Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IX (Sembilan) / 2 (Dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Standar Kompetensi : 6. Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia.
Kompetensi Dasar :
6.1. Mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia merebut Irian Barat.
Penyusun : AMIR ALAMSYAH, S.Pd
BAB 12
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MEREBUT IRIAN BARAT
A.
Latar Belakang Pembebasan Irian Barat
1.
Belanda
tidak bersedia menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia 1 tahun setelah
pengakuan kedaularan Republik Indonesia (berdasarkan hasil KMB) :
Salah satu isi
perjanjian KMB (27 Desember 1949) adalah Belanda akan menyerahkan Irian Barat
kepada Indonesia satu tahun setelah pengakuan kedaulatan (tahun 1950), tetapi
tidak pernah ditepati Belanda, maka pemerintah Indonesia berjuang dengan segala
cara untuk merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.
2. Belanda
bersikap
tidak kooperatif yaitu selalu menunda jalannya perundingan, selalu tidak
menepati hasil perundingan, dan mendatangkan pasukan dalam jumlah besar untuk
memperkuat kedudukannya di Irian Barat.
3. Beberapa
kabinet pada masa demokrasi liberal yaitu Kabinet natsir, Kabiner Sukiman,
Kabinet Ali Sastroamijoyo, dan Kabinet Burhanuddin Harahap dalam melakukan
berbagai perundingan dengan Belanda tidak berhasil mengembalikan Irian Barat
dari kekuasaan Belanda.
B. Perjuangan Pemerintah RI dalam Pembebasan
Irian Barat
1. Perjuangan Merebut Irian Barat melalui
Diplomasi
a. langkah perjuangan diplomasi
dalam penyelesaian Irian Barat :
1)
konferensi
Uni Indonesia Belanda (4 Desember 1950) :
dalam konferensi
Indonesia mengusulkan agar Belanda menyerahkan Irian Barat secara de jure,
tetapi ditolak Belanda.
2)
perundingan
bilateral antara Indonesia dan Belanda (Desember 1951) :
perundingan membahas
pembatalan uni dan masuknya Irian Barat ke wilayah NKRI, tetapi gagal.
3)
Indonesia
mengirim nota politik tentang perundingan Indonesia Belanda mengenai Irian
Barat (September 1952), namun gagal.
4)
perjuangan
diplomasi tingkat internasional :
a)
dalam
Konferensi Colombo bulan April 1954, Indonesia memajukan masalah Irian Barat.
Indonesia berhasil mendapat dukungan.
b)
pada
tahun 1954 Indonesia mengajukan masalah Irian Barat dalam sidang PBB, namun
mengalami kegagalan karena tidak memperoleh dukungan yang kuat.
c)
dalam
KAA tahun 1955 Indonesia mendapat dukungan dalam masalah Irian Barat.
b. perundingan antara Indonesia dan Belanda mengenai
masalah Irian Barat sampai tahun 1956 mengalami kegagalan, sebabnya adalah :
1)
tidak
ada itikad baik dari Belanda untuk menyelesaikannya, maka pemerintah Indonesia
mengambil jalan konfrontasi.
2)
usaha
membawa persoalan Irian Barat melalui PBB selalu gagal karena tidak ada tanggapan
positif sebab sebagian besar anggota PBB pada tahun 1955 adalah negara-negara pendukung
Belanda.
2. Perjuangan Merebut
Irian Barat melalui Konfrontasi
a.
Konfrontasi Ekonomi
1)
sejak
tahun 1957 Indonesia melancarkan aksi konfrontasi dalam pembebasan Irian Barat.
Jalan konfrontasi yang pertama ditempuh adalah konfrontasi bidang ekonomi.
2)
bentuk
konfrontasi ekonomi dilakukan dengan tindakan-tindakan :
a)
nasionalisasi
de javasche Bank menjadi Bank Indonesia tahun 1951.
b)
pemerintah
Indonesia melarang maskapai penerbangan
Belanda (KLM) melakukan penerbangan dan pendaratan di wilayah Indonesia.
c)
pemerintah
Indonesia melarang beredarnya terbitan berbahasa Belanda.
d)
pemogokan
buruh secara total pada perusahanperusahaan Belanda di Indonesia yang memuncak
pada tanggal 2 Desember 1957.
e)
semua
perwakilan konsuler Belanda di Indonesia dihentikan mulai 5 Desember 1957.
f)
melakukan
aksi pengambilalihan atau nasionalisasi secara sepihak terhadap perusahaan-perusahaan
Belanda di Indonesia yaitu Netherlandsche Handel Maatscappij (NHM) menjadi
Bank Dagang Negara, Bank Escompto, dan percetakan de Unie.
1)
tindakan
Indonesia mengambil alih seluruh modal dan perusahaan Belanda : menimbulkan kemarahan
Belanda, bahkan negara-negara Barat sangat terkejut atas tindakan Indonesia.
2)
akibatnya
hubungan Indonesia-Belanda semakin tegang, bahkan PBB tidak lagi mencantumkan
masalah Irian Barat dalam agenda sidangnya sejak tahun 1958.
b . Konfrontasi Politik
1)
Pada
tahun 1956 secara sepihak Indonesia membatalkan hasil KMB yang dikukuhkan dalam
UU No.13 tahun 1956.
2)
pada
tanggal 17 Agustus 1956 pemerintah Indonesia mengesahkan kekuasaannya atas Irian
Barat dengan cara :
a)
membentuk
Provinsi Irian Barat dengan ibukota di Soa Siu.
b) wilayahnya
meliputi wilayah yang diduduki Belanda serta daerah Tidore, Oba, Weda, Patani,
dan Wasile.
c)
Gubernurnya
yang pertama adalah Zainal Abidin Syah.
d)
membentuk
Partai Persatuan Cenderawasih dengan tujuan untuk dapat segera menggabungkan
wilayah Irian Barat ke dalam Republik Indonesia.
3) pada
tanggal 4 Januari 1958 pemerintah membentuk Front Nasional Pembebasan Irian
Barat (FNPIB), tujuannya untuk mengerahkan massa dalam upaya pembebasan Irian
Barat.
4) ketegangan
Indonesia-Belanda makin memuncak ketika Indonesia memutuskan hubungan
diplomatik dengan Belanda pada tanggal 17 Agustus 1960.
c . Konfrontasi Militer
1)
Untuk
meningkatkan perjuangan, Dewan Pertahanan Nasional merumuskan Tri Komando
Rakyat (TRIKORA) yang dibacakan Presiden Soekarno tanggal 19 Desember 1961 di
Yogyakarta, isi Trikora yaitu :
a)
Gagalkan
pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda kolonial.
b)
Kibarkan
Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia.
c)
Bersiaplah
untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air
dan Bangsa.
2)
tindak
lanjut Trikora yaitu pemerintah mengambil langkah-langkah :
a)
membentuk
Provinsi Irian Barat gaya baru dengan ibukota Kota Baru.
b)
membentuk
Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada tanggal 13 Januari 1962.
3)
Komando
Mandala :
a)
panglima
Komando Mandala ditunjuk Mayjen Soeharto.
b)
Markas
Komando Mandala di Makasar.
c)
tugas
Komando Mandala Pembebasan Irian Barat adalah :
Ø
merencanakan,
mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi-operasi militer.
Ø
menciptakan
daerah bebas secara defacto atau mendudukkan unsur kekuasaan RI di Irian
Barat.
4)
Panglima
Mandala melaksanakan tugas Komando Mandala dengan cara menyusun strategi melalui
3 tahap atau fase :
a)
fase
infiltrasi (sampai tahun 1962), dengan cara memasukkan 10 kompi sekitar sasaran
tertentu.
b)
fase
eksploitasi (awal tahun 1963), dengan cara mengadakan serangan terbuka terhadap
induk militer lawan dan menduduki semua pos pertahanan musuh.
c)
fase
konsolidasi (awal tahun 1964), dengan cara mendudukkan kekuasaan-kekuasaan RI secara
mutlak di seluruh Irian Barat.
5)
Pada
tanggal 15 Januari 1962 terjadi peristiwa Laut Aru :
a)
saat
patroli di Laut Aru oleh tiga MTB yaitu MTB RI Macan Tutul, MTB RI Harimau, dan
MTB Macan Kumbang diserang oleh Belanda dari laut dan udara
b)
Komodor
Yos Sudarso segera mengambil alih komando MTB Macan Tutul dan memerintahkan kedua
MTB lainnya mundur untuk menyelamatkan diri.
c)
dalam
pertempuran tersebut, MTB Macan Tutul bersama Kapten Wiratno dan Komodor Yos
Sudarso terbakar dan tenggelam.
6)
Dalam
rangka konfrontasi, pemerintah mengadakan operasi militer :
a)
Operasi
Serigala (di Sorong dan Teminabuan)
b)
Operasi
Naga (di Merauke)
c)
Operasi
Banteng Ketaton (di Fak-Fak dan Kaimana)
d)
Operasi
Jatayu di Sorong, Kaimana, dan Merauke.
e)
Operasi
Jaya Wijaya (di Jayapura dan Biak)
f)
Operasi
Operasi Wisnumurti (yang terakhir dilaksanakan pada saat penyerahan Irian Barat kepada RI tanggal 1 Mei 1963.
7)
Pada
tanggal yang sama (1 Mei 1963) Komando Mandala secara resmi dibubarkan.
C.
Penyerahan Kekuasaan Irian Barat dari
PBB kepada Indonesia
1.
Konfrontasi
Indonesia dengan Belanda mengenai Irian Barat mendapat perhatian dunia,
terutama dari PBB mulai menunjukkan perhatian dengan mengutus Ellsworth Bunker (seorang diplomat
Amerika Serikat)
untuk menengahi perselisihan antara Indonesia dan Belanda. Bunker mengajukan
rencana penyelesaian Irian Barat yang terkenal dengan nama Rencana Bunker (Bunker’s
Plan).
2. isi Rencanan
Bunker yaitu :
a. Belanda menyerahkan
Irian Barat kepada Indonesia melalui UNTEA (United
Nations Temporary Executive Authority).
b.
rakyat
Irian Barat harus diberi kesempatan untuk menentukan pendapat yaitu ingin memisahkan
diri atau tetap bersatu dengan Republik Indonesia.
c.
pelaksanaan
penyelesaian Irian Barat selesai dalam jangka waktu dua tahun.
d.
untuk
menghindari bentrokan fisik di antara pihak yang bersengketa diadakan masa
peralihan
di bawah
pengawasan PBB selama satu tahun.
3. Pemerintah
Republik Indonesia menyetujui usul tersebut, tetapi Belanda menolaknya. Amerika
Serikat yang semula mendukung posisi Belanda, berbalik menekan Belanda agar mau
berunding dengan Indonesia.
4. pada
tanggal 15 Agustus 1962, Belanda bersedia berunding dengan Indonesia, dengan hasil
kesepakatan yang diberi nama “Perjanjian
New York”.
5. isi Perjanjian
New York yaitu :
a.
penghentian
permusuhan.
b.
setelah
persetujuan disahkan, paling lambat 1 Oktober 1962 UNTEA menerima Irian Barat
dari Belanda. Sejak saat itu, bendera Belanda diturunkan dan diganti dengan
bendera PBB.
c.
pasukan
Indonesia tetap tinggal di Irian Barat yang berstatus di bawah UNTEA.
d.
Angkatan
Perang Belanda dan pegawai sipilnya berangsur-angsur dipulangkan dan harus
selesai paling lambat 11 Mei 1963.
e.
Bendera
Indonesia mulai berkibar 31 Desember 1962 di samping bendera PBB.
f.
pemerintah
RI menerima pemerintahan di Irian Barat pada tanggal 1 Mei 1963.
g.
pada
tahun 1969 diadakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
6. Tindak
lanjut dari Persetujuan New York, maka Sekjen PBB menunjuk Rolsz Bennet dari Guatemala
sebagai
Gubernur UNTEA merangkap wakil Sekjen PBB di Irian Barat.
7. Berdasar
Persetujuan New York tahun 1962, di Irian Barat diselenggarakan “act of free
choice” atau Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA), dengan hasil bahwa Dewan
Musyawarah Pepera dengan suara bulat memutuskan bahwa Irian Barat tetap
merupakan bagian dari Republik Indonesia.
8. untuk menjamin keamanan di Irian Barat,
dibentuk suatu pasukan keamanan PBB yang dinamakan United Nations Security Forces (UNSF) di bawah pimpinan Brigadir
Jenderal Said Uddin Khan dari Pakistan. Pekerjaan UNTEA di bawah pimpinan Jalal Abdoh (dari Iran) berjalan lancar
sehingga tepat pada tanggal 1 Mei 1963 roda pemerintahan RI sudah berjalan.
Sebagai Gubernur Irian Barat pertama diangkat E.J. Bonay, seorang putera asli Irian
Barat.
9. Arti penting ditandatangani Perjanjian New York pada tanggal 1 Mei
1963 :
a.
Irian Barat diserahkan kepada
Indonesia.
b.
hubungan diplomatik dengan Belanda
segera dibuka kembali.
c.
kembalinya Irian Barat kepada
Indonesia maka Komando Mandala dibubarkan.
10. operasi
terakhir Komando Mandala adalah Operasi Wisnumurti yang bertugas menjaga
keamanan dalam penyerahan kekuasaan pemerintahan di Irian Barat dari UNTEA
kepada Indonesia.
11. Pihak yang berjasa dalam pembebasan Irian Barat dari
Belanda :
a.
para
pemimpinnya yaitu Mayjen Soeharto, Sudarso,Kolonel Sudomo, Kolonel Udara Leo
Watimena, dan Mayor L. B. Moerdani.
b.
Herlina
yaitu :
1)
sukarelawati
yang gigih berjuang dalam pembebasan Irian Barat
2)
Ia
memenangkan hadiah Pending Emas karena ikut dalam pembebasan Irian Barat secara
heroik.
3)
Pengalamannya
dibukukan dalam karya tulis yang berjudul Pending
Emas.
D.
Nilai perjuangan yang dapat diambil
Untuk
mempertahankan wilayah Irian Barat (sekarang Papua) dari kekuasaan Belanda :
1.
Bangsa
Indonesia rela mengorbankan jiwa dan raganya, hal ini membuktikan jiwa
kebersamaan dan persatuan dalam ikut merasakan nasib saudara-saudara kita dalam
suka maupun duka.
2.
Rasa
kebersamaan dan persatuan merupakan senjata yang ampuh dalam mencapai
kemenangan. Sebab ada kata-kata mutiara “Tiada kemenangan tanpa kekuatan, dan
tiada kekuatan tanpa persatuan.”
3.
Bangsa
Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang cinta damai, sehingga dalam
pemecahan masalah selalu diusahakan dengan cara damai, jika belum berhasil maka
perjuangan dilakukan dengan cara operasi militer.
Soal Latihan dan Pekerjaan Rumah
Kerjakan
soal-soal berikut ini secara singkat dan benar!
1.
Apakah latar belakang pembebasan Irian Barat
dari tangan Belanda?
2.
Mengapa perundingan antara
Indonesia dan Belanda mengenai masalah Irian Barat sampai tahun 1956 selalu
mengalami kegagalan?
3.
Tindakan-tindakan apa sajakah yang dilakukan
bangsa Indonesia dalam bentuk konfrontasi ekonomi dengan Belanda mengenai
masalah Irian Barat?
4.
Sebutkan 3 perusahaan milik Belanda di
Indonesia yang dinasionalisasi secara sepihak oleh bangsa Indonesia!
5.
Sebutkan 3 isi Tri Komando
Rakyat (TRIKORA) yang dibacakan Presiden Soekarno tanggal 19 Desember 1961 di
Yogyakarta!
6.
Apakah tugas Komando Mandala Pembebasan Irian
Barat?
7.
Jelaskan 3 fase dalam tugas Komando Mandala Pembebasan
Irian Barat?
8.
Apakah yang kalian ketahui tentang peristiwa Laut
Aru pada tanggal 15 Januari 1962?
9.
Sebutkan 6 operasi militer yang dilakukan
pada tahap konfrontasi dengan Belanda dalam membebaskan Irian barat!
10.
Bagaimanakah tanggapan dari Rencana Bunker dan apakah dampaknya?
11.
Sebutkan 4 hasil kesepakatan “Perjanjian New York anatar Indonesia
dengan Belanda pada tanggal 15 Agustus 1962!
12.
Apakah hasil diselenggarakan “act of free
choice” atau Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA)
di Irian Barat?
13.
Apakah arti penting
ditandatangani Perjanjian New York
pada tanggal 1 Mei 1963?
14.
Apakah yang kalian ketahui tentang tokoh
Herlina dalam pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda?
15.
Apakah nilai perjuangan yang
dapat diambil dalam pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda?
------- o O o -------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar