Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas /
Semester : VII (Tujuh)
/ 1 (Satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami
lingkungan kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.1. Mendiskripsikan
keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.
Penyusun : AMIR ALAMSYAH, S.Pd.
BAB 1
KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI
I. TENAGA ENDOGEN
A. Tenaga pembentuk keragaman bentuk muka bumi (tenaga endogen
dan tenaga eksogen)
1. Pengertian tenaga endogen
dan tenaga eksogen :
a. pengertian tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka
bumi yang berasal dari dalam bumi.
b. pengertian tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka
bumi yang berasal dari luar bumi.
2. Tiga (3) macam tenaga endogen yang bersifat membangun :
yaitu proses
diatropisme, proses vulkanik, dan gempa bumi.
3. Lima (5) faktor tenaga eksogen yang bersifat merusak :
yaitu air, angin,
makhluk hidup, sinar matahari, dan gletser.
4. Akibat tenaga endogen terhadap bentuk muka bumi di
Indonesia :
yaitu bentuk dan ketinggian permukaan bumi
menjadi tidak sama.
5.
Tiga (3) daerah akibat tenaga endogen di wilayah Indonesia :
a. Daerah
Indonesia Barat, meliputi
Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya lautnya
merupakan laut dangkal dengan kedalaman < 200 m sehingga disebut Dangkalan/Paparan
Sunda.
b. Daerah
Indonesia Tengah, meliputi
Sulawesi, Nusa Tenggara, Lombok, Maluku, dan pulau-pulau ditengahnya berupa
laut dalam yang dibatasi di sebelah baratnya berupa garis Wallace, dan sebelah
timurnya dibatasi oleh garis Weber.
c. Daerah
Indonesia Timur, meliputi Papua
dan Kepulauan Aru dengan laut disekitarnya dangkal sehingga disebut
dangkalan/Paparan Sahul.
B.
Proses Diatropisme atau Tektonik
1. Pengertian gerak tektonik dan faktor yang menyebabkannya
:
a. pengertian gerak tektonik adalah gerak yang
berasal dari dalam bumi.
b. faktor penyebab terjadi gerak tektonik yaitu
kerak atau lapisan bumi mengalami gerakan secara terus menerus yang dipengaruhi
oleh magma yang ada di inti bumi bergerak keluar atau kesamping sehingga
bepengaruh terhadap lempeng bumi.
2.
Dua (2) jenis gerak tektonik :
a. gerak tektonik
orogenetik :
1) yaitu gerakan pada lapisan kulit bumi secara vertikal dan
horizontal yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang
berlangsung relatif cepat pada wilayah yang sempit.
2) menyebabkan terjadinya pelipatan, retakan, dan patahan
pada kulit bumi.
3) proses ini disebut juga tenaga pembentuk pegunungan.
b. Gerak tektonik epirogenetik :
yaitu gerakan pada lapisan kulit bumi secara vertikal dan
horizontal yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang
berlangsung sangat lambat dan meliputi wilayah yang sangat luas.
3.
Empat (4) jenis bentuk dari hasil proses
tektonisme/proses diatropisme :
a. Pelengkungan (Wrapping) :
1) yaitu lapisan batuan yang terjadi karena mendapat tekanan
tidak merata sehingga membentuk struktur
batuan melengkung.
2) pelengkungan yang mengarah keatas dinamakan Kubah (Dome) dan pelengkungan yang mengarah ke
bawah dinamakan Cekungan (Basin).
b. Lipatan (Folding) :
1) yaitu lapisan batuan yang terjadi karena mendapat tekanan
lemah bersifat liat (plastis) dan tenaga endogen yang mendatar sehingga
permukaan bumi mengalami pengerutan.
2) bagian yang terlipat keatas dinamakan punggung lipatan
(antiklinal) dan bagian yang terlipat kebawah dinamakan lembah lipatan
(sinklinal).
c. Patahan (Faulting)
:
1) terjadi karena mendapat tekanan horizontal maupun
vertikal pada apisan batuan yang bersifat rapuh.
2) gerak patahan yang meliputi daerah luas dinamakan zona patahan.
3) gerak patahan dapat menimbulkan horst (bagian kulit bumi yang terangkat) dan graben/zlenk (bagian kulit bumi yang mengalaimi pemerosotan atau
penurunan karena tenaga endogen.
d. Retakan (Jointing) :
1) terbentuk karena terdapat gaya regangan yang menyebabkan
batuan menjadi retak-retak.
2) struktur blok batuan masih tetap ditempatnya tetapi tidak
mengalami pergeseran tempat.
4. Lima (5) jenis lipatan akibat dari proses tektonisme :
a.
lipatan
tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal
sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
b.
lipatan
miring (asymmetrical fold), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak
sama.
c.
lipatan
menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensial saja yang
bekerja.
d.
lipatan
rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari
satu arah.
e.
sesar
sungkup (overthrust), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang
kerak bumi.
5.
Lima (5) jenis patahan akibat dari
proses tektonisme :
a. Tanah naik (horst),
yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran
di sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa
horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan
kerak bumi terdorong naik.
b. Tanah turun (graben/slenk),
yaitu kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah di
sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya terjadi tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
c. Sesar, yaitu patahan yang
diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian
saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu dekstral dan sinistral.
Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita
bergeser ke kanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan
sesar di depan kita bergeser ke kiri.
d. Blok mountain, yaitu kumpulan
pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi
akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang
naik dan ada yang turun dan ada pula yang berbentuk miring sehingga terbentuk
komplek pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok lithosfera.
6. Enam (6) bentuk muka bumi di
dasar laut akibat
patahan dan lipatan :
a. Paparan
Benua atau Shelf adalah laut yang
masih menjadi bagian dari benua atau daratan dengan kedalaman < 200 m,
contoh Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
b. Lereng
Benua (Continental Slope) adalah
lereng yang terletak diantara paparan benua dengan laut dalam, dengan kedalaman
< 200 m.
c. Lubuk
Laut (The Deep) adalah dasar laut
berbentuk menurun kebawah dan jauh lebih bawah dari daerah sekitarnya, terdiri
dari 2 bentuk yaitu :
1) Basin
atau Lubuk Laut atau Ledok dasar laut berbentuk cekung, membentuk huruf U yang memanjang, dan memiliki tebing
yang terjal. Contohnya Lubuk Laut Banda dan Lubuk Laut Sulawesi.
2) Palung
Laut adalah laut yang sangat
dalam berbentuk seperti celah memanjang dengan penampang melintang seperti
huruf V. Contohnya Palung Banda, Palung Mariana, Palung Mindanau.
d. Punggung Laut
adalah bukit di dasar laut yang sebagian ada yang muncul di permukaan air laut.
Contoh Punggung Laut Sibolga, Punggung Laut Snelius.
e. Gunung
Laut adalah gunung yang
muncul dari dasar laut dengan puncak tinggi menjulang keatas permukaan air
laut.
f. Ambang
Laut adalah batas dasar yang
memisahkan dua lautan yang dalam. Contohnya Ambang Laut Sulu
dan Selat Gibraltar.
7.
Tujuh (7) bentuk muka bumi di daratan akibat patahan dan lipatan :
a. Gunung adalah bagian permukaan bumi berbentuk kerucut atau
kubah yang berdiri sendiri, memiliki satu puncak tertinggi dengan ketinggian
> 1.000 m dpl, dan dibatasi oleh lereng.
b. Pegunungan adalah rangkaian bebarapa gunung besar dan kecil yang
memanjang saling menyambung satu dengan lainnya.
c. Bukit adalah gunung yang memiliki ketingian < 600 m dpl, dapat berdiri sendiri, maupun
menjadi bagian dari rangkaian pegunungan.
d. Dataran
Tinggi adalah daerah datar
yang luas dengan ketinggian 200 - 1.500 m dpl.
e. Dataran
Rendah adalah daearh datar yang
luas dengan ketinggian < 200 m dpl.
f. Palato
atau Plateau adalah bentuk permukan
bumi berupa dataran tinggi yang bagian atasnya relatif rata dan telah mengalami
erosi.
g. Depresi
adalah bagian permukaan bumi yang
mengalami penurunan, bentuk depresi yang memanjang dinamakan slenk dan yang membulat dinamakan basin.
C. Vulkanisme
1. Pengertian
vulkanisme :
adalah suatu gejala alam akibat aktivitas magma dari
dalam bumi.
2. Pengertian magma dan intrusi magma atau plutonisme :
a. Magma
adalah batuan cair pijar yang terdapat di dalam bumi.
b. Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan
litosfer, memotong atau menyisip litosfera, dan tidak mencapai permukaan bumi.
3.
Enam (6) bentuk intrusi magma :
a.
Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur magma,
terjadi karena penurunan suhu yang lambat.
b. Lakolit, yaitu magma yang menyusup di
antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat
sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.
c. Sill, yaitu lapisan magma tipis yang
menyusup di antara lapisan batuan di atas, datar di bagian atasnya.
d. Gang, yaitu batuan dari intrusi magma
yang memotong lapisan batuan yang berbentuk pipih atau lempeng.
e. Apofisa, yaitu cabang dari irupsi
korok (gang).
f. Diatrema, yaitu batuan yang mengisi
pipa letusan.
4. Ekstrusi magma atau erupsi :
adalah kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi,
sebagai kelanjutan dari intrusi magma.
5.
Tiga (3) bentuk ekstrusi magma berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma :
a. Ekstrusi
sentral
1)
yaitu
magma keluar melalui sebuah saluran magma (pipa kawah) dan membentuk
gunung-gunung dan letaknya tersendiri.
2) ekstrusi melahirkan tipe letusan gunung api.Misalnya,
Gunung Krakatau dan Gunung
Vesuvius.
b. Ekstrusi
linier :
1)
yaitu magma keluar melalui retakan atau
celahan yang memanjang sehingga
mengakibatkan terbentuk deretan gunung api yang kecil-kecil disepanjang
retakannya.
2)
misalnya,
Gunung Api Laki di Pulau Eslandia dan deretan gunung api di Jawa Barat dan Jawa
Timur.
c. Ekstrusi
areal :
1)
yaitu
magma keluar melalui lubang yang besar, karena magma terletak sangat dekat
dengan permukaan bumi sehingga magma menghancurkan dapur magma yang
menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan bumi.
2)
misalnya, Yellow Stone National Park di
Amerika Serikat yang luasnya 10.000 km².
6.
Tiga (3) bentuk erupsi berdasarkan proses keluarnya magma :
a. erupsi
eksplosif yaitu letusan yang
menimbulkan ledakan akibat tekanan gas magma yang kuat, letusannya berlangsung
sangat cepat dan menyemburkan bahan-bahan vulkanik padat dan cair.
b. erupsi
efusif yaitu letusan yang tidak
menumbulkan ledakan, magma keluar berupa aliran lava dari lubang kepundan, dan
tekanan magmanya melemah.
c. erupsi campuran yaitu
letusan yang terjadi secara bergantian antar letusan eksplosif dan letusan
efusif.
7. Tiga (3) jenis bahan/material vulkanik berdasarkan
wujudnya :
a. material vulkanik cair
b. material vulkanik padat atau eflata
c. material vulkanik gas atau ekshalasi
8. Dua (2) jenis material vulkanik berbentuk cair :
a. Lava yaitu aliran magma di permukaan bumi dengan suhu
selama erupsi > 1.000 º C
b. Lahar yaitu aliran lumpur panas seagai hasil campuran
lava dengan air.
9. Empat (4) jenis material vulkanik berbentuk padat/eflata
:
a. bom gunung api yaitu lava yang terlemapar keluar lubang
selama letusan dan membeku di udara dan jatuh sebagai bongkahan padat disekitar
lubang dengan berat > 1 ton.
b. terak yaitu potongan bongkah lava beku yang lebih kecil
dengan ukuran 5 – 6 cm.
c. pasir vulkanik yaitu eflata sebesar butir pasir.
d. abu gunung api yaitu butiran yang lebih halus dari pasir
vulkanik.
10. Tiga (3) jenis material vulkanik berbentuk gas/ekshalasi
:
a. solfatar yaitu sumber gas yang mengeluarkan gas belerang
b. fumarol yaitu sumber gas yang mengeluarkan uap air
c. mofet yaitu sumber gas yang mengeluarkan gas
karbondioksida (CO2).
11. Dua (2) daerah di Indonesia yang
menghasilkan tenaga panas bumi/geothermal dan manfaatnya :
a. Kawah Gunung Kamojang Di Gunung Malabar (Jawa Barat) dan
Gunung Dieng di Wonosobo (Jawa Tengah).
b. manfaatnya untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi.
12. Empat (4) daerah di Indonesia yang menghasilkan sumber
air panas :
a. Maribaya dekat Bandung
b. Cipanas di Garut
c. Baturaden di Jawa Tengah
d. Cisolok di sebelah barat Pelabuhan Ratu.
13. Geyser yaitu
sumber air panas yang memancar ke permukaan
bumi.
14. Tiga (3) bentuk gunung api :
a. Gunung Api bentuk Tameng (Perisai atau Aspetis) :
1) yaitu gunung api yang terbentuk karena magmanya sangat
cair keluar membentuk lelehan mencapai jarak yang jauh dari pusat ledakan dan
membentuk lereng sangat landai 1º - 10 º .
2) contoh di Gunung Maonal Loa dan Gunung Kilauea di
Kepulauan Hawaii.
b. Gunung Api bentuk Maar (Corong) :
1) yaitu gunung api yang terbentuk dari letusan hanya satu
kali dalam waktu relatif singkat.
2) hasilnya sebuah lubang kawah yang dalam, lerangnya lebih
rendah dari daerah sekitarnya dan biasanya terisi air menjadi danau kawah.
3) contoh Gunung Lamongan di Jawa Timur.
c. Gunung Api bentuk Strato (Kerucut) :
1) yaitu gunung api yang terbentuk akibat timbunan
berlapis-lapis dari bahan-bahan yang dimuntahkan dalam waktu lama.
2) contohnya Gunung Kerinci, Gunung Gede Pangrango, Gunung
Merbabu, Gunung Kelud, Gunung Semeru, Gunung Batur, Gunung Dempo, Gunung
Lompobatang, Gunung Klabat.
15. Pengertian kaldera dan contohnya :
a. Kaldera adalah lubang kepundan gunung api yang sangat
luas dengan tebing yang curam akibat sering terjadi letusan di puncak gunung.
b. contohnya Kaldera di Gunung Krakatau, di Gunung Tengger
(Jatim), di Gunung Ijen (Jatim), di Gunung Batur (Bali), di Gunung Hiyang
(Jatim), di Gunung Tambora (Sumbawa).
16. Lima (5) tanda-tanda suatu gunung berapi akan meletus :
a. suhu disekitar kawah naik
b. sumber-sumber air banyak yang mengering
c. sering terasa gempa bumi gunung api
d. binatang banyak yang pindah
e. sering terdengar suara gemuruh.
17. Empat (4) usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi bahaya bencana gunung berapi :
a. membuat terowongan-terowongan air pada kepundan yang
berdanau
b. mendirikan pos-pos pengamatan di sekitar gunun api
c. membuat dam-dam penampungan di daerah aliran lahar
d. mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di
lereng-lereng gunung yang akan meletus.
D. Gempa Bumi
1. Pengertian gempa bumi :
yaitu gerak kerak bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari
dalam bumi.
2. Tiga (3) faktor terjadinya gempa bumi :
a. kegiatan gunung api
b. pergeseran letak lapisan kulit bumi
c. runtuhan tanah di daerah berkapur maupun daerah pertambangan.
3.
Empat (4) macam gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya :
a. gempa tektonik yaitu gempa bumi yang disebabkan oleh
pergeseran lapisan batuan sepanjang bidang sesar atau patahan dan retakan dalam
kerak bumi yang terjadi secara mendadak.
b. gempa vulkanik yaitu gempa bumi yang disebabkan oleh
aktivitas vulkanisme yang bersumber dari magma dekat permukaan bumi.
c. gempa guguran (gempa runtuhan) yaitu gempa bumi yang
disebabkan oleh runtuhnya bagian gua di daerah gua kapur maupun daerah
pertambangan yang lapuk
d. gempa tumbukan (impack) yaitu gempa bumi yang disebabkan
oleh meteor besat yang jatuh ke bumi, gempa ini jarang terjadi.
4. Dua (2) macam gempa bumi berdasarkan letak terjadinya :
a. gempa sentral yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk
titik.
b. gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk
garis.
5. Tiga (3) jenis gempa bumi berasarkan kedalaman
hiposentrumnya :
a. Gempa Bumi Dalam yang memiliki kedalaman hiposentrum >
300 km, tidak menggoncangkan permukaan bumi. Contohnya gempa yang terjadi di
bawah Laut jawa, Laut Flores, dam Laut Sulawesi.
b. Gempa Bumi Menengah yaitu memiliki kedalaman hiposentrum
100 – 300 km. Contohnya gempa di sebelah selatan Pulau Jawa, Nusa tenggara,
Maluku, dan Teluk Tomini.
c. Gempa Dangkal yaitu gempa yang memiliki kedalaman
hiposentrum < 100 km.
6. Tiga (3) jenis gempa bumi berdasarkan jarak dari
episentrum gempa :
a. Gempa Lokal yaitu gempa bumi yang memiliki jarak
episentrum < 10.000 km
b. Gempa Jauh yaitu gempa bumi yang memiliki jarak
episentrum sekitar 10.000 km
c. Gempa Sangat Jauh yaitu gempa bumi yang memiliki jarak
episentrum > 10.000 km.
7. Pengertian dari :
a. Seismograf adalah alat untuk mencatat gempa bumi.
b. Hiposentrum adalah kedalaman pusat gempa bumi.
c. Episentrum adalah jarak pusat gempa di permukaan bumi.
d. Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat
di permukaan bumi yang dilalui gempa pada waktu yang sama.
8.
Tujuh (7) tindakan yang dapat kita lakukan jika terjadi gempa bumi :
a. jangan panik
b. segera keluar dari bangunan
c. jahui bangunan tinggi, tebing, kabel listrik,
barang-barang dari kaca, bendungan.
d. jika kesulitan keluar dari bangunan maka berlindunglah
dibawah benda yang kuat
e. matikan segera lampu dan kompor minyak atau gas serta
listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran
f. jika sedang mengemudi maka hentikan kendaraan
g. jauhi daerah pantai untuk menjaga kemungkinan terjadi
tsunami.
II. TENAGA EKSOGEN
A. Tenaga eksogen
1. Pengertian tenaga eksogen :
adalah tenaga yang berasal dari luar bumi.
2. Lima (5) faktor penyebab terjadi tenaga eksogen :
yaitu hujan, panas sinar matahari, angin, aliran air,
luncuran gletser, dan makhluk hidup.
3. Empat (4) akibat terjadi tenaga eksogen :
yaitu erosi atau pengikisan, pelapukan, pengangkutan
material, dan sedimentasi.
B. Erosi atau pengikisan
1. Pengertian erosi :
yaitu pengikisan
terhadap batuan maupun tanah yang dilakukan oleh air, angin, gletser, dan
organisme.
2. Empat (4) jenis erosi berdasarkan penyebabnya :
erosi air, erosi angin, dan erosi gletser.
3.
