IPS K.8 BAB 12. BERBAGAI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI & PROSES TERBENTUKNYA NKRI

         Mata Pelajaran                   :  Ilmu Pengetahuan Sosial

         Kelas  /  Semester             :  VIII (Delapan)  / 2 (Dua)
         Tahun Pelajaran                 :  2017 / 2018

         Standar Kompetensi           :    5.  Memahami usaha persiapan kemerdekaan

Kompetensi Dasar             :  5.2. Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penyusun                          :        AMIR ALAMSYAH, S.Pd.   


BAB 12

BERBAGAI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI

DAN PROSES TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA



A. Perbedaan perspektif antarkelompok sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia
1. Jepang menyerah kepada Sekutu

a.   Pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat mengakibatkan Jepang kehilangan kekuatan dan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
b.  Pada pertemuan di kota Saigon (di Vietnam) tanggal 11 Agustus 1945 pukul 11.40 waktu setempat kepada para pemimpin bangsa Indonesia (Ir. Soekarno, Drs. Moh.Hatta, dan Dr. Radjiman Wediodiningrat), Jenderal Besar Terauchi menyampaikan 4 hal yaitu :
 1)   pemerintah Jepang memutuskan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

 2)   untuk melaksanakan kemerdekaan dibentuk PPKI sebagai pengganti BPUPKI.

 3) pelaksanaan kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dan secara berangsur-    angsur dari Pulau Jawa, kemudian disusul pulau lainnya.

 4)   wilayah Indonesia meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda.

c.   Pada tanggal 7 Agustus 1945 diumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Docuritsu Junbi Inkai, yang diketuai Ir. Soekarno dan wakil ketuanya Drs. Moh. Hatta.

2. Peristiwa Rengasdengklok

a.    Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas dengan dijatuhkannya bom atom oleh Sekutu di Kota Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan Kota Nagasaki  tanggal 9 Agustus 1945.

b.  Akibat peristiwa tersebut kekuatan Jepang semakin lemah dan kepastian berita kekalahan Jepang terjawab tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, karena Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan perang telah berakhir.

c.   Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya.


d.  Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat karena Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan (vacuum of power) yaitu Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang. Gunseikan telah mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan status quo sampai kedatangan pasukan Sekutu.

e.   Kekosongan kekuasaan mengakibatkan muncul konflik antara golongan muda dan golongan tua tentang kemerdekaan Indonesia yaitu :
1) golongan muda menginginkan proklamasi kemerdekaan segera dikumandangkan, antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh.
2)    golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan  anggota PPKI, mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri.
f. Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat dipimpin Chaerul Saleh menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa :
1)    kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, serta tidak dapat digantungkan kepada bangsa lain.
2)    segala ikatan, hubungan, dan janji kemerdekaan  dari Jepang harus diputus.
3)    perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan  Mohammad Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.
g.    Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang, ternyata usaha tersebut gagal karena Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan. Kuatnya pendirian Ir. Soekarno untuk tidak bersedia memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat PPKI, menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua dipengaruhi Jepang.
h.   Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di Jl. Cikini 71 Jakarta pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan Drs.Moh.Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang.

i.  Tujuan para  pemuda mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok adalah :

1)    agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang

2)  mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.

j.  Tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat ditemukan di Jakarta, karena telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah Utara Karawang.

k.  Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno Hatta, dengan alasan :

1)   secara militer, antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak keduanya melakukan latihan bersama.

2)   secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi dengan mudah setiap gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa Tengah.
l.   Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan tua merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin, agar tujuan tercapai maka Soekarno Hatta harus segera dibawa ke Jakarta dan akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju Rengasdengklok dan rombongan tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB.

m. Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta adalah mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan

dilaksanakan keesokan harinya tanggal 17 agustus 1945 paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta.

3. Perumusan Naskah Proklamasi

a.   Sekitar pukul 21.00 WIB Soekarno Hatta sampai di Jakarta dan langsung menuju ke rumah Laksamana Muda Maeda di Jl.Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk menyusun teks proklamasi. Peranan Laksamana Maeda dalam kondisi ini cukup penting dan pada saat yang genting, menunjukkan kebesaran moralnya, bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi alamiah dan hak dari setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia.

b.   Para tokoh yang terlibat secara langsung dalam perumusan teks proklamasi :

1)   Ahmad Subardjo mengusulkan konsep kalimat pertama yang berbunyi; “ Kami rakyat

Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan kami” kemudian berubah menjadi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.

2)   Soekarno menuliskan konsep kalimat kedua yang berbunyi; “Hal-hal yang mengenai

pemindahan kekuasaan, dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.

3)   Mohammad Hatta menggabungkan kedua kalimat di atas dan disempurnakan sehingga berbunyi

seperti teks proklamasi yang kita miliki.

d.   Teks proklamasi selesai dirumuskan,  muncul permasalahan yang menandatangani yaitu :

1)   Soekarno mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat tersebut menandatangani.

2)   naskah proklamasi sebagai” Wakil-wakil Bangsa Indonesia”. Usulan Soekarno tidak disetujui para pemuda sebab sebagian besar yang hadir adalah anggota PPKI dan PPKI dianggap sebagai badan bentukan Jepang.

