergi ke pasar tradisional atau toko fisik.

Belanja online melalui aplikasi di ponsel.

Karena mengubah pola konsumsi dan kebiasaan berdagang, munculnya industri e-commerce.

Hiburan

Menonton TV nasional, mendengarkan radio, bermain di luar.

Streaming film/musik, bermain game online, membuat konten di media sosial.

Karena mengubah cara masyarakat mengisi waktu luang dan menikmati hiburan.

Pendidikan

Belajar hanya di sekolah dengan buku cetak, guru menulis di papan tulis.

Belajar daring (online), menggunakan e-book, proyektor, internet untuk riset.

Karena mengubah metode dan media pembelajaran, serta akses informasi.

Pekerjaan

Mayoritas pekerjaan di pertanian atau pabrik.

Banyak pekerjaan baru di bidang digital, start-up, atau freelancer.

Karena mengubah jenis pekerjaan yang dibutuhkan dan cara orang bekerja.

44.  Bentuk-bentuk dan contoh perubahan sosial berdasarkan waktu, cakupan, arah perkembangan, dan perencanaannya :

Kategori

Bentuk Perubahan Sosial

Pengertian

Contoh

Berdasarkan Waktu

Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan yang terjadi secara perlahan, bertahap, dan membutuhkan waktu relatif lama, cenderung tidak mengganggu struktur masyarakat secara drastis.

·     Masyarakat Berburu ke Agraris: Evolusi pola hidup dari nomaden menjadi menetap dengan bercocok tanam dan beternak selama ribuan tahun.

·     Perkembangan Transportasi: Dari gerobak, ke kereta api, mobil, hingga pesawat terbang, yang mengubah cara bepergian dan distribusi barang.

·     Pandangan Peran Gender: Pergeseran bertahap menuju kesetaraan peran antara pria dan wanita.

Perubahan Cepat (Revolusi)

Perubahan yang berlangsung sangat cepat, drastis, dan seringkali melibatkan perubahan mendasar pada struktur masyarakat dalam waktu singkat.

·      Revolusi Industri: Pergeseran cepat dari produksi manual ke mesin, mengubah ekonomi, pekerjaan, dan urbanisasi secara radikal.

·      Revolusi Teknologi Informasi: Munculnya internet dan perangkat digital yang mengubah komunikasi, akses informasi, dan gaya hidup dalam beberapa dekade.

·      Revolusi Prancis: Perubahan drastis dari monarki absolut ke republik.

 

 

 

 

Berdasarkan Cakupan

Perubahan Kecil

Perubahan yang tidak membawa pengaruh besar pada struktur atau sendi-sendi kehidupan masyarakat secara keseluruhan, serta tidak memengaruhi lembaga kemasyarakatan.

·     Perubahan Gaya Berpakaian: Tren mode yang selalu berganti tanpa mengubah norma atau nilai dasar masyarakat.

·     Perubahan Gaya Rambut: Tren gaya rambut yang berkembang dari waktu ke waktu tanpa dampak signifikan pada sistem sosial.

·     Penggunaan Bahasa Gaul: Perubahan kosakata yang populer di kalangan tertentu tanpa mengubah struktur bahasa formal.

 

Perubahan Besar

Perubahan yang membawa pengaruh signifikan pada struktur masyarakat, memengaruhi lembaga kemasyarakatan, dan aspek penting kehidupan sosial.

·     Masyarakat Agraris ke Industri: Perubahan mata pencarian, struktur keluarga, urbanisasi, dan nilai-nilai masyarakat secara fundamental.

·     Monarki ke Demokrasi: Perubahan sistem politik, distribusi kekuasaan, dan partisipasi warga negara.

·     Urbanisasi Massal: Perpindahan penduduk besar-besaran yang mengubah struktur sosial pedesaan dan perkotaan.

 

 

 

 

Berdasarkan Arah Perkembangan

Perubahan Progres (Maju)

Perubahan yang menuju ke arah kemajuan, memberikan keuntungan, dan membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat, serta umumnya diinginkan.

·     Pembangunan Infrastruktur: Seperti jalan tol dan listrik, yang meningkatkan konektivitas dan kualitas hidup.

·     Perkembangan Teknologi Komunikasi: Dari surat ke smartphone, mempermudah interaksi dan penyebaran informasi.

·     Program Pengentasan Kemiskinan: Bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia.

