IPS
7 Tema 1A
Mengenal
Lokasi Tempat Tinggal
(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP
Negeri 1 Bandungan)
1. Lokasi absolut
Lokasi absolut merupakan metode penentuan posisi
suatu tempat di bumi berdasarkan koordinasi geografis (lintang dan bujur) yang
tepat dan tidak berubah. Koordinat ini mengacu pada sistem grid imajiner
yang membungkus bumi, dengan garis lintang membentang secara horizontal
(sejajar dengan khatulistiwa) dan garis bujur membentang secara vertikal (dari
Kutub Utara ke Kutub Selatan).
Tabel
Penjelasan Lokasi Absolut
|
Aspek |
Penjelasan |
|
Pengertian |
Penentuan posisi suatu tempat di permukaan bumi
secara pasti dan tidak berubah, menggunakan sistem koordinat geografis
(lintang dan bujur). |
|
Cara Menentukan |
Menggunakan sistem koordinat geografis: · Garis Lintang: Garis khayal yang sejajar dengan khatulistiwa, mengukur posisi utara
atau selatan dari khatulistiwa (0°). Garis lintang utama adalah Khatulistiwa
(0°), Garis Balik Utara (23.5° LU), Garis Balik Selatan (23.5° LS), Lingkar
Artik (66.5° LU), dan Lingkar Antartika (66.5° LS). · Garis Bujur: Garis khayal yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan,
mengukur posisi timur atau barat dari Meridian Utama/Greenwich (0°). Meridian
utama adalah Garis Bujur 0° yang melewati Greenwich, Inggris. · Titik perpotongan antara garis lintang dan garis
bujur pada suatu tempat adalah lokasi absolutnya. |
|
Lokasi Absolut Indonesia |
Secara geografis, Indonesia terletak di antara 6°
LU (Lintang Utara) - 11° LS (Lintang Selatan) dan 95° BT (Bujur Timur) - 141°
BT (Bujur Timur). |
|
Manfaat |
· Navigasi: Memudahkan penentuan rute perjalanan darat, laut, dan udara. · Pemetaan: Dasar untuk membuat peta yang akurat. · Ilmu Pengetahuan: Penting untuk studi geografi, geologi,
klimatologi, dan oseanografi. · Pembangunan: Perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur, dan pengelolaan
sumber daya alam. · Bencana Alam: Membantu dalam penentuan lokasi bencana dan distribusi bantuan. · Pertahanan dan Keamanan: Untuk tujuan militer dan pengawasan wilayah.
|
|
Kelebihan
|
· Akurat dan Tetap: Memberikan posisi yang sangat presisi dan tidak
berubah seiring waktu. · Universal: Sistem koordinat geografis digunakan secara internasional,
memungkinkan komunikasi lokasi yang efektif di seluruh dunia. · Dasar bagi Penentuan Lokasi Lain: Menjadi acuan utama untuk lokasi relatif. · Tidak Terpengaruh oleh Perubahan Lingkungan: Penentuan lokasinya tidak bergantung pada
lingkungan sekitar. |
|
Kekurangan |
· Membutuhkan Alat Ukur: Penentuan yang akurat memerlukan alat khusus
seperti GPS (Global Positioning System) atau peta. · Kurang Intuitif untuk Deskripsi Cepat: Angka koordinat mungkin sulit dibayangkan tanpa
referensi peta atau pengetahuan geografis. · Tidak Memberikan Informasi Kontekstual: Hanya memberikan posisi, tidak memberikan
gambaran tentang lingkungan atau fitur-fitur di sekitarnya.
|
Peta Indonesia
1.