3)   Kemudian Sukarni menyarankan agar Soekarno Hatta yang menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Saran dan usulan Sukarni diterima.

e.  Sayuti Melik mengetik konsep teks proklamasi dengan beberapa perubahan, kemudian ditandatangani oleh Soekarno Hatta.

f.     Perubahan teks Proklamasi Indonesia antara naskah konsep dengan naskah outentik yaitu :
1)   Kata "Proklamasi" diubah menjadi "P R O K L A M A S I",
2)   Kata "Hal2" diubah menjadi "Hal-hal",
3)   Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo",
4)   Kata "Djakarta, 17 - 8 - '05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05",
5)   Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia",
6)  Isi naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Sedangkan isi naskah Proklamasi Otentik adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi),
7)   Pada naskah Proklamasi Klad memang tidak ditandatangani, sedangkan pada naskah Proklamasi Otentik sudah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
g.   Perumusan teks proklamasi sampai dengan penandatanganannya baru selesai pukul 04.00 WIB pagi hari, tanggal 17 Agustus 1945 dan malam itu juga diputuskan naskah proklamasi akan dibacakan pukul 10.00 pagi di Lapangan Ikada, Gambir, Jakarta. Tetapi karena ada kemungkinan timbul bentrokan dengan pasukan Jepang yang terus berpatroli, akhirnya diubah di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
h.  Sejak pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta telah diadakan berbagai persiapan untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kurang lebih pukul 09.55 WIB, Drs. Mohammad Hatta telah datang dan langsung menemui Ir. Soekarno.


Konsep Teks Proklamasi (Naskah Konsep)  


                     
Teks Proklamasi yang diketik (Naskah Outentik)



4.  Peristiwa menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
TANGGAL
PERISTIWA
6  dan 9 Agustus 1945

Jepang di Bom Atom oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki  tanggal 9 Agustus 1945.
7 Agustus 1945

BPUPKI dibubarkan dan diganti menjadi PPKI
9 Agustus 1945
Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi, menjanjikan kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada 24 Agustus 1945.
10 Agustus 1945
Di Indonesia, Sutan Syahrir mendengar berita melalui radio luar negeri bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, kemudian diberitakan kepada Chairil Anwar.
11 Agustus 1945

Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat (salah satu kota di Vietnam) menyatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan dalam beberapa hari.
14 Agustus 1945

Soekarno belum yakin Jepang telah menyerah kepada Sekutu, jika proklamasi kemerdekaan RI saat itu dilaksanakan dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar dan berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap, Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena kemerdekaan adalah tugas Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
15 Agustus 1945

Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda.

16 Agustus 1945

Gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan di Indonesia makin memuncak dilancarkan para pengikut Syahrir. Pada siang hari mereka berkumpul di rumah Moh. Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di rumah Soekarno, 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan, dan menolak rencana PPKI memproklamasikan kemerdekaan 16 Agustus 1945.

Peristiwa Rengasdengklok
Rapat PPKI tanggal 16 Agustus  1945 pukul 10 pagi tidak jadi dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 menculik Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, kemudian terkenal sebagai
peristiwa Rengasdengklok. Di Rengasdengklok, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan para pejuang telah siap melawan Jepang apapun risikonya.
Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Yamamoto
Pada malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta bertemu dengan Jenderal Yamamoto dan bermalam di kediaman wakil Admiral Maeda Tadashi. Dari komunikasi antara Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak berwenang lagi memberikan kemerdekaan.

17 Agustus 1945

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh
Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