Perubahan Regres (Mundur)

Perubahan yang menuju ke arah kemunduran, merugikan, dan membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, serta umumnya tidak diinginkan.

·     Peningkatan Kejahatan/Narkoba: Merusak tatanan sosial, keamanan, dan kesehatan masyarakat.

·     Kerusakan Lingkungan: Akibat eksploitasi berlebihan, menyebabkan bencana dan kerugian.

·     Kemerosotan Nilai Moral/Disintegrasi Sosial: Menimbulkan konflik, perpecahan, dan ketidakstabilan.

 

 

 

 

Berdasarkan Perencanaan

Perubahan Direncanakan (Planned Change)

Perubahan yang disengaja dan direncanakan oleh pihak-pihak tertentu (agen perubahan) yang memiliki otoritas atau kekuasaan untuk melakukan perubahan.

·     Program Keluarga Berencana (KB): Untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

·     Pembaruan Kurikulum Pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan.

·     Pembangunan Kota Baru/Kawasan Industri: Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah.

 

Perubahan Tidak Direncanakan (Unplanned Change)

Perubahan yang terjadi secara spontan, tidak dikehendaki, dan di luar perkiraan atau kontrol manusia, seringkali disebabkan oleh faktor alam atau kejadian tak terduga.

·     Bencana Alam: Gempa bumi, tsunami, atau banjir yang merusak infrastruktur dan mengubah pola hidup.

·     Pandemi (misal COVID-19): Memaksa perubahan drastis dalam gaya hidup, pekerjaan, dan interaksi sosial secara global.

·     Konflik Sosial/Revolusi Tak Terduga: Memicu pergeseran kekuasaan dan dampak sosial yang luas.

5.    Faktor internal & faktor eksternal perubahan sosial

a.    Faktor internal:

1)  Pengertian Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri dan dapat memicu perubahan sosial.

2)   Faktor internal perubahan sosial meliputi :

a)       Dinamika Penduduk (Perubahan Jumlah Penduduk):

o   Bertambahnya Penduduk: Peningkatan jumlah penduduk, terutama di suatu wilayah, dapat menyebabkan berbagai perubahan. Misalnya, peningkatan kebutuhan akan fasilitas publik (pendidikan, kesehatan, transportasi), persaingan lapangan kerja yang lebih ketat, atau munculnya permukiman padat penduduk. Hal ini juga dapat mendorong inovasi untuk memenuhi kebutuhan yang semakin besar.

o        Berkurangnya Penduduk: Penurunan jumlah penduduk, misalnya karena migrasi besar-besaran (urbanisasi, transmigrasi, emigrasi), bencana alam, atau wabah penyakit, juga dapat mengubah struktur sosial, pola mata pencaharian, dan interaksi antarindividu dalam masyarakat.

b)      Penemuan Baru (Inovasi):

o        Penemuan baru, baik berupa ide, gagasan, alat, maupun teknologi, adalah salah satu pendorong utama perubahan sosial. Penemuan ini dapat mengubah cara hidup, pola pikir, dan interaksi sosial masyarakat.

o   Discovery: Penemuan suatu unsur kebudayaan atau teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Contoh: Penemuan listrik.

o    Invention: Pengembangan atau penyempurnaan dari discovery yang sudah ada, sehingga penemuan tersebut mulai digunakan dan diakui oleh masyarakat. Contoh: Pengembangan lampu pijar dari penemuan listrik.

o     Innovation: Proses pembaharuan atau penyesuaian dari penemuan-penemuan yang sudah ada sehingga diterima dan diterapkan secara luas dalam masyarakat. Contoh: Berbagai aplikasi yang muncul setelah penemuan internet.


c)       Konflik Sosial:

o        Konflik atau pertentangan yang terjadi di dalam masyarakat (antarindividu, antarkelompok, atau antar kelas sosial) dapat menjadi pemicu perubahan. Konflik ini bisa muncul karena perbedaan kepentingan, nilai, ideologi, atau ketidakadilan.

o        Penyelesaian konflik seringkali menghasilkan aturan, norma, atau sistem baru yang mengubah tatanan sosial yang ada. Contoh: Konflik buruh dan pengusaha yang mendorong lahirnya undang-undang ketenagakerjaan.

d)      Pemberontakan (Revolusi):

o        Pemberontakan atau revolusi adalah upaya penolakan terhadap sistem atau tatanan yang telah lama berjalan dan dianggap tidak memuaskan. Revolusi melibatkan perubahan yang cepat dan mendasar dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi suatu masyarakat. Contoh: Revolusi Industri, Revolusi Kemerdekaan.

b. Faktor eksternal:

1)    Pengertian faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat dan dapat memengaruhi terjadinya perubahan sosial.

2)   Faktor eksternal perubahan sosial meliputi :

a)       Lingkungan Alam / Bencana Alam:

o      Perubahan lingkungan fisik, seperti bencana alam (gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung berapi) atau perubahan iklim, dapat memaksa masyarakat untuk beradaptasi dan mengubah pola hidup, mata pencarian, bahkan lokasi permukiman. Hal ini akan menyebabkan perubahan sosial yang signifikan.

b)      Peperangan:

o      Peperangan, baik antarnegara maupun antarkelompok dalam suatu negara, dapat menyebabkan perubahan sosial yang drastis. Peperangan dapat menghancurkan infrastruktur, mengubah struktur politik, menggeser nilai-nilai, dan bahkan menyebabkan migrasi massal.

c)       Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain:

o  Interaksi antarbudaya melalui berbagai cara (perdagangan, pariwisata, pendidikan, media massa, migrasi) dapat menyebabkan masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam suatu masyarakat.

o       Pengaruhnya bisa bersifat positif atau negatif dan dapat menyebabkan:

 §      Difusi: Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

 §      Akulturasi: Perpaduan dua kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli.

 §      Asimilasi: Peleburan dua kebudayaan atau lebih menjadi kebudayaan baru yang menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya.

 §       Globalisasi: Proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi melalui kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat mempercepat pengaruh kebudayaan lain.

 

5.  Faktor internal dan eksternal penyebab perubahan sosial


Kategori Faktor

Faktor Penyebab

Penjelasan Singkat

Contoh Perubahan Sosial

Faktor Internal

Dinamika Penduduk

Perubahan jumlah penduduk (bertambah atau berkurang) di suatu wilayah memengaruhi kebutuhan, persaingan, dan pola interaksi sosial.

Peningkatan penduduk di perkotaan menyebabkan munculnya permukiman padat, kemacetan, dan kebutuhan fasilitas umum yang lebih banyak.

Penemuan Baru (Inovasi)

Penemuan ide, gagasan, alat, atau teknologi baru yang mengubah cara hidup, pola pikir, dan interaksi masyarakat. Ini meliputi discovery (penemuan awal) dan invention (pengembangan yang diterima).

Penemuan internet dan smartphone mengubah cara berkomunikasi, bekerja, dan mencari informasi secara drastis.

Konflik Sosial

Pertentangan atau perbedaan kepentingan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang mencari jalan keluar atau penyelesaian.

Konflik buruh dan pengusaha bisa memicu perubahan regulasi ketenagakerjaan atau sistem upah.

Pemberontakan/Revolusi

Upaya penolakan terhadap sistem atau tatanan yang sudah ada dan dianggap tidak memuaskan, seringkali menyebabkan perubahan besar dan cepat.

Revolusi Industri menyebabkan pergeseran dari masyarakat agraris ke industri, menciptakan kelas sosial baru dan pola kerja yang berbeda.

Faktor Eksternal

Lingkungan Alam/Bencana Alam

Perubahan kondisi alam (seperti bencana alam atau perubahan iklim) yang memaksa masyarakat untuk beradaptasi atau berpindah tempat.

Gempa bumi dan tsunami memaksa masyarakat untuk membangun kembali permukiman dengan desain yang lebih tahan bencana atau bahkan relokasi.

Peperangan

Konflik bersenjata antara kelompok atau negara yang dapat menghancurkan infrastruktur, mengubah struktur politik, dan menggeser nilai-nilai sosial.

Setelah perang, suatu negara mungkin mengalami perubahan pemerintahan, batas wilayah, dan bahkan nilai-nilai patriotisme.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Masuknya unsur-unsur kebudayaan asing melalui interaksi (perdagangan, pariwisata, migrasi, media) yang dapat menyebabkan difusi, akulturasi, atau asimilasi, globalisasi.

Tren fashion atau gaya hidup dari negara lain menyebar dan diadopsi oleh generasi muda melalui media sosial.


   6.  Dampak positif dan upaya menanggulangi perubahan sosial

Dampak Positif

Perubahan Sosial

Contoh Perubahan Sosial

Upaya Menanggulangi Dampak Negatif

Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Inovasi dan penemuan baru meningkatkan kualitas hidup.

Penemuan internet dan smartphone yang mempermudah komunikasi dan akses informasi global.

Mendorong pendidikan yang seimbang antara IPTEK dan nilai-nilai moral.

Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Kerja: Proses kerja menjadi lebih cepat dan produktif.

Penggunaan mesin otomatis di pabrik yang menggantikan pekerjaan manual, sehingga produksi lebih cepat dan banyak.

Membekali masyarakat dengan keterampilan baru agar tidak tergerus oleh otomatisasi.

Terciptanya Nilai dan Norma Baru: Nilai dan norma yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman.

Kesetaraan gender yang semakin diakui, mendorong partisipasi perempuan di berbagai bidang.

Sosialisasi nilai-nilai baru yang positif dan adaptif.

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat: Akses terhadap fasilitas dan layanan dasar semakin baik.

Kemudahan akses transportasi publik yang modern dan terintegrasi, seperti MRT atau KRL.

Pemerataan pembangunan dan akses terhadap fasilitas dasar di seluruh wilayah.

Munculnya Lapangan Pekerjaan Baru: Sektor-sektor ekonomi baru bermunculan.

Berkembangnya industri digital dan ekonomi kreatif yang menciptakan profesi baru seperti content creator atau developer.

Mendorong pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Peningkatan Kesadaran Politik dan Partisipasi Masyarakat: Masyarakat semakin peduli terhadap isu-isu publik.

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu dan gerakan advokasi untuk isu lingkungan.

Pendidikan politik yang inklusif dan transparan.

Diferensiasi Struktural: Terbentuknya lembaga-lembaga sosial baru yang lebih spesifik.

 

Munculnya lembaga-lembaga khusus penanganan kasus cybercrime atau perlindungan anak.

Penguatan fungsi dan koordinasi antar lembaga sosial.

Tingkat Pendidikan Formal Semakin Tinggi dan Merata: Akses dan jenjang pendidikan yang lebih beragam.

Banyaknya perguruan tinggi dan program beasiswa yang memungkinkan lebih banyak orang mengenyam pendidikan tinggi.

Peningkatan kualitas pendidikan dan pemerataan fasilitas pendidikan di daerah terpencil.

Pemberdayaan Perempuan: Peran perempuan semakin diakui dan ditingkatkan.

Banyaknya perempuan yang menduduki posisi strategis di pemerintahan atau perusahaan.

Penghapusan diskriminasi gender dan dukungan terhadap hak-hak perempuan.

Keterbukaan Informasi: Akses informasi yang lebih luas dan cepat.

Masyarakat dapat dengan mudah mengakses berita, penelitian, atau informasi kesehatan dari seluruh dunia.

Pendidikan literasi digital untuk memilah informasi yang benar dan menghindari hoaks.

Peningkatan Mobilitas Sosial: Kemudahan bagi individu untuk berpindah status atau posisi dalam masyarakat.

Seseorang dari keluarga kurang mampu dapat meraih pendidikan tinggi dan menduduki posisi penting.

Menyediakan kesempatan yang adil bagi semua lapisan masyarakat untuk berkembang.

Munculnya Budaya Ilmuwan: Pendekatan rasional dan ilmiah dalam menghadapi masalah.

Masyarakat lebih percaya pada hasil penelitian ilmiah dibandingkan mitos.

Mendorong budaya riset dan penalaran kritis sejak dini.

Penguatan Hak Asasi Manusia: Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak dasar individu.

Adanya lembaga dan regulasi yang melindungi hak-hak minoritas dan rentan.

Penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif terhadap pelanggaran HAM.

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Peningkatan pendapatan dan standar hidup.

Ketersediaan barang dan jasa yang lebih beragam dan terjangkau, serta peningkatan layanan kesehatan.

Kebijakan ekonomi yang pro-rakyat dan program jaring pengaman sosial.

7.   Dampak negatif dan upaya menanggulangi perubahan sosial

Dampak Negatif

Perubahan Sosial

Contoh Perubahan Sosial

Upaya Menanggulangi Dampak Negatif

Kesenjangan Sosial: Perbedaan mencolok antara kelompok yang mampu beradaptasi dan yang tidak.

Kelompok masyarakat yang menguasai teknologi semakin maju, sementara yang gagap teknologi semakin tertinggal.

Peningkatan akses pendidikan dan pelatihan: Memberikan kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat untuk mengembangkan diri.
Program pemberdayaan ekonomi: Memberikan bantuan modal atau pelatihan usaha bagi kelompok rentan.

 

Cultural Lag (Ketertinggalan Budaya): Ketidakmampuan masyarakat beradaptasi dengan perubahan nilai atau teknologi baru.

Masyarakat yang masih memegang teguh tradisi kuno kesulitan menerima perubahan dalam tata cara bersosialisasi yang serba digital.

Pendidikan dan sosialisasi berkelanjutan: Memberikan pemahaman tentang perubahan dan cara beradaptasi.
Pendekatan partisipatif: Melibatkan masyarakat dalam proses perubahan agar tidak merasa terasingkan.

Disintegrasi Sosial: Pecahnya persatuan atau tatanan sosial akibat perbedaan pandangan terhadap perubahan.

Konflik antar kelompok masyarakat yang berbeda pandangan politik atau nilai-nilai baru.

Dialog dan mediasi: Mendorong komunikasi terbuka untuk mencapai kesepahaman.
Penguatan identitas nasional: Memperkuat rasa persatuan dan toleransi antar kelompok.

Anomie: Kondisi hilangnya pedoman nilai dan norma dalam masyarakat.

Meningkatnya perilaku menyimpang atau kriminalitas karena norma-norma lama tidak lagi relevan dan norma baru belum terbentuk.

Penguatan peran lembaga agama dan pendidikan: Menanamkan nilai-nilai moral dan etika.
Penegakan hukum yang konsisten: Memberikan efek jera bagi pelaku penyimpangan.

Cultural Shock (Guncangan Budaya): Individu atau kelompok merasa terkejut dan tidak siap menerima budaya baru yang asing.

Seseorang yang baru pindah ke kota besar dari desa merasakan kebingungan dengan gaya hidup dan norma yang sangat berbeda.

Program orientasi dan adaptasi: Memfasilitasi individu atau kelompok untuk memahami dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
Pendidikan multikultural: Membangun pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.

Perilaku Konsumtif: Gaya hidup yang cenderung membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Masyarakat yang terus-menerus membeli produk terbaru meskipun sudah memiliki yang serupa, terpengaruh iklan dan tren.

Edukasi keuangan: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan keuangan dan hidup hemat.
Promosi gaya hidup berkelanjutan: Mendorong konsumsi yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Individualisme: Sifat mementingkan diri sendiri dan kurang peduli terhadap lingkungan sosial.

Seseorang yang lebih memilih berinteraksi melalui media sosial daripada bertemu langsung dengan tetangga.

Mendorong kegiatan komunitas: Mengaktifkan kembali kegiatan gotong royong dan kebersamaan.
Pendidikan karakter: Menekankan pentingnya empati dan kepedulian sosial.

 

Meningkatnya Kriminalitas: Kejahatan yang muncul akibat tekanan ekonomi, kesenjangan, atau disorganisasi sosial.

Pencurian atau penipuan siber yang meningkat seiring dengan kemajuan teknologi.

Peningkatan kesejahteraan ekonomi: Mengurangi tekanan kebutuhan hidup.
Penguatan aparat penegak hukum: Peningkatan patroli dan penindakan tegas terhadap kejahatan.
Edukasi tentang keamanan digital: Memberikan pemahaman tentang risiko kejahatan siber.

Kerusakan Lingkungan: Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan akibat perkembangan industri dan populasi.

Penebangan hutan untuk pembangunan permukiman atau pabrik yang menyebabkan banjir dan longsor.

Penerapan kebijakan pembangunan berkelanjutan: Mengintegrasikan aspek lingkungan dalam setiap pembangunan.
Edukasi lingkungan: Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Lunturnya Nilai-nilai Tradisional: Nilai-nilai luhur yang mulai ditinggalkan karena dianggap tidak relevan.

Anak muda yang lebih tertarik pada budaya asing dan melupakan kesenian tradisional daerahnya.

Pelestarian budaya lokal: Mengadakan festival budaya atau pendidikan kesenian tradisional.


Promosi kearifan lokal: Mengangkat nilai-nilai tradisional yang masih relevan dengan kehidupan modern.

 

Perubahan sosial merupakan proses yang tidak bisa dihindari. Penting bagi kita untuk selalu bersikap kritis dan adaptif terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta berupaya meminimalisir dampak negatifnya demi terciptanya masyarakat yang lebih baik.

 

 -------  oOo  -------