Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
/ Semester : VIII (Delapan) / 1 (Satu)
Tahun
Pelajaran : 2017 / 2018
Standar
Kompetensi : 1. Memahami
permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik, wilayah,
dan penduduk.
Penyusun : AMIR ALAMSYAH, S.Pd.
BAB 1
KONDISI FISIK, WILAYAH, DAN PENDUDUK INDONESIA
A. Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap
Kondisi Alam Dan Penduduk
1. Pengertian letak
geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi.
2. letak geografis Indonesia terletak di
antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik.
3. Pengaruh Letak Geografis
Indonesia ada 2 yaitu :
a.
Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Alam :
1) Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab merupakan
negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang
mendatangkan banyak hujan.
2)
Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang
dipengaruhi oleh angin muson yang berembus setiap 6 bulan sekali berganti arah,
sehingga menyebabkan di Indonesi terjadi
musim kemarau dan musim hujan.
1) Indonesia
dilalui garis khatulistiwa, sehingga mendapat panas sepanjang
tahun dan memiliki tingkat penguapan cukup tinggi.
b. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan
Penduduk ada 3 yaitu :
1)
Indonesia
banyak dipengaruhi kebudayaan asing dalam bidang teknologi, seni, bahasa,
peradaban, dan agama.
2)
Indonesia
terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak mitra
kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
3)
Indonesia
berada pada lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia yang ramai, sehingga
menunjang kegiatan perdagangan dan menambah sumber devisa negara.
B. Pengaruh Letak Astronomi Indonesia
1. Letak astronomi adalah letak suatu tempat
berdasarkan garis lintang
dan garis bujurnya.
2. Berdasarkan letak
astronomisnya, Indonesia berada
diantara 6 º
LU – 11 º LS dan diantara
95 º BT – 141
º BT, dengan wilayah Indonesia paling :
a.
utara
adalah Pulau Weh di Nanggroe
Aceh Darussalam yang berada di 6 º LU.
b.
selatan
adalah Pulau Rote
di Nusa Tenggara Timur yang
berada pada 11 º LS.
c.
barat
adalah di
ujung utara Pulau Sumatra yang berada pada 95 º BT.
d.
timur
di Kota Merauke yang berada pada 141 º BT.
3. Garis Lintang :
a.
Garis
lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang
sejajar dengan khatulistiwa.
b.
wilayah
Indonesia berdasarkan letak lintangnya berada di antara 6º LU – 11 º
LS, sehingga
menyebabkan atau mempengaruhi Indonesia menjadi beriklim tropis.
c.
ciri-ciri iklim tropis :
1)
memiliki curah hujan tinggi
2)
memiliki
hutan hujan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis
yang tinggi
3)
menerima
penyinaran matahari sepanjang tahun
4)
banyak
terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
d.
Pengaruh letak
astronomi Indonesia berdasarkan garis lintang yaitu :
1)
hanya memiliki dua
jenis musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
2)
memiliki curah hujan
dan kelembaban tinggi, akibatnya indonesia memiliki hutan hujan
tropis yang luas
dengan segala potensinya.
3)
pemanasan matahari
berlangsung sepanjang tahun (temperatur rata-rata 26,3 ͦ C).
4) panjang waktu siang
dan malam relatif sama dan tetap sepanjang tahun.
4. Garis Bujur :
a.
Garis
bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan
kutub utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180
º garis bujur timur (BT) dan 180 º garis bujur barat (BB). Perhitungan garis
bujur 0 º dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London di Inggris.
b.
Garis
bujur dipergunakan
untuk menentukan waktu suatu daerah.
c. Letak astronomi
Indonesia di antara 95 º BT – 141 º BT.
d.
Pengaruh Letak
astronomi Indonesia berdasarkan garis bujur adalah Indonesia memiliki 3 daerah
waktu yaitu :
1) Daerah Waktu
Indonesia bagian Barat (WIB), meliputi seluruh Sumatra, Jawa,
Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia Barat = GMT (Greenwich
Mean Time) + 7 jam.
2) Daerah Waktu
Indonesia bagian Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tengara,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur , Pulau Sulawesi, dan
pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah = GMT + 8 jam.
3)
Daerah
Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi Kepulauan Maluku,
Papua, dan pulau- pulau
kecil sekitarnya. Waktu
Indonesia bagian timur = GMT + 9 jam.
C. Pengaruh Letak Geologis
1.
Letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan
batuan pada tubuh bumi.
2.
Letak geologis wilayah Indonesia adalah :
a. menjadi bagian
dari 2 rangkaian pegunungan (Sirkum) besar di dunia,
yaitu Sirkum Mediterania (melewati Sumatera, Jawa, bali, NTB, NTT, sampai Kep.
Banda) dan Sirkum Pasifik (melewati Kalimantan dan Sulawesi), serta wilayah
Papua dilalui Pegunungan Lingkar Australia.
b. terletak
pada pertemuan lempeng litosfer, yaitu lempeng Indonesia-Australia yang
bertumbukan dengan lempeng Asia.
c.
terletak pada 3 daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul dan Daerah Laut Pertengahan Australia Asiatis.
3. Dampak/akibat/pengaruh
letak geologis Indonesia ada 3 yaitu :
a.
Indonesia
banyak memiliki gunung berapi, sehingga dapat menyuburkan tanah disekitarnya
b.
Wilayah
Indonesia menjadi labil, sehingga sering terjadi gempa bumi tektonik dan gempa bumi
vulkanik
c.
Indonesia
diberbagai tempat banyak memiliki barang tambang seperti minyak bumi, gas alam, emas, batubara, biji besi, timah, bauksit.
D. Hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia
1.
Wilayah
Indonesia di antara 6 º LU – 11 º LS dan merupakan daerah
tropis dengan 2 musim yakni musim kemarau dan penghujan yang
bergantian setiap 6 bulan sekali, berupa :
a.
musim kemarau
biasanya berlangsung antara bulan April sampai Oktober
b.
musim
penghujan biasanya berlangsung antara bulan Oktober sampai April
c.
masa
pancaroba, yaitu masa peralihan antara musim hujan dengan musim kemarau
(mareng) dan masa peralihan antara musim
kemarau dengan musim hujan (labuh)
2.
Terjadinya
perubahan musim disebabkan oleh terjadinya peredaran semu
matahari setiap tahun.
3.
Peredaran
semu matahari adalah gerakan semu matahari dari khatulistiwa menuju
garis lintang balik utara 23½ º LU, kembali ke khatulistiwa dan
bergeser menuju ke garis lintang balik selatan 23½ º LS dan kembali lagi ke
khatulistiwa.
4.
Setiap
hari terjadi
pergeseran dari letak terbit/terbenamnya dibandingkan letak
yang kemarin. Pergeseran disebabkan oleh proses perputaran
bumi mengelilingi matahari (revolusi), sehingga yang berubah adalah
posisi bumi terhadap matahari
dan akibat perputaran bumi mengelilingi matahari terjadi pergeseran
semu letak terbit/terbenamnya
matahari.
5. Terbentuknya Angin Muson :
a.
Perubahan
letak terbitnya matahari berpengaruh terhadap intensitas cahaya
matahari pada wilayah yang berkaitan langsung dengan tempat
lintasan peredaran semu matahari.
b.
Salah satu
akibat dari peredaran semu tahunan matahari adalah terjadinya perubahan
gerakan angin yang dikenal dengan angin muson.
c. Angin muson adalah
angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan selalu berganti arah.
b.
Di
Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu :
1) Angin muson barat
Bertiup setiap bulan
Oktober sampai Maret, saat kedudukan semu matahari di belahan bumi
selatan. Hal ini menyebabkan
tekanan udara maksimum di Asia dan tekanan udara minimum di
Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke Australia (tekanan
tinggi ke rendah). Karena angin melalui Samudra Hindia, maka
anginnya banyak mengandung uap air,
sehingga bulan Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim
penghujan.
2) Angin muson timur
Bertiup bulan April
sampai September, dimana kedudukan
semu matahari di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia
rendah dan tekanan udara di Australia tinggi, sehingga
angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati
gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering, sehingga Indonesia
mengalami musim kemarau.
E. Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia
1. Curah
hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya
berbagai jenis tanaman. Keberadaan hutan
tropis yang subur merupakan surga bagi aneka satwa, mulai
dari berbagai jenis hewan melata, mamalia, aneka ragam serangga
sampai pada jenis burung.
2.
Faktor
yang memengaruhi persebaran flora dan fauna :
a.
faktor
tanah
b.
faktor
manusia
c.
faktor
bentang alam atau relief tanah
d. faktor iklim,
meliputi : curah hujan, temperatur udara, angin, dan kelembapan udara.