B.  Kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia
1.    Pelaksanaan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 di depan rumah Ir. Soekarno.
2.    Sejak pagi telah dilakukan persiapan di rumah Ir. Soekarno, banyak tokoh pergerakan nasional dan rakyat berkumpul menyaksikan pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
3.    Sesuai kesepakatan yang diambil di rumah Laksamana Maeda, para tokoh Indonesia menjelang pukul 10.30 waktu Jawa zaman Jepang atau 10.00 WIB telah berdatangan ke rumah Ir. Soekarno untuk menjadi saksi pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
4.    Susunan acara dalam upacara di kediaman Ir.Soekarno yaitu :
a.   Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
b.   Pengibaran bendera Merah Putih
c.   Sambutan Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
5.    Upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung tanpa protocol, Latief Hendraningrat memberi aba-aba siap kepada seluruh barisan pemuda dan semua yang hadir berdiri tegak dengan sikap sempurna.
6.   Suasana menjadi sangat hening, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dipersilakan maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Ir. Soekarno mendekati mikrofon dan dengan suara mantap membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan didampingi Drs. Moh. Hatta.
7.   Sesaat setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, dilanjutkan upacara pengibaran bendera Merah Putih yang dijahit Ibu Fatmawati Soekarno. Suhud mengambil bendera dari atas baki (nampan) yang telah disediakan dan mengibarkannya dengan bantuan Shodanco Latief Hendraningrat. Kemudian Sang Merah Putih mulai dinaikkan dan hadirin yang datang bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dinaikkan perlahan-lahan menyesuaikan syair lagu Indonesia Raya dan setelah pengibaran bendera Merah Putih acara dilanjutkan sambutan dari Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
8.    Pelaksanaan upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dihadiri para tokoh Indonesia lainnya, yaitu Mr. Latuharhary, Ibu Fatmawati, Sukarni, dr.Samsi, Ny.S.K.Trimurti, Mr. A.G. Pringgodigdo, dan Mr.Sujono.
9.   Setelah dibacakan teks proklamasi, maka telah lahir Republik Indonesia sebagai suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia telah terjadi dan sangat lama dinantikan oleh segenap lapisan masyarakat yang membutuhkan pengorbanan yang tidak ternilai harganya.
10.    Untuk mengenang jasa-jasa Ir.Soekarno dan Drs.Moh Hatta dalam peristiwa proklamasi, maka keduanya diberi gelar Pahlawan Proklamasi (Proklamator), Jalan Pegangsaan Timur diubah namanya menjadi Jalan Proklamasi dan dibangun Monumen Proklamasi.
 C. Makna dan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia :
1.    merupakan titik kulminasi/puncak perjuangan bangsa Indonesia lebih kurang 350 tahun dalam mencapai kemerdekaan.
2.    sebagai awal bebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan bangsa asing dan menjadi bangsa yang berdiri sendiri.
3.    merupakan sumber hukum yang menegaskan mulai berdirinya NKRI yang  merdeka dan berdaulat.
4.    merupakan momentum politik bebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan bangsa lain, dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sederajad dengan bangsa lain di dunia.
5.   Merupakan manifesto politik perjuangan mewujudkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
6.    secara hukum, proklamasi merupakan pernyataan keputusan bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial.
7.   secara politik, proklamasi merupakan pernyataan bangsa Indonesia lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
8.    menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib dalam tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan meliputi bangsa, tanah air, pemerintahan dan kebahagiaan rakyat.
9.    merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan dan setiap keadaan.
10.     sebagai dasar untuk meruntuhkan semua pendukung kolonialisme, imperialisme dan dasar membangun segala hal yang berhubungan langsung dengan kemerdekaan nasional.
11.     dengan proklamasi kemerdekaan maka bangsa Indonesia menjadi bangsa dan negara yang merdeka secara de facto maupun secara de jure.

D. Proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan dan sikap rakyat diberbagai daerah
1.    Berita Proklamasi yang meluas di Jakarta segera disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia bahkan ke seluruh dunia.
2.    Faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di berbagai daerah, terutama di luar Jawa adalah :
a.   wilayah Indonesia sangat luas.
b.   komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas.
c.   pasukan Jepang di Indonesia menghambat dan melarang menyebarkan berita proklamasi.
3.    Dengan penuh tekad dan semangat berjuang, akhirnya peristiwa proklamasi kemerdekaan diketahui oleh segenap rakyat Indonesia.
4.    Sarana Penyebaran Berita Proklamasi :
 a. Kantor Berita “Domei”
1)  Pada tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan Kantor Berita Domei (Sekarang Kantor Berita Antara) Syahrudin menyampaikan salinan teks proklamasi kepada Waidan B. Panelewen. Ia segera memerintahkan kepada markonis (petugas telekomunikasi) bernama F. Wuz untuk menyiarkan berita proklamasi kemerdrkaan 3 kali berturut-turut.
2)  Tanggal 20 Agustus 1945 kantor berita Domei disegel Jepang, tetapi  para pemuda dapat membuat pemancar baru di Menteng 31dengan kode panggilan DJK 1, dengan tokoh yang berperan yaitu Sutamto, Susilaharja, dan Suhandar.
b. Radio
1)  tanggal 17 Agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang RRI) dan tepat pukul 19.00 teks proklamasi berhasil disiarkan.
2)  para tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita proklamasi tersebut yaitu M.Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto.
c. Kawat Telepon
     Adam Malik pada waktu itu sebagai wartawan menyampaikan teks proklamasi melalui telepon kepada Asa Bafaqih yang kemudian diteruskan kepada Penghulu Lubis untuk mendapatkan pengesahan lolos sensor dan selanjutnya dikawatkan ke daerah-daerah.
d. Surat Kabar (Pers)
1)  harian “Suara Asia” di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita proklamasi.
2)  para pemuda yang berjuang lewat pers, antara lain B.M.Diah, Sukarjo Wiryo Pranoto, Iwa Kusuma Sumantri, Ki Hajar Dewantoro, OttoIskandardinata, GS.S.J.Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik,Sutan Syahrir, Madikin Wonohito, Sumanang SH, Manai Sophian,dan Ali Hasyim.
e. Anggota PPKI dari Daerah
1)  berita proklamasi secara resmi dibawa dan disebarluaskan keluar pulau Jawa melalui para anggota PPKI yang berasal dari daerah yang kebetulan menyaksikan peristiwa proklamasi dan menghadiri sidang PPKI.
2)  anggota tersebut antara lain Teuku Muhammad Hasan (Sumatera), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Puja (Nusa Tenggara), dan AA. Hamidhan (Kalimantan).
f. Sarana Lain
1)    berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui pemasangan pamflet, poster, dan coretan pada tembok-tembok dan gerbong-gerbong kereta api.
2)    sejumlah besar pamflet disebarkan ke berbagai penjuru kota dan dipasang di tempat-tempat strategis.
3)   berita proklamasi kemerdekaan juga disebarkan menggunakan pengerahan massa dan penyampaian dari mulut ke mulut. Keampuhan cara itu terbukti dan masyarakat berdatangan ke Lapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan.
5.  Sikap Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan
a.  Negara Kesatuan Republik Indonesia telah berdiri tanggal 17 Agustus 1945 sehingga rakyat sudah merdeka dan bebas dari pemerintahan asing, semua kekuasaan harus di tangan negara dan bangsa Indonesia.
b.  sikap rakyat terhadap Jepang yang masih ada di Indonesia :
 1) rakyat dan para pemuda melakukan tindakan cepat merebut senjata dari tangan Jepang, yang tujuannya adalah  :
a)   untuk memperoleh senjata sebagai modal perjuangan selanjutnya
b)   mencegah agar senjata tidak jatuh / dikuasai Sekutu atau Belanda
c)   mencegah agar senjata tidak digunakan Jepang untuk membunuh rakyat Indonesia.
 2) semua perusahaan (kantor-kantor. pabrik, tambang, kebun, dll) harus direbut dan dikuasai oleh rakyat Indonesia dari tangan Jepang.
c.  rakyat menggerakkan masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih, pemakaian lencana merah putih, dan menggemakan pekik “Merdeka”, mengucapkan semboyan “Sekali merdeka tetap merdeka” atau “Merdeka atau mati”.
 d. anak-anak sekolah membagikan bendera di jalan-jalan raya kepada pengendara mobil, sepeda, becak, dan sebagainya.
 e. Pemuda Menteng 31 menyusun berbagai organisasi laskar perjuangan yaitu :
1)   Angkatan Pemuda Indonesia (API) untuk barisan pemudanya
2)   Barisan Buruh Indonesia (BBI) untuk barisan buruhnya
3)   Barisan Rakyat Indonesia (BARA) untuk kaum tani di desa-desa.

E. Proses terbentuknya negara dan pemerintah Republik Indonesia beserta kelengkapanya melalui sidang PPKI
1.   Sebagai negara yang baru lahir, Indonesia belum memiliki undang-undang dasar yang berfungsi untuk mengatur segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kepala negara dan kepala pemerintahan yang akan menjalankan pemerintahan serta kelengkapannya saat itu juga belum ada.
 2. Para pemimpin bangsa segera memanfaatkan dengan sebaik-baiknya lembaga yang ada pada waktu itu, yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk Jepang sejak tanggal 7 Agustus 1945.
 3. beberapa keputusan penting dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yaitu :
 a.  mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang telah
     dipersiapkan Dokuritsu Junbi Coosakai (BPUPKI), kemudian dikenal dengan UUD 1945.
 b.  memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Yang pemilihan dilakukan secara aklamasi atas usul Otto Iskandardinata.
 c.  membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum terbentuk.
 4. Tanggal 19 Agustus 1945 PPKI melanjutkan sidang dan berhasil memutuskan beberapa hal yaitu :
 a. membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi yaitu :
1)  Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo
2)  Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso
3)  Jawa Timur, gubernurnya R.A. Suryo
4)  Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor
5)  Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
6)  Maluku, gubernurnya Mr. J. Latuharhary
7)  Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti Ktut Pudja
8)  Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan
 b. Membentuk Komite Nasional (Daerah).
 c. Menetapkan 12 Departemen yang menterinya mengepalai Departemen dan 4 Menteri  Negara.
 5. Dua Belas (12) Departemen yang ada waktu itu yaitu :
a. Departemen Dalam Negeri dikepalai R.A.A. Wiranata Kusumah
b. Departemen Luar Negeri dikepalai Mr. Ahmad Subardjo
c. Departemen Kehakiman dikepalai Prof. Dr. Mr. Supomo
d. Departemen Keuangan dikepalai Mr. A.A Maramis
e. Departemen Kemakmuran dikepalai Surachman Cokroadisurjo
f.  Departemen Kesehatan dikepalai Dr. Buntaran Martoatmojo
g. Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan dikepalai Ki Hajar Dewantara
h. Departemen Sosial dikepalai Iwa Kusumasumantri
i.  Departemen Pertahanan dikepalai Supriyadi
j.  Departemen Perhubungan dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
k. Departemen Pekerjaan Umum dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
     l.  Departemen Penerangan dikepalai Mr. Amir Syarifudin.
 6. Empat (4) Menteri Negara yaitu :
    a. Menteri negara Wachid Hasyim
    b. Menteri negara M. Amir
    c. Menteri negara R. Otto Iskandardinata
    d. Menteri negara R.M Sartono
7. Beberapa Pejabat Tinggi Negara yang diangkat  yaitu :
    a. Ketua Mahkamah Agung, Dr. Mr. Kusumaatmaja
    b. Jaksa Agung, Mr. Gatot Tarunamihardja
    c. Sekretaris negara, Mr. A.G. Pringgodigdo
    d. Juru bicara negara, Soekarjo Wirjopranoto
8. Sidang PPKI yang ketiga tanggal 22 Agustus 1945 memutuskan :
   a. Pembentukan Komite Nasional
   b. Membentuk Partai Nasional Indonesia
   c. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.
9. Pembentukan Komite Nasional lndonesia Pusat dan Daerah :
a.  Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, menegaskan perlunya pembentukan suatu Komite Nasional sebelum MPR dan DPR terbentuk, maka tanggal 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang di Gedung Kebaktian Rakyat Jawa, Jakarta.
b. Salah satu keputusan sidang adalah terbentuknya Komite Nasional lndonesia (KNI), yang berfungsi sebagai DPR sebelum Pemilu diselenggarakan. KNIP terdiri atas Komite Nasional lndonesia Pusat (KNIP) yang berkedudukan di Jakarta dan Komite Nasional Indonesia Daerah yang berkedudukan di tiap-tiap provinsi.
c.  Pembentukan KNIP secara resmi diumumkan pemerintah tanggal 25 Agustus 1945, yang beranggotakan 135 orang, secara resmi anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan susunan pengurus sebagai berikut :
1)  Ketua               :  Mr. Kasman Singodimejo
2)  Wakil Ketua I     :  Sutarjo Kartohadikusumo
3)  Wakil Ketua lI    :  Johanes Latuharhary
4)  Wakil Ketua III   :  Adam Malik
  d.  KNIP pada tanggal 16 Oktober 1945 menyelenggarakan sidang bertempat di Gedung Balai Muslimin, Jakarta, dimana wakil presiden RI mengeluarkan Maklumat presiden No. X, isinya :
1)   Sebelum terbentuk MPR dan DPR, KNIP diserahi kekuasaan legislatif (membuat undang-undang) dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara.
2)   Berhubung gentingnya keadaan, maka pekerjaan sehari-hari KNIP dijalankan oleh Badan Pekerja KNIP (BPKNIP).
 e. BPKNIP terbentuk diketuai Sutan Syahrir dan beranggotakan 15 orang.
 f.  Pada saat itu KNIP diartikan sebagai pengganti MPR, sedangkan BPKNIP disamakan dengan DPR.
 10. Pembentukan Partai Nasional Indonesia
 a. tanggal 22 Agustus 1945 PPKI bersidang ke III dan menghasilkan  keputusan antara lain pembentukan Partai Nasional Indonesia, sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia (partai tunggal).
 b. perkembangannya muncul Maklumat tanggal 31 Agustus 1945 yang memutuskan bahwa gerakan dan persiapan Partai Nasional Indonesia ditunda dan segala kegiatan dicurahkan dalam Komite Nasional, maka sejak saat itu gagasan satu partai tidak pernah dihidupkan lagi.
 c. Demi kelangsungan kehidupan demokrasi, maka KNIP mengajukan usul kepada pemerintah agar rakyat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mendirikan partai politik. Sebagai tanggapan usul tersebut, maka tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat pemerintah yang intinya berisi memberikan kesempatan kepada rakyat mendirikan partai politik, yang kemudian dikenal dengan Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945.
 d. Partai politik yang muncul setelah Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 dikeluarkan yaitu Masyumi, Partai Komunis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Parkindo, Partai Rakyat Jelata, Partai Sosialis Indonesia, Partai Rakyat Sosialis, Partai Katolik, Permai, dan PNI.
11.Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
 a. Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945, ditetapkan sebagai bagian dari Badan Penolong Keluarga  Korban Perang (BPKKP), merupakan induk organisasi yang ditujukan untuk memelihara keselamatan masyarakat. BKR tugasnya sebagai penjaga keamanan umum di daerah-daerah di bawah koordinasi KNI Daerah.
 b. Para pemuda bekas anggota Peta, KNIL, dan Heiho segera membentuk BKR di daerah sebagai wadah perjuangannya :
  1) Khusus di Jakarta dibentuk BKR Pusat untuk mengoordinasi dan mengendalikan BKR
      dipimpin Kaprawi  
  2) BKR Jawa Timur dipimpin Drg. Moestopo
  3) BKR Jawa Tengah dipimpin Soedirman
  4) BKR Jawa Barat dipimpin Arudji Kartawinata
 c.Pemerintah belum membentuk tentara bersifat nasional karena pertimbangan politik, dengan alasan:
 1) pembentukan tentara bersifat nasional akan mengundang sikap permusuhan dari Sekutu dan Jepang.
 2) menurut perhitungan, kekuatan nasional belum mampu menghadapi gabungan Sekutu dan Jepang.
 d. para pemuda yang kurang setuju pembentukan BKR menghendaki pembentukan tentara nasional, dengan membentuk badan-badan perjuangan atau laskar bersenjata. Badan perjuangan tersebut  :
      1) Angkatan Pemuda Indonesia (API)
      2) Pemuda Republik Indonesia (PRI)
      3) Barisan Pemuda Indonesia (BPI)
        4) Selain itu para pemuda yang dipelopori oleh Adam Malik membentuk Komite van Actie. Pada tanggal 5 Oktober 1945 berdasarkan Maklumat Pemerintah, BKR diganti namanya menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) :
 1)  pimpinan TKR ditunjuk Supriyadi.
 2)  Markas Tertinggi TKR oleh Oerip Soemohardjo yang berkedudukan di Yogyakarta.
 3)  di Pulau Jawa dibentuk 10 Divisi dan di Sumatra 6 Divisi.
 f.  Perkembangnya kekuatan pertahanan dan keamanan yang begitu cepat memerlukan satu pimpinan yang kuat dan berwibawa untuk mengatasi segala persoalan. Akibat perkembangan tersebut, Supriyadi yang ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi TKR ternyata tidak pernah muncul, maka pada bulan November 1945 atas prakarsa dari markas tertinggi TKR diadakan pemilihan pemimpin tertinggi TKR yang baru :
1)   yaitu Kolonel Soedirman, Komandan Divisi V/Banyumas, sebulan kemudian tanggal 18 Desember 1945, Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TKR berpangkat Jenderal.
2)    Oerip Soemohardjo tetap menduduki jabatan lamanya sebagai Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen).
3)   Terpilihnya Soedirman merupakan titik tolak perkembangan organisasi kekuatan  pertahanan keamanan.
g.   Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 7 Januari 1946 diubah namanya menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), kemudian pada tanggal 24 Januari 1946 diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), dan akhirnya tanggal 3 Juni 1947 nama TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sampai sekarang.
h.   Sampai pertengahan tahun 1947, bangsa Indonesia berhasil menyusun, mengonsolidasikan, dan mengintegrasikan alat pertahanan dan keamanan karena TNI bukanlah semata-mata alat negara atau pemerintah, melainkan alat rakyat, alat “revolusi”, dan alat bangsa Indonesia.
F.  Dukungan spontan dan tindakan heroik dari berbagai daerah terhadap pembentukan negara dan pemerintah Republik Indonesia
 1. Kemerdekaan yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 mendapat sambutan yang luar biasa di berbagai daerah, baik di Jawa maupun luar Jawa.
 2. Dukungan terhadap pembentukan Negara Republik Indonesia :
a.    Di Sulawesi Selatan, Raja Bone (Arumpone) La Mappanjuki, yang masih tetap ingat akan pertempuran-pertempuran melawan Belanda pada awal abad XX, menyatakan dukungannya terhadap Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik Indonesia. Mayoritas raja-raja suku Makasar dan Bugis mengikuti jejak Raja Bone mengakui kekuasaan Dr. Sam Ratulangie yang ditunjuk pemerintah sebagai Gubernur Republik di Sulawesi.
b.   Raja-raja di Bali juga mengakui kekuasaan Republik Indonesia.
c. Empat raja di Jawa (Mangkunegaran, Kasunanan Surakarta, Kasultanan, dan Paku Alaman Yogyakarta) menyatakan dukungan terhadap Republik Indonesia pada awal September 1945.  
 1) Dukungan sangat penting dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX bahwa Kasultanan Yogyakarta dalam pernyataannya tanggal 5 September 1945 isinya :
a)    Negeri Ngayogyokarto Hadiningrat yang bersifat kerajaan sebagai Daerah Istimewa dalam Negara Republik Indonesia.
b)    Sebagai kepala daerah, Sri Sultan memegang kekuasaan pemerintahan daerah di
     Yogyakarta.       
c)    Sri Sultan bertanggungjawab langsung kepada presiden RI.
 2) Arti penting pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX tanggal 5 September 1945 tersebut adalah Kasultanan Yogyakarta turut menggalang persatuan dan kesatuan di berbagai daerah untuk mendukung proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. 
 d. Sumatera mendukung pemerintah Republik Indonesia
1)  Gelora kemerdekaan Indonesia yang telah menyebar ke mana-mana mendorong para pemuda, khususnya Sumatra Timur untuk bergerak.
2)  Munculnya semangat kebangsaan yang tinggi menyebabkan para pemuda bergerak dari Jalan Jakarta No. 6 Medan di bawah pimpinan A. Tahir, Abdul Malik Munir, M.K.Yusni mendukung pemerintah Republik Indonesia yang telah berdiri.
3)  Melihat dukungan rakyat yang besar dan tanpa kenal takut, tanggal 3 Oktober 1945 Teuku Mohammad Hassan selaku gubernur dengan resmi mengumumkan dimulainya pemerintahan Republik Indonesia di Sumatra dengan ibukota provinsi Medan.
4)  Penduduk Bukittinggi mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dengan mengibarkan bendera Merah Putih tanggal 29 September 1945, sehingga sejak itu bendera Merah Putih berkibar di berbagai daerah di Sumatra.
 e. Sulawesi Utara mendukung pemerintah Republik Indonesia
 1) Pada tanggal 14 Februari 1945 para Pemuda Sulawesi Utara di bawah pimpinan Ch. Taulu   mengadakan pemberontakan untuk mendirikan RI di Sulawesi Utara.
 2) Pemberontakan yang muncul di Manado kemudian menyebar ke Tondano, Bitung, dan Bolang Mongondow.  
 3) Perlawanan terhadap Belanda (NICA) mendapat dukungan rakyat karena rakyat sudah anti penjajah dan mendukung berdirinya negara Republik Indonesia.
  f. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
1)  Latar belakang diselenggarakan Rapat Ikada adalah untuk menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia dan sebagai aksi protes terhadap pengumuman panglima tentara Jepang di Jawa tanggal 10 September 1945 yang menyatakan kekuasaan di Indonesia akan diserahkan kepada Sekutu bukan kepada Indonesia.
2)  Rapat Raksasa Ikada tanggal 19 September 1945 dipelopori Komite Van Actie (Komite Aksi Menteng 31), melakukan pengerahan massa ke Lapangan Ikada yang tujuannya :
a)    agar para pemimpin RI dapat berbicara di hadapan rakyat.
b)    agar semangat kemerdekaan tetap menyala di hati rakyat.
c)    ingin menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia mencapai kemerdekaannya dengan tenaga sendiri dan bukan atas bantuan Jepang.
3)  Sebelumnya, pimpinan militer Jepang telah melarang dan menghalangi rapat, pasukan Jepang bersenjata lengkap berjaga-jaga disekitar Lapangan Ikada, tetapi kehadiran pasukan Jepang tidak menggentarkankan rakyat untuk menghadiri rapat.
4)  Sekitar pukul 15.00 WIB, Soekarno memasuki lapangan didampingi pasukan BKR dan para pemuka bangsa Indonesia, berpidato menegaskan bahwa bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan dan bertekad mempertahankan kemerdekaan. Kemudian menutup pidatonya dengan mengajak rakyat untuk setia kepada pemerintah dan pulang dengan tenang, namun tetap waspada.
5) Rapat Raksasa Ikada berlangsung singkat, tetapi memiliki makna yang besar yaitu :
a)   mewujudan sikap patriotik dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan.
b)   berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia sendiri.
c)   mencerminkan persatuan kesatuan dan kebulatan tekad berjuang menghadapi musuh.
d)   berhasil mempertemukan pemimpin RI dengan rakyatnya.
e)   merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat.
f)    membuktikan kepatuhan rakyat kepada pimpinan negara.
g)   membuktikan rakyat Indonesia cinta perdamaian.
h)   menunjukkan rakyat Indonesia anti perang terbuka yang dapat membawa korban.
 3. Tindakan heroik (kepahlawanan) yang terjadi serentak diberbagai daerah :
 a. Di Wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
 1) Pertempuran Lima Hari di Semarang (15 - 20 Oktober 1945).
a)    pertempuran disebabkan oleh isu bahwa Jepang meracuni cadangan air minum daerah Candi di Semarang. Kepala Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara) bernama Dokter Karyadi mencoba memeriksa kebenaran isu tersebut, tetapi ditembak oleh Jepang. Akibat peristiwa ini menimbulkan kemarahan rakyat yang kemudian bangkit melawan Jepang.
b)    untuk mengenang keberanian rakyat, di Semarang dibangun monumen “Tugu Muda”.
2) Pertempuran Kota Baru Di Yogyakarta
 a) perebutan kekuasaan dari Jepang di Yogyakarta dimulai sejak tanggal 26 September 1945.
 b) para pemuda yang tergabung dalam BKR berusaha merebut senjata Jepang, tanggal 7    Oktober 1945 para pemuda, BKR, dan polisi istimewa menyerang tangsi Jepang.
3) Di Solo
 a)   para pemuda melakukan pengepungan markas Kempetai Jepang.
 b)  dalam pengepungan itu, gugur seorang pemuda bernama Arifin, yang kemudian namanya   diabadikan menjadi nama sebuah jembatan yang menghubungkan Widuran dan Kebalen di atas Kali Pepe.
4) Di Banyumas
     Kesatuan-kesatuan PETA dipimpin Daidanco Sudirman berhasil melucuti seluruh tentara Jepang tanpa pertempuran.
 b. Di wilayah Jakarta dan Jawa Barat
1) Di Jakarta
     BKR bersama para pemuda menyerbu gudang senjata Jepang yang terletak di daerah Cilandak, Kebayoran.
2) Di Bandung
     Para pemuda dan pelajar bekas PETA berhasil menyerbu pasukan panser Jepang di Cisadas dan berhasil merampas senjata di gudang pabrik senjata di Lapangan terbang Andir (sekarang Bandara Husein Sastranegara).
3) Di Bogor
     Para pemuda berhasil menyita sembilan gerbong kereta api berisi pakaian yang akan diangkut ke luar kota, serta berhasil melucuti senjata polisi Jepang.
4) Di Tasikmalaya
     Para pemuda berhasil mengusir Jepang dari lapangan terbang dan merebut beberapa pesawat pemburu.
 c. Di Wilayah Jawa Timur
1) Di Surabaya
     Peristiwa heroik di Surabaya dimulai dengan bergeraknya arek-arek Surabaya merebut gedung-gedung penting, pabrik-pabrik, gudang senjata, markas tentara dan pangkalan angkatan laut yang puncaknya berupa penyerbuan ke markas Kempetai (polisi rahasia) Jepang tanggal 1 Oktober 1945.
2) Di Malang
     Rakyat dan BKR berhasil merebut komplek penyimpanan senjata dan pemancar radio di Embong.
 d. Di wilayah Luar Pulau Jawa
1) Di Aceh
    Para pemuda dan pemuka masyarakat membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API) dan berhasil melucuti senjata Jepang di Sigli, Seulimeun dan Lhokseumawe.
    Bentrokan senjata dengan Jepang terjadi di Langsa, Lho’nga, dan Ulee Lheue.
2) Di Palembang
    Pada tanggal 8 Oktober 1945 rakyat yang dipimpin residen Sumatera Selatan,
    Dr. A. K. Gani mengadakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih. Pada saat itu
    juga diumumkan bahwa Sumatera Selatan berada di bawah kekuasaan RI.
3) Di Lampung
     Para pemuda yang tergabung dalam API (Angkatan Pemuda Indonesia) melucuti senjata di
    Teluk Betung, Kalianda, dan Nenggala.
4) Di Kalimantan terjadi di beberapa daerah, yaitu :
a)    Banjarmasin, digalang oleh Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia Kalimantan (BPRIK) dan Barisan Pelopor Pemberontakan Kalimantan Indonesia (BPPKI).
b)    Pontianak, digalang oleh Pemuda Penyongsong Republik Indonesia (PPRI).
c)    Samarinda, digalang oleh Badan Pembantu Perjuangan Rakyat Kalimantan Timur (BPRKT) dan Badan Perjuangan Perantara Daerah (BPPD).
5) Di Bali
     Pada tanggal 13 Desember 1945 para pemuda yang tergabung dalam PRI (Pemuda Republik Indonesia) dan AMI (Angkatan Muda Indonesia) melakukan gerakan serentak untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.
6) Di Sumbawa
    Pada bulan Desember 1945 para pemuda berusaha merebut senjata di markasmarkas
    Jepang. Bentrokan sempat terjadi di Gempe, Sape, dan Raba.
7) Di Makassar
a)  Pada tanggal 19 Agustus 1945. Gubernur Sulawesi Dr. Sam Ratu Langie menyusun pemerintahan.
b)  Para pemuda bekas Kaigun Heiho dan pelajar yang tergabung dalam kelompok Barisan Berani Mati (Bo-el Talshin) mendukungnya dengan cara merebut gedung-gedung vital, seperti studio radio dan tangsi polisi.
8) Di Gorontalo
     Pada tanggal 13 September 1945, para pemuda berhasil merebut senjata di markas-markas Jepang.  
G. Menghargai jasa para pejuang atau pahlawan kemerdekaan Indonesia    

    Cara yang dapat kita lakukan sebagai generasi penerus bangsa dalam menghargai dan menghormati jasa para pahlawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia diantaranya adalah :
1. mendoakan para pejuang yang telah gugur agar mendapat tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Esa.
2. mengisi kemerdekaan dengan pembangunan  sesuai kemampuan kita dengan bekerja keras, belajar giat dan tekun, serta disiplin yang tinggi.
3. meneladani sikap kepahlawanan dalam berjuang dengan cara mengisi kemerdekaan.
4. memberi penghargaan berupa gelar pahlawan maupun tanda jasa kepada para pejuang kemerdekaan.
5. mengabadikan nama para pejuang kemerdekaan berupa nama jalan, tugu peringatan, dan nama bangunan penting, nama sekolah, nama universitas, dll.



SOAL LATIHAN DAN PEKERJAAN RUMAH

 Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat  dan jelas!
1.   Jelaskan latarbelakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok!
2.   Sebutkan 2 tujuan para  pemuda mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945!
3.   Apakah peranan Ahmad Subardjo dalam peristiwa Rengasdengklok tentang kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta?
4.   Sebutkan  4 perubahan teks Proklamasi Indonesia antara naskah konsep dengan naskah outentik!
5.   Sebutkan  5 makna dan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia!
6.   Mengapa penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan mengalami keterlambatan di berbagai daerah terutama di luar Jawa?
7.   Koran apa pertama yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia dan sebutkan para tokohnya!
8.   Sebutkan wilayah Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan dibagi menjadi 8 provinsi diputuskan dalam apa, sebutkan wilayah, serta Gubernurnya!
9.   Apakah tujuan Rapat Raksasa Ikada tanggal 19 September 1945 dipelopori Komite Van Actie (Komite Aksi Menteng 31)?
10.    Sebutkan 5 arti penting Rapat Raksasa di Lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945?
11.    Sebutkan 3 tujuan rakyat dan para pemuda melakukan tindakan cepat merebut senjata dari tangan Jepang setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia!
12.    Sebutkan isi Maklumat presiden No. X pada siding KNIP pada tanggal 16 Oktober 1945 oleh wakil presiden RI dan apakah peranan KNIP dan BPKNIP saat itu?
13.    Apakah tugas BKR dan mengapa pemerintah Indonesia belum membentuk tentara bersifat nasional?
14.    Bagaimanakah perubahan nama dari BKR menjadi TNI?
15.    Sebutkan 3 isi pernyatan dukungan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dari Kasultanan Yogyakarta  terhadap Indonesia pada tanggal 5 September 1945! 
16.    Apakah arti penting pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX tanggal 5 September 1945?
17.    Apakah latarbelakang dan tujuan Rapat Raksasa di Lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945?
18.    Apakah sebab terjadinya Pertempuran Lima Hari di Semarang  tanggal 15 - 20 Oktober 1945?
19.    Bagaimanakah tindakan heroik yang dilakukan bangsa Indonesia di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur?
20.    Bagaimanakah cara kita menghargai dan menghormati jasa para pahlawan kemerdekaan Indonesia?



NB :

     Bagi para pengguna situs ini silahkan menulis komentar pada kolom yang tersedia, demi perbaikan tulisan ini maupun tulisan-tulisan berikutnya dan kami ucapkan banyak terima kasih.



  ----------  selamat mengerjakan  ----------

Tidak ada komentar: