Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VII (Tujuh)
/ 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu Buddha sampai masa kolonial
Belanda.
Kompetensi Dasar : 5.2. Mendeskripsikan
perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam serta
peninggalan-peninggalannya.
Penyusun : AMIR ALAMSYAH, S.Pd.
BAB 14
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ISLAM
A. Proses Masuk dan
Berkembangnya Islam di Indonesia
1. Agama Islam
berasal dari jazirah Arab disebarkan di Indonesia oleh
para pedagang dari bangsa Arab, Persia (daerah di Irak), dan Gujarat (daerah di
India).
2. Cara para pedagang menyebarkan Agama Islam di Indonesia pada masa awal
perkembangannya :
a.
mula-mula para pedagang berdatangan ke pusat-pusat
perdagangan.
b.
kemudian mulai ada yang bertempat tinggal, baik
sementara maupun menetap.
c. lambat
laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan muslim dari negeri asing disebut pekojan.
d.
status sosial yang tinggi, memudahkan mereka
menikahi pribumi, baik rakyat biasa maupun anak bangsawan.
e.
sebelum pernikahan, calon isterinya di-Islam-kan
dulu dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
f. lambat
laun berkembang perkampungan, masyarakat, dan kerajaan Islam.
3. Walisongo
:
a.
Pengertian Wali Songo :
1)
adalah sebuah forum musyawarah para wali yang
jumlahnya sembilan. Jika ada yang uzur, selalu ada penggantinya sehingga
jumlahnya tetap sembilan.
2)
atau disebut juga orang yang sudah mencapai
tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah dan para wali dekat
dengan kalangan istana atau penguasa.
b.
Cara Wali Songo menyebarkan agama Islam :
dilakukan secara damai, halus, dan disesuaikan
dengan keadaan masyarakat setempat.
c. Peranan Wali Songo pada masa awal perkembangannya
yaitu :
1)
sebagai penyebar agama islam
2)
memberikan pengesahan terhadap seseorang naik tahta
menjadi sultan.
3)
menjadi penasihat sultan.
4)
Mengembangkan kebudayaan setempat yang sesuai
dengan ajaran Islam.
d. Wali
Songo yang terkenal serta daerah penyebarannya :
1) Sunan Gresik (Maulana Malik
Ibrahim) :
Ø
merupakan wali yang pertama datang ke Jawa pada
abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik.
Ø
menguasai ilmu-ilmu agama secara mendalam, sempurma,
dan ahli tata negara.
Ø
dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
2) Sunan Ampel (Raden Rahmat) :
Ø
menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur.
Ø
merupakan perancang pembangunan Masjid Demak dan
salah seorang perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak.
Ø
dimakamkan di Ampel, daerah Surabaya.
3) Sunan Drajad (Syarifudin), anak
dari Sunan Ampel :
Ø
menyiarkan agama di sekitar Surabaya.
Ø
sebagai seorang sunan/wali yang sangat berjiwa
sosial dan dermawan dalam menyebarkan Islam.
Ø
menciptakan Gending Pangkur.
Ø
dimakamkan di daerah Lamongan, daerah Jawa Timur.
4) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim), Anak
dari Sunan Ampel :
Ø
menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang.
Ø
sebagai Sunan yang sangat bijaksana.
Ø
lahir di Surabaya tahun 1465, dengan nama kecil
Raden Makdum dan wafat tahun 1525, dimakamkan di Tuban.
Ø
menciptakan Gending Durma.
5) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka
Said), Murid Sunan Bonang :
Ø
menyiarkan Islam di Jawa Tengah.
Ø sebagai seorang pemimpin, pejuang, pujangga, dan filsuf
yang berjiwa besar.
Ø
cara menyiarkan agama dengan menyesuaikan dengan
lingkungan setempat dengan cerita wayang kulit.
Ø
Sunan Kalijaga lahir di Tuban dan dimakamkan di
Kadilangu, dekat Demak.
6) Sunan Giri (Raden Paku) :
Ø
menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura,
Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Ø
cara menyiarkan agama dengan metode bermain,
sehingga diciptakan permainan anak-anak yang berjiwa Islam, seperti Ilir-ilir,
Jamuran, dan Cublakcublak Suweng.
Ø
sebagai pencipta Gending Asmaradana dan Gending
Pucung.
7) Sunan Kudus (Jafar Sodiq) :
Ø
menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah.
Ø
sebagai seorang ahli seni bangunan, hasilnya ialah
Masjid dan Menara Kudus.
Ø
sebagai seorang pujangga, pandai mengarang,
pencipta Gending Mas Kumambang dan Gending Mijil.
Ø
pernah menjadi Senapati Kerajaan Islam Demak.
8)
Sunan
Muria (Raden Umar Said);
Ø
Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak
antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
Ø
ikut mendirikan Masjid Demak dan ikut membantu
berdirinya Kerajaan Islam Demak.
Ø
menciptakan Gending Sinom dan Gending Kinanti untuk
kepentingan dakwah.
Ø
beliau wafat dan dimakamkan di puncak Gunung Muria.
9)
Sunan
Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) :
Ø
menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan
Cirebon.
Ø
sebagai seorang pemimpin berjiwa besar.
Ø
beliau diangkat sebagai Panglima Perang Kerajaan
Demak dan ditugaskan di Jawa Barat. Beliau mendirikan Kesultanan Banten dan
Kesultanan Cirebon.
Ø
Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan di Gunung
Jati Cirebon.
4.
Para Ulama penyebar
agama Islam selain Walisongo
:
a.
Dato
ri Bandang, Dato ri Tiro, dan Dato Sulaeman yang dianggap
sebagai pembawa dan penyebar agama Islam di Sulawesi.
b.
Dato
ri Bandang dan Tuan Tunggang di Parangan yang dianggap sebagai
pembawa dan penyebar agama Islam di Kutai, Kalimantan Timur.
c.
Syekh
Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang yang menye barkan agama
Islam di Demak.
d.
Sunan
Geseng yang menyebarkan agama Islam di daerah Magelang.
e.
Syekh
Burhanuddin yang menyebarkan agama Islam di daerah Ulakan,
Minangkabau.
f.
Sunan
Tembayat yang menyebarkan agama Islam di daerah Bayat,
Klaten.
g.
Syekh
Abdul Muhyi yang menyebarkan agama Islam di daerah Pamijahan,
Tasikmalaya.
h.
Sunan
Panggung yang menyebarkan agama Islam di daerah Tegal.
i.
Syekh
Abdurrauf al-Fanhury yang menyebarkan agama Islam di daerah Singkel,
Aceh.
j.
Syekh
Yusuf yang menyebarkan agama Islam di Banten.
k.
Sunan
Prapen yang menyebarkan agama Islam di Lombok.
l.
Sayid
Muhammad al-Aydrus dan Sayid Ali bin Abubakar al-Hamid
yang menyebarkan agama Islam di Klungkung, Bali.
m.
Syekh
Ismail yang menyebarkan agama Islam di pedalaman Sumatra.
5.
Faktor yang menyebabkan
Islam mudah cepat masuk dan kerkembang di Indonesia adalah :
a.
syarat-syarat masuk Islam sangat mudah (mengucapkan
2 kalimat Syahadat)
b.
upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana
c.
Islam tidak mengenal kasta, semua orang dinilai
sama kedudukannya
d.
penyebaran Islam disesuaikan dengan kondisi sosial dan
budaya masyarakat setempat
e.
jatuhnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dapat memperlancar
penyebaran Islam.
6.
Penyebaran
Islam di Indonesia di setiap daerah tidak dalam kurun waktu yang sama
:
karena masing-masing kerajaan dan daerah yang
mendapatkan pengaruh Islam mempunyai situasi politik, keadaan pemerintahan,
perkembangan kondisi masyarakat dan sosial budaya yang berbeda-beda.
7.
Cara dan
saluran penyebaran Agama Islam di Indonesia :
a. Perdagangan
penyebaran ajaran agama Islam dilakukan pedagang
Islam kepada pedagang-pedagang lain. Pada waktu berdagang saudagar-saudagar
dari Gujarat, Persia, dan Arab berhubungan atau bergaul dengan penduduk
setempat (Indonesia).
b. Perkawinan
seorang penganut Islam menikah dengan seorang
penganut agama lain sehingga pasangannya masuk Islam. Contohnya pedagang Islam
dari Gujarat, Persia, dan Arab menetap di Indonesia dan menikah dengan wanita
Indonesia.
c. Pendidikan
pendidikan agama Islam dilakukan melalui lembaga
pesantren (pondok pesantren), perguruan khusus agama Islam. Penyebaran agama
Islam melalui pondok pesantren berarti penyebaran melalui perguruan Islam yang
mendidik para santri dari berbagai daerah, dan setelah tamat, mereka mendirikan
lembaga atau pondok pesantren di daerah asal mereka.
d. Dakwah
penyebaran agama Islam banyak dilakukan oleh para
wali dan guru dakwah (mubalig).
e. Akulturasi dan Asimilasi Kebudayaan
untuk mempermudah dan mempercepat perkembangan
agama Islam, penyebaran agama Islam juga dilakukan melalui penggabungan dengan
unsur-unsur kebudayaan yang ada pada suatu daerah tertentu. Misalnya penggunaan
doa-doa Islam dalam upacara adat, seperti kelahiran, selapanan (peringatan
bayi berusia 35 hari), perkawinan, seni wayang kulit, beberapa bangunan, ragam
hias, dan kesusastraan.
B. Sumber Sejarah, Ciri khusus kerajaan Islam, dan kondisi
pengaruh Islam di Indonesia
1. Sumber sejarah
yang menceritakan penyebaran Islam di Indonesia yaitu :
a. Catatan Dinasti Tang dari Cina bahwa pada
abad ke 7 M, telah ada permukiman pedagang Arab di Baros, kota kecil di pantai
barat laut Sumatra.
b. Catatan Marcopolo pada akhir abad ke 13 M
terdapat masyarakat Muslim di Perlak.
c. Tulisan pada batu Nisan di Leran, Gresik,
yang memberitakan wafatnya seorang wanita Muslim bernama Fatimah Binti Maemun
sekitar abad ke 11 M.
d. Suma Oriental dari Tome Pires, penyebaran
agama Islam sudah ada di daerah Sumatra, Kalimantan, Jawa, sampai Maluku sekitar
abad ke 16 M.
e. Di Kalimantan, Islam masuk melalui Pontianak
yang disiarkan oleh bangsawan Arab bernama Sultan Syarif Abdurrahman pada abad
ke 18 M.
f. Di
hulu Sungai Pawan, di Ketapang, Kalimantan Barat ditemukan pemakaman Islam
kuno. Angka tahun yang tertua pada makam-makam tersebut adalah tahun 1340 Saka
(1418 M).
g. Di Kalimantan Tengah, bukti kedatangan Islam
ditemukan pada masjid Ki Gede di Kotawaringin yang bertuliskan angka tahun 1434
M.
2. Ciri khusus kerajaan Islam di Indonesia dan
contohnya :
a. Ciri khusus dari
kerajaan Islam di Indonesia
1) pemerintahan
berasaskan hukum Islam (Hukum Syara’)
2) rajanya
bergelar Sultan
3) raja
berfungsi sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan
4) agama
Islam dijadikan sebagai agama resmi kerajaan.
b.
Contoh kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia
kerajaan Samudera Pasai, Malaka, Aceh, Demak, Pajang, Mataram, Banten, Cirebon,
Makasar, Banjar, dan Ternate dan Tidore.
3. Kondisi pengaruh penyebaran Islam di Indonesia
sampai pada abad ke 20 M :
a.
Di Sumatera, hampir seluruh wilayahnya sudah
dipengaruhi Islam, kecuali sebagian daerah Batak di Sumatera Barat.
b.
Di Pulau Jawa, seluruh wilayahnya sudah dipengaruhi
Islam.
c.
Di Kalimantan, hampir seluruh wilayahnya sudah
dipengaruhi Islam, kecuali daerah pedalaman.
d.
Di Sulawesi, hampir seluruh wilayahnya sudah
dipengaruhi Islam, kecuali sebagian Sulawesi Utara agama Kristen cukup kuat,
tetapi kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara sangat baik.
e.
Pada masyarakat Lombok hingga kini ada yang dinamakan
Sembahyang Waktu Telu, yaitu melakukan sembahyang hanya tiga kali saja sehari
(bukan sembahyang lima waktu lazimnya orang Islam).
f.
Di Bali dan Nusa Tenggara Barat maupun Timur, Islam
sudah banyak dianut masyarakat, namun pengaruh Hindu masih sangat kuat.
g.
Di Papua, pengaruh Islam sudah menyebar ke berbagai
wilayah.
C. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di
Indonesia :
1. Seni Bangunan
a. Beberapa
bentuk bangunan yang merupakan peninggalan sejarah bercorak Islam umumnya
berupa masjid dan keraton :
1) Masjid
berfungsi sebagai bangunan peribadatan dan pusat kegiatan masyarakat, serta
pendidikan.
2) Keraton
berfungsi sebagai bangunan pusat kegiatan pemerintahan.
b. Beberapa
bangunan peninggalan sejarah bercorak Islam yaitu :
1)
Masjid Demak di Kadilangu, didirikan oleh Walisanga
untuk menghormati berdirinya Kerajaan Demak. Di dalam masjid terdapat salah
satu tiang utama yang disusun dari serpihan kayu (Soko Tatal).
2)
Masjid Kudus di Kudus, didirikan oleh Sunan Kudus
untuk menunjang kegiatan dakwahnya. Masjid ini memiliki menara yang menyerupai
pura Hindu.
3)
Masjid Cirebon di Cirebon, didirikan oleh Sunan
Gunung Jati untuk menunjang kegiatan penyebaran Islam di Jawa Barat.
4)
Masjid Agung Banten di Serang, didirikan oleh
Sultan Ageng Tirtayasa sebagai sarana peribadatan umat, memiliki arsitektur
seperti bangunan Eropa, karena dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Cardel.
Cardel adalah orang Belanda yang masuk Islam dan membelot ke Banten pada
masa peperangan Banten melawan VOC.
5)
Keraton Jogjakarta di Jogjakarta, merupakan keraton
yang semula didirikan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Mataram. Saat
Kerajaan Mataram dipecah menjadi 4 kerajaan oleh VOC, keraton ini menjadi pusat
pemerintahan Kerajaan Jogjakarta.
6)
Istana Gowa di Makassar, merupakan istana tempat
tinggal para raja Gowa–Tallo.
2.
Seni
Pahat dan Kaligrafi
a.
Seni
pahat digunakan untuk mengukir batu nisan di makam para
raja. Beberapa batu nisan yang memiliki unsur seni pahat di antaranya yaitu batu
nisan Fatimah binti Maimun di Gresik, batu nisan Sultan Malik as-Saleh di
Lhokseumawe, Aceh, dan batu nisan Sultan Hasanuddin di Makassar.
b.
Kaligrafi
adalah seni menulis ayat suci Alquran yang dibuat menjadi bentuk gambar
tertentu. Pada pahatan-pahatan batu nisan para raja ada pula tulisan berbentuk
kaligrafi.
3.
Seni
Pertunjukan
Seni pertunjukan memiliki beberapa macam bentuk, di
antaranya tarian, musik, atau lakon-lakon tertentu semacam wayang.
a. Wayang Kulit
1)
wayang kulit digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk
menarik minat masyarakat agar memeluk agama Islam.
2)
Sunan Kalijaga menampilkan lakon-lakon wayang Hindu
yang dalam pertunjukannya, diubah bergaya Islam dengan muatan dakwah.
b. Gamelan
1)
pada beberapa peringatan hari-hari besar Islam di
Jawa Tengah, gamelan biasa digunakan hingga kini.
2)
gamelan dulu digunakan untuk menarik perhatian
orang-orang agar berkumpul, kemudian mereka diberikan ceramah berisi ajaran
Islam.
c. Tarian
1)
beberapa tarian bercorak Islam, contohnya Tari
Seudati yang dimainkan sambil bersenandung salawat atas Nabi Muhammad SAW.
2)
permainan debus di Banten, Minangkabau, dan Aceh,
Tari Seudati di Aceh, rebana, dan kasidahan.
4. Seni sastra terdiri dari babad, hikayat, suluk,
dan syair :
a. Babad
1)
Babad adalah karya sastra berupa cerita
berlatarbelakang sejarah.
2)
biasanya berupa cerita semata dan bukan uraian
sejarah yang disertai bukti-bukti dan fakta.
3)
Contoh : Babad Cirebon, Babad Tanah Jawi,
dan Babad Giyanti.
b. Hikayat
1)
Hikayat adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng
yang dibuat sebagai pelipur lara atau pembangkit semangat.
2)
Contoh :
Ø
Hikayat Hang Tuah,
Hikayat Panji Wijayakusuma, Hikayat Pandawa Lima, Hikayat
Raja-Raja Pasai, dan Hikayat Pancatantra.
Ø
Kitab Hikayat Raja-Raja Pasai, berisi silsilah
raja-raja Samudera Pasai dan prestasi yang mereka buat.
Ø
Kitab Hikayat Perang Sabe, berisi kisah perjuangan
rakyat Aceh Darussalam dalam peperangan melawan bangsa-bangsa Eropa.
Ø
Kitab Bustanussalatin yang ditulis oleh Nuruddin
ar-Raniri, yang isinya merupakan rangkuman ajaran Islam untuk mengajarkan Islam
kepada para raja di Sumatra.
Ø
Gurindam Dua Belas yang ditulis oleh Raja Ali Haji,
yang berisikan nasihat kepada umat manusia agar senantiasa menaati perintah
Allah.
c.
Suluk
1)
Suluk adalah kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan
tentang hari baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi
manusia.
2)
Suluk-suluk merupakan bagian dari ajaran tasawuf
dan merupakan karya sastra tertua peninggalan kesultanan Islam di Indonesia.
3)
Contoh : Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang,
dan Suluk Sukarsa.
d.
Syair
1)
Syair adalah puisi lama yang setiap baitnya terdiri
atas empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama.
2)
Contoh :
Ø
Syair Perahu dan
Syair Si Burung Pingai karya Hamzah Fansuri.
Ø
Syair
Abdul Muluk yang mengisahkan peperangan kerajaan Islam di
India melawan bangsa Mongol.
D. Perkembangan
Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
1. Kerajaan Perlak :
a.
Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia.
b.
Terletak di Aceh Bagian Timur dan berdiri pada
tahun 840 - 1292 M, dan tahun 1292 M bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai.
c.
Raja pertama ialah Sultan Alaidin Saiyid Maulana
Abdul Aziz Syah (225 - 249 H / 840 - 964 M).
d.
Puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat (622-662
H/1225-1263 M), karena :
1)
pada masa pemerintahannya, mengalami kemajuan pesat
terutama dalam bidang pendidikan Islam dan perluasan dakwah Islamiah.
2)
merupakan kerajaan yang sudah maju, karena memiliki
mata uang sendiri yang dibuat dari emas (dirham), dari perak (kupang), dan dari
tembaga atau kuningan.
e.
Perlak berkembang menjadi pusat perdagangan lada,
maka banyak pedagang yang singgah di Perlak, sehingga Kota Perlak berkembang
dan banyak mendatangkan kemakmuran. Perkembangan ini memunculkan ambisi dari
tokoh-tokoh setempat untuk saling berkuasa sehingga menimbulkan ketidakstabilan
di Perlak. Akibatnya, para pedagang mengalihkan kegiatannya ke Samudera Pasai dan
pada akhirnya Kerajaan Perlak mengalami kemunduran pada akhir abad XIII.
2.
Kerajaan
Samudera Pasai :
a.
terletak di sebelah utara Perlak di daerah Lhok
Seumawe (sekarang pantai timur Aceh), berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
b.
menjadi pusat penyebaran agama Islam di sekitar
Sumatera dan Malaka, sehingga mendapat julukan “Daerah Serambi Mekkah“ merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia.
c.
Pendiri dan raja pertamanya adalah Sultan Malik
Al-Saleh (1290 -1297 M).
d.
Sewaktu tahta kerajaan dipegang oleh Zainal Abidin
tahun 1348, Majapahit berhasil menguasai Samudera Pasai. Dengan demikian,
Samudera Pasai berada di bawah kekuasaan Majapahit.
e.
perekonomian masyarakat Samudera Pasai banyak
menggantungkan pada perdagangan.
f.
Samudra Pasai mencapai
puncak kejayaan Sultan Malik At Tahir 2, memerintah pada 1326 – 1348 M,
buktinya adalah :
1)
Kerajaan Samudra Pasai sebagai pusat penyebaran
agama Islam dan pusat perdagangan.
2)
Istana raja dapat digunakan untuk musyawarah para
ulama.
3)
Kerajaan Samudra Pasai menjalin hubungan dengan
Sultan Delhi dari India sehingga pada tahun 1055 Ibnu Batutah datang ke Samudra
Pasai.
3.
Kerajaan
Demak :
a.
Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak tahun 1478 M
dan dinobatkan sebagai Sultan Demak pertama, dengan gelar Senapati Jimbung
Ngabdur’rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.
b.
Demak menjadi kerajaan maritim, dan Raden Patah
berhasil membuat Jepara dan Semarang menjadi pelabuhan transit yang
menghubungkan Indonesia bagian timur (daerah penghasil rempah-rempah) dengan
Malaka (daerah pemasaran) di Indonesia bagian barat.
c.
Keruntuhan Kerajaan Demak diawali dengan wafatnya
Sultan Trenggana tahun 1546, karena terjadi perebutan tahta kerajaan antara
Aria Penangsang yang berhasil membunuh Prawata (putra Sultan Trenggana), karena
merasa lebih berhak atas tahta kerajaan.
d.
Aria
Penangsang berhasil dibunuh oleh Hadiwijaya, Adipati Pajang dan menantu
Sultan Trenggana, kemudian pusat pemerintahan Demak dan alat kebesarannya
dipindahkan ke Pajang tahun 1568, sehingga riwayat Kerajaan Demak berakhir dan
berdirilah Kerajaan Pajang.
SOAL LATIHAN
DAN PEKERJAAN RUMAH
Jawablah pertanyaan berikut ini secara singkat, jelas dan benar!
1.
Agama Islam berasal dari mana,
disebarkan oleh siapa, dan sebutkan 3 bangsa yang menyebarkan agama Islam di
Indonesia!
2. Bagaimanakah
cara para pedagang menyebarkan agama Islam di Indonesia pada masa awal
perkembangannya?
3. Apakah
pengertian wali songo dan bagaimanakah cara menyebarkan agama Islam?
4. Sebutkan
3 peranan Wali Songo pada masa awal perkembangannya?
5.
Sebutkan 9 orang Wali Songo yang
terkenal serta daerah penyebarannya!
6. Sebutkan
5 faktor yang menyebabkan Islam mudah cepat masuk dan kerkembang di Indonesia!
7.
Mengapa Penyebaran Islam di Indonesia di setiap
daerah tidak dalam kurun waktu yang sama?
8.
Jelaskan 5 cara dan saluran penyebaran Agama Islam
di Indonesia!
9.
Sebutkan 4 sumber sejarah yang menceritakan
penyebaran Islam di Indonesia!
10. Sebutkan 4 ciri
khusus kerajaan Islam di Indonesia dan contoh nama kerajaannya!
11.
Bagaimanakah kondisi pengaruh penyebaran
Islam di Indonesia sampai pada abad ke 20 M?
12.
Jelaskan 4
peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia!
13.
Mengapa Kerajaan Perlak mencapai puncak kejayaan
pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Johan?
14.
Sebutkan 3 bukti bahwa Kerajaan Samudra Pasai
mencapai puncak kejayaan Sultan Malik At Tahir ke 2!
15. Mengapa Kerajaan Demak menjadi kerajaan maritim pada masa pemerintahan
Raden Patah?
---------- semoga bermanfaat ---------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar