IPS 7 Tema 3B

 

IPS 7 Tema 3B

Potensi Indonesia Menjadi Negara Maju

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)

 

1.   Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

Potensi

Sumber Daya Alam

Penjelasan

Contoh

Keanekaragaman Hayati

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi kedua di dunia setelah Brasil. Ini mencakup flora, fauna, dan mikroorganisme yang unik dan endemik.

Flora: Bunga Rafflesia arnoldii, anggrek hitam. Fauna: Orangutan, harimau sumatera, komodo.

Pertanian

Indonesia adalah negara agraris dengan lahan subur yang luas, menjadikannya produsen utama komoditas pertanian penting untuk ketahanan pangan nasional.

Padi, jagung, kedelai, ubi, singkong.

Perkebunan

Iklim tropis sangat mendukung perkebunan, yang menghasilkan komoditas ekspor bernilai tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.

Sawit, karet, kakao, kopi, teh.

Tambang dan Energi

Kaya akan sumber daya mineral dan energi fosil yang menjadi tulang punggung perekonomian dan industri, serta menjadi komoditas ekspor utama.

Batu bara, nikel, bauksit, emas, tembaga, minyak bumi, gas alam.

Energi Terbarukan

Potensi besar untuk mengembangkan energi bersih dari sumber-sumber yang dapat diperbarui untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Tenaga surya (panel surya), geotermal (panas bumi), hidro (PLTA), biomassa, angin.

Perikanan dan Kelautan

Sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah, baik perikanan tangkap maupun budidaya.

Berbagai jenis ikan (tuna, cakalang), udang, rumput laut, mutiara.

Kehutanan dan Industri Kayu

Hutan hujan tropis yang luas menghasilkan berbagai jenis kayu dan hasil hutan non-kayu yang digunakan untuk industri dan obat-obatan.

Kayu Jati, meranti, rotan, gaharu.

Industri Pangan dan Bioteknologi

Pemanfaatan hasil pertanian dan perkebunan untuk industri pengolahan makanan serta pengembangan bioteknologi untuk inovasi produk.

Minyak sawit (CPO), gula, tepung tapioka, bioplastik dari singkong.

Bahan Baku Industri

Kekayaan mineral dan hasil perkebunan menjadi bahan baku penting untuk berbagai industri manufaktur dalam negeri.

Bauksit untuk industri aluminium, nikel untuk baja tahan karat (stainless steel), karet untuk ban mobil.

Industri Sawit dan Bioenergi

Minyak kelapa sawit adalah salah satu komoditas ekspor terbesar yang digunakan untuk minyak goreng, kosmetik, hingga bahan bakar bio-diesel.

Minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, bio-diesel.

Pariwisata

Keindahan alam dan kekayaan budaya menjadi daya tarik utama pariwisata yang memberikan kontribusi besar pada devisa negara.

Destinasi wisata alam (Bali, Raja Ampat), wisata budaya (Borobudur, Prambanan), keindahan bawah laut (Wakatobi).

 

2.   Potensi Bonus Demografi Indonesia

Potensi Bonus Demografi

Keterangan

Contoh

Peningkatan Produktivitas Ekonomi

Angkatan kerja usia produktif (15-64 tahun) mendominasi populasi, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini terjadi karena rasio ketergantungan (dependency ratio) menurun, di mana jumlah penduduk usia non-produktif lebih sedikit dibandingkan usia produktif. Jika angkatan kerja ini terserap dengan baik, produktivitas ekonomi nasional dapat meningkat pesat.

Dengan 70% populasi berada pada usia produktif, Indonesia dapat mengalami pertumbuhan PDB per kapita yang signifikan. Pemerintah menargetkan bonus demografi ini sebagai kunci untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle-income trap) pada 2045.

Peningkatan Jumlah Konsumsi

Peningkatan jumlah penduduk usia produktif dengan pendapatan yang stabil akan meningkatkan daya beli dan permintaan terhadap barang dan jasa. Kondisi ini dapat memacu sektor industri, perdagangan, dan properti domestik.

Pertumbuhan kelas menengah yang pesat di Indonesia mendorong industri ritel, e-commerce, dan pariwisata domestik. Contohnya, peningkatan penjualan kendaraan dan properti.

Peningkatan Inovasi dan Teknologi & Peluang Investasi

Populasi muda cenderung lebih melek teknologi dan memiliki semangat kewirausahaan. Lingkungan yang inovatif dan stabil, didukung oleh talenta muda, akan menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri.

Berbagai perusahaan rintisan (startup) teknologi di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka lahir dari semangat inovasi angkatan kerja muda, yang kemudian menarik investasi dari investor global.

 

3.   Potensi Indonesia Menuju Negara Maju (Indonesia Emas 2045)

Aspek Potensi

Uraian Singkat

 1. Bonus Demografi

Indonesia memiliki populasi usia produktif yang sangat besar (sekitar 70%) antara tahun 2020-2030, yang merupakan jendela peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan pendidikan dan pelatihan yang baik.

 2. Sumber Daya Alam (SDA) Melimpah

Kaya akan SDA, termasuk hasil tambang (nikel, batu bara, bauksit, dll.), migas, perikanan, dan potensi energi terbarukan (panas bumi, surya, air). Memerlukan hilirisasi untuk nilai tambah.

 3. Pertumbuhan Ekonomi Stabil

Indonesia termasuk dalam kelompok G20 dan diprediksi menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia (diperkirakan masuk 4-5 besar) pada tahun 2045, didukung oleh permintaan domestik yang kuat.

 4. Pasar Domestik Besar & Kelas Menengah Tumbuh

Jumlah penduduk yang besar (lebih dari 280 juta jiwa) menciptakan pasar domestik yang masif. Pertumbuhan kelas menengah meningkatkan konsumsi dan investasi.

 5. Posisi Geografis Strategis

Terletak di jalur perdagangan internasional utama (antara Samudra Hindia dan Pasifik) dan menjadi poros maritim dunia, mendukung konektivitas dan perdagangan.

 6. Stabilitas Politik & Demokrasi

Stabilitas politik yang relatif terjaga pasca-Reformasi menjadi prasyarat penting untuk kesinambungan pembangunan dan menarik investasi jangka panjang.

 7. Potensi Digital Ekonomi

Pemanfaatan teknologi digital yang pesat, didukung populasi muda dan melek teknologi, menjadikan Indonesia pasar dan pusat inovasi digital terbesar di Asia Tenggara.

 

Catatan Penting:

Potensi-potensi ini harus diimbangi dengan upaya perbaikan di beberapa sektor kunci, seperti peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan tinggi dan vokasi, pembangunan infrastruktur yang merata, reformasi birokrasi, dan penguatan hukum untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik.

 

4.   Tantangan Indonesia Menuju Status Negara Maju

Aspek Tantangan

Uraian Singkat

 1. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Rendah

Tingkat pendidikan dan keterampilan, terutama di sektor vokasi, masih perlu ditingkatkan agar sesuai dengan kebutuhan industri global. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perlu didorong.

 2. Kesenjangan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur belum merata, terutama di luar Jawa dan Indonesia Timur, menghambat konektivitas, logistik, dan pemerataan ekonomi.

 3. Ketimpangan Ekonomi & Kesejahteraan

Kesenjangan pendapatan antara kelompok kaya dan miskin, serta antara wilayah, masih tinggi (Rasio Gini). Hal ini dapat mengancam stabilitas sosial dan pertumbuhan yang inklusif.

 4. Korupsi dan Tata Kelola Pemerintahan (Governance)

Tingginya tingkat korupsi dan inefisiensi birokrasi menjadi penghalang utama dalam menarik investasi, meningkatkan daya saing, dan memastikan alokasi sumber daya yang tepat.

 5. Deindustrialisasi Dini (Premature Deindustrialization)

Indonesia berisiko kehilangan momentum industrialisasi karena dominasi sektor jasa dan konsumsi. Diperlukan upaya untuk mendorong hilirisasi dan manufaktur berbasis teknologi tinggi.

 6. Kerentanan Bencana dan Perubahan Iklim

Posisi geografis Indonesia membuatnya rentan terhadap bencana alam. Dampak perubahan iklim (kenaikan permukaan air laut, cuaca ekstrem) mengancam sektor pangan dan infrastruktur.

 7. Ancaman "Middle Income Trap"

Indonesia harus keluar dari jebakan pendapatan menengah dengan beralih dari ekonomi berbasis komoditas dan tenaga kerja murah ke ekonomi berbasis inovasi, teknologi, dan nilai tambah tinggi.

 

Kesimpulan:

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan reformasi struktural yang konsisten, investasi besar di sektor pendidikan dan riset, serta komitmen antikorupsi yang kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

 

5.   Upaya Menghadapi Tantangan Indonesia Menuju Negara Maju

Tantangan Utama

Upaya/Strategi Utama Pemerintah

1. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Rendah

Peningkatan Anggaran Pendidikan & Vokasi: Revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan kerja yang berorientasi pada kebutuhan industri (link and match). Penyaluran beasiswa dan program kartu prakerja.

2. Kesenjangan Infrastruktur

Pembangunan Infrastruktur Masif: Fokus pada pemerataan di luar Jawa, termasuk jalan tol, pelabuhan, bandara, dan khususnya infrastruktur digital (jaringan 4G/5G).

3. Ketimpangan Ekonomi & Kesejahteraan

Program Perlindungan Sosial: Penyaluran bantuan sosial, program Keluarga Harapan (PKH), dan subsidi yang lebih tepat sasaran. Pengembangan UMKM melalui akses permodalan dan pelatihan digital.

4. Korupsi dan Tata Kelola Pemerintahan

Reformasi Birokrasi dan Digitalisasi Layanan: Penyederhanaan izin usaha, implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), dan penguatan lembaga antikorupsi (KPK).

5. Deindustrialisasi Dini

Kebijakan Hilirisasi Industri: Pelarangan ekspor bahan mentah (terutama mineral) dan memaksa pemrosesan di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor.

6. Ancaman "Middle Income Trap"

Mendorong Inovasi dan R&D: Peningkatan anggaran penelitian dan pengembangan (R&D), insentif pajak bagi perusahaan yang berinvestasi di teknologi dan inovasi, serta pengembangan ekonomi digital.

7. Kerentanan Bencana dan Perubahan Iklim

Transisi Energi dan Ketahanan Bencana: Pengembangan energi terbarukan (EBT), ratifikasi dan implementasi komitmen iklim, serta pembangunan infrastruktur yang tahan bencana dan adaptif terhadap perubahan iklim.

 

Kesimpulan:

Upaya-upaya ini menunjukkan komitmen untuk melakukan transformasi struktural dari ekonomi berbasis sumber daya menjadi ekonomi berbasis nilai tambah, inovasi, dan SDM berkualitas agar Indonesia berhasil keluar dari jebakan pendapatan menengah dan mencapai status negara maju pada tahun 2045.

 

-------  selamat belajar  -------