3. Persebaran Flora di
Indonesia
a.
Beberapa
jenis tumbuhan ada yang bersifat endemik, yaitu jenis tumbuhan yang
hanya terdapat di Indonesia.
b.
Tumbuhan
di Indonesia
juga menunjukkan gejala cauliflora, yaitu adanya bunga dan
buah pada batang dan dahan, serta tidak pada pucuknya. Misalnya
belimbing, durian, nangka, duku. Aneka ragam jenis
flora (dunia tumbuhan) bisa dijumpai di dalam hutan.
c.
Menurut
UU Pokok Kehutanan No. 5 Tahun 1967, hutan adalah suatu lapangan
pertumbuhan pepohonan yang secara keseluruhan merupakan
persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungannya, dan
yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.
4. Jenis hutan
dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu :
a. Jenis hutan
berdasarkan iklim digolongkan
menjadi 4 yaitu :
1)
Hutan hujan tropis, dengan ciri-ciri:
a.
pohonnya
berdaun lebar,
b. daunnya menghijau
sepanjang tahun,
c.
terdapat
tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat sejenis rotan.
2)
Hutan musim, terdapat di daerah tropis yang memiliki musim
hujan dan kemarau, dengan ciri-cirinya :
a.
pohonya
jarang,
b. ketinggian pohon
antara 12 - 35 meter,
c.
pada
musim kemarau daunnya meranggas dan musim penghujan bersemi.
3)
Hutan sabana atau savanna :
a.
yaitu
padang rumput yang diselingi
pepohonan perdu.
b.
banyak
terdapat di daerah tropis yang curah hujannya relatif kurang.
c.
Di
wilayah Indonesia, banyak dijumpai
di daerah Nusa Tenggara.
4)
Hutan bakau atau mangrove :
a.
merupakan
hutan khas di daerah
pantai tropik.
b. fungsinya yaitu :
a)
melindungi
pantai dari bahaya abrasi, yakni pengikisan lapisan
tanah oleh gelombang laut.
b) tempat berkembangbiak
berbagai jenis ikan dan udang.
b. Berdasarkan
jenis pohon, hutan
diklasifikasikan:
1)
Hutan homogen :
a.
yaitu
hutan yang ditumbuhi hanya satu jenis tumbuhan saja, misalnya
hutan pinus,
hutan jati, karet, durian,
kelapa sawit, dll.
b.
dibuat
dengan tujuan tertentu, misal untuk penghijauan atau untuk industri.
c.
Hutan
hasil reboisasi pada umumnya termasuk hutan homogen.
2)
Hutan heterogen :
a.
hutan
yang ditumbuhi beranekaragam jenis tumbuhan.
b.
hutan heterogen
disebut juga hutan belukar
atau hutan yang masih asli belum ada campur tangan manusia, contohnya hutan
tropis.
c. Berdasarkan
fungsinya, hutan
diklasifikasikan:
1)
Hutan lindung, berfungsi :
a.
sebagai
penyaring air ke dalam tanah untuk cadangan air tanah dan
menghambat laju perjalanan air di dalam tanah atau disebut
fungsi hidrologis.
b. mencegah banjir.
c.
melindungi
tanah dari erosi.
2)
Hutan suaka alam :
a.
yaitu
hutan yang berfungi sebagai pelindung jenis flora dan fauna tertentu.
b. hutan ini terdiri dari
suaka margasatwa dan cagar alam, misalnya cagar alam Rafflesia Bengkulu untuk
melindungi dan menjaga kelestarian
Bunga Rafflesia Arnoldi.
3)
Hutan produksi :
a.
hutan
yang berfungsi untuk diambil hasilnya sebagai bahan industri.
b. Misalnya hutan jati,
hutan karet,
hutan pinus, hutan buah durian, dan lain-lain.
d. Berdasarkan Manfaatnya, hutan dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Manfaat
langsung :
Secara langsung hutan
menghasilkan berbagai jenis kayu dan nonkayu yang berperan penting
sebagai bahan produksi.
Keberadaan hutan menjadi potensi sumber daya alam yang menguntungkan bagi
devisa negara.
2) Manfaat
tidak langsung
Secara tidak langsung
hutan memiliki berbagai fungsi atau manfaat yang berdampak positif terhadap kelangsungan
kehidupan manusia, yaitu :
a)
fungsi klimatologis, sebagai penyegar atau pembersih udara.
b)
fungsi orologis, sebagai penyaring atau pembersih air.
c)
fungsi strategis, sebagai sarana pertahanan dan perlindungan
dalam peperangan.
d)
fungsi estetis, untuk keindahan dan sarana rekreasi.
e)
fungsi hidrologis, berperan menyimpan air hujan.
5. Persebaran Flora (tumbuh-tumbuhan)
di Indonesia :
a.
Jenis
tumbuh-tumbuhan yang ada pada suatu wilayah
belum tentu terdapat pada wilayah lain.
b. Jenis-jenis flora di
Indonesia ada 3 yaitu :
1)
Flora di Indonesia Bagian Barat :
a) flora di wilayah
Indonesia bagian Barat didominasi vegetasi hutan hujan tropis yang selalu
basah, karena curah hujan dan kelembapan yang cukup tinggi.
b) Jenis-jenis flora Indonesia
Bagian Barat memiliki kesamaan ciri dengan flora di Benua Asia pada umumnya.
c) flora tipe Asia
(Asiatis) memiliki ciri-ciri :
Ø
memiliki
berbagai jenis tumbuhan kayu yang berharga, misalnya jati, meranti, kruing,
kamper, mahoni, beringin, kina, rotan, dan sejenisnya.
Ø
selalu
hijau sepanjang tahun dan bersifat heterogen.
Ø
terdapat
tumbuhan endemik (hanya ada di daerah tertentu), yaitu bunga Raflesia Arnoldi
di Sumatera.
Ø banyak dijumpai
kawasan hutan mangrove (hutan bakau) di pantai Timur Sumatra, pantai Barat dan
Selatan Kalimantan, serta pantai Barat dan Utara Pulau Jawa.
2)
Flora di Indonesia Bagian Tengah :
a) merupakan daerah
peralihan dengan wilayah di Pulau Sulawesi, kepulauan di sekitarnya, dan
Kepulauan Nusa Tenggara.
b) Di kawasan ini tidak dijumpai
hutan yang lebat. Jenis hutannya hanya hutan semusim atau hutan homogen yang
tidak lebat, bahkan di kawasan Nusa Tenggara hanya dijumpai sabana dan stepa. Sabana
adalah padang rumput luas dengan tumbuhan kayu di sana-sini, sedangkan stepa
adalah tanah kering yang hanya ditumbuhi semak belukar. Kondisi ini terjadi
karena di wilayah Nusa Tenggara curah hujannya relatif lebih sedikit bila
dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia.
c)
Jenis
tumbuhan yang mendominasi di wilayah Indonesia bagian tengah antara lain, jenis
palma, kayu cendana, kayu putih, kemiri, cemara, dan pinus.
3) Flora di Indonesia Bagian Timur
a)
Flora
di wilayah Indonesia bagian Timur didominasi oleh hutan hujan tropis, tetapi
jenis tumbuhannya berbeda dengan jenis tumbuhan di wilayah Indonesia bagian
Barat.
b)
Jenis
flora di wilayah hutan hujan tropis bagian Timur memiliki kesamaan dengan flora
di kawasan Benua Australia, sehingga jenis floranya bersifat Australis. Salah
satu flora ciri khas di kawasan Indonesia Timur yaitu bunga anggrek.
c) Flora Australis
terdapat di Papua dan pulau-pulau sekitarnya berupa :
Ø
hutan
hujan tropis berupa pepohonan tinggi dan lebat seperti kayu putih dan matoa
Ø
hutan
sagu dan nipah.
Ø hutan
lumut pada dataran tinggi atau pegunungan.
6.
Persebaran fauna di Indonesia
dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Kelompok fauna Asiatis (kelompok barat)
:
1)
adalah
hewan yang berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.Wilayah ini
dulu dikenal sebagai Paparan Sunda dan merupakan bagian dari Benua Asia.
2)
wilayah
kelompok fauna barat dengan tengah dipisahkan oleh Garis Wallacea.
3)
jenis-jenis
fauna/hewannya yaitu :
a)
Harimau terdapat di Jawa, Madura, dan
Bali.
b)
Beruang terdapat di Sumatra dan
Kalimantan.
c)
Gajah terdapat di Sumatra, mirip
dengan gajah di India.
d)
Badak terdapat di Sumatra, Jawa, mirip
dengan badak yang
e)
terdapat di Malaysia, Thailand,
Myanmar, dan India.
f)
Banteng terdapat di Jawa dan
Kalimantan.
g)
Mawas (orang utan) terdapat di
Kalimantan dan Jawa.
h)
Siamang (kera berwajah hitam dan tidak
berekor) terdapat di Sumatra.
i)
Tapir terdapat di Sumatra dan
Kalimantan.
j)
Kera babon terdapat di Sumatra dan
Kalimantan.
b. Kelompok fauna Australis Asiatis
(kelompok tengah ) :
1)
merupakan
campuran fauna Asia dan Austalia, meliputi jenis hewan yang berada di wilayah
Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
2)
wilayah
kelompok fauna tengah dengan timur dipisahkan oleh Garis Weber.
3) jenis fauna/hewannya yaitu :
a) Biawak dan komodo terdapat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
b) Anoa (mirip lembu dan hidup liar) di Sulawesi.
c) Babi rusa dengan taring panjang dan melengkung di Sulawesi dan Maluku bagian Barat.
3) jenis fauna/hewannya yaitu :
a) Biawak dan komodo terdapat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
b) Anoa (mirip lembu dan hidup liar) di Sulawesi.
c) Babi rusa dengan taring panjang dan melengkung di Sulawesi dan Maluku bagian Barat.
d) Burung
Maleo terdapat di Sulawesi dan kepulauan Sangihe.
c. Kelompok fauna Australis (kelompok
timur) :
1)
merupakan
kelompok hewan yang berada di Paparan Sahul, meliputi wilayah Papua dan
pulau-pulau kecil sekitarnya.
2) jenis fauna/hewannya yaitu :
a) Kanguru pohon (hewan berkantong di Papua)
b) Tikus berkantong dan musang berkantong di Maluku bagian Timur dan Papua.
c) Burung Kaswari di Papua, Kepulauan Aru, dan pulau Seram.
d) Burung cendrawasih di Papua dan dan Kepulauan Aru.
e) Burung kakatua berjambul merah dan berbulu jambul putih di Maluku.
2) jenis fauna/hewannya yaitu :
a) Kanguru pohon (hewan berkantong di Papua)
b) Tikus berkantong dan musang berkantong di Maluku bagian Timur dan Papua.
c) Burung Kaswari di Papua, Kepulauan Aru, dan pulau Seram.
d) Burung cendrawasih di Papua dan dan Kepulauan Aru.
e) Burung kakatua berjambul merah dan berbulu jambul putih di Maluku.
7.
Perbedaan ciri-ciri fauna Asiatis dan fauna
Australis :
No.
|
Fauna Asiatis
|
Fauna Australis
|
1
|
binatang
menyusui besar-besar
|
binatang
menyusui kecil-kecil
|
2
|
terdapat
bermacam-macam kera
|
tidak
terdapat jenis kera
|
3
|
jenis
ikan air tawar banyak
|
jenis
ikan air tawar sedikit
|
4
|
jenis
burung berwarnawarni sedikit
|
jenis
burung berwarna banyak
|
5
|
binatang
menyusui berkantung sedikit
|
binatang
menyusui berkantung banyak
|
8. Garis Wallacea
dan garis Weber dalam persebaran fauna di Indonesia :
a. Garis Wallacea dalam
persebaran fauna di Indonesia yaitu garis yang memisahkan wilayah kelompok fauna
barat dengan kelompok fauna tengah yang terletak diantara pulau Kalimantan dengan Pulau Sulawesi.
b. Garis garis Weber dalam persebaran fauna di Indonesia yaitu garis yang memisahkan wilayah kelompok fauna tengah dengan kelompok fauna timur yang terletak diantara Pulau Sulawesi dengan Kepulauan Maluku.
b. Garis garis Weber dalam persebaran fauna di Indonesia yaitu garis yang memisahkan wilayah kelompok fauna tengah dengan kelompok fauna timur yang terletak diantara Pulau Sulawesi dengan Kepulauan Maluku.
9. Jenis Fauna yang Dilindungi dan Upaya Pelestariannya
a. Berdasarkan SK
Menteri Pertanian Nomor 421 Tahun 1970 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
327 Tahun 1972, hewan yang dilindungi
adalah harimau sumatra, harimau jawa, macan
kumbang,
jalak bali, burung gosong, burung maleo, monyet hitam, kakatua, rusa bawean,
kanguru pohon, beo nias, ikan pesut, lumba-lumba, musang.
b. Untuk melindungi
hewan tersebut didirikan cagar alam dan suaka margasatwa, antara lain :
1)
Di Pulau Jawa
a.
Cagar
alam Ujung Kulon melindungi badak, banteng, merak, rusa, dan buaya.
b. Cagar alam Cibodas,
Cianjur, sebagai cadangan air karena wilayah tersebut curah hujannya sangat
tinggi.
c.
Suaka
margasatwa Baluran dan Meru Betiri, Banyuwangi, Jawa Timur melindungi banteng,
kerbau liar, harimau jawa, dan rusa.
d. Cagar alam
Pangandaran, melindungi banteng.
e.
Cagar
alam Gunung Gede, Bogor, melindungi kijang dan rusa.
f.
Cagar
alam Pulau Dua, melindungi burung laut.
2)
Di Pulau Sumatra
a.
Suaka
margasatwa Gunung Leuser, Aceh Utara, melindungi orang utan, badak, gajah, dan
harimau Sumatra.
b. Suaka Margasatwa
Pulau Siberut, Way Kambas, dan Gunung Sakinco, melindungi harimau, tapir,
beruang, rusa, badak, gajah sumatra.
c.
Cagar
alam Limbo Pati, Sumatra Barat, melindungi tapir. dan siamang.
3)
Di Pulau Kalimantan
Cagar
alam dan suaka margastwa Tanjung Putting dan Kutai untuk melindungi orang utan, banteng, rusa sambar.
4)
Di Pulau Nusa Tenggara
Suaka
margasatwa di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, melindungi komodo, kerbau liar, dan
kuda liar.
5)
Di Pulau Sulawesi
Suaka
margasatwa Dumoga Bone dan Gunung Tangkoko di ujung utara Minahasa melindungi
anoa, babi rusa, dan kuskus.
6) Di Maluku
a.
Suaka
margasatwa Wae Nua, melindungi burung kasuari.
b. Suaka margasatwa
Pulau Baun di Kepulauan Aru untuk melindungi burung cenderawasih.
F. Persebaran Jenis Tanah Dan Pemanfaatannya Di
Indonesia
1.
Tanah
adalah batuan yang sudah lapuk bercampur dengan sisa makhluk hidup, air, dan
udara. serta menjadi lapisan bagian atas bumi tempat tumbuhnya tanaman. Kondisi
tanah di Indonesia dikenal kesuburannya sehingga ketika ditanami suatu tanaman dapat
tumbuh dan memberikan manfaat kepada pemiliknya.
2.
Suatu tanah dikatakan subur apabila
memenuhi 3 syarat-syarat sebagai berikut :
a.
banyak mengandung unsur hara atau
zat-zat yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhannya
b.
cukup mengandung air untuk melarutkan
unsur hara agar dapat diserap akar tumbuhan
c. struktur
tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak
terlalu lenggang.
3.
Jenis-jenis tanah di Indonesia
antara lain :
a. tanah gambut (tanah organosol) :
1)
adalah
tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air (rawa) dan
kekurangan unsur
hara karena sirkulasi udara tidak lancar, proses penghancuran tidak
sempurna, kurang baik untuk pertanian.
2)
banyak terdapat
di Kalimantan Barat, Sumatra bagian timur, dan Papua.
b.
tanah
mergel :
1) adalah tanah campuran dari batuan kapur, pasir,
dan tanah liat yang dikarenakan hujan
yang tidak merata.
2) banyak terdapat di
lereng pegunungan dan dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan
Nusa Tenggara.
c. tanah renzina (tanah kapur hitam) :
1)
adalah
tanah yang terbentuk dari batuan
di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
2)
berwarna hitam dan sedikit memiliki unsur hara.
3)
banyak
terdapat di daerah berkapur/bergamping, Contohnya di Jawa Timur, Jawa
Tengah, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Sumatra, di Gunung Kidul (DIY).
d. tanah
endapan atau
tanah alluvial :
1)
adalah
tanah yang terbentuk
karena pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses
pelarutan air. Terdapat di sepanjang lembah, bantaran sungai, daratan
rendah, daerah pertemuan sungai dengan laut.
2)
jenis
tanah ini merupakan tanah
subur
3)
banyak
terdapat di Jawa bagian utara, Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat
dan bagian selatan.
e. tanah
humus :
1)
adalah
tanah hasil pelapukan tumbuhan (bahan organik), berwarna hitam kecoklatan.
2)
sangat
subur sehingga cocok untuk pertanian tanaman kelapa,
nanas, padi, dll.
3) banyak ditemukan dihutan dengan pohon yang lebat, contohnya di Jawa Barat, Kalimantan,
Sumatra, Sulawesi,
dan Papua.
f. tanah
terrarosa :
1)
adalah
tanah hasil pelapukan batuan kapur.
2)
tanah terrarosa banyak terdapat di daerah dolina dan merupakan
daerah pertanian yang kurang subur.
3)
daerah persebarannya
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan
Sumatra.
g. tanah vulkanis (tanah gunung api) :
1)
adalah
tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang
dikeluarkan gunung berapi.
2)
jenis
tanah ini
sangat subur dan cocok untuk pertanian.
3)
jenis
tanah ini banyak
terdapat di daerah Jawa, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera, dan
Sulawesi.
h. tanah
podzol :
1)
adalah
tanah terbentuk karena temperatur rendah dan curah hujan yang
tinggi, sifatnya mudah basah, dan subur jika terkena
air.
2)
jenis
tanah ini berwarna merah dan kuning keabu-abuan,
kandungan unsur hara rendah dan tidak subur dan cocok untuk perkebunan dan banyak terdapat
di pegunungan tinggi.
3)
terdapat di daerah
pegunungan tinggi di Jawa Barat, Kalimantan, Sumatara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
4)
tanah podzol baik untuk tanaman kelapa
dan jambu mete.
i. tanah laterit :
1)
adalah
tanah yang terbentuk karena temperatur dan hasil pencucian dari curah
hujan yang tinggi, dengan warna ke kuning-kuningan.
2)
jenis
tanah ini
tandus, kurang unsur hara, dan kurang subur.
3)
banyak
terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan
Barat, Lampung, dan Sulawesi Tenggara.
4)
tanah
laterit baik untuk kelapa dan jambu mete.
j. tanah pasir :
1)
adalah
tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen dan tidak
berstruktur.
2)
Jenis
tanah ini kurang baik
untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan organik.
3)
banyak
terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, dan
Sulawesi.
k. tanah litosol (tanah berbatu-batu) :
1)
adalah tanah hasil pelapukan
batuan beku dan batuan sedimen yang masih baru terbentuk sehingga butirannya
besar.
2)
cirinya miskin unsur
hara dan mineral masih terikat pada butiran besar sehingga kurang subur dan
hanya cocok untuk pohon-pohon besar di hutan
3)
banyak terdapat di Pulau
sumatara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku bagian selatan, Papua.
4)
Tanah
litosol kurang subur, sehingga hanya cocok untuk pohon-pohon besar.
l. tanah mediteran (tanah
kapur) :
1)
adalah tanah hasil
pembentukan batu kapur keras dan batuan sedimen yang memiliki warna merah
sampai coklat.
2)
kurang subur tetapi
cocok untuk tanaman palawija, tembakau, jati, dan jambu mete.
3)
banyak terdapat di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan
Nusa Tenggara.
m. tanah regosol :
1)
adalah tanah yang
memiliki ciri butirannya kasar, warna kelabu hingga kuning, dan kadar organik
rendah.
2)
cocok untuk tanaman palawija, tebu, tembakau, dan
buah-buahan. banyak terdapat di Pulau Sumatra, jawa, dan Nusa Tenggara.
n. tanah latosol :
1)
adalah tanah yang
memiliki ciri-ciri berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan organik
sedang, dan bersifat asam.
2)
cocok untuk tanaman
padi, palawija, kelapa, karet, kopi, kelapa sawit, dan buah-buahan.
G. Kondisi Penduduk Indonesia
1. Pembagian Ras Penduduk Indonesia
Berdasarkan
ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dibedakan menjadi 4 kelompok ras
yaitu:
a.
Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua,
Pulau Aru, Pulau Kai.
b.
Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di semenanjung
Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
c.
Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau,
orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna,
orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
d.
Kelompok ras Melayu Mongoloid, dibedakan menjadi
2(dua) golongan yaitu :
1)
Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain Suku Batak,
Suku Toraja, Suku Dayak.
2) Ras Deutro Melayu
(Melayu Muda) antara
lain Suku Bugis,
Madura, Jawa, Bali.
2.
Masyarakat Indonesia
juga terdiri
dari kelompok warga keturunan Cina (ras Mongoloid), warga
keturunan Arab, Pakistan, India, keturunan Eropa (ras Kaukasoid), dll dan hidup
berdampingan membaur menjadi satu warga negara Indonesia.
3. Masyarakat Indonesia
tidak mengenal superioritas
suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme. Salah
satu perekat suku bangsa yang berbeda-beda di Indonesia adalah
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang termasuk rumpun
bahasa Austronesia.
4.
Keanekaragaman
Suku Bangsa
a.
Masyarakat
Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis)
yang masing-masing memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya
yang berbeda.
b.
Hasil penelitian Hilderd Geertz, Indonesia terdiri
dari 300 etnis yang berbeda-beda
c.
Penelitian MA Jaspan, masyarakat Indonesia terdiri
atas 366 etnis dengan kriteria pada bahasa daerah,
kebudayaan serta susunan
masyarakatnya.
d. Penelitian
Van Vollenhoven menyatakan
masyarakat Indonesia terbagi
menjadi 19 lingkaran hukum adat dengan berbagai suku bangsa
(etnis) yang ada di dalamnya.
5. Perbedaan
antara etnis yang
satu dan lainya di Indonesia terdapat dalam hal :
a.
perbedaan bahasa
daerah.
b.
perbedaan tata susunan
kekerabatan, misalnya ada yang menganut patrilineal, matriliniel, dan
parental.
c.
perbedaan adat
istiadat, contoh dalam upacara perkawinan, upacara adat, hukum
adat, dll.
d.
perbedaan sistem mata
pencaharian.
e.
perbedaan teknologi,
misalnya bentuk arsitektur rumah/bangunan adat, peralatan kerja masih tradisional.
f. perbedaan
kesenian daerah.
6. Faktor yang menyebabkan
perbedaan bahasa
dan adat istiadat adalah :
a.
keadaan dan letak
geografis yang berbeda.
b.
pemukiman penduduk
yang terpisah-pisah di pulau-pulau terpencil yang
menghambat kontak dengan daerah lain.
c.
latar belakang sejarah
yang berbeda.
d.
lingkaran hukum adat
dan kemasyarakatan yang berlainan.
Soal
Latihan dan Pekerjaan Rumah
Kerjakan soal-soal berikut ini secara benar,
singkat, dan jelas!
1.
Sebutkan 2 pengaruh letak geografis Indonesia terhadap keadaan
alam!
2.
Sebutkan 3 pengaruh letak geografis Indonesia terhadap keadaan penduduk!
3.
Apakah pengaruh letak astronomi Indonesia berdasarkan letak garis lintang di antara 6º LU - 11 º LS dan bagaimanakah
ciri-cirinya?
4.
Apakah pengaruh letak astronomi Indonesia berdasarkan
garis bujur di antara 95 º BT – 141 º BT?
5.
Bagaimanakah proses terjadinya
musim penghujan di Indonsia?
6.
Sebutkan 3 dampak/akibat/pengaruh
letak geologis Indonesia!
7. Faktor
apa sajakah yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia?
8. Sebutkan
wilayah pulau-pulau yang merupakan flora-fauna tipe Asiatis dan flora-fauna tipe Australis!
9. Sebutkan
4 ciri flora tipe Asia (tipe Asiatis)!
10. Sebutkan 2 fungsi hutan bakau atau
mangrove dan 3 fungsi hutan lindung!
11. Apakah pengertian hutan homogen dan hutan heterogen
serta berikanlah contohnya masing-masing!
12. Jelaskan 5 fungsi atau manfaat hutan
secara tidak langsung!
13. Sebutkan
masing 4 contoh fauna tipe Asiatis, tipe Australis Asiatis, dan tipe Australis!
14. Apakah pengertian garis Wallacea dan garis Weber
dalam persebaran fauna di Indonesia?
15. Sebutkan 4 cagar alam dan suaka margasatwa beserta hewan yang
dilindungi di Pulau Jawa!
16. Apakah pengertian tanah regosol, tanah litosol, dan tanah latosol?
17. Sebutkan
3 jenis tanah yang subur dan 3 jenis tanah tidak subur di Indonesia serta
daerah penyebarannya!
18. Jelaskan
2 kelompok ras Melayu Mongoloid!
19. Apakah
yang menjadi perbedaan antara etnis yang
satu dengan etnis lainya?
20. Sebutkan 4 hal yang menyebabkan perbedaan bahasa dan
adat istiadat pada suatu wilayah tertentu!
------------ o O o
------------