Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VII (Tujuh)
/ 2 (Dua)
Standar
Kompetensi : 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali
perkembangan lingkungannya
Kompetensi
Dasar : 4.2. Membuat sketsa dan peta wilayah yang
menggambarkan objek geografi
Penyusun : AMIR ALAMSYAH, S.Pd
BAB 9
SKETSA DAN PETA WILAYAH
A. Sketsa Peta
1.
Pengetian Sketsa (peta
mental atau denah) adalah :
a. penggambaran
tanpa pengukuran langsung di lapangan dan hanya menggambarkan seperti yang ada
dalam pikiran kita.
b. gambaran kasar
tentang suatu wilayah berdasarkan hasil pengamatan lapangan dari pembuat
sketsa.
c. gambaran
sederhana tentang bentuk permukaan bumi untuk merekam hasil observasi,
mempresentasikan obyek-obyek penting
pada suatu area yang diinginkan, mengabaikan detail yang tidak perlu agar mudah
dipahami.
2.
Sektsa atau peta mental
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjukan letak suatu
tempat yang dibuat berdasarkan obyek nyata yang terdapat di muka bumi, contohnya :
a.
sketsa
kenampakan bentang alam,
b.
sketsa
route perjalanan siswa dari rumah hingga sekolah,
c.
sketsa
tentang lokasi gedung pertemuan acara pernikahan.
d.
sketsa undangan ulang
tahun dan hajatan lainnya.
e.
sketsa lokasi tempat
wisata, rumah makan, pemancingan, dll.
3.
Unsur-unsur sketsa (peta
mental atau denah) ada 5 yaitu :
a.
judul
judul digunakan untuk mengetahui tentang isi dan daerah yang digambarkan,
sehingga cakupan wilayah sketsa lebih sempit dari peta.
b.
orientasi arah
Ø digunakan untuk menentukan arah, menunjukkan arah daerah yang digambarkan,
dan membantu pengguna denah menemukan letak atau posisi objek-objek yang
digambar.
Ø biasanya digambar dengan bentuk anak panah yang menunjuk arah utara dengan tanda
huruf ”U”, yang artinya arah atas menunjukkan arah utara.
c. garis tepi
garis tepi berfungsi sebagai pembatas daerah yang digambar serta untuk
memberi kesan rapi dan indah.
d. simbol
Ø dibuat lebih sederhana daripada simbol peta.
Ø biasanya berbentuk garis, persegi empat, persegi panjang, segitiga,
lingkaran, dsb.
Ø belum dibakukan artinya dapat dibuat sesuka hati sehingga benda yang sama
dapat berbeda simbolnya oleh orang yang berbeda.
e. keterangan
keterangan berisi simbol-simbol yang digunakan dalam sketsa.
4.
Sketsa bukanlah peta, sehingga
tidak terlalu mempertimbangkan skala. Obyek yang tergambar pada sketsa hanya
obyek penting sesuai tujuan pembuatannya. Bila kita mengetahui tempat yang
dimaksud maka kita akan menerangkan dimana letak tempat tersebut berada, dekat
dengan kenampakan apa, berapa belokan dari tempat kamu sekarang, dan
keterangan-keterangan lain yang diperlukan sehingga sketsa hanya memuat obyek
penting dan jalan-jalan penting menuju lokasi tertentu agar mudah menemukan
lokasi yang dimaksud dan tidak tersesat terutama orang yang berasal dari luar
kota atau daerah lain.
5.
Keterangan-keterangan
yang disampaikan merupakan kenampakan yang sudah dihafal sehingga dapat menggambarkannya
secara mudah, sebabnya ada 3 yaitu :
a.
tempat tersebut sering
atau biasa dilalui.
b.
sudah
membaca dari peta wilayah tersebut.
c.
pernah
membaca keterangan tentang wilayah tersebut.
6.
Sketsa merupakan cikal
bakal lahirnya ilmu peta yang disebut kartografi.
Sebelum ilmu peta berkembang, sketsa atau peta mental sering dijadikan sebagai
media informasi untuk menunjukkan letak suatu daerah. Misalnya, peta dunia yang
dibuat Columbus setelah melakukan perjalanan keliling samudera menunjukkan
bahwa permukaan bumi terdiri atas beberapa benua dan samudera. Columbus tidak
melakukan pengukuran untuk peta yang dibuatnya, tetapi hanya menuangkan gambaran
pada pikirannya yang diperoleh dari perjalanannya menjadi suatu sketsa dalam
bentuk peta sederhana.
7.
Sketsa memakai komponen
yang masih sederhana dibandingkan dengan peta. Jadi, peta mental merupakan
salah satu cara bagi kita untuk menggambarkan berbagai bentuk objek kajian
geografi. Sketsa berbeda dengan peta karena peta merupakan hasil pengukuran di
lapangan, sehingga jarak di lapangan memiliki perbandingan tertentu dengan
jarak di peta. Sketsa tersebut nantinya akan dibuatkan peta dengan menggunakan
ukuran yang sebenarnya.
8.
Pada sebuah sketsa dapat
digambarkan berbagai kenampakan dan objek geografi seperti sungai, bukit, jembatan,
jaringan transportasi, dll yang kenampakannya digambar menggunakan
simbol-simbol, tetapi sketsa bukanlah peta karena sketsa belum menggunakan
skala.
9.
Cara membuat sketsa
(peta mental atau denah) adalah :
a. siapkan kertas gambar ukuran A3, pensil, pensil warna, dan spidol.
b. ingatlah lingkungan tempat yang akan dibuat sketsanya gambarlah rumah atau
kumpulan rumah yang kalian ingat disekitar tempat yang akan dibuat sketsanya.
c.
ketahuilah ciri khas
kenampakan wilayah yang akan dibuat denah atau sketsa yang terdapat pada suatu wilayah.
contohnya jalan, gapura, tempat
ibadah, kantor pemerintah, dan kenampakan lainnya untuk mempermudah pembacaan
denah.
d.
gambarkan jalan-jalan
utama dan nama jalan di denah yang akan dibuat.
jalan utama harus dicantumkan dalam denah dan nama jalan harus dicantumkan dengan jelas agar
pengguna denah tidak tersesat.
e.
gambarkan objek-objek
penting.
Ø objek-objek penting dicantumkan dalam denah untuk mempermudah menemukan
objek yang dituju dengan simbol yang mudah dikenali.
Ø contoh objek-objek penting, misalnya gedung sekolah, rumah sakit, terminal,
pasar, dan objek-objek lainnya.
f.
cantumkan judul sketsa, tanda
arah atau orientasi sketsa (arah utara), dan warna jika diperlukan.
10.
Contoh sektsa (peta
mental atau denah) :
A. Peta Wilayah
1.
wilayah adalah daerah atau lingkungan
daerah. wilayah dapat berupa wilayah dari tingkat desa sampai benua.
2.
peta wilayah adalah peta yang
menggambarkan lingkungan tertentu, sehingga sebelum membuat peta, kita harus
mengetahui dahulu objek apa yang akan dibuatkan petanya.
3.
objak geografi adalah hal-hal yang
berkaitan dengan geografi dan menjadi sasaran untuk dibuatkan petanya. objek
geografi antara lain meliputi atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer :
a.
atmosfer adalah
lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. objek geografi
yang berhubungan dengan atmosfer yang dapat dibuatkan peta antara lain curah
hujan, keadaan iklim, dan arah angin.
b.
hidrosfer adalah
lapisan air yang mengelilingi bumi. objek geografi yang berhubungan dengan
hidrosfer yang dapat dibuatkan peta antara lain perairan darat, perairan laut,
penyebaran danau, dan daerah aliran sungai.
c.
litosfer adalah lapisan batuan yang
menyusun kulit bumi. objek geografi yang berhubungan dengan litosfer yang dapat
dibuatkan peta antara lain penyebaran gunung api, jenis-jenis tanah, dan daerah
dataran tinggi.
d. biosfer adalah
lingkungan yang berupa segala sesuatu yang hidup (manusia, hewan, tumbuhan).
4. Objek geografi yang berhubungan dengan biosfer yang dapat
dibuatkan peta antara lain penyebaran fauna, hutan hujan tropis, kepadatan
penduduk, dan pelabuhan laut.
5. Untuk membuat peta, kita harus mengetahui unsur-unsur
peta yang terdiri dari judul peta, skala peta, petunjuk arah, garis astronomis,
peta inset, lembaga pembuat, tahun pembuatan, dan legenda (kolom keterangan
tentang simbol-simbol yang terdapat dalam peta).
6.
Untuk membuat peta, langkah pertama yang harus kita tentukan ialah peta apa
yang akan dibuat. ingat bahwa ada berbagai jenis peta. salah satu di antaranya
ialah peta tematik. peta tematik ialah peta yang menggambarkan tema-tema
tertentu yang ada di permukaan bumi. contoh peta tematik ialah peta curah
hujan, peta kepadatan penduduk di kabupaten X, peta hasil bumi di provinsi Y.
7.
Proses pembuatan peta
tematik secara umum meliputi tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap
pengolahan data, dan tahap penyajian data.
a.
Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data, ada 3 hal yang harus diperhatikan :
1) Menyiapkan Informasi Dasar
Ø gambarkan objek geografi, informasi dasarnya diambil dari peta rupa bumi
atau
peta umum, penggunaan peta umum
sebagai dasar karena peta umum secara matematis akurat dan secara geometrik betul.
Ø Informasi dasar yang diperlukan dalam pembuatan peta tematik antara lain
kenampakan jalan, sungai, batas administrasi, dan penggunaan lahan.
Penentuan
informasi dasar yang akan digunakan dalam sebuah peta tematik bergantung
pada tema peta.
v Peta tematik dengan tema seperti tanah, kemiringan lereng, hidrologi, atau geologi lebih memerlukan informasi dasar tentang
kenampakan alam.
v Peta tematik dengan tema industri, pendidikan,
kependudukan, atau keadaan sosial ekonomi lebih memerlukan informasi dasar tentang batas administrasi,
jalan, dan sebagainya.
Ø Informasi dasar untuk memperoleh data geografi ada 2 yaitu :
v Cara langsung (data primer) adalah dengan mengambil data di lapangan, seperti
pengamatan, pengukuran, ataupun wawancara.
v Cara tidak langsung (data
sekunder) adalah dengan mengambil data yang telah tersedia dari
berbagai sumber, seperti kantor desa atau kelurahan, Biro Pusat Statistik
(BPS), Pusat Survei Pemetaan (Pussruta), Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal), dan lain-lain.
2) Menyiapkan Komponen Peta Tematik
Ø peta tematik harus memenuhi komponen-komponen tertentu seperti peta umum yang
harus dipersiapkan sebelum pembuatan peta tematik.
Ø komponen-komponen peta tematik antara lain judul peta, skala peta,
koordinat peta, legenda peta, dan simbol yang akan digunakan.
Ø jika semua komponen telah tersedia, maka akan sangat memudahkan pembuatan
peta wilayah yang menggambarkan suatu objek geografi.
3) Menyiapkan Alat
dalam pembuatan peta, alat-alat yang
digunakan antara lain kertas, plastik transparan atau kertas kalkir untuk
menciplak peta dasar, penggaris, pensil, rapido, pensil dan spidol berbagai
warna sesuai dengan tema atau banyaknya simbol yang akan digunakan.
b. Tahap Pembuatan dan Penyajian
Tahap akhir yang menentukan dalam pembuatan
peta tematik yaitu :
1) ambil peta dasar dan tempelkan di atas meja
datar.
2) ambil plastik transparan atau kertas kalkir
dengan ukuran lebih besar dari peta dasar, letakkan di atas peta dasar.
3) buat bingkai peta, kemudian jiplak peta dasar
lengkap dengan batas-batas fisik wilayah seperti daerah aliran sungai
(DAS) dengan menggunakan simbol garis
seperti ----- dengan spidol berwarna
biru; jalan raya, jalan setapak, dan jalan lainnya
dengan spidol berwarna merah. Jika
ada gambar jalan kereta api, gunakan garis
==== dengan spidol berwarna hitam.
4) gambarlah batas setiap penggunaan lahan dengan
simbol garis tidak terputus.
5) gambarlah simbol wilayah pada tiap penggunaan
lahan dengan warna yang sesuai
kenyataan. Jika tidak mungkin,
gunakan simbol huruf, misalnya hutan dengan simbol H, pemukiman denga n simbol
P.
6) gambarlah simbol-simbol titik dari berbagai
objek.
7) penulisan huruf pada peta dapat menggunakan
rugos atau lettering set toponim.
Nama tempat di daratan menggunakan
huruf tegak berwarna hitam. Nama yang
mewakili perairan seperti sungai,
danau menggunakan huruf miring berwarna biru.
8) tuliskan komponen peta yang lain, seperti
judul peta, koordinat geografi, skala peta, orientasi/arah mata angin,
legenda, sumber peta dan tahun terbit, serta pembuat peta terletak di luar garis
pinggir peta.
8.
Cara paling sederhana
tentang pembuatan sebuah peta tematik secara manual :
contohnya membuat peta tematik tentang kepadatan penduduk di Pulau
Antua.
Di pulau tersebut
terdapat tujuh desa, dengan data persebaran penduduk di pulau tersebut adalah :
Tabel Persebaran
Penduduk di Pulau Antua
No.
|
Nama Desa
|
Jumlah Penduduk
|
1
|
Patitajaya
|
375 jiwa
|
2
|
Sagumanta
|
125 jiwa
|
3
|
Patacengke
|
400 jiwa
|
4
|
Lembe-Lembe
|
180 jiwa
|
5
|
Tomamaju
|
200 jiwa
|
6
|
Sagutumbu
|
150 jiwa
|
7
|
Mangail
|
350 jiwa
|
Perhatikanlah contoh penyajian peta
tematik berikut ini. Peta ini dibuat berdasarkan data pada tabel di atas.
Perhatikan bahwa penyajian data dapat menggunakan arsiran dan titik.
Peta
Persebaran Penduduk di Pulau Antua
Pekerjaan Rumah
(PR)
DI SMP NEGERI 1 BANDUNGAN”
Langkah-langkah cara membuat Sketsanya :
1. sediakan kertas
gambar dan buatlah kotak ukuran A3 pada kertas gambar tersebut.
2. gambar bentuk
atau simbol sekolahmu di tengah kotak tersebut.
3. tentukan
terlebih dahulu arah utara sebagai patokan, dan berikan simbol yang
menggambarkan arah utara dengan bentuk anak panah.
4. ingatlah
bangunan-bangunan atau kenampakan lain yang ada di dekat sekolahmu, seperti
warung, sawah, rumah, jalan, sungai, dan kenampakan lain. letakkan
kenampakan-kenampakan tersebut dalam kotak sesuai tempatnya. gunakan sekolahmu
sebagai patokan.
5. beri tanda atau
buatlah bentuk setiap kenampakan dengan simbol-simbol tertentu. misalnya,
bentuk kenampakan rumah disimbolkan dengan kotak, sungai disimbolkan dengan
garis yang berkelok-kelok mengikuti arah aliran, dan jalan disimbolkan dengan
garis lurus yang mengikuti arah jalan.
6. beri keterangan
simbol-simbol dan warna yang jelas agar orang lain yang membaca peta milikmu
tidak salah mengartikannya.
7. beri judul pada
bagian atas kotak untuk menunjukkan isi gambar dan informasi yang ingin kamu
sampaikan kepada pembaca tentang gambar tersebut.
8. setelah selesai
maka gambar yang kamu buat merupakan sebuah gambar sketsa.
Keterangan
:
Ø Kelengkapan
Peta lokasi SMP Negeri 1 Bandungan, lapangan sepak bola, Puskesmas, Balai Desa
Jimbaran, Pasar Jimbaran, jalan-jalan di sekitar sekolah jalan kearah Galpanas,
jalan kearah Bandungan, jalan kearah Lemah Abang, Jalan utama Ungaran ke Bawen.
Ø Alamat siswa ditulis lengkap : nama jalan dan nomor rumah (kalau ada), RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Kode Pos.
Ø Alamat siswa ditulis lengkap : nama jalan dan nomor rumah (kalau ada), RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Kode Pos.
Ø Peta konsep dibuat secara individu, ada orientasi peta, diberi warna sesuai aturan, dan digambar
pada kertas gambar ukuran A3.
Ø Peta konsep harus dikerjakan di rumah (tidak boleh di
kelas atau di sekolah) dan selesai maksimal dalam waktu 1 minggu, selebihnya ada pengurangan nilai bahkan ditolak jika
dibuat tidak sesuai dengan aturan pembuatan peta yang benar.
-----oOo-----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar