Kelas / Semester : VIII (Delapan) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Standar
Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial
berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk.
Kompetensi Dasar :
1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan
danupaya penanggulangannya
Penyusun : AMIR
ALAMSYAH, S.Pd
BAB
2
PERMASALAHAN
KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA
A.
Kuantitas Penduduk Indonesia
1. Kuantitas penduduk Indonesia adalah jumlah
pendudukyang
tersebar di berbagai provinsi di Indonesia secara keseluruhan.
2. Perubahan jumlah penduduk di suatu
daerah atau negara dipengaruhi 3 faktor utama, yaitu kelahiran, kematian, dan
migrasi.
a.
Fertilitas (kelahiran) adalah tingkat
kelahiran hidup dari seorang wanita selama masa reproduksinya, maksudnya masa
seorang wanita siap untuk melahirkan keturunan.
b.
Mortalitas (kematian) adalah
meninggalnya seorang penduduk menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk.
c.
Migrasi adalah berpindahnya seorang
penduduk dari suatu tempat ke tempat lain yang menyebabkan berkurang atau
bertambahnya jumlah penduduk. Bentuk migrasi di antaranya, imigrasi (pindahnya
penduduk ke negara lain), emigrasi (masuknya penduduk dari negara lain),
transmigrasi (pindahnya penduduk ke pulau lain dalam suatu negara), dan
urbanisasi (pindahnya penduduk dari desa ke kota).
3.
Fertilitas
(kelahiran) :
a.
Faktor pendorong kelahiran (ponatalitas)
di Indonesia :
1)
banyaknya
kawin usia muda
2)
adanya
anggapan banyak anak banyak rezeki
3)
perasaan
tersiksa jika tidak mempunyai anak
4)
ada
anggapan jika banyak anak dapat membantu pekerjaan orang tua
5)
anak
merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
b. Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas) di Indonesia yaitu :
1)
pelaksanaan
Keluarga Berencana (KB) secara meluas
2)
muncul
kesadaran menunda usia nikah
3)
UU
Perkawinan No. 1 Th. 1974 menetapkan usia kawin pria 19 tahun dan wanita 16
tahun
4)
Wanita
pekerja/karier semakin bertambah banyak
5)
Ada
peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjangan anak PNS, TNI, dan POLRI.
4. Mortalitas
(kematian) :
a.
Faktor
pendorong kematian (promortalitas) di
Indonesia :
1)
fasilitas
kesehatan belum memadai
2)
masyarakat
kurang memperhatikan masalah kesehatan
3)
lingkungan
hidup yang tidak sehat akibat polusi air, udara, dan pembuangan limbah pabrik
4)
adanya
kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, wabah penyakit, bencana alam, pencemaran
lingkungan yang mematikan, dan peperangan.
b.
Faktor
penghambat kematian (antimortalitas)
di Indonesia :
1)
adanya
fasilitas kesehatan yang lengkap dan moden
2)
kemajuan
ilmu kedokteran
3)
masyarakat
semakin memahami cara hidup sehat
4)
negara
dalam keadaan aman dan damai
5)
agama
dan negara melarang orang membunuh dan bunuh diri.
5.
Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia saat dilakukan
sensus dalam waktu minimal 6 bulan.
6. Sumber
Data Penduduk :
a. bermanfaat untuk mengetahui keadaan
penduduk tentang kuantitasnya di suatu negara.
b. cara memperoleh sumberdata penduduk :
1)
Sensus penduduk (cacah jiwa), yaitu pencatatan
penduduk di suatu daerah/negara pada kurun waktu tertentu,biasanya 10 tahun sekali (setiap dekade).
2)
Survei penduduk, yaitu pencatatan penduduk di daerah
terbatas dan tentang hal tertentu.
3)
Registrasi penduduk, yaitu pencatatan data penduduk
dilakukan secara terus-menerus di kelurahan, contoh : seseorang sejak lahir
sampai matisetiap saat selalu dicatat datanya.
7. Macam-macam sensus
penduduk :
a. berdasarkan status tempat tinggal ada 2
yaitu :
1) sensus “de facto” :
a)
petugas
sensus mencatat setiap orang yang dijumpai di wilayah tugasnya tanpa membedakan
tempat tinggal sebenarnya penduduk yang dihitung.
b)
keuntungannya
dapat dilaksanakan lebih mudah, sederhana, dan ringan.
c)
kelemahannya
yaitu data penduduk dipengaruhi arus wisatawan, pedagang keliling, dan
perhitungan dapat berulang pada penduduk yang berpindah tempat.
2) sensus
“de yure” :
a)
petugas
sensus mencatat penduduk yang secara resmi tinggal di daerah yang dihitung.
b)
keuntungannya
yaitu data diperoleh secara pasti tanpa dipengaruhi oleh keluar masuknya
penduduk yang dihitung.
c)
kelemahannya
yaitu jumlah penduduk tidak dapat diketahui secara pasti jika penduduk yang
pindah belum dicatat.
b.
berdasarkan cara pengisiannya ada 2 yaitu :
1) sensus metode “householder” :
a) daftar pertanyaan sensus diserahkan kepada
penduduk yang disensus.
b) biasa dilaksanakan di daerah yang tingkat
pendikan penduduk tinggi.
c) keuntungannya yaitu petugas sensus sedikit,
biaya kecil, waktu pelaksanaan lebih singkat, dan hasil data lebih baik.
d)
kelemahannya yaitu dapat terjadi salah pengertian dalam mengisi data,
pertanyaan sulit bisa tidak terjawab, dan daftar pertanyaan belum terisi
sempurna.
2)
sensus metode “canvasser” :
a)
metode
pengisian daftar pertanyaan sensus penduduk dilaksanakan petugas sesuai jawaban
yang diberikan penduduk yang dihitung/disensus.
b)
biasanya
dilaksanakan di daerah penduduk yang mayoritas pendidikannya rendah.
c)
keuntungannya
yaitu jawaban sesuai pertanyaan dan jadwal tepat waktunya.
d)
kelemahannya
membutuhkan banyak petugas sensus, biaya besar, dan waktunya lama.
8.
Manfaat atau fungsi sensus penduduk ada
8 yaitu untuk mengetahui :
a.
jumlah
penduduk secara keseluruhan
b.
kepadatan
penduduk
c.
penyebaran
penduduk
d.
susunan
atau komposisi penduduk
e.
pertumbuhan
penduduk tiap tahunnya
f.
arus
migrasi atau perpindahan penduduk
g.
tingkat
pendidikan penduduk
h.
perencanaan
yang dilakukan dalam pembangunan fasilitas sosial.
9. Pertumbuhan
Penduduk dibedakan
menjadi tiga macam :
a.
Pertumbuhan penduduk alami (Natural Population Increase) :
adalah pertumbuhan
penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah
kelahiran dengan jumlah kematian.
Rumus : Pn = Po + ( L - M )
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun tertentu (setelah
penambahan)
Po = Jumlah
penduduk pada awal tahun hitungan (sebelum penambahan)
L = Lahir
(kelahiran)
M = Mati (kematian)
b. Pertumbuhan penduduk migrasi
adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah migrasi
masuk (imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi).
Rumus : Pn = Po + ( Mi - Mo )
Keterangan : Pn = Jumlah
penduduk pada tahun tertentu (setelah penambahan)
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan
(sebelum penambahan)
Mi = Migrasi
masuk
Mo =
Migrasi
keluar
c.
Pertumbuhan penduduk total (Total Population Growth)
adalah pertumbuhan
penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan
jumlah kematian ditambah dengan selisih jumlah imigrasi
dengan jumlah emigrasi.
Rumus : Pn = Po + {( L – M ) + ( Mi – Mo )}
Keterangan : Pn = Jumlah
penduduk pada tahun tertentu (setelah penambahan)
Po =
Jumlah penduduk pada awal tahun
hitungan (sebelum penambahan)
L = Lahir
(kelahiran)
M = Mati
(kematian)
Mi = Migrasi
masuk
Mo = Migrasi keluar
10. Migrasi atau Perpindahan Penduduk
a. Migrasi atau
mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.
b. Pola migrasi/mobilitas
penduduk meliputi:
1)
Mobilitas penduduk permanen (migrasi), yang meliputi:
a) Migrasi internasional (migrasi
antarnegara), ada 3 yaitu :
v Imigrasi adalah masuknya
penduduk di suatu negara dari negara lain.
v
Emigrasi adalah pindahnya penduduk dari suatu negara keluar
ke nagara lain.
v
Remigrasi adalah kembalinya para emigran ke negara
asalnya.
b) Migrasi nasional (migrasi lokal), ada
4 yaitu:
v
Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota
atau dari kota kecil ke kota besar.
v transmigrasi, yaitu perpindahan
penduduk dari pulau atau provinsi yang padat penduduknya ke pulau atau provinsi
yang masih jarang penduduknya.
v
Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa
untuk menetap di desa.
v
Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk untuk menghindari
bahaya.
2) Mobilitas penduduk
nonpermanen (sirkuler), yang meliputi :
a)
Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, yaitu penduduk yang
bekerja melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat bekerja di daerah
lain.
b)
Mobilitas bermusim, yaitu penduduk yang karena pekerjaan atau
keperluannya untuk sementara waktu menetap di suatu daerah dan dalam jangka
waktu tertentu kembali ke tempat tinggalnya.
11. Urbanisasi
a.
yaitu
perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
b.
Faktor
dari desa yang mendorong terjadi urbanisasi :
1)
lahan
pertanian semakin sempit
2)
sulitnya
pekerjaan di luar sektor pertanian
3)
banyaknya
pengangguran di pedesaan
4)
fasilitas
kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai
5)
kurangnya
fasilitas hiburan
6)
rendahnya
upah tenaga kerja di desa
7)
adanya
perasaan lebih terpandang bila dapat bekerja di kota
8)
merasa
tidak cocok lagi dengan pola kehidupan di desa karena monoton (tidak berubah)
daripada perkotaan
9)
munculnya
bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
c.
Faktor penarik dari kota yang mendorong terjadi urbanisasi :
1)
lapangan
pekerjaan lebih banyak atau banyak menyerap tenaga kerja
2)
upah
kerja lebih tinggi dari desa
3)
banyak fasilitas kehidupan seperti fasilitan
pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, pusat perbelanjaan.
4)
Kota menjadi pusat pemerintahan, perdagangan,
dan IPTEK.
12.
Ruralisasi
a.
adalah
kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa yang dilakukan
oleh mereka yang dulu pernah melakukan urbanisasi dan orang kota asal.
b.
faktor-faktor
yang memengaruhi terjadi ruralisasi ada 2 yaitu :
1) faktor pendorong ruralisasi dari kota :
a)
kejenuhan
tinggal di kota
b)
harga
lahan di kota semakin mahal sehingga tidak terjangkau
c)
keinginan
untuk memajukan desa atau daerah asalnya
d) merasa
tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.
2) faktor penarik ruralisasi dari desa :
a)
harga
lahan di pedesaan relatif masih murah
b)
pola
kehidupan masyarakatnya lebih sederhana
c)
suasana
lebih tenang, sehingga cocok bagi penduduk usia tua menjalani masa pensiun
d)
adanya
perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
13.
Transmigrasi
a.
Transmigrasi
yaitu perpindahan penduduk dari daerah atau pulau yang padat penduduknya ke
daerah (pulau) yang berpenduduk jarang. Pelaku transmigrasi disebut transmigran.
b.
Berdasarkan
pelaksanaannya, transmigrasi dibedakanmenjadi 4 yaitu :
1)
transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang seluruh
pembiayaannya ditanggung pemerintah, termasuk penyediaan lahan pertanian dan
biaya hidup untuk beberapa bulan.
2)
transmigrasi spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang
biayanya ditanggung sendiri.
3)
transmigrasi sektoral, yaitu transmigrasi yang dilakukan
karena hal-hal khusus, yang biayanya ditanggung pemerintah daerah asal dan pemerintah
daerah tujuan transmigrasi.
4)
transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan
satu desa atau daerah secara bersama-sama dengan semua aparat desanya.
5)
transmigrasi lokal, yaitu
transmigrasi penduduk dalam provinsi yang sama.
c. Faktor
penyebab terjadi transmigrasi yaitu :
1)
daerah
asal ada pembangunan proyek pemerintah, seperti pembangunan waduk yang luas.
2)
daerah
asal merupakan kawasan bencana, sehingga masyarakat yang ada di dalamnya harus
dipindahkan.
d.
Tujuan transmigrasi di Indonesia :
1)
meningkatkan
dan mengatur perpindahan penduduk
2)
mengembangkan
daerah pemukiman baru yang jarang penduduknya
3)
menyebarkan
penduduk agar seimbang dan merata
4)
mendorong
dan memperlancar proses pembangunan daerah
5)
meningkatkan
kesejahteraan dan standar hidup para transmigran.
14. Kepadatan Penduduk
a.
Kepadatan penduduk
adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan.
b.
Macam-macam
kepadatan penduduk ada 3 yaitu :
1) Kepadatan penduduk umum atau kepadatan
aritmatik, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang
ditempatinya.
Rumus : Jumlah penduduk
Kepadatan
Aritmatik = __________________ X 1 Km²
Luas wilayah
2) Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah
rata-rata penduduk petani per satuan luas lahan pertanian.
Rumus : Jumlah
petani
Kepadatan Agraris
= ___________________ X
1 Km² Luas lahan pertanian
3) Kepadatan fisiologis atau
ekonomis, yaitu jumlah penduduk yang dapat dijamin kehidupannya oleh tiap kesatuan lahan
produktif.
Rumus : Jumlah penduduk
Kepadatan Fisiologis
= _____________________ X
1 Km²
Luas lahan produktif
13. Pulau Jawa mempunyai kepadatan
penduduk tertinggi, yaitu 945 setiap km², sedangkan pulau-pulau lain di luar Jawa masih sangat
rendah. Kepadatan penduduk yang terendah adalah di Maluku dan Papua yaitu hanya
8 setiap km².
14. Kepadatan penduduk yang tidak seimbang menimbulkan
berbagai masalah kehidupan, yaitu :
a.
semakin
berkurangnya lahan pertanian
b.
kemampuan
produksi lahan menurun
c.
fasilitas sosial tidak
mampu mengimbangi kebutuhan penduduk
d.
lowongan
pekerjaan semakin sempit
e.
pendapatan
penduduk rendah
f.
persaingan
semakin ketat
g.
daerah yang ditinggalkan
akan terjadi masalah, yaitu kekayaan alam tidak dimanfaatkan secara optimal dan
tenaga kerja berkurang.
B. Komposisi atau Susunan Penduduk
1. Komposisi penduduk adalah pengelompokan
penduduk berdasarkan kriteria tertentu (misalnya berdasarkan umur dan jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan) dan untuk tujuan tertentu (misalnya
untuk merencanakan kegiatan pada masa mendatang).
2. Tujuan membuat komposisi penduduk ada 4 yaitu untuk :
a. mengetahui sumber
daya yang ada menurut umur dan jenis kelamin
b. mengambil kebijakan
masalah kependudukan
c. membandingkan keadaan
penduduk dengan penduduk lainnya
d. menentukan dasar perencanaan
pembangunan.
3. Komposisi atau susunan penduduk dapat
dikelompokkan menurut :
a.
umur
dan jenis kelamin
b.
mata
pencaharian atau pekerjaan
c.
penyebaran
penduduk
d.
pendidikan
e.
agama.
4. Susunan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin :
a.
jumlah penduduk menurut
umur dan jenis kelamin disusun dalam satu tabel dengan kelompok umur pada
jenjang 5 tahunan.
b. dapat menunjukkan
beberapa gambaran tentang :
1)
jumlah tenaga kerja
produktif dan non produktif
2)
pertambahan
penduduk
3)
angka
ketergantungan
4)
rasio atau perbandingan
jumlah laki-laki dan perempuan
5)
usia
sekolah.
5. Susunan penduduk berdasarkan mata pencahariannya :
a.
penduduk dapat
dikelompokkan menjadi kelompok petani, pedagang, pegawai negeri, TNI/POLRI,
karyawan swasta, penjual jasa, dan lain-lain.
b.
dapat menginformasikan
mayoritas pekerjaan di suatu daerah.
c.
bermanfaat bagi
pemerintah untuk mengambil keputusan tentang pelatihan dan penyuluhan dalam
bidang pertanian, perikanan, pertukangan, dll.
6. Susunan penduduk menurut tingkat pendidikan :
a. Penduduk
berdasarkan pendidikannya dikelompokkan
menjadi 9 yaitu :
1)
tidak
sekolah
2)
tidak
tamat Sekolah Dasar
3)
tamat
Sekolah Dasar
4)
tidak tamat Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama
5)
tamat
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
6)
tidak tamat Sekolah
Lanjutan Menengah Umum/Kejuruan
7)
tamat Sekolah Menengah
Umum atau Kejuruan
8)
tidak tamat Akademi atau
Perguruan Tinggi
9)
tamat Akademi atau Perguruan Tinggi.
b. Bermanfaat bagi pemerintah
untuk menentukan kebijakan bidang pendidikan, berupa penentuan penambahan
sekolah, penambahan guru, buku paket, penambahan sarana dan prasarana sekolah.
7. Piramida
penduduk :
a. Komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin dapat dibentuk piramida penduduk, yaitu grafik
balok dibuat secara horizontal untuk membandingkan penduduk laki-laki dan
perempuan.
b. Macam-macam bentuk
piramida penduduk, ada 3 yaitu :
1) Piramida penduduk muda atau kerucut (Expansive)
a) bentuk piramida penduduk muda pada bagian atasnya
besar dan semakin ke puncak semakin
sempit, sehingga piamidanya berbentuk limas.
b) piramida kerucut menggambarkan :
Ø
sebagian besar penduduk
berada dalam kelompok umur muda.
Ø kondisi ini
menggambarkan bahwa penduduk daerah tersebut sedang mengalami pertumbuhan.
Ø tingkat kelahiran atau jumlah
kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian
Ø pertumbuhan
penduduknya tinggi.
Gambar Piramida Expansive
2) Piramida penduduk tetap atau dewasa (Stationer)
a) bentuk piramida bagian
atas dan bawahnya hampir sama, sehingga piramidanya berbentuk seperti granat.
b)
bentuk piramida
menyerupai granat/persegi empat menggambarkan :
Ø jumlah
penduduk dalam keadaan stasioner
Ø
jumlah
kelahiran dan kematian seimbang
Ø
jumlah
penduduk relatif tetap
Ø pertumbuhan
penduduk rendah
Ø penduduk muda hampir sebanding dengan penduduk tua.
Gambar Piramida Stationer
3) Piramida penduduk tua (Constructive)
a)
bentuk piramida pada
bagian bawah kecil dan bagian atas besar, sehingga berbentuk seperti batu
nisan.
b)
bentuk piramidanya
menyerupai bentuk nisan menggambarkan :
Ø jumlah penduduk terus berkurang/mengalami penurunan, sehingga jumlah
penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa.
Ø angka kelahiran lebih kecil dari angka kematian.
Ø sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia tua.
Ø pertumbuhan penduduk sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali.
Gambar
Piramida Constructive.
c. Manfaat data komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin untuk mengetahui :
1) Angka beban ketergantungan
(dependency ratio)
a) angka beban
ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang
usia tidak produktif dengan banyaknya orang usia produktif.
b) orang golongan usia
tidak produktif adalah usia belum produktif (0
- 14 tahun) dan usia tidak produktif yaitu ( > 65 tahun )
c) usia produktif adalah
usia antara 15 - 64 tahun.
d) rumus untuk menghitung
angka beban ketergantungan adalah :
(Penduduk belum produktif) + (Penduduk tidak produktif)
RBK = ______________________________________________ X 100
(Jumlah penduduk
usia produktif)
e) tingkat angka beban ketergantungan
mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk, artinya semakin tinggi angka beban
ketergantungannya, maka semakin rendah tingkat kesejahteraan penduduk, dan
sebaliknya.
2) Angka usia harapan hidup (life expectancy)
a)
adalah rata-rata usia
penduduk yang diperhitungkan sejak kelahiran.
b)
usia harapan hidup
berkaitan erat dengan angka kematian bayi.
artinya semakin tinggi angka
kematian bayi, maka semakin rendah usia harapan hidup, dan sebaliknya.
c)
angka usia harapan hidup
berkaitan erat dengan tingkat kesehatan masyarakat.
3) Rasio jenis kelamin (sex ratio)
a) rasio jenis
kelamin (sex ratio) adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
b) rumus
menghitung rasio jenis kelamin adalah :
Jumlah
penduduk laki-laki
Rasio jenis kelamin = _________________________ X
100
Jumlah penduduk perempuan
8. Komposisi
(susunan) penduduk berdasarkan pendidikan :
a.
Komposisi (susunan)
penduduk berdasarkan pendidikan adalah susunan penduduk (pengelompokkan
penduduk) berdasarkan jenjang pendidikan yang ditempuhnya.
b.
Jenjang pendidikan
menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 sistem pendidikan nasional terdiri
dari Pendidikan Dasar (SD/MI, SMP/MTs), Pendidikan Menengah (SMA/MA),
Pendidikan Tinggi (sekolah tinggi, universitas).
1) Jenjang Pendidikan Dasar
a) jenjang pendidikan dasar
meliputi SD atau MI dan SMP atau MTs atau bentuk-bentuk jenjang sekolah yang
sederajat lainnya.
b) pendidikan SD dan MI
bertujuan memberi bekal kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan pada
tingkat SMP atau MTs.
c) pendidikan SMP atau MTs
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa agar dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta memiliki hubungan interaksi
dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya.
2) Jenjang Pendidikan Menengah
a) jenjang pendidikan
menengah meliputi SMA, MA, SMK, atau sekolah sederajat lainnya.
b) pendidikan menengah
bertujuan memberikan pengajaran bersifat teoritis dan praktis serta
mengutamakan perluasan wawasan ilmu pengetahuan dan peningkatan keterampilan
siswa agar dapat mengembangkan potensi diri atau melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi atau langsung bekerja.
3) Pendidikan Tinggi
a)
jenjang pendidikan
tinggi meliputi program Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan Doktor.
b)
pendidikan/perguruan
tinggi berupa Akademi, Sekolah Tinggi, Universitas, dan Institut.
c)
pendidikan di perguruan
tinggi dibagi menjadi dua yaitu :
1) Pendidikan akademik, yang diarahkan pada penguasaan, pengembangan, peningkatan mutu, serta
perluasan wawasan ilmu pengetahuan.
2) Pendidikan profesional, yang diarahkan pada
penerapan keahlian tertentu dan mengutamakan peningkatan kemampuan penerapan
ilmu pengetahuan.
9. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan :
a. komposisi penduduk
berdasarkan pekerjaan berupa kegiatan ekonomi atau jenis usaha yang ditekuni
masyarakat.
b. persentase penduduk di
negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia yang bekerja di bidang pertanian
lebih besar dibandingkan yang bekerja di bidang-bidang lain.
c. kondisi penduduk di
negara-negara maju sebagian besar bekerja pada bidang industri dan jasa.
C. Permasalahan
Kependudukan dan Cara Penanggulangannya
1. Permasalahan Kependudukan
Berkaitan dengan Kuantitas dan Kualitas Penduduk
Masalah utama dalam
bidang kependudukan di Indonesia ada 3 yaitu :
a.
jumlah penduduk yang besar dan
pertumbuhan penduduk yang tinggi.
b.
persebaran penduduk yang tidak merata.
c.
kualitas penduduk relatif masih rendah.
Pertumbuhan
penduduk yang pesat dan tidak merata tanpa diimbangi pencapaian kualitas SDM
yang tinggi mengakibatkan munculnya berbagai permasalahan kependudukan, yaitu :
a. Kemiskinan
1) kemiskinan adalah
ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan materiil dasar berdasarkan standar
tertentu.
2) standar ini dikenal
dengan garis kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok
meliputi sandang, pangan, papan secara layak.
3) upaya atau cara pemerintah
untuk menanggulangikemiskinan, yaitu :
a) Meningkatkan
sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin
Ø
mengoptimalkan
pemanfaatan lahan pertanian sempit melalui intensifikasi pertanian
Ø
memberibekal
keterampilan mengolah barang-barang bekas disekitarnya, misalnya kaleng bekas,
besi bekas, plastik bekas, dll.
Ø
membimbing
penduduk untuk jeli memperhatikan dan memanfaatkan peluang usaha disekitarnya,
seperti pendudukdi daerah rawa memanfaatkan enceng gondokuntuk bahan kerajinan,
penduduk di daerah gunung memanfaatkan bunga pinus sebagai kerajinan, dll.
b)
Memberikan program penyuluhan dan pembekalanketerampilan
Ø
pemerintah
memberikan pengajaran dan pelatihan keterampilan bagi penduduk miskin agar
menghasilkan sesuatu untuk menunjang pendapatan/penghasilannya.
Ø
pemerintah
mencarikan bapakasuh terutama para pengusaha untuk menggandeng masyarakat
mengembangkan usaha.
c) Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan
produksipenduduk
tujuannya untuk memasarkan
hasil produksi masyarakat dan memotivasi masyarakat lebih produktif agar tidak sulit
memasarkan hasil produksinya.
b. Kesehatan
1)
kualitas
penduduk yang rendah berpengaruh terhadap kemiskinan yang dapat berdampak pada
kesehatan.
2)
penduduk
miskin cenderung berpola hidup kurang bersih dan tidak sehat, kondisi kehidupan
yang memprihatinkan dan harus bekerja keras melebihi standar kerja pendudukyang
lebih mampu, sehingga mengesampingkan aspek kesehatannya.
3)
dampak
tingkat kesehatan penduduk yang rendah adalah tingginya angka kematian
(terutama bayi dan ibu).
4)
Upaya
atau carapemerintah menanggulangi masalah kesehatan yaitu :
a)
Peningkatan gizi masyarakat
dilakukan
dengan memberi makanan tambahan yang bergizi terutama anak-anak melalui
pemberdayaan posyandu dan kegiatan PKK.
b)
Pelaksanaan imunisasi
berdasarkan prinsip
pencegahan lebih baik dari pengobatan, program imunisasi bertujuan melindungi setiap
anak dari penyakit umum yang dilaksanakan melalui PIN (Pekan Imunisasi
Nasional).
c)
Penambahan fasilitas kesehatan
Ø
Fasilitas
kesehatan harus mampu menampung dan menjangkau masyarakat di daerah-daerah
tertinggal, meliputi rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes
(pondok bersalin desa), dan posyandu.
Ø
Penambahan
fasilitas bertujuan memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,
sepertiimunisasi, KB, pengobatan, dan lain-lain sehingga dapat mengurangi
tingginya angka kematian bayi, dan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.
d)
Penyediaan pelayanan kesehatan gratis
Pemerintah
menyediakan pelayanan gratis bagi penduduk miskin dalam bentuk Askeskin
(asuransi kesehatan masyarakat miskin) dan kartu sehat yang dapat digunakan
untuk memperoleh layanan kesehatan secara murah atau bahkan gratis di rumah
sakit pemerintah atau puskesmas.
e)
Pengadaan obat generik
Pemerintah harus
mengembangkan pengadaan obat murah yang dapat dijangkau masyarakat bawah,
berupa penyediaan obat generik.
f)
Penambahan jumlah tenaga medis
Ø
tujuannya
agar pelayanan kesehatan dapat mencakup seluruh lapisan masyarakat dan seluruh
wilayah Indonesia, seperti dokter, bidan, dan perawat.
Ø
tenaga
medis harus memiliki dedikasi tinggi untuk ditempatkan di daerah-daerah
terpencil dan melayani masyarakat miskin.
g)
Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya
kebersihandan pola hidup sehat
Ø
penyuluhan
melibatkan lembaga-lembaga lain di luar lembaga kesehatan, seperti sekolah,
organisasi kemasyarakatan, tokoh-tokoh masyarakat.
Ø jika kesadaran arti
pentingnya pola hidup sehat tertanam
baik, maka masyarakat terhindar dari berbagai penyakit.
c. Pengangguran
1)
rendahnya
tingkat kesehatan penduduk dan tingginya angka kekurangan gizi masyarakat,
dapat berdampak pada rendahnya daya pikir dan kemampuan kerja penduduk. Maka
sebagian besar negara-negara berkembang dan negara-negara miskin, memiliki kualitas
rendah dalam pengetahuan dan keterampilan, sehingga menjadi salah satu penyebab
tingginya angka pengangguran dan sulit tertampung di dunia kerja.
2)
penyebab
tingginya angka pengangguran adalah rendahnya kualitas pendidikan penduduk dan
tingginya kuantitas penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan
pertumbuhan lapangan kerja, menyebabkan tingkat persaingan tinggi dan tingkat
kesempatan kerja cenderung menurun.
3) upaya
atau caraatau pemerintah menanggulangi masalah pengangguran ada 4 yaitu :
1) Peningkatan keterampilan kerja
masyarakat
dilakukan melalui
pendidikan keterampilan singkat maupun berjangka di Balai Latihan Kerja (BLK).
2) Pembentukan Tenaga Kerja Muda Mandiri
Profesional (TKMMP)
tujuannya untuk
mencari anak-anak muda berpotensi di setiap daerah untuk dibimbing, dibina, dan
dibentuk menjadi mandiri dan professional sehingga akan muncul tenaga-tenaga kerja
muda yang mampu membuka usaha-usaha sendiri sehingga dapat menyerap tenaga
kerja.
3) Pelaksanaan
padat karya
padat karya adalah
usaha yang lebih mengedepankan penggunaan dan penyerapan tenaga kerja dalam
jumlah banyak dibandingkan dengan modalnya.
4) Penciptaan iklim usaha dan investasi
yang kondusif
berupa stabilitas
sosial, ekonomi, dan politik. Jika stabilitas pada setiap aspek tersebut
kondusif, maka banyak orang termotivasi membuka usaha dan dapat memancing investor asing berinvestasi dan membuka
usaha di Indonesia, sehingga dapat menambah lapangan pekerjaan baru.
2. Permasalahan Kependudukan Berkaitan dengan Mobilitas
Penduduk
Migrasi berdampak berbeda-beda bagi masyarakat asal
maupun masyarakat tujuan
migrasi.
a. Migrasi internasional
1) Imigrasi
Dampak negatif imigrasi dan cara penanggulangannya
:
a)
Masuknya budaya-budaya asing yang tidak sesuai
Ø dampak
negatifnya:
v banyak
orang asing masuk ke Indonesia membawa budaya negara asalnya
tidak sesuai budaya asli bangsa Indonesia, sehingga dapat
merusak budaya bangsa Indonesia.
v contohnya
sikap konsumtif dan pergaulan bebas.
Ø Upaya atau cara penanggulangannya :
v menjaga
budaya bangsa tidak terpengaruh dengan budaya luar.
v penduduk
bersikap selektif dan mempertebal keimanan dan ketakwaan agar terhindar dari budaya yang bertentangan dengan
nilai agama dan budaya bangsa
v pemerintah menciptakan iklim kondusif bagi berkembangnya
budaya-budaya daerah dan nasional dengan menetapkan undang-undang dan kebijakan-kebijakan
yang mendukung upaya pelestarian nilai dan budaya bangsa.
b) Masuknya orang-orang asing yang
bermasalah
Ø dampak negatifnya :
v Imigran
yang masuk ke Indonesia tidak semuanya berniat baik, seperti mengedarkan narkoba, menjual
barang-barang ilegal, melarikan diri dari jeratan hukum di negaranya (buronan),
untuk melakukan kegiatan mata-mata, dll. Hal ini dapat mengganggu kestabilan
politik, ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.
Ø Upaya atau cara penanggulangannya:
v diperlukan
ketahanan nasional tinggi dengan melibatkan semua elemen bangsa.
v TNI
dan Polri harus meningkatkan kewaspadaan penjagaan, terutama di daerah-daerah
perbatasan dan melakukan pemeriksaan rutin dan disiplin terhadap imigran (WNA).
v Pemerintah
melalui petugas keimigrasian dan bea cukai menerapkan aturan yang ketat dan
disiplin dalam membuat ijin, memeriksa, dan menindak imigran serta
barang-barang yang masuk ke Indonesia.
v masyarakat
dapat bertindak proaktif dengan melaporkan ke pihak berwajib jika melihat
kejanggalan-kejanggalan yang berkaitan dengan imigran (WNA).
2) Emigrasi
dampak negatif emigrasi dan cara
penanggulangannya :
a) Keengganan orang-orang Indonesia di
luar negeri untuk kembali ke Indonesia
Ø dampak negatifnya :
v banyak orang Indonesia bekerja di luar negeri enggan
kembali ke Indonesia. Alasannya :
· upah
pekerja di luar negeri lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.
· suasana
dan kehidupan di luar negeri dianggap lebih kondusif.
v para
pekerja terutama tenaga ahli yang kembali
ke Indonesia dapat mengurangi tenaga ahli diIndonesia.
Ø Upaya atau cara penanggulangannya:
v memperkokoh
rasa nasionalisme.
v menciptakan
iklim dalam negeri yang kondusif, terutama dunia industri dan investasi
sehingga memicu meningkatnya kehidupan ekonomi masyarakat.
b) Rusaknya citra Indonesia di mata negara
lain
Ø
dampak
negatifnya
:
rusaknya
citra Indonesia di negara lain disebabkan oleh ulah orang-orang Indonesia di
negara lain yang tidak bertanggung jawab, seperti melakukan tindak kejahatan di
negara lain, buronan yang lari ke negara lain, dan lain-lain.
Ø upaya atau cara penanggulangannya:
v pemerintah
melalui pihak keimigrasian lebih memperketat perijinan pengajuan paspor/visa ke
negara lain.
v pemerintah menjalin kerja sama secara baik
dengan aparat-aparat yang berwenang di negara
lain ataupun membuat kebijakan-kebijakan dan perjanjian-perjanjian dengan negara lain, misalnya perjanjian ekstradisi, dll.
b. Migrasi Nasional, ada 3 yaitu :
1) Transmigrasi
a) dampak negatif transmigrasi dan cara penanggulangannya
:
Ø memerlukan
banyak biaya
v dampak negatifnya :
biaya-biaya pemberangkatan transmigran dan pembukaan
lahanbaru.
v cara
menanggulanginya :
· pemerintah
memprioritaskan transmigrasi swakarsa, sehingga biaya ditanggung transmigran
sendiri dan pemerintah menyediakan lahan baru.
· pemerintah
memberikan penyuluhan pada masyarakat untuk melakukan transmigrasi swakarsa.
Ø sering
timbul konflik antarmasyarakat
v dampak negatifnya :
masyarakat tujuan transmigrasi di pedalaman sangat sulit
menerima pendatang baru, apalagi mereka menganggap transmigran mengambil lahan
garapannya, sehingga sering memicu
kecemburuan dan konflik antara masyarakat setempat terhadap para transmigran.
v cara
menanggulangnya :
· dilakukan
penyuluhan dan pembinaan terhadap masyarakat setempat didaerah tujuan
transmigrasi.
· memberi
bantuan berupa fasilitas-fasilitas yang serupa para transmigran sehingga mengurangi kecemburuan sosial.
· pemerintah
mengadakan forum bersama yang mempertemukan masyarakat setempat dengan para transmigran,
sehingga lebih mempererat hubungan diantara mereka.
Ø berkurangnya areal hutan untuk lahan
permukiman dan pertanian
cara mengatasinya :
areal untuk lahan transmigrasi harus memperhatikan daya
dukung lingkungan, seperti pasokan air dari hutan terutama daerah lereng dan
perbukitan.
Ø terganggunya habitat hewan liar di
daerah tujuan transmigrasi
cara mengatasinya :
dibuatkan areal khusus hewan
liar seperti cagar alam disekitar daerah transmigrasi.
b)
dampak positif transmigrasi :
Ø pemerataan
kepadatan penduduk
Ø meningkatkan
hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat
Ø merangsang
pembangunan di daerah baru
Ø memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembauran antarsuku bangsa.
2) Urbanisasi
a) dampak urbanisasi yaitu :
Ø dampak negatif urbanisasi bagi kota :
v jumlah pengangguran meningkat
urbanisasi mengakibatkan
persaingan kerja semakin tinggi dan kesempatan kerja semakin kecil, sehingga
sulit mencari pekerjaan karena sebagian diisi tenaga kerja dari luar daerah.
v meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan
masalah sosial lainnya
v munculnya slum area (daerah kumuh)
berupa pemukiman di kolong
jembatan, bantaran sungai, rumah kardus, dan tinggal di daerah pemakaman karena
harga lahan sangat mahal.
v penduduk
bertambah banyak dan semakin padat.
v tuna
wisma semakin banyak
v terjadi
kemacetan lalu-lintas
v rasa
individual semakin tinggi
v meningkatkan
kesenjangan sosial pada masyarakat kota
v usaha
sektor informal semakin banyak, seperti PKL dapat mengurangi keindahan kota
v peningkatan
jumlah penduduk di kota menuntut banyak disediaan sarana dan prasarana sosial.
Ø dampak
positif urbanisasi bagi kota :
v tenaga
kerja menjadi banyak dan murah
v banyak
tersedia tenaga kerja kasar
v SDM
berkualitas semakin banyak.
Ø dampak negatif urbanisasi bagi desa yaitu :
v desa
kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian
v desa
kehilangan penduduk yang berkualitas
v perilaku
yang tidak sesuai norma desa sering ditularkan dari kehidupan desa.
Ø dampak/akibat
positif urbanisasi bagi desa yaitu :
v meningkatkan
penghasilan/pendapatan penduduk desa
v mengurangi
kepadatan penduduk desa
v menularkan
pengalaman kota
v mengurangi
jumlah pengangguran di daerah pedesaan
v mendorong
pembangunan desa karena penduduk desa sudah mengetahui kemjuan di kota
b) Cara
atau upaya pemerintah menanggulangi atau mencegah munculnya dampak negatif urbanisasi untuk menekan dan memperkecil laju
urbanisasi yaitu :
v pemerataan
pembangunan dan industri sampai ke desa-desa
v mengoptimalkan
usaha pertanian masyarakat desa
v pembangunan
fasilitas umum di desa, seperti listrik, puskesmas, sekolah, pasar, dll.
v memperbanyak
fasilitas kebutuhan masyarakat desa seperti pendidikan, kesehatan, hiburan, dan
transportasi
v mengawasi
keluar masuknya penduduk melalui razia KTP.
3)
Sirkulasi
a. Dampak Positif Sirkulasi
1) terjadi penyerapan tenaga kerja dari luar
daerah
2) memperoleh tenaga kerja dengan upah yang
relatif lebih murah
3) arus para penglaju dapat meningkatkan sarana
dan prasarana transportasi.
4) terjadi pemerataan pendapatan.
b. Dampak Negatif Sirkulasi
1) muncul
kenaikan volume lalu lintas dan angkutan pada jam-jam atau hari-hari tertentu,
misalnya di pagi dan sore hari atau pada awal pekan dan akhir pekan
2) mengurangi peluang kerja bagi masyarakat atau
penduduk asli
3) beban kota atau daerah yang didatangi semakin berat karena terjadi kenaikan
jumlah penduduk (khususnya di siang hari) sehingga terasa lebih padat.
3. Upaya
atau cara pemerintah mengantisipasi dampak-dampak negatif dari berbagai jenis
migrasi yang berkaitan dengan permasalahan kependudukan yaitu :
a.
merealisasi
pemerataan pembangunan antardaerah, sehingga kesenjangan pembangunan dapat
dikurangi.
b. melaksanakan
program-program pembangunan desa, seperti pelaksanaan IDT (Inpres Desa
Tertinggal) dan program Bangga Suka Desa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan
pembangunan desa.
c. meningkatkan
hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian dan ekstensifikasi
pertanian.
d. merangsang
kegiatan industri di pinggiran kota atau dekat dengan kawasan pedesaan, agar
dapat menyerap banyak tenaga kerja.
e. melakukan
kebijakan “Kota Tertutup”, yaitu
larangan penduduk (khususnya penduduk pendatang) yang tidak memiliki KTP atau
pekerjaan tetap untuk tinggal di kota yang dituju.
f. melaksanakan
pembangunan terpadu antardaerah dalam satu kawasan, misalnya antara Jakarta
dengan Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor sehingga pusat pertumbuhan tidak
hanya memusat di Jakarta.
g. melaksanakan
progam transmigrasi.
h. melaksanakan
program Keluarga Berencana (KB) untuk mengurangi ledakan penduduk dan
menurunkan pertumbuhan jumlah penduduk.
i. membangun
pusat-pusat industri di luar Pulau Jawa, contohnya di kawasan industri di Pulau
Batam (di Provinsi Riau Kepulauan).
j. menertibkan dan mengatur arus urbanisasi
k. mengecek dan membenahi status kependudukan
l. memelihara kawasan-kawasan konservasi
m. membuat aturan untuk pemanfaatan lahan sekitar tempat
tinggal dan sungai di suatu kota
n. membangun fasilitas dan sarana pelayanan umum dengan
baik.
Soal Latihan dan
Pekerjaan Rumah
Kerjakan soal-soal berikut ini secara benar,
singkat, dan jelas!
1.
Jelaskan 3 faktor yang
mempengaruhi perubahan jumlah penduduk di suatu daerah atau negara!
2.
Apakah
manfaat atau fungsi sensus penduduk?
3.
Jumlah
penduduk Kecamatan A pada awal tahun 2015 sebanyak 6.000 jiwa, jumlah penduduk
yang lahir sebanyak 500 jiwa dan jumlah penduduk yang mati sebanyak 200 jiwa.
Berapakah pertumbuhan penduduk
alaminya?
4.
Jumlah
penduduk di Kecamatan B pada awal tahun 2015 sebanyak 1.500 jiwa. Jumlah
penduduk yang lahir 500 jiwa, yang mati
150 jiwa, yang pindak ke daerah lain 200 jiwa dan yang datang dari daerah lain
sebanyak 80 jiwa. Berapakah kepadatan penduduk totalnya?
5.
Jelaskan 4 macam migrasi nasional (migrasi lokal)!
6. Sebutkan
3 faktor pendorong dari desa dan 3 faktor pendorong dari kota yang menyebabkan
terjadi urbanisasi!
7. Apakah tujuan transmigrasi di Indonesia?
8.
Jumlah
penduduk Desa Y sebanyak 500 jiwa dengan luas wilayah 20 Km². Berapakah
kepadatan penduduk aritmatiknya?
9.
Sebutkan
4 masalah kehidupan yang ditimbulkan dari kepadatan penduduk yang tidak
seimbang!
10. Apakah
pengertian piramida penduduk muda atau
kerucut (expansive) dan menggambarkan tentang apa saja?
11.
Jumlah
penduduk di Kecamatan Bandungan pada tahun 2015 yang berusia 15 - 64 tahun
sebanyak 15.000 jiwa, jumlah penduduk
usia 0 - 14 tahun 4.000 jiwa, dan jumlah penduduk usia > 65 tahun 2.000
jiwa. Berapakah rasio beban ketergantungan penduduknya?
12.
Kabupaten
Kendal pada tahun 2015 memiliki jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 6.000.000
jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
10.000.000 jiwa. Berapakah rasio jenis kelaminnya?
13.
Sebutkan
masing 3 upaya atau cara pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan dan
kesehatan!
14.
Sebutkan
4 cara atau upaya pemerintah menanggulangi masalah pengangguran!
15.
Apakah dampak negatif masuknya
budaya-budaya asing yang tidak sesuai di Indonesia dan bagaimanakah cara
mengatasinya?
16.
Apakah pengertian ruralisasi dan sebutkan
masing-masing 2
faktor pendorong dan penarik yang memengaruhi terjadi ruralisasi!
17.
Apakah
penyebab terjadinya transmigrasi dan sebutkan 4 dampak positif atau manfaatnya!
18.
Bagaimanakahcara
menanggulangi timbulnya konflik antar
kelompok masyarakat karena adanya transmigrasi?
19.
Sebutkan
5 dampak negatif urbanisasi bagi kota!
20.
Bagaimanakah cara pemerintah menanggulangi atau mencegah
munculnya dampak-dampak negatif urbanisasi untuk menekan dan memperkecil laju
urbanisasi?
----------- o O o
------------