Tiga (3) jenis erosi air :
a. erosi sungai atau ablasi yaitu erosi yang disebabkan oleh
air sungai dengan kekuatan erosi
trgantung dari kecepatan gerak aliran sungai, daya angkut air sungai, kohesi
batuan pada alur sungai, dan keadaan permukaan batuan.
b. erosi air hujan yaitu erosi yang terjadi pada permukaan
tanah bagian atas yang gundul oleh air hujan sehingga dapat menimbulkan bencana
dan tanah menjadi tandus.
c. erosi air laut yaitu erosi yang disebakan oleh air laut
di daerah pantai yang curam.
4.
Lima (5) cara untuk mencegah terjadinya erosi air hujan :
a. mengadakan reboisasi dengan mnanami kembali daerah-daerah
yang gundul
b. melarang penebangan hutan secara liar
c. strip
cropping yaitu menanami lereng
gunung dengan tanaman berselang-seling berupa tanaman yang banyak menyerap air
dan berakar tunggang
d. terasering yaitu membuat teras-teras bertingkat pada tanah
pertanian yang letaknya miring
e. countour
plouwing yaitu membajak tanah
sesuai garis kontur lereng agar dapat menahan air secara maksimal.
C. Pelapukan
1. Pengertian pelapukan :
adalah kerusakan batuan kulit bumi karena pengaruh
keadaan cuaca.
2. Tiga (3) macam pelapukan :
a. Pelapukan fisik atau mekanik yaitu pelapukan yang
bersifat merombak batuan secara mekanik tanpa mengubah sifat batuannya
b. Pelapukan kimiawi atau dekomposisi yaitu proses
penghancuran massa batuan yang disertai perubahan struktur kimia batuannya.
c. Pelapukan organis atau biologis yaitu pelapukan sebagai
hasil pengerjaan makhluk hidup dari tumbuhan, binatang, dan manusia.
3.
Dua (2) sebab terjadinya pelapukan fisik/mekanik :
a. perbedaan temperatur yaitu temperatur tinggi atau panas
mengakibatkan batuan mengalami pemuaian dan pada temperatur rendah atau dingin
menyebabkan batuan mengerut dengan cepat sehingga jika belangsung lama
berakibat batuan menjadi retak dan akhirnya hancur.
b. beku celah yaitu celah-celah batuan yang kemasukan air
yang ssat suhu dingin batuan menjadi membeku sehingga volumenya bertambah besar
dan akhirnya menjadi pecah karena tekanan air dari dalam celah-celah batuan.
4.
Delapan (8) bentuk dari pelapukan kimiawi :
a. Ponor yaitu lubang masuknya aliran air ke dalam tanah berupa
masuknya air sungai ke dalam tanah di daerah kapur.
b. Dolina yaitu lubang di permukaan tanah kapur terbentuk seperti corong,
piring, dan sumur.
c. Uvala yaitu gabungan beberapa dolina yang menjadi satu.
d. Jama yaitu dolina yang dindingnya tegak lurus.
e. Lokva yaitu danau di daerah karst yang terjadi karena dasar
dan dinding dolina tertutup oleh lapisan baru yang kedap sehingga aliran air
hujan yang terjatuh terkumpul di dalamnya.
f. Sungai
bawah tanah yaitu aliran air yang
terdapat di dalam tanah yang biasanya banyak terdapat di daerah kapur.
g. Stalaktit yaitu endapan kapur yang menggantung pada langit-langit
gua.
h. Stalagmit yaitu endapan kapur yang terdapat di dasar gua. Jika
stalaktit dan stalakmit dapat menyambung akan menjadi tiang kapur.
D. Pengangkutan material atau mass
wasting
1. Pengertian pengangkutan material :
yaitu pengangkutan yang terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga terjadi pengangkutan
atau perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain.
2. Empat (4) jenis proses pengangkutan material atau mass wasting :
a.
jenis pergerakan
pelan (lambat)
b.
jenis pergerakan
cepat
c.
longsor lahan (landslide)
d. amblesan (subsidensi)
3. Pengertian rayapan :
yaitu gerakan tanah dan puing batuan yang menuruni lereng secara pelan, dan
biasanya sulit untuk diamati kecuali dengan pengamatan yang cermat.
4.
Lima (5) jenis rayapan :
a.
Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah menuruni lereng.
b.
Rayapan talus, yaitu gerakan puing batuan hasil pelapukan pada lereng curam yang
menuruni lereng.
c.
Rayapan batuan, yaitu gerakan blok-blok secara individual yang menuruni lereng.
d.
Rayapan batuan gletser (rock glatsyer creep), yaitu gerakan
lidah-lidah batuan yang tercampak menuruni lereng.
e. Solifluksi (solifluction), yaitu aliran pelan masa batuan yang banyak mengandung air menuruni lereng
di d alam saluran tertentu.
5. Tiga (3) jenis pergerakan cepat dari pengangkutan
material atau mass wasting :
a.
Aliran tanah, yaitu gerakan berlempung atau berlumpur yang banyak mengandung air
menuruni teras atau lereng perbukitan yang kemiringannya kecil.
b.
Aliran lumpur, yaitu gerak puing batuan yang banyak mengandung air menuruni saluran
tertentu secara pelan hingga sangat
cepat.
c.
Gugur puing,
yaitu puing-puing batuan yang meluncur di dalam saluran sempit menuruni
lereng curam.
6.
Lima (5) jenis langsor lahan/tanah longsor (landslide) :
a.
Luncur, yaitu gerakan
penggelinciran dari satu atau beberapa unit puing batuan, atau biasanya disertai
suatu putaran ke belakang pada lereng atas di tempat gerakan tersebut terjadi.
b.
Longsor puing, yaitu peluncuran puing batuan yang tidak terpadatkan, dan berlangsung
cepat tanpa putaran ke belakang.
c.
Jatuh puing, yaitu puing batuan yang jatuh hamper bebas dari suatu permukaan
yang
vertikal atau menggantung.
d.
Longsor batu,
yaitu massa batuan yang secara individu meluncur atau jatuh menuruni
permukaan
lapisan atau sesaran.
e.
Jatuh batu,
yaitu blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng curam.
7. Pengertian amblesan atau subsidensi :
yaitu pergeseran tempat ke arah
bawah tanpa permukaan bebas dan tidak menimbulkan
pergeseran horizontal yang terjadi
karena perpindahan material secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles.
E. Sedimentasi
1. Pengertian sedimentasi
:
yaitu proses terakumulasinya bahan-bahan yang diangkut
oleh air, angin, dan gletser/es pada suatu tempat dalam waktu singkat
maupunjangka waktu yang lama.
2. Sungai berpengaruh terhadap proses sedimentasi karena :
a. Daya angkut sungai berkurang akibat melemahnya kecepatan
pengaliran maupun pengaliran yang berhenti sama sekali.
b. Beban yang harus diangkut terlalu banyak sehingga
melebihi daya angkut sungainya.
3. Empat(4) jenis sedimentasi berdasarkan tenaga alam yang
mengangkutnya :
a. sedementasi air sungai
b. csedimentasi air laut
c. sedimentasi angin
d. sedimentasi gletser.
4.
Tiga (3) bentuk sedimentasi yang disebabkan oleh air sungai :
a. Kipas
aluvial yaitu sedimentasi yang
terbentuk karena sungai mengalami perubahan atau penurunan kekuatan arus akibat
perubahan kemiringannya.
b. Delta yaitu bentuk sedimentasi yang mengendap saat aliran
sungai mencapai hilirnya dipantai maupun danau.
c. Meander yaitu aliran sungai yang berkelak-kelok karena terdapat
reaksi dari aliran sungai terhadap bebatuan yang homogen dan tidak tahan erosi.
d.
Empat (4) bentuk sedimentasi yang disebabkan oleh gletser :
a. Osar yaitu endapat gletser berbentuk punggung yang sempit dan
panjang.
b. Kame yaitu endapat gletser yang bentuknya seperti dataran
tinggi.
c. Drumlin yaitu bukit-bukit kecil yang bentuknya bulat, panjang,
maupun moraine dasar.
d. Till
Plain yaitu dataran yang
terbentuk dari hasil pengendapan gletser.
F. Batuan pembentuk permukaan bumi
1.
Tiga (3) jenis batuan berdasarkan cara terjadinya :
a. Batuan
beku yaitu batuan yang
terbentuk dari magma yang membeku.
b. Batuan
sedimen yaitu batuan yang
terbentuk dari proses sedimentasi atau pengendapan.
c. Batuan
malihan atau batuan metamorf
yaitu batuan yang berubah karena pengaruh suhu tingi atau tekanan yang tinggi.
2. Tiga (3) jenis batuan beku :
a. Batuan
beku luar yaitu batuan yang
terbentuk ketika magma membeku di atas permukaan bumi, contohnya batu apung,
obsidian, riolit.
b. Batuan
beku dalam atau plutonik yaitu
batuan yang terbentuk ketika magma membeku pada waktu masih di dalam perut
bumi, contohnya grabo, granodiorit, dan granit.
c. Batuan
korok atau hypabisal yaitu
batuan yang terbentuk ketika magma membeku di celah-selah gunung api, contohnya
granit porfiri dan diorit porfiri.
3. Tiga (3) jenis batuan sedimen atau endapan :
a. Batuan
sedimen klastik yaitu jenis batuan
yang susunan kimia batuan endapannya sama dengan susunan kimia asalnya,
contohnya batu pasir dan batu lempung (shale).
b. Batuan
sedimen kimiawi yaitu jenis batuan
yang terbentuk melalui proses kimia secara langsung maupun tidak langsung
berupa penguapan, pelarutan, dehidrasi, dll.contohnya pembentukan batuan
sedimen secara tidak langsung yaitu stalagtit dan stalagmit. Sedangkan
pembentukan batuan sedimen secara langsung yaitu garam di laut dan gips.
c. Batuan
sedimen organik yaitu batuan
sedimen yang terbentuk dari proses pengendapan yang dibantu organisme.
Contohnya batu konglomerat, batu pasir, dan batu lempung.
4.
Tiga (3) jenis batuan malihan atau metamorf :
a. Batuan
malihan termik (Kontak) yaitu
batuan malihan yang terbentuk karena peningkatan suhu yang besar, contohnya
batu pualam, marmer, dan antrasit.
b. Batuan
Malihan Dinamik (Sintektonik) yaitu
batuan malihan yang terbentuk karena meningkatnya gaya tektonik, contohnya
batubara, batu sabak, dan batu pasir.
c. Batuan
Malihan Fermik Pneumatolitik
yaitujenis batuan malihan yang terbentuk karena peningkatan suhu yang sangat
besar disertai penyusupan magma kedalam batuan, contohnya azurit mineral,
topas, dan batu permata.
5. Contoh batuan sedimen yang berubah menjadi batuan malihan
yaitu :
a. Marmer (batu
pualam) berasal dari batu kapur.
b. Batu tulis (sabak)
berasal dari serpih.
c. Grafit (bahan
pensil) berasal dari karbon.
d. Kuarsa berasal
dari batu pasir.
e. Antrasit berasal
dari batubara.
6. Contoh batuan beku yang berubah menjadi batuan malihan
yaitu genes dan sekit yang berasal dari granit.
III. DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF
TENAGA ENDOGEN DAN TENAGA EKSOGEN SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA
A. Pengaruh/dampak/akibat dari tenaga endogen dan upaya yang dilakukan manusia
1. Lima (5) dampak positif tenaga endogen :
a.
sebagai kawasan
tangkapan air hujan (catchment area)
b.
sebagai sumber bahan tambang dan sumber daya mineral
c.
sebagai pusat tenaga listrik tenaga uap (panas bumi)
d. sebagai tempat habitat berbagai jenis flora dan
fauna
e. sebagai tempat pariwisata dan laboratorium alam.
2. Tiga
(3) dampak negatif tenaga endogen :
a.
letusan gunung api
merupakan bencana bagi masyarakat sekitar karena dapat menghancurkan dan
membakar hutan yang ada di lereng gunung berapi.
b.
gempa bumi merupakan
bencana alam yang dahsyat dan dapat menghancurkan bangunan.
c.
tenaga endogen
menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi dan longsor lahan
tinggi.
3. Empat
(4) pengaruh positif atau keuntungan vulkanisme terhadap kehidupan manusia :
a. abu vulkanik yang dikeluarkan dapat menyuburkan tanah
pertanian.
b. banyak ditemukan barang tambang seperti belerang, emas,
dan perak serta banhan bangunan seperti batu pasir dan batu apung dari daerah gunung
api.
c. gunung api yang inggi merupakan daerah tangkapan hujan.
d. dareah bekas letusan gunung berapi dapat menjadi tmpat
wisata yang menarik, seperti bekas kawah, bekas kepunden, gletser, sumber air
panas,danau bekas kawah, pemandangan alam.
4. Empat
(4) pengaruh negatif atau kerugian vulkanisme terhadap
kehidupan manusia :
a. saat gunung api meletus disertai lahar panas, awan panas,
dan bahan padat dalam jumlah besar dapat merugikan daerah yang dilaluinya baik
harta maupun jiwa manusia.
b. jika gunung api terdapat di daerah laut maka letusannya
dapat menimbulkan gelombang yang sangat besar.
c. gas beracun yang dikeluarkan saat letusan unung berapi
dapat menimbulkan korban jiwa manusia.
d. material hasil letusan gunung api kadang-kadang berhenti
di puncak maupun dilerengnya sehingga jika turun hujan dapat longsor sebagai
lahar dingin.
5. Empat
(4) usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya
letusan gunung berapi :
a. membuat terowongan-terowongan air pada kepundan yang
berdanau.
b. mendirikan pos-pos pengamatan di sekitar gunung api.
c. mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di wilayah
gunung api yang akan meletus.
d. membuat dam-dam penampungan di daerah aliran lahar.
6. Tiga
(3) dampak positif/keuntungan terjadinya gempa bumi
:
a. mengetahui berbagai macam batuan yang berada di dalam
bumi dengan cara mengamati kecepatan getarannya.
b. mengetahui besarnya inti bumi yaitu beradius 3.300 km.
c. gempa buatan dapat mengetahui kandungan minyak bumi di
dalam lapisan litosfer.
7. Empat
(4) akibat negatif/kerugian terjadinya gempa bumi
:
a. bangunan, pipa air, tiang listrik, jalan raya, jalan
kerepa api, jembatan dll menjadi rusak dan hancur.
b. terjadi tanah longsor sehingga mengakibatkan terjadinya
lubang-lubang besar pada tanah.
c. terdapat berbagai retakan tanah cukup besar.
d. banyak korban jiwa karena tertimbun tanah, tertimpa pohon, maupun reuntahan bangunan.
B. Pengaruh/dampak/akibat dari tenaga eksogen dan upaya yang dilakukan manusia
1. Tiga
(3) dampak positif tenaga eksogen
:
a. memunculkan habitat baru karena aktivitas penyinaran
matahari, hujan, dan angin dapat melapukkan batuan vulkanis yang membentuk
tanah yang subur.
b. dapat memperluas daratan.
c. dapat memimbulkan berbagai barang tambang ke permukaan
bumi.
2. Lima
(5) dampak negatif tenaga eksogen
:
a.
angin
kencang / badai dapat merusak rumah dan bangunan
b.
hujan
yang sangat deras dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor.
c.
panas
matahari yang berlebihan dapat menimbulkan kebakaran hutan.
d.
erosi
tanah dari air hujan dapat mengurangi kesuburan tanah.
3. Tiga
(3) dampak positif terjadinya erosi :
a. lapisan-lapisan batuan yang menutupi bahan galian menjadi
dangkal jika dilakukan penambangan primer atau galian primer.
b. jika endapan bahan galian terus-menerus tersingkap erosi,
ditransportir, dan mengendap di tempat lain dapat dilakukan penambangan bahan
galian sekunder.
c. hasil erosi yang diendapkan sungai di muaranya dapat
membentuk delta sehinga daerah pantai menjadi luas.
4. Tiga
(3) dampak negatif terjadinya erosi
:
a. produktivitas lahan pertanian yangtandus menjadi turun.
b. hasil pertanian menjadi berkurang terus sehingga tidak
dapat diandalkan untuk menopang kehidupan petani.
c. kehidupan
sosial, ekonomi, dan kesejahteraan menjadi turun.
5. Empat
(4) upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi terjadinya
erosi :
a. membuat terasering pada daerah yang miring di ereng
gunung maupun perbukitan.
b. melakukan penghijauan dan reboisasi hutan.
c. mengadakan pola pergiliran jenis tanaman yang berbeda
secara bergiliran untuk mengurangi laju erosi, meningkatkan jumlah, dan lamanya
penutupan lahan.
d. peran serta petani dalam mencegah kerusakan tanah dengan
cara pembimbingan dan pola pertanian yang memperhatikan kaidah pengawetan
tanah, program penghutanan sosial, dan penggunaan lahan yang efektif.
6.
Pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan :
terjadi perbedaan iklim, kesuburan tanah, tata air, dan
unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi bentuk kehidupan makhluk hidup yang
menghuninya.
SOAL LATIHAN DAN PEKERJAAN RUMAH
Kerjakan soal-soal berikut ini secara singkat dan jelas!
1. Apakah pengertian tenaga endogen dan tenaga eksogen?
2. Sebutkan 5 faktor tenaga eksogen yang bersifat merusak!
3. Apakah akibat tenaga endogen terhadap bentuk muka bumi di
Indonesia?
4. Jelaskan 5 jenis lipatan akibat dari proses tektonisme!
5.
Sebutkan 6 bentuk
muka bumi di daratan akibat patahan dan lipatan serta pengertiannya
masing-masing!
6. Apakah
pengertian vulkanisme?
7. Jelaskan 4 jenis material vulkanik berbentuk
padat/eflata!
8. Sebutkan 2 daerah di Indonesia yang menghasilkan tenaga
panas bumi/geothermal dan apakah manfaatnya?
9. Sebutkan 5 tanda-tanda suatu gunung berapi akan meletus!
10.
Sebutkan 4 usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya bencana
gunung berapi!
11. Apakah pengertian gempa bumi dan sebutkan 3 faktor
terjadinya gempa bumi!
12. Jelaskan 4 macam
gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya!
13. Sebutkan 7 tindakan yang dapat kita lakukan jika terjadi
gempa bumi!
14. Sebutkan masing-masing 4 faktor penyebab dan akibat terjadi
tenaga eksogen!
15.
Apakah pengertian erosi dan sebutkan 4 jenis erosi berdasarkan penyebabnya!
16. Apakah pengertian pelapukan dan dan jelaskan 3 macam
pelapukan!
17. Jelaskan 5 jenis langsor lahan/tanah longsor (landslide)!
18. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis batuan berdasarkan cara
terjadinya!
19. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis batuan sedimen serta
contohnya masing-masing!
20.
Sebutkan masing-masing 3 dampak positif dan dampak negatif tenaga endogen!
21. Sebutkan masing-masing 3 dampak positif dan dampak
negatif vulkanisme terhadap kehidupan manusia!
22. Sebutkan 4 usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi
bahaya letusan gunung berapi!
23. Sebutkan 4 akibat kerugian terjadinya gempa bumi!
24. Sebutkan masing-masing 3 dampak positif dan dampak
negatif terjadinya erosi!
25. Jelaskan
4 upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi terjadinya
erosi!
-------------- selamat
mengerjakan --------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar