IPS 7 Tema 3E.

 

IPS 7 Tema 3E.

Status Sosial dan Peran Sosial

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)

 

1.   Pengertian Status Sosial

Status sosial adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Status ini menentukan peran, hak, dan kewajiban individu dalam interaksi sosial. Secara umum, status sosial dapat diperoleh melalui tiga cara: kelahiran (ascribed), usaha pribadi (achieved), atau penunjukan oleh pihak lain (assigned).

2.  Jenis Status Sosial

Jenis Status Sosial

Pengertian

Cara Memperoleh

Contoh

Ascribed Status

Kedudukan atau status yang diperoleh sejak lahir dan bersifat permanen tanpa memandang kemampuan atau usaha individu.

Didapat secara otomatis atau warisan sejak lahir. Tidak dapat diubah oleh usaha pribadi.

Anak seorang raja, anggota kasta tertentu, atau status berdasarkan ras dan jenis kelamin.

Achieved Status

Kedudukan atau status yang diperoleh melalui usaha, kerja keras, dan pencapaian pribadi.

Diperoleh melalui usaha dan perjuangan pribadi, seperti pendidikan atau pekerjaan.

Seorang dokter, pengusaha sukses, atau seorang atlet profesional.

Assigned Status

Kedudukan atau status yang diberikan atau ditugaskan kepada seseorang oleh pihak lain sebagai penghargaan atas jasa atau pengorbanan yang telah dilakukan.

Diberikan oleh masyarakat atau pihak berwenang sebagai bentuk apresiasi.

Gelar pahlawan nasional, ketua adat yang ditunjuk, atau pemenang penghargaan Nobel.


3.   Pengertian Peran Sosial

Peran sosial adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menempati status atau posisi sosial tertentu. Peran ini merupakan aspek dinamis dari status sosial. Jika status adalah posisi, maka peran adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan sesuai dengan posisi tersebut.

4.  Lingkup Peran Sosial

Lingkup

Keterangan

Contoh

Keluarga

Meliputi peran yang dimainkan oleh individu dalam unit keluarga, di mana setiap anggota memiliki hak dan kewajiban masing-masing.

·     Seorang ayah berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pendidik anak.

·     Seorang ibu berperan sebagai pengasuh, manajer rumah tangga, dan pendidik anak.

Masyarakat

Peran yang dijalankan dalam interaksi sosial yang lebih luas, di luar lingkungan keluarga. Lingkup ini dipengaruhi oleh norma, nilai, dan budaya setempat.

·     Seorang ketua RT berperan mengayomi warga, menengahi perselisihan, dan mengurus administrasi lingkungan.

·     Seorang pemuda berperan aktif dalam kegiatan kerja bakti, Karang Taruna, dan menjaga keamanan lingkungan.

Pekerjaan

Peran yang terkait dengan profesi atau jabatan yang diemban seseorang dalam dunia kerja, diatur oleh aturan formal dan etika profesional.

·     Seorang dokter berperan mengobati pasien, memberikan edukasi kesehatan, dan menjaga kerahasiaan medis.

·     Seorang guru berperan mendidik, mengajar, dan membimbing siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.

 

5. Ketegangan peran dan konflik peran

a.  Pengertian Ketegangan peran dan konflik peran

Ketegangan peran dan konflik peran  adalah dua masalah yang sering muncul dalam menjalankan peran sosial, meskipun keduanya berbeda. Ketegangan peran (role strain) terjadi dalam satu peran tunggal, di mana individu kesulitan memenuhi berbagai tuntutan yang saling bertentangan dalam peran tersebut. Sementara itu, konflik peran (role conflict) terjadi ketika individu memiliki lebih dari satu peran yang tuntutan dan harapannya saling bertentangan satu sama lain.

 

b.  Perbedaan Ketegangan Peran dan Konflik Peran

Konsep

Pengertian

Keterangan

Contoh

Ketegangan Peran (Role Strain)

Kesulitan atau tekanan yang dialami individu dalam memenuhi tuntutan dari satu peran sosial tunggal yang ia jalani.

Tuntutan dalam satu peran saling berlawanan atau terlalu banyak, sehingga individu merasa kewalahan atau bingung. Ini terjadi di dalam satu peran yang sama.

Seorang guru diharapkan bersikap tegas untuk mendisiplinkan siswa, namun di sisi lain, ia juga harus bersikap ramah dan suportif agar siswa merasa nyaman. Kedua tuntutan ini berada dalam satu peran yang sama (sebagai guru) dan bisa menimbulkan ketegangan.

Konflik Peran (Role Conflict)

Benturan atau pertentangan yang dialami individu karena tuntutan dari dua atau lebih peran yang berbeda yang ia emban secara bersamaan.

Individu harus memilih salah satu peran atau mencari cara untuk menyeimbangkan keduanya, karena tuntutan dari masing-masing peran tidak bisa dijalankan secara bersamaan.

Seorang ayah dan manajer perusahaan memiliki jadwal meeting penting di kantor yang mengharuskannya lembur, tetapi di saat yang sama, ia harus menjemput anaknya dari sekolah karena sang istri sedang sakit. Peran sebagai manajer bertentangan dengan peran sebagai ayah.

 

c. Persamaan Ketegangan Peran dan Konflik Peran

Ketegangan peran (role strain) dan konflik peran (role conflict) memiliki beberapa persamaan mendasar, yang keduanya merupakan masalah yang berhubungan dengan peran sosial dan dapat berdampak negatif bagi individu.

Aspek Persamaan

Keterangan

Contoh

Pemicu Utama

Keduanya sama-sama dipicu oleh tuntutan yang bertentangan atau tidak sejalan. Ketegangan peran dipicu oleh tuntutan yang berlawanan dalam satu peran, sementara konflik peran dipicu oleh tuntutan yang berlawanan antara dua peran atau lebih.

·     Seorang manajer merasa stres (ketegangan peran) karena harus bersikap tegas kepada bawahannya sekaligus menjadi teman dekat bagi mereka.

·     Seorang mahasiswa harus memilih antara belajar untuk ujian (peran sebagai pelajar) atau bekerja paruh waktu (peran sebagai karyawan) karena jadwalnya bentrok (konflik peran).

Dampak Psikologis

Baik ketegangan maupun konflik peran sama-sama menimbulkan stres, kecemasan, dan frustrasi pada individu.

Individu yang mengalami salah satu dari situasi ini bisa merasa kewalahan, bingung, atau cemas karena kesulitan memenuhi semua harapan yang diberikan.

Kebutuhan Adaptasi

Keduanya menuntut individu untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi agar bisa mengelola situasi tersebut.

Individu perlu mengatur prioritas, memisahkan peran, atau mencari cara untuk menyeimbangkan tuntutan yang ada agar bisa berfungsi dengan baik.

 

------- oOo  -------