Tabel mengenai garis lintang dan garis bujur, lengkap dengan pengertian,
posisi di Indonesia, dan 4 manfaatnya
|
Aspek |
Garis Lintang |
Garis Bujur |
|
Pengertian |
Garis khayal yang melingkari bumi
secara horizontal, sejajar dengan khatulistiwa. Garis lintang 0° adalah
khatulistiwa, membagi bumi menjadi belahan bumi utara dan selatan. Nilainya
dari 0° hingga 90° lintang utara (LU) dan 0° hingga 90° lintang selatan (LS). |
Garis khayal yang menghubungkan
kutub utara dan kutub selatan, membujur vertikal. Garis bujur 0° adalah
Meridian Greenwich. Nilainya dari 0° hingga 180° bujur timur (BT) dan 0°
hingga 180° bujur barat (BB). |
|
Posisi di Indonesia |
Indonesia terletak di antara 6° LU dan 11° LS. Ini berarti Indonesia dilewati oleh
garis khatulistiwa. |
Indonesia terletak di antara 95° BT dan 141° BT. |
|
4 Manfaat |
· Menentukan Zona Iklim: Garis lintang membantu menentukan
zona iklim global (tropis, subtropis, sedang, kutub). Indonesia yang berada
di garis lintang rendah memiliki iklim tropis. · Menentukan Lokasi Geografis: Bersama garis bujur, garis lintang
digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat secara presisi di permukaan
bumi. · Navigasi: Penting dalam navigasi laut dan
udara untuk menentukan posisi kapal atau pesawat. · Penelitian Ilmiah: Digunakan dalam berbagai
penelitian ilmiah seperti oseanografi, meteorologi, dan geologi untuk
menganalisis distribusi fenomena alam. |
· Menentukan Zona Waktu: Garis bujur adalah dasar pembagian
zona waktu di seluruh dunia. Setiap 15° bujur setara dengan perbedaan waktu 1
jam. Indonesia memiliki 3 zona waktu yang berbeda. · Menentukan Lokasi Geografis: Bersama garis lintang, garis bujur
digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat secara presisi di permukaan
bumi. · Navigasi: Penting dalam navigasi laut dan
udara untuk menentukan posisi kapal atau pesawat. · Penentuan Arah: Digunakan untuk menentukan arah
mata angin secara akurat di peta dan kompas. |
2.
Lokasi Relatif
|
Aspek |
Deskripsi |
|
Pengertian |
Lokasi relatif adalah posisi suatu tempat yang ditentukan berdasarkan hubungannya
dengan lokasi tempat lain di sekitarnya. Ini bersifat dinamis dan bisa
berubah tergantung pada sudut pandang atau acuan yang digunakan. Berbeda
dengan lokasi absolut yang tetap dan ditentukan oleh koordinat geografis. |
|
Lokasi Relatif Indonesia |
Indonesia memiliki lokasi relatif yang sangat
strategis, yaitu: · Terletak di antara dua benua besar,
yaitu Benua Asia di utara dan Benua Australia di selatan. · Berada di antara dua samudra besar,
yaitu Samudra Pasifik di timur dan Samudra Hindia di barat. · Terletak pada jalur persilangan perdagangan dan
pelayaran internasional. · Berada di kawasan Cincin Api Pasifik,
yang menyebabkannya kaya akan gunung berapi dan sumber daya geologi. |
|
3 Cara Menentukan |
· Berdasarkan Kenampakan Alam: Menentukan lokasi suatu tempat berdasarkan fitur
geografis di sekitarnya, seperti gunung, sungai, laut, atau danau. Contoh:
"Rumahku di dekat gunung." · Berdasarkan Kenampakan Buatan Manusia: Menentukan lokasi suatu tempat berdasarkan
bangunan atau fasilitas buatan manusia. Contoh: "Sekolahku di seberang
kantor pos." · Berdasarkan Jarak dan Arah dari Titik Acuan: Menentukan lokasi dengan menyebutkan jarak dan
arah dari suatu titik yang sudah diketahui. Contoh: "Toko itu 5
kilometer ke arah selatan dari alun-alun kota." |
|
5 Manfaat |
· Perdagangan dan Ekonomi: Lokasi relatif yang strategis dapat meningkatkan
potensi perdagangan dan investasi suatu wilayah, menjadikannya pusat
distribusi atau transit. · Pertahanan dan Keamanan: Membantu dalam strategi pertahanan negara,
terutama dalam memantau pergerakan di perbatasan atau jalur laut penting. · Transportasi dan Logistik: Memudahkan perencanaan rute transportasi dan
logistik karena mempertimbangkan jaringan dan aksesibilitas antarwilayah. · Kebudayaan dan Pariwisata: Lokasi relatif yang berdekatan dengan pusat
kebudayaan atau daya tarik wisata dapat meningkatkan interaksi budaya dan
kunjungan turis. · Pengelolaan Sumber Daya: Membantu dalam perencanaan dan pengelolaan
sumber daya alam yang terdistribusi di berbagai wilayah, seperti akses ke
bahan baku atau pasar. |
3. Peta Digital: Pengertian, ciri-ciri,
dan contohnya
|
Aspek |
Penjelasan |
|
Pengertian Peta Digital |
Peta digital adalah representasi fenomena
geografis (seperti jalan, bangunan, batas wilayah, fitur alam) yang disimpan dan dianalisis dalam format elektronik oleh komputer.
Berbeda dengan peta tradisional yang berbentuk fisik (kertas), peta digital
bersifat dinamis, interaktif, dan mudah diperbarui. Data yang
digunakan dalam peta digital biasanya adalah data geospasial yang dikumpulkan
melalui teknologi canggih seperti satelit, pesawat nirawak (drone), atau GPS. |
|
Ciri Khas Peta Digital |
· Interaktif: Pengguna dapat memperbesar (zoom),
menggeser (pan), mencari lokasi, dan bahkan menambahkan data atau lapisan
informasi. · Fleksibel & Mudah Diperbarui: Informasi dapat diperbarui secara real-time atau berkala dengan mudah tanpa harus
mencetak ulang. · Multilayer: Memungkinkan tampilan berbagai
jenis informasi (misalnya, kondisi lalu lintas, cuaca, demografi) dalam
lapisan terpisah yang dapat diaktifkan atau dinonaktifkan. · Akurasi Tinggi: Data geospasial yang digunakan
seringkali memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan metode
pemetaan manual. · Aksesibilitas: Dapat diakses melalui berbagai
perangkat elektronik seperti smartphone,
tablet, atau komputer. |
|
Contoh Peta Digital |
· Google Maps: Aplikasi peta paling populer yang
menyediakan informasi navigasi, lalu lintas real-time, citra
satelit, street view, dan pencarian lokasi. · Waze: Aplikasi navigasi yang berbasis komunitas,
memberikan informasi lalu lintas real-time dan
laporan kondisi jalan dari pengguna lain. · HERE WeGo: Aplikasi peta yang menawarkan
navigasi offline dan informasi transportasi publik. · Apple Maps: Layanan peta dari Apple yang
terintegrasi dengan ekosistem Apple, menawarkan navigasi, informasi bisnis,
dan tampilan 3D. · Bing Maps: Layanan peta dari Microsoft yang
menyediakan citra udara, peta jalan, dan fungsi pencarian. · MAPS.ME: Aplikasi peta offline yang memungkinkan pengguna mengunduh peta dan
menggunakannya tanpa koneksi internet. · Peta Topografi Digital: Peta yang menggambarkan bentuk
fisik permukaan bumi termasuk kontur, ketinggian, dan fitur alami, seringkali
digunakan dalam aplikasi seperti Google Earth untuk melihat kontur 3D. |
4. Manfaat peta digital dalam kehidupan
sehari-hari
Peta digital telah
menjadi alat yang tak terpisahkan dalam rutinitas kita, mengubah cara kita
berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan mempermudah berbagai aktivitas.
Berikut adalah 15 manfaat utama peta digital yang bisa Anda rasakan setiap hari.
|
No. |
Manfaat Peta Digital |
Penjelasan |
|
1. |
Navigasi Akurat |
Menunjukkan rute tercepat dan terpendek ke tujuan Anda, lengkap
dengan panduan belokan demi belokan, baik untuk berkendara, berjalan kaki,
atau bersepeda. Fitur ini sangat membantu saat Anda berada di tempat yang
asing. |
|
2. |
Informasi Lalu Lintas Real-time |
Memberikan pembaruan kondisi lalu lintas secara langsung,
seperti kemacetan, kecelakaan, atau pekerjaan jalan, memungkinkan Anda
memilih jalur alternatif dan menghemat waktu. |
|
3. |
Pencarian Lokasi & POI (Point
of Interest) |
Memudahkan Anda menemukan berbagai
tempat penting seperti restoran, kafe, SPBU, ATM,
rumah sakit, sekolah, atau toko, beserta informasi detail seperti
jam buka, kontak, dan ulasan. |
|
4. |
Perencanaan Perjalanan Efisien |
Membantu dalam merencanakan perjalanan jauh atau liburan dengan
memvisualisasikan rute, memperkirakan waktu tempuh, dan menemukan berbagai
fasilitas di sepanjang perjalanan. |
|
5. |
Panduan Transportasi Publik |
Menyajikan rute, jadwal, dan perkiraan waktu kedatangan bus,
kereta api, atau moda transportasi publik lainnya, serta lokasi halte/stasiun
terdekat, memudahkan Anda bergerak di kota besar. |
|
6. |
Eksplorasi Area Baru |
Memungkinkan Anda untuk menjelajahi lingkungan yang belum dikenal melalui
tampilan citra satelit atau Street View,
memberikan gambaran visual sebelum Anda benar-benar tiba di lokasi. |
|
7. |
Pembaruan Informasi Cepat |
Informasi geografis dan data POI
pada peta digital terus diperbarui secara berkala,
jauh lebih cepat dibandingkan peta cetak, memastikan Anda selalu mendapatkan
data terbaru mengenai jalan baru atau perubahan fasilitas. |
|
8. |
Berbagi Lokasi Mudah |
Memungkinkan Anda untuk membagikan lokasi Anda saat ini atau lokasi spesifik
lainnya dengan teman dan keluarga, mempermudah koordinasi pertemuan atau
memberi tahu posisi Anda. |
|
9. |
Membantu dalam Bisnis & Logistik |
Bagi pelaku usaha, peta digital
sangat membantu dalam perencanaan rute pengiriman
barang, penentuan lokasi strategis untuk ekspansi bisnis, dan
analisis sebaran pelanggan untuk target pasar. |
|
10. |
Peningkatan Keselamatan &
Keamanan |
Penting dalam situasi darurat untuk
menemukan fasilitas terdekat seperti kantor polisi,
rumah sakit, atau pemadam kebakaran. Fitur berbagi lokasi juga dapat meningkatkan
keamanan pribadi saat bepergian. |
|
11. |
Menemukan Hiburan & Rekreasi |
Membantu Anda menemukan taman, tempat wisata, bioskop, atau pusat perbelanjaan
di sekitar lokasi Anda, lengkap dengan rute dan informasi relevan. |
|
12. |
Navigasi Indoor |
Beberapa peta digital canggih juga
menawarkan navigasi di dalam ruangan (seperti pusat perbelanjaan
besar atau bandara), membantu Anda menemukan toko atau gerbang tertentu. |
|
13. |
Informasi Cuaca Lokal |
Beberapa aplikasi peta terintegrasi
dengan informasi cuaca, menampilkan kondisi cuaca saat ini
di lokasi tertentu, membantu Anda merencanakan aktivitas outdoor. |
|
14. |
Melihat Topografi & Ketinggian |
Melalui fitur tampilan medan
(terreno) atau lapisan kontur, Anda dapat melihat bentuk permukaan bumi
dan perbedaan ketinggian, berguna untuk hiking atau merencanakan
pembangunan. |
|
15. |
Edukasi & Pembelajaran Geografi |
Peta digital menjadi sumber daya edukasi yang sangat baik untuk memahami
geografi dunia, letak negara, fitur alam, dan budaya lokal secara interaktif
dan menarik. |
5.
Pemahaman
lokasi melalui Peta
a. Pengertian Peta dari para ahli dan kesimpulan
|
Ahli / Lembaga |
Pengertian
Peta |
|
Erwin Raisz |
Peta adalah gambaran konvensional (menggunakan
simbol-simbol) dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakan jika
dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. |
|
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal, sekarang BIG) |
Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan penyajian
data kondisi lingkungan, dan merupakan sumber informasi bagi para perencana
dan pengambilan keputusan pada tahapan pembangunan. |
|
International Cartographic Association (ICA) |
Peta adalah representasi atau gambaran
unsur-unsur abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda
angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan
diperkecil/diskalakan. |
|
Aryono Prihandito |
Peta adalah gambaran permukaan bumi dengan skala
tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu. |
|
PP Nomor 10 Tahun 2000 |
Peta adalah suatu gambar dari unsur-unsur alam
dan/atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi,
yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertent2u. |
|
Bintarto |
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada suatu
bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol. |
Berdasarkan
definisi dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa peta adalah:
·
Representasi
Visual: Gambaran sebagian atau seluruh
permukaan bumi.
