Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester :
VIII (Delapan) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Standar Kompetensi : 2. Memahami proses kebangkitan nasional.
Kompetensi Dasar : 2.2. Menguraikan proses terbentuknya
kesadaran nasional, identitas nasional, dan perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia.
Penyusun : AMIR ALAMSYAH, S.Pd
BAB 6
PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA
A. Pengaruh
Perluasan Kekuasaan Kolonial, Perkembangan Pendidikan Barat dan Islam Terhadap
Terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia
1. Pengaruh perluasan kekuasaan kolonial terhadap
munculnya nasionalisme Indonesia :
a. Bidang Politik :
1)
pengaruh pemerintah
kolonial Belanda semakin kuat, sedangkan kekuasaan tradisional pribumi semakin
lemah karena Belanda campur tangan dalam urusan intern kerajaan.
2)
membentuk cabang
Pangreh Praja Eropa (Eropees Binnenland
Bestuur), tugasnya mengawasi
Pangreh Praja Pribumi sebagai perantara penguasa asing dengan rakyat.
b. Bidang Ekonomi :
1) rakyat
semakin tertekan karena penghasilannya menjadi kecil dan harus melakukan
berbagai macam kewajiban pajak yang
memberatkan.
2) Belanda menerapkan Politik Drainage yaitu pengambilan kekayaan
sampai keuntungannya besar, tetapi menimbulkan kemiskinan dan penderitaan
bangsa Indonesia.
3) rakyat
yang tidak mempunyai
tanah, bekerja sebagai buruh dengan upah sangat rendah.
c. Bidang Sosial :
1) Belanda menerapkan
diskriminasi berdasarkan golongan dalam masyarakat dan suku bangsa menjadi 3
lapisan masyarakat yaitu pejabat birokrasi kerajaan, tuan tanah, dan rakyat biasa.
2) penjajah
Belanda berkulit putih sebagai golongan minoritas mempunyai
hak-hak istimewa, sedangkan penduduk pribumi sebagai golongan mayoritas tidak
mempunyai
hak yang layak tetapi kewajibannya sangat berat.
3)
berkembang pendidikan model barat dan jabatan administrasi dibatasi.
d.
Bidang Kebudayaan :
1)
pengaruh kebudayaan
barat semakin luas dan merusak kehidupan tradisional Indonesia tentang cara bergaul, gaya hidup, cara
berpakaian, bahasa, dan pendidikan.
2)
tradisi kerajaan mulai memudar dan tradisi keagamaan rakyat mulai terancam.
Kesimpulan : Perluasan
kekuasaan kolonial diberbagai bidang menimbulkan kebencian, penderitaan,
perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah Belanda.
2. Perjuangan atau perlawanan bangsa Indonesia
sebelum tahun 1908 (sebelum organisasi Budi Utomo
berdiri) belum berhasil atau selalu gagal mengusir penjajah, faktor atau sebabnya
yaitu :
a. masih bersifat kedaerahan
b. tidak dilakukan secara serentak
c. sangat tergantung pada seorang pemimpin
d. belum ada koordinasi antardaerah
e. mudah diadu domba oleh penjajah dengan politik devide et impera.
3. Pengaruh perkembangan pendidikan barat terhadap munculnya nasionalisme Indonesia :
a.
Belanda menerapkan Politik Etis atau Politik Balas Budi (Tias Politika van
Deventer) sejak tahun 1900, isinya yaitu :
1)
Irigasi (pengairan),
tujuannya mengairi sebagian besar perkebunan milik Belanda
dan sebagian kecil mengairi tanah pertanian penduduk Indonesia.
2) Emigrasi (pemindahan
penduduk), tujuannya memindahkan penduduk Pulau Jawa keluar Pulau Jawa untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja perkebunan milik Belanda.
3)
Edukasi (pendidikan),
tujuannya memenuhi tenaga kerja terdidik dan terampil dengan upah murah.
b. Orang-orang
Belanda mengkritik pemerintah Belanda yaitu :
1) Baron Van Hoevell, melalui parlemen
Belanda meminta agar nasib rakyat jajahan diperbaiki sebagai tindakan balas
budi kepada rakyat jajahan.
2)
Mr.C.Th. Van Deventer, mengecam politik
keuangan Belanda dan harus mengembalikan kekayaan Indonesia dengan menyusun
programTrias politika Van Deventer.
c. Pengaruh Politik Etis terhadap perkembangan pendidikan yaitu
:
1) Belanda menerapkan pendidikan di Indonesia
sejak tahun 1848 dengan mendirikan sekolah-sekolah Bumiputera :
a) tujuannya :
menghasilkan pegawai administrasi Belanda
yang terampil, murah, dan terdidik.
b) manfaatnya :
untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja di perkebunan pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang
bekerjasama dengan pemerintah.
b)
ciri-cirinya
ada 4 yaitu :
Ø
menerapkan
prinsip gradualisme (berangsur-angsur,
lambat, dan bertahap) dalam menyediakan pendidikan anak-anak bumiputera.
Ø menerapkan sistem dualisme pendidikan
yaitu diskriminasi pendidikan bagi anak
Belanda dan anak bumiputera.
Ø bertujuan menghasilkan pegawai administrasi rendahan.
Ø pendidikan anak bumiputera tidak dirancang secara sistematis.
2) bangsa
Indonesia mengetahui perkembangan yang terjadi di negara-negara Eropa, karena
sekolah dan mempelajari bahasa asing.
3) muncul kesadaran adanya
keterbelakangan tanah air dan bangsa dalam mencapai kemajuan dan bebas dari
penjajahan.
4.
Sekolah-sekolah yang didirikan Belanda di Indonesia :
a. Pendidikan rendah
setingkat SD :
1) Sekolah rendah bahasa pengantar Belanda :
a)
Europesche Lagere
School
(ELS), berdiri tahun 1817 :
yaitu sekolah rendah
untuk keturunan Eropa, keturunan timur asing, dan pribumi dari tokoh terkemuka, waktu belajar 7 tahun.
b)
Eerste Klasse School (Sekolah Kelas Satu)
:
Ø
Hollandsh Chineesche
School
(HCS), berdiri tahun 1908 :
yaitu Sekolah Cina
Belanda untuk penduduk keturunan timur asing , khususnya keturunan Cina, waktu
belajar 7 tahun.
Ø
Hollandsch Inlandsche
School
(HIS), berdiri tahun 1914 :
yaitu Sekolah Bumiputra Belanda untuk keturunan penduduk
asli Indonesia dari bangsawan, tokoh
terkemuka, dan pegawai negeri, waktu belajar 7 tahun.
2) Sekolah rendah bahasa pengantar Daerah :
a) Twede Klasse School
yaitu Sekolah kelas 2
untuk golongan pribumi, didirikan tahun 1892, lama belajar 5 tahun.
b) Volkschool
yaitu SD untuk anak
golongan pribumi, didirikan
tahun 1907, dan lama belajar 3 tahun.
c) Vervolgschool
yaitu Sekolah
Sambungan sebagai kelanjutan SD untuk golongan pribumi,
didirikan tahun 1914, lama belajar 2 tahun.
d) Schakelschool
yaitu Sekolah Peralihan dari SD ke SD
yang berbahasa pengantar Belanda untuk golongan pribumi, lulusannya dapat
melanjutkan ke MULO, lama belajar 5 tahun.
b. Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMA
1)
Meer Uitgebreid Lager
School
(MULO), berdiri tahun 1914 :
yaitu Pendidikan
Rendah yang diperluas sebagai kelanjutan SD berbahasa Belanda, untuk pribumi dan timur asing, lama belajar 3 - 4 tahun.
2) Algemeene Middelbare School (AMS), berdri tahun
1915 :
yaitu SMA sebagai
kelanjutan MULO berbahasa Belanda untuk golongan pribumi dan timur asing, lama
belajar 3 - 4 tahun.
3)
Hoogere Burger School (HBS)
a) yaitu Sekolah Tinggi
Warga Masyarakat sebagai kelanjutan ELS untuk golongan Eropa,
bangsawan
pribumi, dan tokoh terkemuka.
b)
bahasa pengantar
Belanda, pendidikan berorientasi barat.
c)
berdiri tahun 1860 dengan lama pendidikan 3 tahun dan 1867 lama pendidikan 5 tahun.
4) Opleiding School Voor Indische Ambtenaren (OSVIA)
a)
yaitu Sekolah Pendidikan
Pegawai Pribumi, didirikan tahun 1900, lama belajar 5 tahun, menerima lulusan
ELS.
b)
tahun 1927 diganti
menjadi Middelbaar Opleiding School Voor
Indische (MOSVIA), setingkat SMA, menerima lulusan MULO, lama belajar 3 tahun.
5) School Tot Opleiding Van Inlandse Arstsen (STOVIA)
yaitu Sekolah
Mendidik Dokter Pribumi, memerima lulusan ELS dan MULO didirikan di Jakarta tahun 1902 dan NIAS (Nederlandsch
Indische Artsen School) di Surabaya tahun 1913,
lama belajar 7 tahun.
c. Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMK
1) Ambachts Leergang
a) adalah sekolah
pertukangan berbahasa Belanda , menerima lulusan TKS dan Volksschool, didirikan tahun1881, lama belajar 3 tahun.
b)
mempelajari
pengetahuan perkayuan dan besi, ketrampilan montir
mobil, listrik, mebel, dan pertukangan tembok.
2) Ambachtsschool
a) adalah sekolah
pertukangan berbahasa Belanda, menerima lulusan HIS, HCS, dan Schakelschool, lama belajar 3 tahun
b) tujuan mencetak
mandor dengan keahlian montir mobil, mesin, listrik, kayu, dan penata batu.
3) Technisch Onderwijk atau Pendidikan Teknik (didirikan
tahun 1906)
adalah lembaga
pendidikan lanjutan Ambachtsschool, lama belajar 3 tahun.
4) Handels Onderwijk atau Pendidikan Dagang
a) adalah jenis sekolah ekonomi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan Eropa
b) didirikan tahun 1914,
lama belajar 3 tahun.
5) Landbauw Onderwijk atau Pendidikan Pertanian
adalah sekolah yang bertujuan
memenuhi keperluan penduduk agraris dan
perusahaan perkebunan Eropa, didirikan tahun
1903, lama belajar 3 - 4 ahun.
6) Meisjes Vakonderwijk
yaitu Pendidikan Kejuruan Kewanitaan, didirikan tahun 1918, lama belajar 3
tahun.
7)
Kweeksschool yaitu Sekolah Keguruan, didirikan tahun 1851.
d. Pendidikan
Tinggi :
1) Geneeskundige Hooge School (GHS)
a) yaitu Sekolah
Kedokteran, menerima lulusan dari AMS dan HBS
b) didirikan di Jakarta tahun 1927, lama belajar 6 tahun.
2) Rechtskundige Hooge
School (RHS)
a) yaitu Sekolah Tinggi Hukum, menerima lulusan dari AMS dan HBS
b) didirikan tahun 1924,
lama belajar 5 tahun.
3) Technische Hooge School (THS)
a) yaitu Sekolah Tinggi
Teknik
b)
didirikan
di Bandung tahun 1920, sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
e. Sekolah Zending (sekolah didirikan untuk
menyebarkan agama Kristen Protestan) :
1) Nederlandsche Zendingsvereeniging di Jepara (1852) dan
di Bandung (1858)
2) Utrechtsche Zendingsvereeniging di Papua, Halmahera,
dan Buru (1859)
3)
Nederlandsche
Gereformeerde Zendingsvereeniging di Sumatra Utara (1861).
5. Pengaruh
perkembangan pendidikan Islam terhadap munculnya nasionalisme di Indonesia :
a. tradisi
pendidikan pesantren terus berlanjut sampai sekarang
b. tradisi
isi pengajaran, cara pendidikan, dan kemungkinan masa
depan harapan siswa berbeda dengan
masyarakat barat
c. muncul
pesantren kaum reformis Islam dengan sistem pengajaran umum
d. muncul
dan didirikan sekolah Muhammadiyah dan Sekolah Sarekat Islam yang anti kolonial
e. berdiri Sekolah swasta
berciri Islam dan bersifat anti kolonial
atau anti penjajah
f.
para mahasiswa yang
belajar di Mesir mulai terlibat menuntut kemerdekaan Indonesia.
6. Dampak politik etis dalam bidang edukasi yaitu :
- bagi bangsa Indonesia berhasil melahirkan golongan terpelajar berpendidikan barat yang memiliki wawasan luas tentang ide-ide barat seperti domokrasi dan hak-hak rakyat dalam pemerintahan.
- timbul kesadaran nasib bangsa yang terbelakang sehingga mendorong untuk membebaskan diri dari penindasan kolonial atau penjajahan.
7. Sifat-sifat perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908 (setelah
organisasi Budi Utomo didirikan) yaitu :
a. bersifat nasional
atau kebangsaan
b. dilakukan dengan
menggunakan organisasi modern yang teratur
c.
tidak
tergantung pada seorang pemimpin
d.
menggunakan koordinasi
antarderah
b.
perjuangan tidak
menggunakan kekuatan fisik, tetapi berupa gerakan sosial, ekonomi, pendidikan, budaya, dan politik untuk menuntut
kemerdekaan.
B. Peranan Golongan Terpelajar, Profesional dan Pers
dalam menumbuhkembangkan kesadaran nasional Indonesia
1. Peranan golangan terpelajar dalam
menumbuhkembangkan kesadaran nasional Indonesia :
a. menjadi salah satu
faktor pendorong munculnya pergerakan nasional karena mempunyai pandangan
nasionalisme Indonesia.
b. mengembangkan nasionalisme Indonesia melalui organisasi pergerakan
nasional.
2.
Para pekerja bumiputra berhasil mendirikan organisasi-organisasi professional
:
a. Golongan Professional yaitu :
golongan terpelajar yang tidak masuk dalam birokrasi pemerintahan dan
menjalankan profesi secara mandiri.
b. Faktor pendorong munculnya ada 3 :
1) para pekerja
membutuhkan tempat menyalurkan ide dan aspirasi secara terbuka
2) ingin mengikuti cara
kerja pola organisasi-organisasi pekerja bangsa Eropa
3) untuk memperbaiki status
pekerjaan dan kesejahteraan.
c.
Peranannya :
ikut memperjuangkan
kepentingan bangsa dan membangun semangat nasionalisme Indonesia bersama
organisasi pergerakan lainnya.
d. Organisasi-organisasi
yang didirikan :
1) Staats Spoorwegen (1905) yaitu perkumpulan PN Kereta Api.
2) Vereeniging Van Spoor en Tramweg Personeel (VSTP) tahun 1908,
yaitu organisasi pegawai jasa angkutan darat, kereta api, dan trem.
3)
Perserikatan
Pegawai Pegadaian Bumiputra (PPPB).
3. Peranan Pers dalam
menumbuhkembangkan kesadaran nasional Indonesia :
a. Pers adalah usaha
penerbitan atau percetakan surat kabar yang dapat menyebarluaskan pendapat,
pemikiran, dan propaganda dalam masyarakat.
b. Perkembangan Pers
masa kolonial Belanda :
1) tahun 1744 di Batavia
terbit surat kabar berbahasa Belanda “Bataaviaasch
Nouvelles”, dan ditutup tahun 1746.
2) tahun 1817 di Batavia
terbit surat kabar “Bataviassch Courant”.
3) tahun 1813 di
Surabaya terbit surat kabar “Soerabajasche
Courant” dan di Semarang terbit surat kabar “Semarangsche Advertentieblad”.
4) tahun 1829 di Batavia
terbit surat kabar “Bataviassche
Handelsblad”.
5) sejak
1850 beberapa kota di Indonesia surat kabar mulai terbit di :
a.
Surabaya
: Bintang
Timor, Tjahaya Mulia, Bintang Surabaya (1861)
b)
Surakarta : Bromartani, Djawi Kanda
c)
Yogyakarta : Retnodhumilah
d)
Manado : Tjahaya Siang
e)
Ambon : Penghantar
f)
Makasar :
Sinar
Matahari
g)
Bandung : Medan Priyayi
h)
Batavia : Bianglala, Bintang
Darat, Dini Hari, Sinar Terang, Bintang Betawi,
Bintang Johar, Bentara Hindia, Pancaran Warta.
c. Peranan Pers
pada masa pergerakan nasional ada 8
yaitu :
1)
meningkatkan arus komunikasi dalam menumbuhkembangkan kesadaran nasional.
2) menjalankan
pendidikan politik kaum bumiputra.
3) menambah
pengetahuan dan kesadaran politik.
4) membandingkan situasi
politik luar negeri dengan politik dalam negeri.
5) mengecam
penguasa kolonial Belanda melalui kritik dari tindakan sewenang-wenang.
6) mendorong
terjadinya pergerakan politik, sosial, dan ekonomi.
7) penghubung organisasi
pergerakan untuk membangkitkan semangat nasionalisme.
8)
memperluas
gagasan kebangkitan nasional dalam mencapai cita-cita perjuangan bangsa yaitu
kemerdekaan, kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran.
d. Pers yang terbit
pada masa pergerakan nasional :
1) Darmo Kondo di Jawa,
dikelola Budi Utomo
2) Oetoesan Hindia di Surabaya
(1913) yang dikelola Sarikat Islam
3) Pantjaran Warta
Saroetomo
4) Tjahaya Timur di
Malang
5) Kaom Moeda di Bandung
6) Majalah Het Tijdschrift dan surat kabar De Express di Bandung (1912) yang dikelola dan diterbitkan oleh Indische Partij
7) De Inder ( 1913 - 1914)
8) Hindia Poetra di
Belanda (1916) yang diterbitkan oleh Indische
Vereeniging, 1924 diubah menjadi “Indonesia Merdeka” dikelola oleh
Perhimpunan Indonesia (PI)
9)
Surat kabar Mataram,
tokohnya Suwardi Suryaningrat
10) Majalah Indonesia Merdeka di Belanda (1924)
11) Medan Prijaji di
Bandung (1907)
12)
Saroetomo
di Surakarta (1912).
e. Para tokoh pers pada masa pergerakan
nasional yaitu :
1) Dr. Wahidin
Sudirihusodo, dari surat kabar Retnodhumilah
2) Abdul Muis dan H. Agus
Salim (tokoh SI), pemimpin surat kabar Neratja
3) Dja Endar Muda di
Padang, 1903, dari surat kabar Pertja Barat
4) Moh.Salim (SI) di Medan,
surat kabar Benih Merdeka
5) Drs.Moh.Hatta,
Sukirman, dan Sartono di Belanda, dari majalah Hindia Putra, kemudian menjadi
Indonesia Merdeka
6) Mr. Moh.Yamin, Sanusi
Pane, dan Amir Syarifudin, surat kabar Kebangoenan
7) Perada Harahap, di
Padang, Agustus 1919, dari surat kabar
Sinar Merdeka
8) T.A. Sabariah, Butet
Satijah, Ch. Harijah, dan Sita Sahara di Medan, 15 Mei 1919, dari surat kabar
Perempuan Bergerak
9) Dr. Adnan Kapau dan
A.K. Gani di Palembang, dari surat kabar Obor Rakyat
10)
Hamka
dan M.Yunan Nasution di Medan, 1935, dari surat kabar Pedoman Masyarakat.
f.
Peranan Majalah Indonesia Merdeka pada
masa Pergerakan Nasional ada 3 :
1) menyebarkan
cita-cita mencapai kemerdekaan bangsa
2) memperkuat
cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia
3)
membangkitkan semangat
perjuangan agar bangsa Indonesia bangkit menentang penjajahan atau imperialisme.
g. Keuntungan perjuangan melalui Pers ada 3 yaitu :
1) dapat
mengontrol pemerintah karena memuat kritikan.
2) sebagai
alat propaganda perjuangan para pemimpin pergerakan untuk membentuk persatuan
bangsa.
3) dapat menjangkau
sampai keseluruh pelosok daerah, seluruh tanah air, dan keluar negeri.
C. Perkembangan pergerakan nasional bersifat
etnik, kedaerahan, dan keagamaan sampai terbentuknya Nasionalisme Indonesia
1. Faktor pendorong
munculnya Pergerakan nasional di Indonesia ada 2
yaitu :
a. Faktor dari dalam negeri :
1) penderitaan
terus-menerus akibat penjajahan menimbulkan keinginan berjuang melawan
penjajah.
2) timbul
golongan cendekiawan (kaum terpelajar) yang mempelopori dan mengendalikan
Pergerakan nasional.
3) kenangan
kejayaan masa lampau bangsa Indonesia pada jaman kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit.
4) kesatuan
Indonesia dibawah “Pax Nerlandica”
memberi jalan kearah kesatuan bangsa.
5) penggunaan
bahasa Indonesia menjadi tali pengikat kesatuan bangsa.
6) pembangunan
komunikasi antarpulau dapat menjembatani persatuan nasional.
7) Undang-undang Desentralisasi (1903) tentang
pembentukan Kota Praja dan Dewan Kota emperkenalkan rakyat tentang tata cara demokrasi
modern.
b. Faktor dari luar
negeri :
1)
kemenangan Jepang terhadap
Rusia, dalam perang Jepang melawan Rusia (1904 - 1905) dapat membangkitkan
semangat bangsa-bangsa Asia.
2)
pengaruh munculnya
gerakan nasional di India, Philipina, Cina, Turki, dan Mesir.
3)
munculnya paham baru
di Eropa yaitu nasionalisme dan demokrasi.
2. Organisasi-organisasi pada masa pergerakan nasional di
Indonesia ada 3 periode :
a. Organisasi-organisasi
pada Masa Pembentukan (Masa Awal )
tahun 1908 – 1920 yaitu :
1) Budi Utomo :
a)
tahun
1906-1907 dr. Wahidin Sudirohusodo membentuk Studiefonds atau dana pelajar untuk
membantu biaya pelajar yang pandai tetapi biayanya kurang
mampu.
b)
tanggal
20 Mei 1908 Sutomo mendirikan Budi Utomo (diprakarsai dr. Wahidin Sudirohusodo)
c)
Tujuannya untuk
mencapai kemajuan dan meningkatkan derajad bangsa.
tanggal
5 Oktober 1908 mengadakan konggres I di Yogyakarta, hasil keputusannya :
Ø
Budi
Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik
Ø
Bergerak
di bidang pendidikan sebagai pusat pergerakan
Ø
Jogjakarta
ditetapkan sebagai pusat pergerakan
Ø
Wilayah
pergerakan terbatas di Jawa dan Madura.
Ø RT. Tirto Kusumo (Bupati
Karanganyar) menjadi ketua Budi Utomo.
d)
corak
perjuangan dalam bidang sosial, budaya, dan pendidikan.
e)
merupakan
benih semangat kebangsaan yang berdiri
pertama kali dan bersifat
nasional, sehingga menjadi pelopor pergerakan nasional lainnya.
f)
hari lahirnya pada setiap
tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional karena sebagai organisasi modern yang muncul pertama
kali di Indonesia.
g)
sejak
1915 organisasi Budi Utomo bergerak pada bidang politik dengan kegiatan :
Ø ikut duduk dalam
Komite Indie Weerbaar (Panitia Ketahanan Hindia Belanda) dari Indonesia.
Ø
ikut
mengusulkan dibentuknya Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad).
Ø
tokoh
Indonesia yang ikut duduk dalam Volksraad,
yaitu S. Suryokusuma.
Ø
merencanakan
program politik untuk mewujudkan pemerintahan berparlemen
berdasarkan
kebangsaan.
Ø
ikut
bergabung ke dalam Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) yang diprakarsai
oleh Bung Karno tahun 1927.
Ø
bergabung
dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) menjadi Partai Indonesia Raya
(Parindra) tahun 1935.
2) Sarekat Dagang
Islam (SDI) dan Sarekat Islam (SI) :
a)
R.M.
Tirtoadisuryo di Batavia merintis didirikan SDI tahun1909.
b)
H.
Samanhudi mendirikan SDI di Surakarta tahun
1919, tujuannya untuk memperkuat
usaha dagang golongan pribumi agar mampu
bersaing dengan para pedagang Cina.
c)
SDI
diubah menjadi SI tanggal 10 September 1912 atas saran Haji Oemar Said Cokroaminoto, alasannya :
Ø ruang geraknya dapat
meliputi bidang perdagangan, pendidikan dan politik
Ø semua umat Islam
dapat menjadi anggota SI.
d)
H.O.S.
Cokroaminoto mendirikan Central SI di Surabaya tanggal 16 Maret 1916, para
tokoh pendirinya yaitu H.O.S. Cokroaminoto,
H. Agus Salim, dan Abdul Muis.
e)
Konggres
SI diadakan 4 kali :
Ø konggres I (20
Januari 1913) di Surabaya menetapkan SI bukan partai politik, dengan Pusat di
Surabaya.
Ø konggres II di Surakarta menegaskan SI hanya untuk rakyat
biasa.
Ø konggres III (17-14
Juni 1916) di Bandung disebut konggres nasional SI.
Ø konggres IV (1917) di
Batavia menegaskan tujuan organisasi untuk memperoleh kemerdekaan dengan mencalonkan H.O.S.
Cokroaminoto dan Abdul Muis duduk dalam Volksraad.
f)
Sarekat
Islam mengadakan kongres yang pertama di Surabaya tanggal 20 Januari 1913,
hasil keputusannya :
Ø SI bukan partai
politik dan tidak akan melawan pemerintah Hindia Belanda
Ø Surabaya ditetapkan
sebagai pusat SI
Ø HOS Tjokroaminoto
dipilih sebagai ketua
Ø Kongres pertama
dilanjutkan kongres kedua di Surakarta menegaskan bahwa SI hanya terbuka bagi
rakyat biasa dan para pegawai pemerintah tidak boleh menjadi anggota SI karena
dipandang tidak dapat menyalurkan aspirasi rakyat.
g)
tahun
1921 SI disusupi ideologi Sosialis kiri
oleh Semaun (ketua SI lokal Semarang dan tokoh ISDV berhaluan marxisme), sehingga pecah menjadi 2
yaitu :
Ø Serikat Islam
Putih :
v berhaluaan nasionalisme
dan Keislaman.
v dipimpin H.O.S. Cokroaminoto,
H. Agus Salim,
dan Suryopranoto.
v pusatnya di
Yogyakarta.
Ø Serikat Islam Merah :
v berhaluan sosialisme
kiri dan bersifat radikal.
v dipimpin Semaun dan
berpusat di Semarang.
h)
Konggres
di Madiun tanggal 17-20 Februari 1923, SI diubah namanya menjadi Partai Sarekat
Islam (PSI), tujuannya menghapus kesan SI dari pengaruh sosialis kiri dan tahun
1929 PSI diganti Partai Serikat Islam Indonesia (PSII).
i)
SI merupakan
organisasi massa pertama di Indonesia, tujuannya :
Ø memperbaiki pendapat
yang keliru dalam praktek agama Islam
Ø hidup menurut perintah
agama Islam
Ø mengembangkan usaha
dagang pribumi
Ø membantu anggota yang
kesulitan berusaha
Ø memajukan pengajaran
dan usaha yang dapat meningkatkan derajad bangsa
Ø memperkuat
persaudaraan dan persatuan sesama anggota dan umat Islam.
3) Indische Partij
(IP)
a)
didirikan
di Bandung tanggal 25 Desember 1925 oleh
Tiga Serangkai yaitu Douwess Dekker (Danudirjo
Setyabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantoro) dan dr. Cipto
Mangunkusumo.
b)
merupakan
organisasi pertama yang bergerak dalam bidang politik dengan haluan asosiasi
dan kooperatif, serta bersifat progresif karena ingin merdeka dan
mempunyai program nasionalisme
Indonesia.
c)
Tujuan IP ada 3 yaitu
:
Ø menyatukan semua
golongan dalam masyarakat pribumi dan keturunan asing.
Ø menumbuhkan dan
meningkatkan jiwa persatuan semua golongan dan memajukan tanah air yang dilandasi
jiwa nasional.
Ø mempersiapkan
kehidupan rakyat yang merdeka.
d)
tahun
1919 IP diubah nanamanya menjadi National Indische Partij (NIP).
e)
tahun
1923 IP atau NIP dilarang pemerintah Belanda dan ketiga tokoh pendirinya dihukum
di Belanda, alasannya :
Ø IP membahayakan
kelangsungan penjajahan Belanda di Indonesia.
Ø Belanda merasa malu
dengan sindiran Soewardi Suryaningrat dalam tulisannya berjudul “ Als ik eens Nederlander was “ (Andaikata
Aku seorang Belanda).
f)
tahun
1922 Suwardi Suryaningrat mendirikan perguruan Taman Siswa di Yogyakarta.
g)
Douwess
Dekker membuka Kesatrian Institut (SD) di Pasir Kaliki (daerah Bandung).
h)
dr.
Cipto Mangunkusumo menerbitkan surat kabar berbahasa Jawa
“Panggugah”.
i)
Cara
Indische Partij
melakukan perjuangannya yaitu :
Ø
meresapkan cita-cita
kesatuan nasional Indonesia.
Ø
memberantas kesombongan
sosial dalam pergaulan pada bidang pemerintahan dan kemasyarakatan.
Ø
memberantas
usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antaragama
Ø
memperbesar pengaruh Pro-Hindia
(Indonesia) di dalam pemerintahan.
Ø
memperbaiki keadaan
ekonomi bangsa Indonesia, terutama memperkuat mereka yang berekonomi lemah.
4) Perkumpulan-perkumpulan
kedaerahan :
Pasundan, Sarekat Sumatra, Sarekat
Ambon, Rukun Minahasa, Kaum Betawi, Perkumpulan Madura, dan Timor Verbond.
5) Organisasi
Keagamaan :
a)
Muhammadiyah :
Ø pendirinya yaitu H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta tanggal 18 November
1912.
Ø asas perjuangannya yaitu
Islam dan kebangsaan Indonesia.
Ø sifat perjuangannya
yaitu non politik berupa keagamaan, pendidikan dan sosial budaya untuk mencapai
kebahagiaan lahir dan batin.
Ø Tujuannya yaitu :
v menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenarnya.
v mewujudkan umat Islam
yang cerdas dan berwawasan kebangsaan
v memberantas kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai ajaran Islam.
Ø merupakan gerakan
reformasi Islam yang berusaha menghapus bid’ah, takhayul dan takhik, melahirkan
pikiran sehat dan murni berdasarkan Al Quran dan Hadis.
Ø organisasi-organisasi
yang dibentuk Muhammadiyah :
v
Hisbul
Wathon yaitu organisasi
kepanduaan untuk meningkatkan pemuda.
v
Aisyah
yaitu organisasi untuk meningkatkan
pendidikan dan kecakapan perempuan.
v
Nasyiatul
Aisyah yaitu organisasi pemuda Aisiyah.
b)
Nahdatul Ulama (NU) :
Ø Pendiri yaitu K.H. Hasyim
Asy’ari di Surabaya tanggal 21 Januari 1926 (seorang pengasuh pondok pesantren
Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur).
Ø Asasnya yaitu Islam
dan kebangsaan Indonesia.
Ø sifat perjuangannya
yaitu non politik berupa keagamaan, pendidikan , sosial dan budaya.
Ø Tujuannya yaitu :
v
mencerdaskan
umat Islam.
v
menegakkan
syariat Islam berdasar mahzab Syafi’i dengan memelihara hubungan baik
ulama-ulama aliran lain (mahzab Maliki, mahzab Hanafi, dan mahzab Hambali).
Ø caranya yaitu mendirikan
sekolah dan pondok pesantren serta mewujudkan pikiran rakyat untuk berjuang
mencapai kemerdekaan.
Ø dalam konggres di
Surabaya tahun 1928
menentang pembaruhan dari kaum modernis.
Ø berani menolak kerja
rodi, peraturan perkawinan tercatat, dan wajib militer.
Ø tahun 1946,
NU masuk ke partai Masyumi.
Ø tahun 1952,
NU berdiri sendiri menjadi partai politik.
c) Persatuan Muslim Indonesia (PERMI) :
Ø sebagai peleburan
dari Sumatera Thawalib dan organisasi Islam bercorak nasionalisme radikal yang ketuanya
yaitu Mukhtar Luthfi.
Ø tahun 1932 berubah menjadi partai politik yang
radikal dan non kooperatif.
Ø tujuannya mencapai
Indonesia merdeka.
Ø dibubarkan Belanda tanggal
11 Oktober 1937, pemimpinnya ditangkap dan dipenjara.
d) Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) :
Ø pendirinya Syeh
Sulaiman ar Rusli di Minangkabau tahun 1928.
Ø tujuannya meningkatkan kecerdasan dan persatuan umat
Islam.
e) Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI) :
Ø didirikan di Surabaya tahun 1937.
Ø sebagai gabungan dari
Muhammadiyah, NU, PSII, Al Isryad, PERSIS, Persatuan Umat Islam, Al Washiliyah,
Alm Islam, dan PARMUSI.
Ø pengurusnya
yaitu K.H. Wahid Hasyim, K.H. Mas Mansur, Wondoamiseno, Sukirman, dan
Sastrodiwiryo.
6)
Organisasi Pemuda Kedaerahan :
a) Tri Koro Dharmo :
Ø didirikan tanggal 7
Maret 1917 oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi.
Ø artinya Tiga Tujuan
Mulia yaitu Sakti, Budi, dan Bakti.
Ø tujuannya
:
v menjalin pesatuan
para siswa sekolah menengah dan perguruan kejuruan.
v memperluas
pengetahuan umum bagi para anggota.
v
membangkitkan
rasa cinta terhadap bahasa dan budaya sendiri.
Ø tahun 1918 diubah
menjadi Jong Java ( Pemuda Jawa).
Ø semula bergerak
pada bidang pendidikan, kemudian berkembang pada bidang politik.
b) Jong
Sumatranen Bond :
Ø didirikan tanggal 9
Desember 1917 oleh para pelajar Sumatra di Jakarta.
Ø para
tokohnya Moh. Hatta, Moh Yamin, dan Sutan Syahrir.
Ø tujuannya
:
v
mempererat
persaudaraan para pelajar Sumatra
v
menumbuhkan
rasa menghargai adat istiadat
v
mengembangkan
seni dan budaya yang ada di Sumatra.
c) Jong Ambon (1918) :
Ø pemimpinnya yaitu A.J.
Patty dan Mr. Latuharhary.
Ø tujuannya memajukan
ekonomi dan pendidikan Ambon dimanapun berada.
d) Jong Minahasa dan Jong Celebes (1919) :
Ø anggotanya dari Rukun
Minahasa (1912) dan Jong Celebes (1917).
Ø tujuannya
meningkatkan persaudaraan sesama pelajar
Sulawesi dan rasa kebangsaan.
e) Sekar Rukun (Pemuda Sunda) di Jakarta.
f) Pemuda
Betawi didirikan oleh Husni Thamrin.
g) Amorsch Verbond ( 8 Juni 1922) di Makassar
oleh suku Timor.
h) Jong Batak Bond (Suku Batak) tahun 1926.
7) Organisasi Pemuda Keagamaan :
a) organisasi Muda
Kristen Djawi (MKD) dipelopori para pemuda beragama Kristen tahun 1920 dengan menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa pengantar dan pergaulan,
kemudian berubah
menjadi Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK).
b) Jong Islamieten Bond
(1 Januari 1925) :
a)
ketuanya
Sjamsuridjal.
b)
kegiatannya
ceramah keagamaan, penerbitan buku dan majalah, olahraga dan seni.
c) Persatuan Murid-murid
Diniyah School (PMDS).
d) Anshor NU.
e) Pemuda Muhammadiyah.
f)
Persatuan
Pemuda Kristen.
g) Persatuan Pemuda
Katolik.
b.
Organisasi-organisasi pada masa radikal (Non Kooperasi) tahun 1920 - 1930 yaitu
:
1) Partai Komunis Indonesia (PKI)
a) paham
marxis dibawa Partai Buruh Sosialis Demokrat oleh HJF. Sneevliet.
b) didirikan tanggal 9
Mei 1914 HJF. Snevliet, J.A. Brandsteder, H.W. Dekker, dan P. Bergsma
mendirikan ISDV yang berjiwa marxis.
b) tahun 1918 SDAP
berubah menjadi Partai Komunis Belanda (CPN).
c) Bulan Mei 1920 ISDV
diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia.
d) Bulan Desember 1920
berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dipimpin Semaun dan wakilnya
Darsono.
e) tanggal 24 Desember 1920 PKI masuk dalam
organisasi komunis Internasional atau Kommunistisheskii Internasional (Kimintern)
berpusat di Moskow (ibukota Negara Rusia).
f)
taktik PKI adalah
pemogokan dan pemberontakan.
g) tujuannya
melaksanakan garis praktik yang ditetapkan Komunisme Internasional dengan cara
mengusir penjajah dan mendirikan negara Komunis Indonesia.
h) tanggal 13 Nopember
1926 PKI mengadakan pemberontakan terhadap Belanda di Jakarta, Jawa Tengah ,
Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatra tetapi gagal karena tidak memperhitungkan
kekuatan nyata.
i)
Akibat
pemberontakan PKI tahun 1926 adalah :
Ø pergerakan
nasional yang ada mendapat tekanan berat dari Belanda
Ø merugikan pergerakan
nasional lainnya
Ø mengganggu persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia
Ø dapat menciptakan
suasana tidak aman.
2) Perhimpunan Indonesia (PI)
a)
didirikan
tahun 1908 oleh para mahasiswa bumiputera yang belajar di negeri Belanda yaitu
Sutan Kasayangan, Hussein Jayadiningrat, dan R.N. Noto Suroto, semula bernama Indische Vereeniging.
b) semula bergerak pada
bidang kebudayaan, kemudian berubah ke bidang politik karena pengaruh oleh
Panitia Ketahanan Hindia Belanda (Comite
Indie Weerbaar).
c) tahun 1922 Indische Vereeniging berubah menjadi Indonesische Vereeniging dan tahun
1925 menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
d) tahun 1924
menerbitkan buku berjudul Gedenkboek yang berisi 13 artikel.
e) majalah
Hindia Poetra didirikan tahun 1916 kemudian diubah menjadi
Indonesia Merdeka pada tahun 1925.
f) pemimpin PI tahun 1924 yaitu R. Iwa Kusumasumantri, I.B.
Sihanala, dan Moh. Hatta.
g) tujuannya :
berjuang memperoleh pemerintahan di Indonesia yang hanya bertanggung jawab terhadap rakyat Indonesia
dan mencapai kemerdekaan penuh.
h) kegiatan yang dilakukan PI :
Ø
mempropagandakan
cita-cita dan tujuannya kepada para pemuda di tanah air Indonesia.
Ø bekerjasama dengan
bangsa-bangsa terjajah di negara lain dengan menghadiri konggres Liga Demokrasi
untuk Perdamaian di Paris (1926), menjadi anggota Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan
Kolonial, serta mengikuti konggres wanita
Internasional.
3) Partai Nasional Indonesia (PNI)
a) didirikan Ir. Soekarno,
dr. Cipto Mangunkusumo, Iskaq Hadisuryo, dan Budhiharjo Martoatmojo tanggal 4 Juni 1927 di Bandung.
b) PNI tidak mau menjadi
anggota Volksraad (Dewan Rakyat) yang
dibentuk Belanda di Indonesia.
c) tujuannya adalah
mencapai Indonesia merdeka yang dilakukan atas usaha dan perjuangan sendiri.
d) pengaruh
PNI melahirkan Sumpah Pemuda dan organisasi wanita (organisasi wanita
melahirkan Konggres Perempuan di
Yogyakarta 22 Desember 1928).
e) dasar perjuangan atau Ideologinya adalah Marheinisme.
f) perjuangan yang dilakukan yaitu :
Ø
mengkritik
pemerintah Belanda karena menyengsarakan rakyat Indonesia
Ø
menekankan
persatuan dalam berjuang mencapai kemerdekaan
Ø
mengadakan
kerjasama dengan PI di negeri Belanda
Ø
menggembleng
semangat kebangsaan di kalangan rakyat melalui rapat umum, tulisan pada media
massa, kursus-kursus, dll.
g) PNI dapat berkembang
pesat sebabnya adalah :
Ø
tidak
mempunyai partai massa
Ø
PKI
sebagai partai massa sudah dilarang Belanda
Ø
sifat
perjuangannya non kooperatif
Ø
propagandanya
menarik.
h)
tanggal 17
Desember 1927 diselenggarakan kongres PNI pertama dengan tujuan
agar langkah dan perjuangan partai-partai yang ada seragam.
i)
kongres
PNI di Surabaya tahun 1928 PNI berhasil menyusun program kegiatan dalam bidang
politik, ekonomi, dan sosial.
Ø bidang politik
v memperkuat
rasa kebangsaan dan persatuan.
v Pan Asianisme (memperkuat hubungan dengan bangsa-bangsa
Asia yang masih terjajah).
v menuntut
kebebasan pers, berserikat, dan warga negara.
v menyebarkan
pengetahuan sejarah nasionalisme untuk mengembangkan nasionalisme.
Ø bidang ekonomi
v mengajarkan prinsip
perekonomian nasional berdikari, dan membantu pengembangan perindustrian,
serta perdagangan nasional
v mendirikan bank
nasional dan koperasi untuk mencegah riba.
Ø bidang sosial
v memajukan pengajaran
nasional
v memperbaiki kedudukan
wanita dengan manganjurkan monogami
v memajukan serikat buruh,
serikat tani, dan pemuda.
j)
Ir.
Soekarno pada waktu diadili di pengadilan Bandung melakukan pembelaan berjudul “Indonesia Menggugat”.
k) Penyebab PNI dibubarkan pada tanggal 25 April 1931 adalah :
Ø sebagian anggotanya mendirikan Partindo dan sebagaian mendirikan PNI Baru.
Ø sejak tahun 1928 dilarang Belanda, karena melakukan aktivitas sehingga para
pemimpinnya ditangkap Belanda, seperti Soekarno, Gatot Mangkuprojo, Maskun, dan Supriadinata.
4) Partai Indonesia (Partindo)
a)
didirikan
oleh Mr. Sartono tahun 1931.
b)
tujuannya mencapai
Indonesia merdeka.
c)
dasar perjuangannya :
Ø non kooperatif (tidak
mau bekerjasama dengan penjajah dalam mencapai tujuan)
Ø tidak bergantung pada
orang lain
Ø aktif mementang
penjajahan dengan memperluas hak-hak politik menuju pemerintahan yang
demokratis dan perbaikan ekonomi rakyat.
d)
tahun
1934 Ir.
Sukarno diasingkan ke Flores karena membantu Partindo, tahun
1938
dipindahkan ke Bengkulu,
kemudian ke Padang sampai tahun 1942
e)
tahun
1936
dibubarkan oleh Mr.Sartono.
5) Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru)
a) didirikan tahun
1931
oleh Drs. Moh. Hatta dan Sutan Syahrir
b) haluannya
Kemerdekaan dan non kooperatif.
c) pendirinya pernah
ditahan Belanda 11 bulan dan diasingkan ke Boven Digul (di Papua Barat),
kemudian dipindah ke Sukabumi (Jawa Barat).
d)
tahun
1936
mulai surut karena tindakan keras dari Gubernur Jenderal De Jonge.
c. Organisasi-organisasi pada masa Moderat
(Kooperasi) tahun 1930 - 1942 :
1) sejak tahun 1930
partai-partai mengubah taktik perjuangan dari non kooperatif dan radikal
menjadi Kooperatif dan moderat.
a) kooperatif berarti
mau bekerjasama dengan pemerintah Belanda dan bersedia menempatkan wakilnya
dalam Volksraad (Dewan Rakyat) yang
dibentuk Belanda.
b) moderat artinya
bersikap lunak dan bekerjasama terhadap Belanda.
2)
tujuannya yaitu
mencapai Indonesia merdeka.
3)
Penyebab perubahan
taktik perjuangan yang dilakukan yaitu :
a) terjadi krisis
ekonomi dunia (Malaise) yang melanda dunia setelah Perang Dunia I
selesai, menyebabkan keadaan ekonomi kurang baik sehingga mempengaruhi kegiatan
organisasi pergerakan nasional yang membutuhkan
biaya sangat banyak.
b) pemerintah
Belanda bertindak semakin keras dan menekan partai politik yang ada, serta
banyak media massa dilarang terbit.
4) Organisasi-organisasi
pergerakan nasional yang berdiri masa moderat yaitu :
a) Partai Indonesia Raya (Parindra)
Ø Didirikan oleh dr. Sutomo
tanggal 25 Desember 1935 di Surabaya.
Ø sebagai gabungan dari
Budi Utomo dan Perhimpunan Bangsa Indonesia (PBI) yang didirikan tahun 1931
pimpinannya dr. Sutomo.
Ø tujuannya
mencapai Indonesia Raya, mulia, dan sempurna.
Ø para tokohnya Moh. Husni
Thamrin, R.P. Suroso, R. Sukardjo Wiryopranoto,dan Mr. Susanto Tirtoprojo.
Ø bergerak dalam bidang
pemberantasan buta huruf dan perbaikan pelajaran.
Ø mempunyai wakil dalam
Volksraad yaitu Sutardjo
Kartohadikusumo.
Ø usaha-usaha
yang dilakukan Parindra :
v
membentuk usaha rukun
tani
v
mendirikan organisasi
rukun tani
v
membentuk serikat
pekerja
v menganjurkan
rakyat agar menggunakan barang-barang produksi
sendiri, dll.
b) Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO)
Ø
didirikan
24 Mei 1937 di Jakarta, oleh A.K. Gani, Moh. Yamin, Amir Syarifudin, Mr. Sartono,
Mangun Sarkoro, dan R. Wilopo.
Ø
tujuannya :
v
mencapai
Indonesia merdeka dengan asas Nasionalis Demokratis
v
memperkuat
ekonomi Indonesia
v
mengangkat
kesejahteraan kaum buruh
v memberi bantuan bagi kaum pengangguran.
c) Gabungan Politik
Indonesia (GAPI)
Ø
dibentuk
tanggal 21 Mei 1939 di Jakarta,
semboyannya Indonesia berparlemen.
Ø merupakan
bentuk kerjasama antarpartai politik yang ada pada waktu itu, yaitu PSII, Parindra,
Pasundan, Persatuan Minahasa, Gerindo, dan Partai Katolik.
Ø
latar belakang atau sebab
dibentuk GAPI adalah :
v pada tahun 1938
pemerintah kolonial Belanda menolak Petisi Sutarjo yang isinya
Indonesia menuntut kemerdekaan secara berangsur-angsur dalam
kurun waktu 10 tahun.
v
pemerintah Belanda
kurang mermperhatikan kepentingan rakyat Indonesia
v
situasi
dunia gawat karena muncul paham Fasisme
(dari Jepang dan Italia) dan Naziisme
(dari Jerman).
Ø
tujuannya yaitu
menuntuk Indonesia berparlemen.
Ø tuntutan
GAPI yang kuat membuat Belanda membentuk Komisi
Visman pada tanggal 14 September 1940, Komisi Visman tugasnya menyelidiki dan mempelajari kesiapan
Indonesia dalam melaksanakan pemerintahan sendiri, tetapi hasilnya mengecewakan
rakyat Indonesia.
D. Peran Manifesto Politik 1925, Konggres
Pemuda 1928, Konggres Perempuan I dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia
1. Manifesto politik
a. adalah suatu
pernyataan terbuka tentang tujuan dan pandangan seseorang atau kelompok
terhadap masalah negara.
b. Manifesto politik
yang ada yaitu :
1) tahun 1923 Indonesische Vereeniging pimpinan Iwa
Kusuma Sumantri mengeluarkan keterangan asas yang dapat dianggap sebagai
manifesto politik.
2) tahun 1924 Nazir
Pamuncak sebagai pengurus baru Indonesische
Vereeniging mempertegas asas organisasi tahun 1923 bahwa politik non
kooperasi adalah sendi perjuangan rakyat bumiputra.
3) tahun 1925 keterangan
asas Perhimpunan Indonesia dipertegas oleh Sukiman Wiryosanjoyo.
4) Ide-ide persatuan dan
keseteraan kemerdekaan yang dikumandangkan PI mendahului dan mengilhami kaum
pergerakan di dalam negeri untuk mengeluarkan
kesepakatan persatuan dan kesatuan dalam konggres Sumpah Pemuda 1928.
c. Perhimpunan Indonesia (PI) dipimpin Sukiman Wiryosanjoyo tahun 1935
mengeluarkan manifesto politik, yaitu :
1) hanya Indonesia bersatu dan menyingkirkan segala perbedaan
golongan dapat mematahkan kekuasaan penjajah, tujuan bersama untuk mencapai
kemerdekaan dengan melakukan aksi massa
yang insaf berdasarkan kekuatan sendiri.
2) keikutsertaan segala lapisan masyarakat Indonesia dalam perjuangan
kemerdekaan merupakan syarat mutlak
untuk mencapai tujuan itu.
3) unsur pokok dan dominan dalam setiap masalah politik
penjajahan adalah pertentangan kepentingan penjajah dengan yang dijajah.
4)
penjajahan dapat merusak dan menimbulkan kemerosotan moral bagi bangsa
Indonesia sehingga usaha untuk menormalkan kondisi tersebut harus dikerjakan
secara sungguh-sungguh.
d. Perhimpunan Indonesia dipimpin Nasir Pamuncak tahun 1939 mengeluarkan manifesto
politik yaitu :
1) hanya
dengan Indonesia bersatu dan menyingkirkan perbedaan golongan dapat mematahkan kekuasaan
penjajahan.
2) kemerdekaan
Indonesia menghendaki adanya aksi massa nasional yang insaf dan mendasar dengan
tenaga sendiri.
3) ada dua macam penjajahan yaitu penjajahan politik dan penjajahan ekonomi.
e. Cita-cita Perhimpunan
Indonesia tertuang dalam 4 pokok ideologi dengan memperhatikan masalah sosial,
ekonomi, dan menempatkan kemerdekaan sebagai tujuan politik yang dikembangkan
sejak tahun 1925, dengan rumusan :
1) Kesatuan nasional
mengesampingkan
pembedaan-pembedaan sempit yang terkait dengan kedaerahan, serta dibentuk suatu
kesatuan aksi untuk melawan Belanda untuk menciptakan negara kebangsaan Indonesia
yang merdeka dan bersatu.
2) Solidaritas
terdapat perbedaan
kepentingan sangat mendasar antara penjajah dengan yang dijajah (Belanda dengan
Indonesia), maka tanpa membeda-bedakan manusia, Indonesia harus
menyatukan tekad untuk melawan orang kulit putih.
3) Nonkooperasi
harus disadari bahwa
kemerdekaan bukanlah hadiah, sehingga harus dilakukan
perjuangan sendiri-sendiri tanpa mengindahkan lembaga yang dibuat oleh Belanda
seperti Dewan Perwakilan Kolonial (Volksraad).
4) Swadaya
perjuangan yang
dilakukan haruslah mengandalkan kekuatan diri sendiri, maka perlu dikembangkan
struktur alternatif dalam kehidupan nasional, politik, sosial, ekonomi hukum
yang kuat berakar dalam masyarakat pribumi dan sejajar dengan administrasi kolonial.
2. Konggres Pemuda 1928 dalam proses pembentukan identitas kebangsaan
Indonesia
a. Kelahiran
Sumpah Pemuda :
dirintis sejak berdiri organisasi Budi Utomo yang bersifat
nasional dan para pemuda tergugah
membentuk organisasi-oganisasi yang memperjuangkan nasib bangsanya.
b. Di Indonesia ada
3 macam
organisasi pemuda pada awal kemunculannya yaitu :
1) Bersifat
kedaerahan
a) tumbuhnya organisasi
pemuda bersifat kedaerahan ditandai berdirinya organisasi Tri Koro Dharmo berdiri tanggal
7 Maret 1915 di Jakarta.
b) pendirinya mahasiswa
kedokteran bernama Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, Sunardi, dan beberapa pemuda
lainnya.
c) tahun 1918 namanya
diubah menjadi Jong Java, yang kemudian disusul berdirinya
organisasi-organisasi pemuda lainnya yang bersifat
kedaerahan, yaitu Jong Sumantra Bond, Jong Selebes,Jong Ambon,Jong Minahasa,
Jong Batak, dan Sekar Rukun (Pasundan).
d) berdirinya
organisasi-organisasi pemuda kedaerahan menjadi tanda tumbuhnya kesadaran
berorganisasi yang akhirnya menumbuhkan kesadaran nasional.
2) Bersifat nasional
Tumbuhnya kesadaran nasional di kalangan
pemuda ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pemuda bersifat
nasional, yaitu Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan Pemuda Indonesia.
3) Bersifat keagamaan
a) organisasi-organisasi
pemuda bersifat keagamaan, antara lain Jong
Islami Bond, Anshor Nahdatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda
Kristen, dan Persatuan Pemuda Katholik.
b)
berbagai organisasi pemuda
tersebut termotivasi untuk bersatu dan sadar bahwa kemerdekaan Indonesia akan
tercapai hanya dengan persatuan.
c. Tujuan pertemuan :
yaitu menyatukan langkah
menuju kemajuan bangsa Indonesia melalui persatuan.
d. Organisasi yang menjadi pelopor yaitu :
1) Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
a) didirikan di Batavia tahun
1926 oleh mahasiswa Stovia dan Rechscoogeschool.
b) tujuannya
:
Ø memperjuangkan
Indonesia merdeka
Ø menggalang persatuan
seluruh organisasi pemuda untuk berjuang bersama melawan penjajah Belanda.
c)
para
tokohnya yaitu :
Soegondo
Djoyopuspito, Abdullah Sigit, Gularso, Sumitro, Wilopo, Rohjani, Suwiryo, Amir
Syarifuddin, A.K. Gani, dan M. Tamzil.
d) kegiatannya :
Ø membentuk massa aksi
untuk memprotes pemerintahan sewenang-wenang.
Ø membangkitkan
semangat kebangsaan melalui berbagai propaganda.
2) Pemuda Indonesia (PI)
a)
didirikan
di Bandung tanggal 20 Februari 1927, para tokoh pendirinya yaitu Sartono,
Asaat, Budiato, Soebagyo Reksodipuro, Moh.Tamzil.
b)
tujuannya
:
memperkuat dan
memperluas ide kesatuan nasional Indonesia dengan mendirikan organisasi
kepanduan serta bekerjasama dengan organisasi pemuda lainnya (pelopor Konggres
Pemuda I dan II).
3. Konggres Pemuda I
(30 April - 2 Mei 1926), keputusannya
yaitu :
a. semua
perkumpulan pemuda bersatu dalam organisasi bernama Pemuda Indonesia.
b. Konggres Pemuda II
perlu segera dipersiapkan.
c.
tanggal 17 Desember
1927 dibentuk Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
ketuanya Ir. Soekarno.
d. tanggal 13
Mei 1928 dan 12 Agustus 1928 diadakan rapat pembentukan panitia Konggres Pemuda II.
4. Konggres Pemuda II (27-28 Oktober 1928)
a.
pusat
penyelenggaraan di Gedung Indonesische Club di Jl. Kramat Raya 106 Batavia
(Jakarta), hasil keputusannya ada 4
yaitu :
1)
Lagu
Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan.
2)
Bendera
Merah Putih ditetapkan sebagai bendera Indonesia.
3)
Diikrarkan
Sumpah Pemuda, berbunyi :
a) Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air
Indonesia.
b)
Kami
putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
c)
Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
4) Semua organisasi
pemuda dilebur dalam satu wadah organisasi bersifat nasional dengan nama “Indonesia Muda”.
b.
Peranan atau pengaruh Sumpah Pemuda terhadap perjuangan mewujudkan
Indonesia merdeka yaitu :
1)
mendorong
semangat persatuan dan kebangsaan (nasionalisme)
2)
mendorong
semangat perjuangan menuntut kemerdekaan
3)
mendorong
pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai unsur budaya dan pemersatu bangsa
4)
mendorong
golongan tua berusaha memperjuangkan kemerdekaan melalui persatuan
5)
menjadi
tonggak baru sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita
6)
memberi
pukulan berat bagi Belanda dalam mempertahankan penjajahan di Indonesia.
c. Organisasi yang menyesuaikan diri dengan
Sumpah Pemuda , yaitu :
1)
Budi
Utomo merubah anggaran dasarnya
2)
Serikat Islam (SI)
berubah menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII)
3)
partai-partai di Indonesia
bergabung menjadi GAPI
4)
pergerakan wanita yang dijiwai
Sumpah Pemuda dapat
menyelenggarakan Konggres Wanita pertama di
Yogyakarta sehingga menghasilkan PPI (Perserikatan Perempuan Indonesia)
5)
organisasi Kepanduan
menyesuaikan diri dengan Sumpah Pemuda menjadi Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia (BPPKI).
5. Konggres Perempuan I dalam pembentukan
Identitas kebangsaan Indonesia
a. Perintisnya
R.A. Kartini, dengan cita-cita memajukan kaum wanita dalam bidang
pendidikan, pengajaran dan emansipasi
wanita, dan penerusnya Dewi Sartika.
b.
Organisasi wanita pada masa pergerakan nasional yaitu :
1) Putri Mardika (1912)
di Jakarta, sebagai bagian dari Budi Utomo yang mendampingi para perempuan
dalam pendidikan, memberikan beasiswa, dan menerbitkan majalah sendiri.
2) Keutaman Istri (1904)
di Bandung didirikan Dewi Sartika, tujuannya menaungi
sekolah-sekolah.
3) Kartini
Fons atau Dana Kartini , berdiri atas inisiatif Ny. Van Deventer di Jakarta, Bogor, Cirebon, Semarang, Madiun,
Surabaya.
4) Karadjinan Amai Setia
(KAS) tahun 1914.
5)
Aisiyah
(1917), didirikan di Yogyakarta oleh Siti Wardiah, istri Ahmad
Dahlan sebagai bagian dari Muhammadiyah.
6)
Percintaan
Ibu kepada Anak Turunannya (1917)
7)
Budi
Wanita (1919) di Surakarta
8)
Wanito
Mulyo (1920) di Yogyakarta
9)
Wanito
Utomo (1921) di Yogyakarta
10)
Wanito
Katholik (1921) di Yogyakarta
11)
Waniti
Taman Siswa (1922) di Yogyakarta
12) Putri Indonesia
(1927)
13)
Kerajinan
Amal Setia didirikan tahun 1914 oleh
Rohkna Kudus di
Kota Gadang, Bukittinggi, Sumatra Barat, usahanya mendirikan sekolah-sekolah untuk wanita.
c.
Organisasi
wanita lainnya sebagai pengembangan dari organisasi pria
(pemuda) yaitu :
1) Sarekat Putri Islam
(dari Sarekat Islam).
2) Ina Tuni (dari Jong
Ambon).
3) Jong Java Meisjekring
(dari Jong Java).
4) Jong Islami Bond
Dames Afeiding (dari Jong Islami).
d. para tokoh
wanita Indonesia yang gigih berusaha memperjuangkan derajad
dan emansipasi wanita antara lain:
1) RA Kartini (1879 -
1904)
2) Raden Dewi Sartika
(1884 - 1947)
3) Maria Walanda Maramis
(1872 - 1924).
4) Konggres Perempuan
Indonesia I tanggal 22 Desember 1922 di Yogyakarta memutuskan didirikan
organisasi Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
f. Konggres Perempuan Indonesia pada masa penjajahan
dilakukan 3 kali yaitu :
1) Kongres Perempuan Indonesia I
a) konggres dilaksanakan
tanggal 22 - 25 Desember 1928 di Yogyakarta.
b) perkumpulan
wanita yang mengikuti antara lain Wanito Utomo, Putri Indonesia, Wanita
Katolik, Wanita Mulya, Aisyah, Wanudyo Utomo, Jong Islamienten Bond, Jong Java
bagian wanita, dan Wanita Taman Siswa.
d)
tujuan kongres ingin mempersatukan
cita-cita, usaha untuk memajukan wanita Indonesia, dan hasrat
untuk mengadakan gabungan atau membentuk perikatan di antara perkumpulan-perkumpulan
wanita.
e) hasil
kongresnya adalah pembentukan gabungan atau federasi perkumpulan wanita bernama
Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) dipimpin Ny. Sukanto.
f)
Tujuan
PPI adalah :
Ø memberi penerangan
dan perantara kepada perkumpulan yang menjadi anggotanya
Ø membantu dana belajar
pada anak perempuan yang pandai
Ø mengadakan kursus
kesehatan
Ø menentang perkawinan
anak-anak
Ø
memajukan
kepanduan bagi anak-anak perempuan.
g) kongres
PPI tanggal 28 - 31 Desember 1929 di Jakarta, mengubah nama
PPI menjadi PPII (Perikatan Perhimpunan Istri Indonesia). PPII memiliki asas kebangsaan,
persamaan, jiwa sosial, dan persamaan hak di antara laki-laki dan perempuan, serta rasa kesetiakawanan sosial.
h)
tujuan organisasi PPII
ada 3 yaitu :
Ø membentuk dana
belajar untuk anak wanita miskin
Ø menyatukan cita-cita dan usaha memajukan kaum wanita
Ø menyatukan organisasi-organisasi wanita yang beraneka ragam.
i) Bulan
Januari 1931 PPII mengikuti Kongres Perempuan se-Asia di Lahore (di India) dengan mengirim Nona Sunaryati Sukemi dan Ny.
Rukmini Santoso. Hal ini berarti pergerakan wanita Indonesia pertama
kali dapat berhubungan dengan pergerakan wanita internasional.
2) Kongres Perempuan Indonesia II
a)
Kongres
diadakan di Jakarta tanggal 20 - 24 Juli 1935, atas inisiatif
PPII, dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro dengan agenda pembicaraan
masalah perburuhan perempuan, pemberantasan buta huruf, dan perkawinan.
b) Kongres tidak dapat
menyatakan sikap dalam kaitannya dengan masalah ordonansi
perkawinan, karena anggaran dasarnya menuntut suara bulat dalam memutuskan suatu
prinsip. Kesepakatan yang diperoleh adalah
Kongres Perempuan
Indonesia diselenggarakan setiap 3 tahun sekali.
3) Kongres Perempuan Indonesia III
a) tanggal
23 - 28 Juli 1938 berlangsung Kongres Perempuan Indonesia
III di Bandung dipimpin oleh pimpinan Ny. Emma Puradireja.
b)
Kongres membicarakan
tentang :
Ø Undang-undang
perkawinan modern (disusun oleh Ny. Maria Ulfah).
Ø soal politik
kaitannya dengan hak pilih dan dipilih bagi kaum wanita untuk posisi Badan Perwakilan
(volksraad).
Ø disepakati lahirnya PPI tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu.
g. Peranan organisasi wanita pada masa pergerakan
nasional ada 4 yaitu :
1)
berpartisipasi
dalam perjuangan mencapai Indonesia Merdeka
2)
menentang
adanya kawin paksa
3) memajukan kepanduan
untuk kaum wanita.
4) memperluas dan memperkuat perasaan kebangsaan.
h. Pegerakan
wanita bercorak politik ada 2 yaitu :
1)
Istri
Sedar
a)
didirikan
di Bandung oleh Soewarni Joyoseputro (1930)
b)
tujuannya
mencapai Indonesia merdeka.
2)
Indonesia
Merdeka
a)
didirikan
di Jakarta oleh Maria Ulfa dan Ny. Sunaryo Mangunpuspito (1932)
b)
tujuannya
mencapai Indonesia Raya (merdeka dan jaya).
D. Aktifitas Organisasi-Organisasi Pergerakan
Kebangsaan Indonesia di Berbagai Daerah
1. Kegiatan organisasi pergerakan nasional Indonesia bersifat radikal :
a.
Tujuannya adalah mencapai kemerdekaan
Indonesia.
b.
Ciri-cirinya :
1)
menggunakan
taktik perjuangan non kooperatif (tidak bekerjasama dengan Belanda)
2)
menolak
ikut serta dalam berbagai dewan bentukan Belanda
3)
kemerdekaan dicapai dengan usah sendiri
secara politik dan ekonomi
4)
kegiatan
organisasi kebangsaan mengutamakan bidang politik, melalui pendidikan politik dan pembentukan
organisasi massa.
c. Alasan atau sebab atau faktor pendorong
bersifat radikal yaitu :
1)
terjadi krisis ekonomi
dunia/malaise
tahun 1921 dan krisis perusahaan gula sejak tahun 1918 setelah Perang Dunia I
selesai.
2)
masa pemerintahan
Gubernur Jendral Fock bersikap reaksoiner.
d. Contoh organisasi bersifat radikal atau keras
dengan taktik non kooperasi yaitu :
1)
Serikat
Islam (SI)
2) PNI
Baru
3)
Partai
Indonesia (Partindo)
4)
Perhimpunan
Indonesia (PI)
5)
Partai
Nasional Indonesia (PNI)
6)
Persatuan
Muslimin Indonesia (PERMI)
7)
Partai
Komunis Indonesia (PKI)
8)
Partai
Sarekat Islam (PSI).
e. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan :
1) menggembleng semangat kebangsaan dan persatuan dikalangan rakyat melalui rapat-rapat
umum
dan surat kabar
2) menuntut pemerintah kolonial Hindia Belanda agar partai-partai diberi kebebasan bergerak
3) mengecam
pemerintah kolonial Hindia Belanda yang bertindak sewenang-wenang.
2. Kegiatan organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia bersifat moderat :
a.
Tujuannya
adalah mencapai kemerdekaan Indonesia.
b.
Ciri-cirinya
:
1)
bersifat
moderat atau lunak dan terbuka untuk
bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda
(kooperatif)
2) kemerdekaan politik dapat tercapai jika kemerdekaan ekonomi dicapai terlebih dahulu.
3)
mengutamakan
perbaikan ekonomi dan sosial (pendidikan, perbaikan pedesaan, koperasi).
c. Alasan atau sebab bersifat moderat dan
kooperatif :
1)
terjadi
krisis ekonomi dunia (malaise) tahun 1929
2)
pemerintah
kolonial Belanda membatasi kegiatan berserikat dan berkumpul semua organisasi pergerakan
yang ada
3)
para
tokoh pergerakan nasional banyak yang ditangkap dan diasingkan Belanda,
karena dianggap membahayakan
kelangsungan penjajahan Belanda di Indonesia
4) pemerintah kolonial Hindia Belanda terus menerus menekan partai-partai yang ada
sebagai akibat dari pemberontakan PKI tahun 1926.
d. Contoh
organisasi yang bersifat moderat dengan taktik kooperatif :
1) Partai Indonesia Raya
(Parindra).
2)
Gerakan
Rakyat Indonesia (Gerindo)
3) Gabungan Politik
Indonesia (GAPI).
e. Kegiatan yang dilakukan yaitu :
1) mengusahakan kesejahteraan rakyat di bidang ekonomi dan
sosial
2) mengirimkan wakil-wakilnya di Dewan Rakyat (Volksraad) agar dapat memperjuangkan kepentingan rakyat.
SOAL
LATIHAN DAN PEKERJAAN RUMAH
K Kerjakan soal-soal berikut ini secara benar,
singkat, dan jelas!
1. Apakah pengaruh perluasan kekuasaan kolonial terhadap munculnya
nasionalisme Indonesia pada bidang politik dan bidang ekonomi?
2. Mengapa
perjuangan atau perlawanan bangsa
Indonesia sebelum tahun 1908 (sebelum organisasi Budi Utomo berdiri) belum
berhasil atau selalu gagal mengusir penjajah?
3. Apakah
isi Politik Etis atau Politik Balas Budi (Tias
Politika van Deventer) yang diterapkan Belanda di Indonesia sejak tahun
1900 dan dampaknya dalam bidang edukasi?
4. Apakah tujuan dan manfaat
Belanda
menerapkan pendidikan dengan mendirikan sekolah-sekolah Bumiputera di Indonesia
sejak tahun 1848?
5. Sebutkan 5 pengaruh perkembangan pendidikan Islam terhadap
munculnya nasionalisme di Indonesia!
6. Bagaimanakah
sifat-sifat perjuangan bangsa Indonesia
setelah tahun 1908 (setelah organisasi Budi Utomo didirikan)?
7. Apakah peranan golangan terpelajar
dalam menumbuhkembangkan kesadaran nasional Indonesia?
8. Sebutkan
4 peranan Pers pada masa pergerakan nasional!
9. Sebutkan masing-masing 3 faktor pendorong dari dalam negeri dan dari
luar negeri munculnya pergerakan nasional di Indonesia!
10. Mengapa
hari lahirnya Budi Utomo setiap tanggal 20 Mei
diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional?
11. Apakah
kaitan Indische Partij (IP) dengan Tiga Serangkai dan mengapa merupakan
organisasi pertama yang bergerak dalam bidang politik?
12. Sebutkan 3 organisasi
keagamaanya yang muncul pada masa pergerakan nasional serta tujuannya
masing-masing!
13. Apakah arti dan tujuan Organisasi Pemuda Kedaerahan
Tri Koro Dharmo?
14. Apakah
akibat pemberontakan PKI tahun 1926?
15. Mengapa PNI dapat berkembang pesat pada awal
perkembangannya, apa tujuannya, dan apa sebabnya dibubarkan pada tanggal 25 April 1931?
16. Sebutkan 3 organisasi pergerakan nasional yang
berdiri masa moderat serta tujuannya masing-masing!
17. Sebutkan
4 hasil keputusannya Konggres Pemuda II (27 - 28 Oktober 1928) di Batavia serta
isi Sumpah Pemuda!
18. Sebutkan
4 peranan atau pengaruh Sumpah Pemuda terhadap perjuangan mewujudkan
Indonesia merdeka!
19. Sebutkan 4 peranan organisasi wanita pada masa pergerakan
nasional!
20. Organisasi
pergerakan nasional Indonesia bersifat radikal :
a. Apakah
ciri-cirinya?
b. Apakah
sebab kemunculannya?
c. Berikanlah
contoh organisasi yang berdiri!
d. Kegiatan
apa sajakah yang dilakukan?
---------- o O o ----------
Ker