IPS
9 Tema 1B
Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia di Era
Modernisasi
(Penyusun : Amir Alamsyah,
S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)
A. Modernisasi : Pengertian,
ciri-ciri, syarat-syarat, dan tujuan utama
Modernisasi merupakan sebuah proses transformasi dari keadaan yang
kurang maju atau kurang berkembang menuju ke arah yang lebih baik,
dengan harapan tercapainya kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang,
dan makmur. Ini merupakan pergeseran sikap dan mentalitas masyarakat untuk
dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.
Kategori |
Deskripsi |
Pengertian |
Modernisasi
adalah sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang
berkembang ke arah yang lebih baik, dengan harapan tercapai kehidupan masyarakat
yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Ini merupakan proses perubahan
terencana dan terarah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. |
Ciri-Ciri |
1. Perkembangan Teknologi: Adopsi dan inovasi teknologi baru.
2. Urbanisasi: Perpindahan penduduk dari pedesaan
ke perkotaan. 3. Peningkatan Akses Pendidikan: Peningkatan kualitas dan
ketersediaan pendidikan. 4. Pergeseran Ekonomi: Dari agraris ke industri dan jasa.
5. Perubahan Sosial dan Budaya: Pergeseran dari pola pikir
tradisional ke rasional dan ilmiah; masyarakat lebih heterogen, mobilitas
tinggi, dan ikatan adat yang luntur. 6. Demokratisasi Politik: Sistem pemerintahan yang lebih
partisipatif dan transparan. 7. Peningkatan Disiplin Diri: Adanya tingkat organisasi yang
tinggi, terutama dalam kedisiplinan. 8. Sentralisasi Wewenang: Dalam pelaksanaan perencanaan
sosial untuk kepentingan kolektif.
|
Syarat-Syarat
|
1. Cara Berpikir Ilmiah: Tertanam kuat dalam kalangan
pemerintah dan masyarakat luas. 2. Sistem Administrasi Negara yang Baik: Mewujudkan birokrasi yang
profesional dan bebas KKN. 3. Sistem Pengumpulan Data yang Teratur: Baik, terprogram, dan terpusat
pada lembaga tertentu. 4. Iklim yang Menyenangkan terhadap
Modernisasi: Terutama melalui peran media massa. 5. Tingkat Organisasi dan Kedisiplinan
Tinggi: Di semua lapisan masyarakat. 6. Sentralisasi Wewenang: Dalam perencanaan sosial yang
tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan. |
Tujuan Utama |
1. Meningkatkan Kualitas Hidup
Masyarakat: Menciptakan masyarakat yang lebih berkualitas, maju, sejahtera, dan
berkembang. 2. Memperbaiki Pola Pikir Masyarakat: Mengubah pola pikir dari irasional
menjadi lebih rasional dan ilmiah. 3. Meningkatkan Efisiensi dan
Efektivitas: Dalam berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan. 4. Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi: Memanfaatkan IPTEK untuk kemajuan bangsa.
|
B.
Modernisasi: Faktor pendorong, penghambat, dan upaya mengatasinya
Modernisasi bukan hanya tentang
adopsi teknologi, tetapi juga melibatkan perubahan mendalam dalam pola pikir,
nilai-nilai, dan struktur sosial masyarakat. Ini adalah proses berkelanjutan
yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adaptif, produktif, dan
sejahtera di tengah tantangan zaman.
Aspek |
Faktor Pendorong |
Faktor Penghambat |
Upaya Mengatasi |
Pendidikan & Ilmu Pengetahuan |
· Sistem pendidikan yang maju: Meningkatkan kualitas SDM,
membuka wawasan, dan menumbuhkan pemikiran kritis. · Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi: Mendorong inovasi dan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan.
|
· Pendidikan rendah: Masyarakat sulit menerima hal
baru dan memiliki pola pikir sederhana. · Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terhambat: Keterbatasan akses atau kemampuan adaptasi. |
· Meningkatkan kualitas SDM: Melalui pendidikan formal dan
non-formal, pelatihan keterampilan, dan program-program peningkatan
kapasitas. · Pemerataan pembangunan: Terutama dalam akses pendidikan
dan fasilitas pendukungnya. |
Sosial & Budaya |
· Kontak dengan kebudayaan lain: Terbukanya masyarakat terhadap
ide, teknologi, dan nilai-nilai baru. · Sikap menghargai hasil karya orang
lain: Mendorong
inovasi dan kreativitas.