·
Dua
Dimensi: Disajikan pada bidang datar,
meskipun merepresentasikan ruang tiga dimensi.
·
Terukur: Dibuat dengan skala tertentu untuk
menunjukkan perbandingan yang akurat antara jarak di peta dan jarak sebenarnya.
·
Dilengkapi
Simbol: Menggunakan simbol, warna, dan
tulisan sebagai tanda pengenal untuk menjelaskan objek dan informasi geografis.
·
Multifungsi: Berfungsi sebagai alat komunikasi, penyimpanan
data, analisis, dan pengambilan keputusan.
Singkatnya,
peta adalah alat bantu visual yang secara
terukur, terperinci, dan tersistematis merepresentasikan permukaan bumi untuk
berbagai kebutuhan.
b.
Komponen-komponen Peta
Peta yang baik dan informatif tidak
hanya sekadar gambaran permukaan bumi, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai
komponen penting yang membuatnya mudah dibaca, dipahami, dan akurat.
Komponen-komponen ini berfungsi sebagai penjelas, penunjuk arah, serta sumber
informasi pelengkap.
Komponen-komponen utama pada peta
yang disajikan dalam bentuk tabel
|
No. |
Komponen
Peta |
Penjelasan |
|
1. |
Judul Peta |
Bagian yang menunjukkan isi atau
tema dari peta tersebut. Judul harus jelas, ringkas, dan informatif agar
pembaca langsung tahu tentang apa peta tersebut. Contoh: Peta Sebaran
Penduduk Provinsi Jawa Tengah. |
|
2. |
Skala Peta |
Menunjukkan perbandingan jarak di
peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala dapat disajikan dalam
tiga bentuk: skala angka (misal, 1:100.000), skala garis/grafis (berupa
batang dengan satuan jarak), dan skala verbal (misal, "satu sentimeter
berbanding satu kilometer"). |
|
3. |
Orientasi / Tanda Arah Mata Angin |
Menunjukkan arah utara pada peta.
Umumnya ditunjukkan dengan simbol panah yang menunjuk ke atas, dan di ujung
panah terdapat huruf "U" atau "N" (North). Komponen ini
sangat penting agar pembaca dapat menempatkan posisi objek di peta sesuai
dengan arah sebenarnya di lapangan. |
|
4. |
Simbol Peta |
Tanda konvensional yang digunakan
untuk mewakili objek atau fenomena geografis di permukaan bumi. Simbol dapat
berupa: o Titik:
Untuk objek tunggal (kota, gunung, bandara). o Garis:
Untuk objek memanjang (sungai, jalan, batas wilayah). o Area/Luasan:
Untuk objek yang memiliki luasan (danau, hutan sawah). o Warna:
Untuk menunjukkan perbedaan ketinggian, kedalaman, atau jenis penggunaan
lahan. |
|
5. |
Legenda / Keterangan |
Daftar penjelasan dari
simbol-simbol yang digunakan dalam peta. Legenda sangat krusial karena
membantu pembaca memahami arti setiap simbol yang ada di peta. |
|
6. |
Garis Astronomis (Garis Lintang
& Garis Bujur) |
Jaring-jaring garis khayal pada
peta yang menunjukkan sistem koordinat geografis. Garis lintang (horizontal)
menunjukkan posisi utara/selatan, sedangkan garis bujur (vertikal)
menunjukkan posisi timur/barat. Penting untuk menentukan lokasi absolut suatu
tempat. |
|
7. |
Inset Peta |
Peta kecil yang disisipkan pada
peta utama. Inset dapat berfungsi untuk: o Memperjelas
area tertentu yang terlalu detail untuk skala peta utama. o Menunjukkan
lokasi peta utama dalam konteks wilayah yang lebih luas. o Menunjukkan
lokasi yang terpisah dari area utama peta. |
|
8. |
Sumber Data / Tahun Pembuatan |
Informasi mengenai dari mana data
peta diperoleh dan kapan peta tersebut dibuat. Ini penting untuk menilai
keakuratan dan kebaruan informasi yang disajikan. |
|
9. |
Nama Pembuat / Kartografer |
Nama atau instansi yang
bertanggung jawab atas pembuatan peta. Ini memberikan informasi tentang
kredibilitas peta. |
|
10. |
Indeks Peta |
(Opsional, umumnya pada peta
skala besar/atlas) Daftar nama tempat atau objek yang ada di peta beserta
koordinat atau nomor kotak gridnya, mempermudah pencarian lokasi. |
|
11. |
Proyeksi Peta |
Sistem matematis yang digunakan
untuk memindahkan permukaan bumi yang melengkung ke bidang datar. Informasi
tentang jenis proyeksi penting untuk memahami distorsi yang mungkin terjadi
pada peta. (Seringkali tidak dicantumkan secara eksplisit pada peta umum,
tetapi penting dalam kartografi.) |
Dengan adanya komponen-komponen ini, sebuah peta dapat
berfungsi secara optimal sebagai alat komunikasi geografis yang efektif.
c.
Fungsi Peta
Peta memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai
aspek kehidupan, tidak hanya sebatas penunjuk lokasi. Dari perencanaan
pembangunan hingga navigasi sehari-hari, peta menyediakan informasi visual yang
ringkas dan mudah dipahami.
Berikut adalah berbagai fungsi peta yang disajikan
dalam bentuk tabel:
|
No. |
Fungsi
Peta |
Penjelasan |
|
1. |
Menunjukkan Lokasi & Posisi
Geografis |
Fungsi paling dasar dan umum dari
peta adalah untuk mengetahui lokasi suatu tempat, wilayah, atau objek di
permukaan bumi. Peta membantu dalam menentukan posisi absolut
(menggunakan koordinat) maupun posisi relatif (letak suatu tempat
terhadap tempat lain). |
|
2. |
Menyajikan Data & Informasi
Geografis |
Peta berfungsi sebagai alat untuk
menampilkan berbagai jenis data dan informasi spasial, seperti sebaran
penduduk, jenis tanah, curah hujan, persebaran sumber daya alam, atau
jaringan jalan. Informasi ini disajikan secara visual melalui simbol, warna,
dan pola. |
|
3. |
Perencanaan & Pengambilan
Keputusan |
Informasi yang disajikan dalam
peta sangat vital bagi perencanaan pembangunan, tata ruang kota, pengelolaan
sumber daya, mitigasi bencana, hingga strategi militer. Peta membantu para
pengambil keputusan untuk memvisualisasikan masalah dan potensi, serta
merumuskan langkah-langkah yang efektif. |
|
4. |
Alat Navigasi & Orientasi |
Peta adalah panduan utama bagi
pelancong, pengendara, atau penjelajah untuk menemukan jalur,
mengidentifikasi rute terbaik, dan mengorientasikan diri di lapangan. Dengan
peta, seseorang dapat mengetahui arah, jarak, dan medan yang akan dilalui. |
|
5. |
Analisis & Riset Ilmiah |
Dalam bidang geografi, geologi,
lingkungan, dan ilmu sosial, peta digunakan sebagai alat untuk menganalisis
pola, hubungan antarfenomena, dan perubahan spasial. Peneliti dapat menggunakan
peta untuk memodelkan skenario, mengidentifikasi tren, atau memprediksi
dampak. |
|
6. |
Menggambarkan Bentuk & Luas
Permukaan Bumi |
Peta memberikan gambaran visual
tentang bentuk permukaan bumi, baik itu dataran rendah, pegunungan, lembah,
maupun perairan. Selain itu, dengan skala yang akurat, peta dapat digunakan
untuk menghitung luas suatu area. |
|
7. |
Media Edukasi & Pembelajaran |
Peta sering digunakan sebagai
alat bantu mengajar di sekolah atau universitas untuk menjelaskan
konsep-konsep geografis, sejarah, demografi, dan lingkungan. Peta membantu
siswa memvisualisasikan materi yang kompleks. |
|
8. |
Memperlihatkan Ketinggian &
Kedalaman |
Melalui penggunaan garis kontur
(untuk ketinggian) dan warna gradasi (untuk kedalaman), peta dapat menunjukkan
topografi suatu wilayah, mulai dari gunung tertinggi hingga palung laut
terdalam. |
Secara keseluruhan, peta adalah alat komunikasi visual
yang sangat kuat, berfungsi tidak hanya untuk menunjukkan "di mana"
tetapi juga "apa", "bagaimana", dan "mengapa"
suatu fenomena terjadi di permukaan bumi.
d.
Jenis-jenis Peta
Peta bisa dikelompokkan menjadi
beberapa jenis berdasarkan kriteria tertentu. Pemahaman tentang jenis-jenis
peta ini membantu kita memilih dan menggunakan peta yang tepat sesuai kebutuhan
informasi.
Berikut jenis-jenis peta yang
dikelompokkan berdasarkan isi & informasi, skala, dan bentuk penyajian,
disajikan dalam bentuk tabel
|
Kategori Pengelompokan |
Jenis
Peta |
Penjelasan
& Contoh |
|
Berdasarkan Isi & Informasi |
1. Peta Umum |
Menampilkan berbagai jenis
informasi geografis secara umum (fitur fisik dan budaya) dalam satu peta.
Biasanya menunjukkan topografi, hidrografi, permukiman, jalan, dan batas
administrasi. |
|
2. Peta Tematik (Khusus) |
Menampilkan informasi khusus atau
tema tertentu saja. Data yang disajikan lebih mendalam dan spesifik mengenai
satu aspek geografis. |
|
|
Berdasarkan Skala |
1. Peta Kadaster (Sangat Besar) |
Peta dengan skala 1:100 hingga
1:5.000. Sangat detail dan digunakan untuk keperluan teknis seperti peta
kepemilikan tanah, sertifikat tanah, atau perencanaan area sangat kecil. |
|
2. Peta
Skala Besar |
Peta dengan skala 1:5.000
hingga 1:250.000. Menampilkan detail yang cukup tinggi untuk wilayah yang
tidak terlalu luas. Digunakan untuk perencanaan kota, survei lapangan, atau
navigasi skala lokal. |
|
|
3. Peta
Skala Sedang |
Peta dengan skala 1:250.000
hingga 1:1.000.000. Menampilkan wilayah yang lebih luas dengan detail
yang lebih sedikit dibandingkan skala besar. Cocok untuk perencanaan tingkat
provinsi atau regional. |
|
|
4. Peta
Skala Kecil |
Peta dengan skala 1:1.000.000
hingga 1:5.000.000. Menampilkan area yang sangat luas (misalnya satu
negara atau benua) dengan detail yang sangat terbatas. Digunakan untuk
gambaran umum atau perencanaan makro. |
|
|
5. Peta
Geografi (Sangat Kecil) |
Peta dengan skala lebih kecil
dari 1:5.000.000. Menampilkan area yang sangat luas, seperti peta dunia
atau belahan bumi. Detail sangat minim, hanya menunjukkan fitur-fitur utama. |
|
|
Berdasarkan Bentuk Penyajian |
1. Peta
Konvensional (Cetak) |
Peta yang dicetak pada media
fisik seperti kertas, kain, atau plastik. Digunakan secara tradisional dan
memerlukan keterampilan membaca peta secara fisik. |
|
2. Peta
Digital |
Peta yang disimpan dalam format
digital dan dapat ditampilkan melalui perangkat elektronik (komputer,
smartphone). Lebih fleksibel, mudah diperbarui, dan bisa interaktif. |
|
|
3. Peta Timbul (Relief Map) |
Peta tiga dimensi yang dibuat
menyerupai bentuk permukaan bumi aslinya (ada tinggi rendahnya). Memberikan
gambaran visual yang realistis tentang topografi. |
Memahami klasifikasi ini akan memudahkan kita dalam
memilih dan menggunakan peta yang paling sesuai untuk kebutuhan spesifik.
