B. GERAKAN NONBLOK DAN
PERAN INDONESIA
1. Faktor yang mendorong berdirinya GNB
a.
persamaan
nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah menggalang solidaritas untuk mengenyahkan
kolonialisme
b.
terjadinya
Perang Dingin dan ketegangan dunia akibat persaingan blok Barat dengan blok
Timur
c.
terjadinya
Krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia
d.
pada
tahun 1961 terjadi pertemuan di Kairo sebagai persiapan KTT I GNB.
2. Prinsip-prinsip Gerakan Non Blok
a.
mewujudkan perdamaian dunia
b.
kemerdekaan nasional, kedaulatan,
integritas wilayah, persamaan derajat, dan kebebasan setiap negara untuk
melaksanakan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan politik
c.
kemerdekaan dan hak menentukan nasib
sendiri
d.
menghormati hak asasi manusia dan
kemerdekaan yang fundamental
e.
menentang imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, dan diskriminasi
f.
menolak pembagian dunia atas blok atau
persekutuan militer yang saling bertentangan satu dengan lainnya
g.
menghormati batas-batas wilayah
internasional yang sah dan menghindari campur tangan atas urusan dalam negeri
negara-negara lain
h.
penyelesaian persengketaan dengan cara
damai
i.
perwujudan suatu Tata Ekonomi Dunia
Baru
j.
memajukan kerja sama internasional
berdasarkan asas persamaan derajat.
3. Tujuan Gerakan Non Blok
a.
mendukung
perjuangan dekolonisasi.
b.
memegang
teguh melawan imperialisme, neokolonialisme, dan rasialisme
c.
Sebagai
wadah perjuangan negara-negara yang berkembang untuk mencapai tujuan
d.
mengurangi
ketegangan antara blok Barat dan blok Timur
e.
mengadakan
penyelesaian sengketa tanpa menggunakan kekerasan.
4. Pemrakarsa berdirinya GNB
a.
Presiden
Soekarno dari Indonesia
b.
Presiden
Gamal Abdul Nasser dari Mesir
c.
Perdana
Menteri Pandith Jawaharlal Nehru dari India
d.
Presiden
Josep Broz Tito dari Yugoslavia
e.
Presiden
Kwame Nkrumah dari Ghana.
5. Peran Indonesia dalam GNB
a.
Indonesia
berperan sebagai pelopor berdirinya GNB.
b.
dalam
KTT GNB tahun 1992, Indonesia berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT
dan Presiden Soeharto bertindak sebagai ketua GNB.
c.
Indonesia
memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang misalnya bidang pertanian dan
kependudukan.
d.
Indonesia
mencetuskan upaya menghidupkan kembali dialog Utara-Selatan.
6. Pengaruh dari Gerakan
Non Blok
a.
Adanya
pernyataan dari kedua negara adikuasa (Amerika Serikat dan Uni Asoviet) untuk
mengurangi senjata-senjata nuklirnya.
b.
gencatan
senjata antara Irak dan Iran.
c.
usaha
penyelesaian sengketa di Kamboja secara damai.
d.
penarikan
pasukan Uni Soviet dari Afganistan.
e.
meningkatkan
hubungan kerja sama di bidang ekonomi antar anggota Gerakan Non Blok dan dengan
negara- negara maju di luar Gerakan Non Blok.
7. KTT Gerakan Non Blok
a.
Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok merupakan forum tertinggi dari organisasi GNB.
b.
Konferensi
dihadiri para kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara-negara anggota
c.
KTT
GNB dari tahun 1961 - 2006 telah dilaksanakan 14 kali.
Pelaksanaan KTT GNB
KTT
GNB
|
Tempat
Dan Waktu
|
Hasil Konferensi
|
1
|
di
Beograd, Yugoslavia
tanggal
1 – 6 September 1961
|
Membahas
tentang upaya penghentian praktik imperialisme dan kolonialisme, mencegah
percobaan senjata nuklir, serta
mendamaikan blok Barat dan blok Timur.
|
2
|
di
Kairo, Mesir
tanggal
5 - 10 Oktober 1964
|
Membahas
tentang usaha perdamaian
dunia dan kerja sama ekonomi.
|
3
|
di
Lusaka, Zambia
tanggal
8 - 10 September 1970
|
Membahas
tentang usaha perdamaian dunia, peningkatan kesejahteraan, dan kemakmuran
negara-negara berkembang.
|
4
|
di
Aljir, Aljazair
tanggal
5 - 9 September 1973
|
Membahas
usaha peningkatan kerja sama dan saling pengertian antarnegara berkembang,
serta meredakan ketegangan di Timur Tengah, pergolakan di Rhodesia, dan
diskriminasi ras di Afrika Selatan.
|
5
|
di
Kolombo, Sri Lanka
tanggal
16 - 19 September 1976
|
Membahas
tentang usaha menghindari ancaman perang nuklir, serta memperkokoh persatuan
dan kesatuan antarnegara berkembang.
|
6
|
di Havana,
Kuba
tanggal 16 - 19 September 1979
|
Membahas
tentang usaha mewujudkan tatanan ekonomi dunia baru untuk negara berkembang
dan mengusulkan negosiasi global untuk membentuk kerja sama yang bersifat
global.
|
7
|
di New
Delhi, India
tanggal
7 - 12 Maret 1983
|
Menghasilkan
The New Delhi Message” yang
berisi dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan Namibia, serta usaha
memecahkan krisis ekonomi dunia dengan membentuk Tatanan Ekonomi Dunia Baru.
|
8
|
di
Harare, Zimbabwe
tanggal
1 - 6 September 1986
|
Membahas
tentang usaha mengakhiri pertikaian antara Irak dan Iran.
|
9
|
di
Beograd, Yugoslavia
tanggal
4 - 7 September 1989
|
Membahas
tentang usaha memperjuangkan kerja sama dan dialog antarnegara Selatan.
|
10
|
di
Jakarta, Indonesia
tanggal
1 - 6 September 1992
|
Menghasilkan
Jakarta Message atau Pesan
Jakarta yang berisi tentang pembahasan masalah kependudukan, penyelesaian
utang luar negeri, pembentukan cadangan pangan bersama, peningkatan kerja
sama negara Utara - Selatan, maupun antarnegara Selatan.
|
11
|
di
Kartagena, Kolombia
tanggal
16 - 22 Oktober 1995
|
Membahas
tentang usaha penataan kembali dan demokrasi di forum PBB.
|
12
|
di
Durban, Afrika Selatan
tanggal 1 - 6 September 1998
|
Membahas
tentang usaha demokratisasi dalam hubungan antarnegara di seluruh dunia.
|
13
|
di
Kuala Lumpur, Malaysia
tanggal 20 - 25 Februari 2003
|
Membahas
tentang re italisasi GNB dan usaha meredakan Perang Teluk III.
|
14
|
di
Havana, Kuba
Tanggal
1 - 6 September 2006
|
Menghasilkan
deklarasi yang mengutuk serangan Israel atas Lebanon, mendukung program
nuklir Iran, mengritik kebijakan negara Amerika Serikat, dan menyerukan
kepada PBB agar lebih berpihak kepada negara kecil dan berkembang.
|
----- oOo -----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar