IPS 8 Tema 1B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

 

IPS 8 Tema 1B

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)

1.   Sumber Daya Alam (SDA)

Kategori SDA

Pengertian

Contoh dan Penjelasan Lebih Lanjut

Sumber Daya Alam (SDA)

Segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraannya.

Terbagi menjadi dua kategori utama: SDA Dapat Diperbaharui dan SDA Tidak Dapat Diperbaharui.

SDA Dapat Diperbaharui (Renewable Resources)

Sumber daya alam yang dapat pulih kembali secara alami dalam waktu yang relatif singkat setelah digunakan. Keberlanjutan SDA jenis ini sangat bergantung pada pengelolaan yang bijak.

1.    Air: Selalu ada karena adanya siklus hidrologi (siklus air) yang terus-menerus. Penting untuk minum, pertanian, industri, dan energi.

2.    Tanah: Terbentuk melalui pelapukan batuan dan dekomposisi bahan organik. Pembentukannya sangat lambat, sehingga perlu pengelolaan yang hati-hati untuk mencegah kerusakan dan erosi.

3.    Udara: Diperbaharui melalui siklus oksigen dan siklus karbon. Penting untuk pernapasan dan perlindungan Bumi. Kualitasnya bisa terganggu oleh polusi.

4.    Hutan: Dapat pulih melalui regenerasi alami atau reboisasi. Merupakan ekosistem penting untuk keanekaragaman hayati, siklus air, dan penyedia hasil hutan.

SDA Tidak Dapat Diperbaharui (Non-renewable Resources)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber daya alam yang terbentuk melalui proses geologi yang sangat lambat (jutaan tahun) dan tidak dapat pulih kembali dalam skala waktu manusia setelah habis dieksploitasi. Cadangannya terbatas di Bumi.

1.     Bahan Tambang Mineral Logam: Mineral yang menghasilkan logam setelah diolah. Memiliki sifat konduktivitas, kekuatan, dan kilap.
Contoh: Besi, Tembaga, Emas, Nikel, Timah, Bauksit.
 

2.     Bahan Tambang Mineral Bukan Logam: Mineral yang tidak mengandung unsur logam. Digunakan sebagai bahan baku industri atau bangunan.
Contoh: Pasir, Kerikil, Batu Kapur, Gipsum, Fosfat, Belerang, Intan.

3.     Bahan Tambang Sumber Tenaga/Energi: Terbentuk dari sisa-sisa organisme purba yang terkubur jutaan tahun. Mengandung energi kimia yang dapat dibakar.
Contoh: Minyak Bumi, Gas Alam, Batu Bara, Uranium.

2.   Manfaat Sumber Daya Alam (SDA) dan Contohnya

Tabel manfaat sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui, beserta contoh-contohnya

Kategori SDA

Jenis SDA

Manfaat

Contoh

Dapat Diperbaharui

Air

Sumber kehidupan untuk minum, pertanian, industri, transportasi, dan pembangkit listrik.

Air minum, irigasi sawah, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), transportasi sungai/laut, rekreasi air.

Tanah

Media tanam untuk pertanian, pondasi bangunan, habitat flora dan fauna.

Lahan pertanian, perkebunan, pemukiman, bahan baku kerajinan (gerabah).

Udara

Untuk bernapas, fotosintesis, siklus cuaca, dan transportasi.

Oksigen untuk pernapasan, angin untuk penggerak kincir angin, media terbang pesawat.

Hutan

Penyedia oksigen, penyerap karbon dioksida, pencegah erosi dan banjir, habitat flora dan fauna, sumber kayu dan hasil hutan non-kayu, tempat rekreasi.

Kayu gelondongan, rotan, madu, buah-buahan hutan, obat-obatan herbal, pariwisata alam.

Tidak Dapat Diperbaharui

Bahan Tambang Mineral Logam

Bahan baku industri, konstruksi, perhiasan, dan elektronik.

Besi (konstruksi), tembaga (kabel listrik), emas (perhiasan, investasi), aluminium (perkakas, transportasi).

Bahan Tambang Mineral Bukan Logam

Bahan baku industri, konstruksi, pertanian, dan bahan kimia.

Pasir (bangunan), batu (konstruksi), belerang (pupuk, obat-obatan), gipsum (bahan bangunan).

Bahan Tambang Sumber Tenaga/Energi

Sumber energi utama untuk berbagai keperluan (transportasi, industri, rumah tangga).

Batu bara (pembangkit listrik, industri), minyak bumi (bahan bakar kendaraan, plastik), gas alam (bahan bakar kompor, industri).

3.   Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, diberkahi dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah. SDA ini terbagi dalam berbagai sektor penting, seperti kehutanan, pertambangan, dan kemaritiman, yang masing-masing memiliki potensi besar untuk menopang pembangunan dan kesejahteraan bangsa.

Tabel potensi SDA Indonesia dari sektor hutan, tambang, dan kemaritiman:

Kategori SDA

Pengertian

Jenis

Fungsi/Manfaat

Contoh

Hutan

Ekosistem daratan yang didominasi oleh pepohonan, mencakup berbagai jenis vegetasi, satwa, dan mikroorganisme.

·    Hutan Primer: Hutan alam yang belum terganggu aktivitas manusia.

·    Hutan Sekunder : Hutan yang tumbuh kembali setelah terjadi gangguan alami atau ulah manusia.

·    Hutan Lindung: Kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

·    Hutan Produksi: Kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok memproduksi hasil hutan.

·    Hutan Konservasi: Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.

·    Ekologi: Penjaga keseimbangan iklim, penyimpan karbon, penghasil oksigen, pelindung keanekaragaman hayati, pengatur tata air, pencegah erosi.

·    Ekonomi: Sumber kayu, hasil hutan non-kayu (getah, rotan, madu, buah-buahan), obat-obatan, pariwisata.

·    Sosial Budaya: Tempat tinggal masyarakat adat, sumber pangan dan obat-obatan tradisional, nilai-nilai budaya dan spiritual.

·    Hutan Tropis Basah: Kalimantan, Sumatra, Papua.

·    Hutan Musim: Jawa, Nusa Tenggara.

·    Hutan Mangrove: Pesisir Sumatra, Kalimantan, Papua.

·    Kayu: Jati, Meranti, Ulin, Kamper.

·    Hasil Hutan Non-kayu: Rotan, damar, getah karet, madu, gaharu.

Tambang

Sumber daya alam non-hayati yang terkandung di dalam bumi, terbentuk melalui proses geologi selama jutaan tahun.

·    Mineral Logam: Bijih yang mengandung unsur logam.

·    Mineral Non-logam: Mineral yang tidak mengandung unsur logam.

·    Energi: Sumber daya yang dapat menghasilkan energi.

·    Ekonomi: Bahan baku industri (konstruksi, elektronik, otomotif), sumber devisa negara, penciptaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur.

·    Teknologi: Bahan dasar untuk pengembangan teknologi baru.

·    Mineral Logam: Emas, tembaga, nikel, bauksit (aluminium), timah, besi.

·    Mineral Non-logam: Batu bara, pasir besi, kaolin, gipsum, fosfat, bentonit, marmer, granit.

·    Energi: Minyak bumi, gas alam, panas bumi.

Kemaritiman

Sumber daya alam yang terdapat di wilayah laut dan pesisir, mencakup biota laut, energi, dan potensi non-biologi lainnya.

·    Perikanan: Sumber daya ikan dan biota laut lainnya.

·    Kelautan Non-Perikanan: Energi laut, mineral dasar laut, jasa lingkungan kelautan.

·    Pariwisata Bahari: Destinasi wisata yang memanfaatkan keindahan dan kekayaan laut.

·    Ekonomi: Sumber protein hewani, mata pencarian nelayan, ekspor hasil laut, pariwisata, energi terbarukan (gelombang, pasang surut), industri maritim.

·    Ekologi: Penjaga keanekaragaman hayati laut, pengatur iklim global, penyerapan karbon dioksida.

·    Sosial Budaya: Tradisi maritim, kearifan lokal masyarakat pesisir.

·    Perikanan: Ikan tuna, cakalang, udang, kepiting, rumput laut.

·    Energi Laut: Potensi energi gelombang, pasang surut, arus laut, perbedaan suhu laut (OTEC).

·    Mineral Dasar Laut: Pasir laut, timah (lepas pantai).
Pariwisata Bahari: Terumbu karang, pantai (Bunaken, Raja Ampat, Gili Trawangan, Bali).

·    Jasa Lingkungan: Ekowisata bahari, perlindungan pesisir.

Memanfaatkan potensi SDA ini secara berkelanjutan adalah kunci bagi Indonesia untuk mencapai kemajuan ekonomi yang inklusif dan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

4.   Upaya Proses Produksi Industri dengan Penerapan Prinsip Eko-efisiensi

Penerapan prinsip eko-efisiensi dalam proses produksi industri berfokus pada penciptaan lebih banyak nilai dengan dampak lingkungan yang lebih kecil. Ini melibatkan optimasi penggunaan sumber daya, pengurangan limbah, dan inovasi dalam seluruh rantai nilai.

Aspek Eko-efisiensi

Upaya Penerapan dalam Proses Produksi Industri

Contoh Spesifik

Manfaat

Penggunaan Sumber Daya Efisien

Optimasi Bahan Baku:

·    Pengurangan penggunaan bahan baku primer.

·    Pemanfaatan bahan baku daur ulang atau terbarukan.

·    Desain produk untuk mengurangi material.

·  Menggunakan plastik daur ulang untuk kemasan produk.

·  Mengurangi gramasi kertas pada produk cetakan.

·  Desain modular produk untuk meminimalkan sisa material.


·     Mengurangi biaya bahan baku.

·     Mengurangi ekstraksi sumber daya alam.

·     Mengurangi dampak lingkungan dari penambangan/produksi bahan baku.

Efisiensi Energi:

·     Penggunaan energi terbarukan.

·     Peningkatan efisiensi peralatan dan mesin.

·     Manajemen energi yang cerdas (misalnya, sistem kontrol otomatis).

·    Pemasangan panel surya di pabrik.

·    Penggantian mesin lama dengan mesin hemat energi.

·    Penggunaan sensor gerak untuk pencahayaan.

·    Mengurangi biaya energi.

·    Mengurangi emisi gas rumah kaca.

·    Meningkatkan keandalan pasokan energi.

Efisiensi Air:

·   Pengurangan penggunaan air dalam proses.

·   Daur ulang air limbah setelah pengolahan.

·   Optimalisasi sistem pendingin air.

·   Sistem closed-loop untuk air pendingin.

·   Penggunaan kembali air bilasan yang telah disaring.

·   Pemasangan keran otomatis di fasilitas produksi.


·   Mengurangi biaya air.

·   Mengurangi beban air limbah.

·   Menghemat sumber daya air bersih.

Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah

Minimasi Limbah di Sumber:

·    Perbaikan proses untuk mengurangi pembentukan limbah.

·    Penggunaan teknologi produksi bersih.

·    Optimasi resep untuk mengurangi sisa produk.

·    Penggunaan peralatan yang meminimalkan buangan.

·    Pelatihan karyawan untuk mengurangi kesalahan yang menghasilkan limbah.


·    Mengurangi biaya pengelolaan limbah.

·    Mengurangi dampak lingkungan dari limbah.

·    Meningkatkan efisiensi produksi.

Daur Ulang dan Pemanfaatan Kembali (Internal & Eksternal):

·    Daur ulang limbah padat dan cair dalam proses.

·    Kolaborasi dengan industri lain untuk pemanfaatan limbah sebagai bahan baku.

·    Mengolah kembali sisa potongan material menjadi produk baru.

·    Menjual limbah sisa produksi (misalnya, serbuk kayu, limbah logam) kepada pihak ketiga.

·    Menciptakan pendapatan tambahan dari limbah.

·    Mengurangi kebutuhan akan landfill.

·    Mendukung ekonomi sirkular.

 

 

 

 

 

 

 

Pengolahan Limbah Lanjutan:

·    Penggunaan teknologi pengolahan limbah yang canggih untuk mengurangi toksisitas.

·    Pemasangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) modern.

·    Teknologi insinerasi dengan penangkapan energi.


·    Memenuhi standar regulasi lingkungan.

·    Mengurangi risiko pencemaran.

·    Potensi menghasilkan energi dari limbah.

Inovasi Produk dan Proses

Desain Produk Berkelanjutan:

·     Desain untuk daya tahan, kemampuan daur ulang, dan dekomposisi.

·     Penggunaan material yang lebih ramah lingkungan.

·    Desain kemasan yang mudah didaur ulang atau dapat dikomposkan.

·    Produk dengan masa pakai lebih lama dan suku cadang yang mudah diganti.

·    Meningkatkan citra merek.

·    Memenuhi permintaan konsumen akan produk ramah lingkungan.

·    Mengurangi limbah produk akhir.

Inovasi Proses Manufaktur:

·     Penggunaan teknologi baru yang lebih bersih dan efisien.

·     Otomatisasi dan digitalisasi untuk optimasi proses.

·    Penggunaan manufaktur aditif (3D printing) untuk mengurangi limbah material.

·    Penerapan Industri 4.0 untuk pemantauan dan optimasi real-time.

 

·     Meningkatkan produktivitas.

·     Mengurangi kesalahan dan limbah.

·     Peningkatan kualitas produk.

Manajemen Rantai Pasok Berkelanjutan

Pemilihan Pemasok Ramah Lingkungan:

·     Kriteria pemilihan pemasok yang mempertimbangkan praktik lingkungan.

·   Memilih pemasok bahan baku yang memiliki sertifikasi lingkungan.

·   Melakukan audit lingkungan terhadap pemasok.

 

·     Mengurangi risiko lingkungan dalam rantai pasok.

·     Membangun citra perusahaan yang bertanggung jawab.

Logistik Efisien:

·     Optimalisasi rute transportasi dan moda transportasi.

·     Penggunaan kendaraan yang lebih efisien bahan bakar.

·     Konsolidasi pengiriman untuk mengurangi frekuensi perjalanan.

·     Penggunaan kendaraan listrik atau hibrida untuk distribusi.


·     Mengurangi biaya transportasi.

·     Mengurangi emisi karbon dari logistik.

Keterlibatan Karyawan dan Edukasi

Pelatihan dan Peningkatan Kesadaran:

·     Edukasi karyawan tentang pentingnya eko-efisiensi dan praktik terbaik.

·     Sesi pelatihan rutin tentang penghematan energi dan air.

·     Kampanye internal untuk mengurangi limbah di tempat kerja.


·     Meningkatkan partisipasi karyawan dalam upaya keberlanjutan.

·     Menciptakan budaya perusahaan yang berorientasi lingkungan.

Penerapan prinsip eko-efisiensi tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga seringkali berujung pada peningkatan efisiensi operasional dan penghematan biaya, sehingga menciptakan nilai ekonomi yang signifikan bagi industri.

 

-------  oOo  -------