· Sistem masyarakat terbuka: Kebebasan berpendapat dan
berkreasi memungkinkan adaptasi perubahan. |
· Kurangnya interaksi dengan masyarakat
lain: Memicu pola
pikir tertutup dan sulit menerima perubahan. · Masyarakat bersikap tradisional: Mengagungkan adat istiadat dan menolak
hal baru.
· Prasangka buruk terhadap budaya asing: Menolak perubahan dari luar
karena pengalaman masa lalu atau ketakutan akan disintegrasi budaya. · Kepentingan yang tertanam kuat
(vested interest): Kelompok tertentu enggan menerima perubahan karena mengancam posisi
atau keuntungan mereka. · Hambatan ideologis: Keyakinan atau paham yang
dipegang teguh menghambat penerimaan hal baru. |
· Memahami nilai-nilai Pancasila: Sebagai filter terhadap budaya
asing yang tidak sesuai. · Menyeleksi budaya asing: Menerima yang positif dan
relevan, menolak yang bertentangan dengan norma dan nilai bangsa.
· Membangun iklim yang kondusif: Mendorong keterbukaan, diskusi,
dan toleransi terhadap perbedaan. |
Ekonomi & Pemerintahan |
· Dorongan untuk meningkatkan efisiensi
dan produksi: Kebutuhan akan hasil yang lebih banyak dan bernilai tambah. · Peranan pemerintah: Menyediakan
persyaratan sosial, politik, dan ekonomi dalam modernisasi. |
· Kesenjangan sosial dan ekonomi: Adanya perbedaan mencolok antara
kelompok masyarakat yang maju dan tertinggal. · Munculnya perilaku konsumtif dan
boros: Fokus pada
konsumsi daripada produktivitas. |
· Membangun perekonomian yang merata: Mengembangkan usaha mikro,
memperluas lapangan kerja, dan mencegah inflasi. · Mengoptimalkan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya: Agar setiap masyarakat memiliki akses yang sama. |
Teknologi |
· Teknologi yang berkembang: Inovasi teknologi mendorong
efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan. |
· Kesenjangan teknologi (digital
divide): Perbedaan akses dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi. |
· Mengintegrasikan teknologi informasi: Mempelajari, mengembangkan, dan
berinovasi dengan teknologi terbaru. · Memberikan akses yang sama: Terhadap fasilitas publik,
termasuk teknologi. |
C.
Gejala Modernisasi dan Contohnya di bidang budaya, sosial,
ekonomi, politik
Modernisasi merupakan proses
berkelanjutan yang membutuhkan adaptasi dan keterbukaan dari seluruh elemen
masyarakat. Dengan memahami faktor pendorong dan penghambatnya, kita dapat
merancang strategi yang efektif untuk mengoptimalkan manfaat modernisasi sambil
meminimalkan dampak negatifnya.
Bidang |
Gejala Modernisasi |
Contoh Konkret |
Budaya |
Makin terdesaknya budaya
tradisional oleh pengaruh budaya luar, berubahnya perilaku masyarakat, dan pergeseran
selera. |
1.
Penggunaan
Bahasa Asing:
Selain bahasa daerah dan bahasa Indonesia, masyarakat juga banyak menggunakan
bahasa asing (misalnya bahasa Inggris, Korea) dalam percakapan sehari-hari
atau di media sosial. 2.
Fashion
Semakin Beragam:
Masyarakat lebih tertarik dengan tren fashion kekinian dari Barat atau
Asia Timur, terkadang mengesampingkan pakaian tradisional. 3.
Masuknya
Budaya Asing:
Maraknya hiburan seperti K-pop, anime, film Hollywood, dan Bollywood yang
digemari oleh masyarakat. 4.
Perubahan
Perilaku:
Perubahan dalam etika dan sopan santun yang lebih individualistis
dibandingkan dengan budaya komunal sebelumnya. |
Sosial |
Makin banyaknya kelompok baru
dalam masyarakat, perubahan struktur keluarga, peningkatan pendidikan,
perubahan nilai sosial, dan peningkatan mobilitas. |
1.
Urbanisasi: Peningkatan jumlah penduduk yang
bermigrasi dari pedesaan ke wilayah perkotaan, menyebabkan pertumbuhan kota
dan perubahan gaya hidup. 2.
Perubahan
Struktur Keluarga:
Munculnya konsep keluarga inti yang lebih kecil dan perubahan peran gender
dalam keluarga (misalnya, wanita karier). 3.
Peningkatan
Pendidikan:
Akses yang lebih luas terhadap pendidikan tinggi dan kejuruan, meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. 4.
Keterbukaan
Komunikasi:
Masyarakat lebih mudah berinteraksi melalui media sosial dan platform
digital, meskipun terpisah jarak. 5.
Munculnya
Kelas Sosial Baru:
Munculnya kelompok-kelompok seperti kaum intelektual, manajer, buruh
industri, dan kelas menengah atas. |
Ekonomi |
Makin kompleksnya kebutuhan
manusia akan barang dan jasa, pembangunan sektor industri secara
besar-besaran, dan penerapan teknologi digital. |
1.
Transaksi
di Platform Digital (E-commerce): Kegiatan jual beli tidak lagi
hanya tatap muka, melainkan melalui aplikasi dan toko online (misalnya
Shopee, Tokopedia, Lazada). 2.
Penerapan
Teknologi dalam Produksi:
Penggunaan mesin traktor di pertanian, alat panen otomatis, atau robot dalam
industri manufaktur untuk meningkatkan efisiensi. 3.
Pembangunan
Infrastruktur Telekomunikasi:
Pembangunan jaringan internet berkecepatan tinggi yang mendukung ekonomi
digital. 4.
Pengembangan
Industri Teknologi:
Pertumbuhan industri IT, bioteknologi, dan energi terbarukan yang menciptakan
lapangan kerja baru. |
Politik |
Makin banyaknya negara yang lepas
dari penjajahan, munculnya negara-negara baru merdeka, tumbuhnya
negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan makin
diakuinya hak-hak asasi manusia. |
1.
Munculnya
Partai Politik:
Pembentukan organisasi politik oleh warga negara secara sukarela untuk
memperjuangkan kepentingan. 2.
Pemilu
Menggunakan E-voting:
Penerapan teknologi dalam proses pemilihan umum untuk mempercepat,
mengakurasi, dan mengefisienkan perhitungan suara. 3.
Kerja
Sama Bilateral dan Multilateral:
Peningkatan hubungan diplomatik dan kerja sama antarnegara untuk keuntungan
bersama. 4.
Terbentuknya
Organisasi Internasional:
Munculnya organisasi seperti PBB, ASEAN, IMF, yang memiliki visi dan tujuan
global. 5.
Penyebaran
Ideologi Demokrasi dan Liberalisme:
Paham yang memprioritaskan kebebasan individu dan hak warga negara dalam
pengambilan keputusan. |
D.
Modernisasi: Dampak, contoh, dan upaya mengatasi dampak negatif
Aspek |
Dampak Positif |
Dampak Negatif |
Contoh |
Upaya Mengatasi Dampak Negatif |
Ekonomi |
· Peningkatan efisiensi dan produktivitas. · Pembukaan lapangan kerja baru (industri,
teknologi). · Peningkatan taraf hidup masyarakat. · Akses pasar yang lebih luas. |
· Kesenjangan sosial ekonomi. · Pengangguran (akibat otomatisasi). · Pola hidup konsumtif. · Materialisme. · Kurangnya bangga pada produk dalam negeri. |
· Positif:
Pabrik modern dengan mesin otomatis menghasilkan barang lebih cepat dan
murah, menciptakan banyak pekerjaan di sektor manufaktur. · Negatif:
Pekerja manual di pabrik lama digantikan mesin, menyebabkan PHK; munculnya
gaya hidup boros karena kemudahan berbelanja online. |
· Pemerataan pembangunan ekonomi: Mendorong usaha mikro, memperluas lapangan
kerja, dan mengendalikan inflasi. · Edukasi literasi keuangan: Mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menabung,
investasi, dan menghindari perilaku konsumtif. · Mencintai produk dalam negeri: Menggalakkan penggunaan produk lokal untuk
memperkuat ekonomi domestik. |
Sosial & Budaya |
· Perubahan tata nilai dan sikap (lebih rasional,
terbuka, menghargai prestasi). · Peningkatan kualitas hidup. · Kemajuan sosial dan budaya. · Memperkuat kesatuan dalam masyarakat
(komunikasi). · Peningkatan kesadaran politik dan demokrasi. |
· Westernisasi (peniruan gaya hidup Barat). · Individualisme. · Kriminalitas. · Kenakalan remaja. · Konflik antargenerasi (perbedaan pola pikir). · Lunturnya nilai-nilai budaya lokal. |
· Positif:
Masyarakat lebih menghargai waktu dan memiliki pola pikir maju; mudahnya
interaksi sosial melalui media sosial mempererat persaudaraan. · Negatif:
Remaja meniru tren busana asing yang tidak sesuai norma; kasus penipuan
online meningkat; anak-anak lebih sibuk dengan gadget daripada berinteraksi
langsung. |
· Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila: Sebagai filter terhadap budaya asing yang
masuk. · Menyeleksi budaya asing: Menerima yang positif dan relevan, menolak yang
bertentangan dengan norma dan nilai bangsa. · Penguatan identitas budaya lokal: Melestarikan tradisi, bahasa, seni, dan budaya
daerah. · Pendidikan karakter: Menanamkan nilai-nilai moral dan etika sejak
dini. |
Teknologi & Informasi
|
· Kemudahan akses informasi. · Peningkatan efisiensi. · Penemuan baru di berbagai bidang. · Transfer teknologi antar negara. · Kemudahan komunikasi. · Akses ke pendidikan dan pengetahuan (e-learning). |
· Kesenjangan teknologi (digital divide). · Penyebaran informasi hoax dan ujaran kebencian. · Ketergantungan pada teknologi. · Privasi terancam (cybercrime). · Masalah kesehatan (mata, mental) akibat
penggunaan gadget berlebihan. |
· Positif:
Penggunaan internet untuk mencari informasi, belajar online (e-learning), dan
berkomunikasi dengan keluarga jauh. · Negatif:
Berita bohong mudah menyebar melalui media sosial; anak-anak terpapar konten
tidak layak; masyarakat yang tidak memiliki akses internet tertinggal
informasi. |
· Literasi digital: Mengajarkan masyarakat cara memilah informasi,
menggunakan internet secara aman, dan bertanggung jawab. · Pemerataan akses teknologi: Membangun infrastruktur internet di daerah
terpencil. · Regulasi dan penegakan hukum: Terkait kejahatan siber, penyebaran hoax, dan
perlindungan data pribadi. · Pembatasan penggunaan gadget: Terutama pada anak-anak, serta edukasi tentang
kesehatan digital. |
Lingkungan |
· Inovasi teknologi ramah lingkungan. · Kesadaran akan isu lingkungan. |
· Pencemaran lingkungan (limbah industri, polusi
udara). · Eksploitasi sumber daya alam berlebihan. |
· Positif:
Pengembangan energi terbarukan seperti panel surya. · Negatif: Asap pabrik
dan kendaraan menyebabkan polusi udara; penumpukan sampah plastik. |
· Penerapan regulasi lingkungan yang ketat: Pengawasan terhadap industri dan pengelolaan
limbah. · Pengembangan teknologi hijau: Mendorong penggunaan energi terbarukan dan produksi
berkelanjutan. · Edukasi lingkungan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga kelestarian alam. · Penggunaan transportasi umum: Mengurangi polusi udara. |
E. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia di Era Modernisasi
Modernisasi telah
membawa perubahan sosial yang signifikan dalam masyarakat Indonesia.
Perubahan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari cara orang
berinteraksi, bekerja, hingga nilai-nilai yang mereka anut.
1. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah pergeseran dalam struktur sosial dan pola perilaku dalam suatu masyarakat seiring waktu. Perubahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi, globalisasi, urbanisasi, dan perubahan ekonomi. Dalam konteks modernisasi, perubahan sosial seringkali diidentikkan dengan adopsi nilai-nilai, teknologi, dan praktik-praktik yang dianggap "modern" dari budaya lain, serta perubahan internal yang terjadi sebagai respons terhadap perkembangan tersebut.
2. Contoh
Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia di Era Modernisasi
Aspek
Perubahan Sosial |
Contoh Perubahan |
Pola Konsumsi |
Dari berbelanja di pasar tradisional menjadi
berbelanja di supermarket atau secara daring (e-commerce). Peningkatan
konsumsi produk-produk impor dan merek internasional. |
Gaya Hidup |
Munculnya gaya hidup yang lebih individualistis
dan konsumtif. Adopsi tren fashion, musik, dan hiburan global. Perubahan pola
makan dan kebiasaan rekreasi. |
Pendidikan |
Akses pendidikan yang lebih luas hingga ke daerah
terpencil. Peningkatan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi.
Munculnya pendidikan kejuruan dan spesialisasi baru yang sesuai dengan
kebutuhan industri modern. Pemanfaatan teknologi dalam proses belajar
mengajar. |
Pekerjaan dan Ekonomi |
Pergeseran dari sektor agraris ke sektor industri
dan jasa. Munculnya jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keahlian teknologi
(misalnya, developer, analis data). Peningkatan jumlah pekerja formal
dan berkurangnya pekerja informal. |
Nilai dan Norma Sosial |
Pergeseran dari nilai-nilai komunal ke
individualisme. Semakin longgarnya ikatan kekerabatan dan gotong royong di
perkotaan. Peningkatan toleransi terhadap perbedaan dan keragaman. Perubahan
pandangan terhadap peran gender dalam keluarga dan masyarakat. |
Komunikasi dan Informasi |
Dari komunikasi tatap muka atau surat menjadi
penggunaan media sosial dan aplikasi pesan instan. Akses informasi yang
sangat cepat dan masif melalui internet. Munculnya fenomena citizen
journalism. |
Struktur Keluarga |
Pergeseran dari keluarga besar (extended family)
menjadi keluarga inti (nuclear family) di perkotaan. Penurunan angka
kelahiran. Peningkatan jumlah ibu bekerja dan perubahan peran ayah dalam
pengasuhan anak. |
Lingkungan Perkotaan |
Pertumbuhan kota-kota besar yang pesat. Munculnya
permukiman padat penduduk (urbanisasi). Pembangunan infrastruktur modern
seperti jalan tol, gedung pencakar langit, dan pusat perbelanjaan. |
Partisipasi Politik |
Peningkatan kesadaran politik dan partisipasi
masyarakat dalam pemilu. Munculnya gerakan sosial dan aktivisme melalui media
daring. Tuntutan terhadap transparansi dan akuntabilitas pemerintah. |
Kesehatan |
Peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup
sehat. Akses yang lebih mudah terhadap fasilitas kesehatan modern.
Peningkatan penggunaan teknologi dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. |
Perubahan-perubahan ini menunjukkan bahwa modernisasi bukan hanya tentang adopsi teknologi, tetapi juga tentang rekonfigurasi mendalam dalam berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
------- oOo -------