IPS 9 Tema 4B

IPS 9 Tema 4B. Perkembangan Kerja Sama Dunia

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)

 

A. Awal Mula Interaksi dan Kerja Sama Antarwilayah di Dunia

Interaksi dan kerja sama antarwilayah di dunia berakar dari kebutuhan manusia yang paling dasar, yaitu bertahan hidup dan berkembang. Proses ini dimulai secara perlahan dari skala kecil hingga berkembang menjadi jaringan global yang kompleks.

Fase Sejarah

Penjelasan

Prasejarah & Nomaden

Interaksi awal terjadi antar kelompok pemburu-pengumpul. Pertukaran utama adalah informasi mengenai lokasi sumber daya alam dan jalur migrasi hewan. Terkadang terjadi barter barang sederhana seperti alat batu atau bahan baku.

Revolusi Neolitik

Penemuan pertanian memungkinkan manusia menetap dan membentuk komunitas. Kelebihan hasil panen mendorong perdagangan lokal. Interaksi meluas dari antar-individu menjadi antar-pemukiman, dengan pertukaran hasil pertanian, kerajinan tangan, dan hewan ternak.

Munculnya Peradaban & Jalur Perdagangan

Peradaban kuno seperti Mesopotamia, Mesir, dan Lembah Indus mulai berinteraksi melalui jalur perdagangan yang terorganisir. Contoh paling terkenal adalah Jalur Sutra dan Jalur Rempah, yang memfasilitasi pertukaran barang mewah, ide, teknologi, dan agama melintasi benua.

Ekspansi Kekaisaran

Kekaisaran-kekaisaran besar seperti Romawi dan Mongol memperluas kekuasaannya. Hal ini menciptakan jaringan komunikasi dan transportasi yang terstruktur, memungkinkan pergerakan tentara, pedagang, dan ideologi dalam skala yang lebih besar. Wilayah-wilayah yang berbeda dipersatukan di bawah satu sistem pemerintahan.

Era Penjelajahan Samudra

Pada abad ke-15 hingga 17, bangsa Eropa memulai penjelajahan laut besar-besaran. Ini menghubungkan seluruh dunia untuk pertama kalinya. Interaksi menjadi global, mendorong era kolonialisme, pertukaran kolumbian, dan fondasi perdagangan internasional modern.

 

B.  Definisi Kerja Sama Internasional

Kerja sama internasional adalah hubungan interaksi antara dua negara atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk memenuhi kepentingan nasional masing-masing. Kerja sama ini didasarkan pada prinsip-prinsip saling menguntungkan dan tidak adanya paksaan, serta dapat mencakup berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.

Aspek

Penjelasan

Definisi Umum

Hubungan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, seperti memenuhi kebutuhan rakyat, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga perdamaian dunia.

Menurut Para Ahli

K.J. Holsti: Kerja sama internasional adalah proses di mana negara-negara saling berhubungan secara bersamaan untuk menyelesaikan masalah nasional, regional, atau global yang muncul.

Bentuk-bentuk

1.     Bilateral: Kerja sama antara dua negara (contoh: Indonesia dan Malaysia).

2.     Regional: Kerja sama antarnegara dalam satu kawasan geografis (contoh: ASEAN).

3.     Multilateral: Kerja sama yang melibatkan lebih dari dua negara dan tidak terbatas pada wilayah tertentu (contoh: PBB, WTO).

Tujuan Utama

1.     Memenuhi Kebutuhan: Melengkapi kekurangan di bidang ekonomi, sumber daya alam, dan teknologi.

2.     Menciptakan Perdamaian: Mengurangi ketegangan dan mencegah konflik antarnegara melalui dialog dan diplomasi.

3.     Meningkatkan Kesejahteraan: Mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan memperluas lapangan kerja.

 

C.  Bentuk-bentuk Kerja Sama Internasional

Kategori

Bentuk Kerja Sama

Penjelasan

Contoh

Letak Geografis

Bilateral

Kerja sama yang terjalin antara dua negara.

Indonesia dan Malaysia sepakat tentang perlindungan TKI.

Regional

Kerja sama yang melibatkan negara-negara dalam satu kawasan geografis.

🌏 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Multilateral

Kerja sama yang melibatkan lebih dari dua negara dan tidak terikat oleh wilayah tertentu.

🌐 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan World Trade Organization (WTO).

Jumlah Negara Peserta

Bilateral

Melibatkan dua negara.

Ekspor kopi Indonesia ke Jepang.

Multilateral

Melibatkan banyak negara.

🌍 Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP).

Kesamaan Tujuan

Politik

Fokus pada isu-isu politik, keamanan, dan kedaulatan.

🤝 NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Ekonomi

Bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan.

💹 APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik).

Sosial-Budaya

Bertujuan meningkatkan hubungan sosial dan budaya.

🎨 UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB).

Kesamaan Lapangan Usaha

Primer

Fokus pada produk pertanian dan pertambangan.

🌾 Kerja sama antara negara-negara penghasil minyak bumi (OPEC).

Sekunder

Fokus pada industri dan manufaktur.

🏭 Kerja sama industri otomotif antarnegara.

Tersier

Fokus pada layanan jasa, seperti perbankan dan pariwisata.

🏨 Kerja sama pengembangan pariwisata di Bali antara Indonesia dan Australia.

 

D.  Profil Lembaga Kerja Sama Internasional

Lembaga

ASEAN

Uni Eropa (UE)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

G20 (Group of Twenty)

Pendiri & Asal Negara

5 negara pendiri:  Indonesia,  Malaysia,  Singapura,  Filipina, Thailand

6 negara pendiri: Belgia, Prancis, Italia, Luksemburg, Belanda, Jerman Barat (sebagai Masyarakat Ekonomi Eropa)

50 negara yang menandatangani Piagam PBB

Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 19 negara dan Uni Eropa

Tempat & Waktu Didirikan

Bangkok, Thailand, 8 Agustus 1967 (Deklarasi Bangkok)

Perjanjian Maastricht, Belanda, 1992 (secara resmi menjadi UE). Namun, akarnya berawal dari Perjanjian Paris 1951.

San Francisco, Amerika Serikat, 24 Oktober 1945

Washington, D.C., Amerika Serikat, 1999 (sebagai respons terhadap krisis keuangan Asia)

Negara Anggota

10 negara di Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja

27 negara anggota di Eropa

193 negara anggota

19 negara (Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat) dan Uni Eropa

Latar Belakang

Kebutuhan akan kerja sama regional untuk menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah Perang Dingin.

Keinginan untuk mengakhiri perang berulang di Eropa dan menciptakan perdamaian abadi melalui integrasi ekonomi dan politik.

Dibentuk setelah kegagalan Liga Bangsa-Bangsa untuk mencegah Perang Dunia II, dengan tujuan utama menjaga perdamaian dunia.

Terbentuk sebagai respons terhadap krisis keuangan global tahun 1997-1998 untuk melibatkan negara-negara berkembang dalam diskusi ekonomi global.

Tujuan

Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan stabilitas politik di Asia Tenggara.

Mendorong perdamaian, nilai-nilai, dan kesejahteraan warganya; menciptakan pasar tunggal; dan memerangi diskriminasi.

Memelihara perdamaian dan keamanan internasional, mengembangkan hubungan persahabatan antarnegara, serta mempromosikan kerja sama internasional.

Menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Kegiatan

Mengadakan pertemuan KTT, forum menteri, dan kelompok kerja di berbagai sektor. Melakukan kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan keamanan.

Membuat kebijakan bersama, menyusun undang-undang yang mengikat negara anggota, dan mengelola pasar tunggal.

Mengadakan sidang Majelis Umum, mengirim pasukan penjaga perdamaian, memberikan bantuan kemanusiaan, dan mengawasi implementasi hak asasi manusia.

Mengadakan pertemuan KTT, pertemuan menteri keuangan, dan pertemuan sherpa untuk membahas isu-isu ekonomi dan global.

Manfaat Umum

Menciptakan kawasan yang stabil dan damai, memperkuat posisi tawar regional, dan meningkatkan perdagangan serta investasi antarnegara anggota.

Menciptakan pasar tunggal yang besar, memfasilitasi pergerakan bebas orang, barang, jasa, dan modal, serta memperkuat pengaruh politik di panggung global.

Menjadi platform diplomasi untuk menyelesaikan konflik secara damai, memberikan bantuan kemanusiaan, dan menyusun standar hukum internasional.

Menjadi forum utama bagi negara-negara dengan perekonomian besar untuk berkoordinasi dalam mengatasi tantangan ekonomi global.

Manfaat bagi Indonesia

Memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin regional, memperluas pasar ekspor, dan menjaga stabilitas politik di kawasan sekitar.

Akses ke pasar Eropa melalui perjanjian perdagangan, investasi, dan teknologi.

Berperan aktif dalam misi perdamaian, diplomasi global, dan mendapatkan bantuan teknis dari badan-badan PBB.

Memiliki suara dalam pengambilan keputusan ekonomi global, mempromosikan kepentingan negara berkembang, dan memperkuat citra Indonesia di mata dunia.

 

E.  Profil Konferensi Asia-Afrika (KAA)

Aspek

Penjelasan

Nama Pendiri & Asal Negara

5 Negara Sponsor: Indonesia (Ir. Soekarno), India (Jawaharlal Nehru),  Pakistan (Muhammad Ali Bogra), Burma (U Nu), Ceylon (Sir John Kotelawala).

Tempat & Waktu Didirikan

Bandung, Indonesia, dari tanggal 18 hingga 24 April 1955.

Negara Anggota

Dihadiri oleh perwakilan dari 29 negara di Asia dan Afrika yang baru merdeka atau masih dalam proses kemerdekaan.

Latar Belakang

KAA lahir dari keinginan negara-negara di Asia dan Afrika untuk menentang kolonialisme dan neokolonialisme serta menolak politik dua blok (Amerika Serikat dan Uni Soviet) selama Perang Dingin. Konferensi ini menjadi forum bagi mereka untuk menyuarakan aspirasi bersama.

Tujuan

1.     Mendorong kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara-negara Asia-Afrika.

2.     Menentang kolonialisme dan semua bentuk imperialisme.

3.     Memelihara perdamaian dunia dan memperkuat posisi negara-negara berkembang di forum internasional.

Dasa Sila Bandung

10 poin prinsip yang menjadi landasan kerja sama dan hubungan antarnegara Asia-Afrika, seperti menghormati kedaulatan, tidak melakukan agresi, dan menyelesaikan sengketa secara damai.

Keputusan Penting

1.   Menerima dan merumuskan Dasa Sila Bandung sebagai pedoman hubungan internasional.

2.   Mengutuk kolonialisme dan mendukung hak kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

3.   Menuntut kembalinya Irian Barat ke pangkuan Indonesia.

Kegiatan

Selain konferensi utama pada tahun 1955, KAA juga menghasilkan Gerakan Non-Blok (GNB) pada tahun 1961 sebagai tindak lanjutnya. Peringatan dan konferensi susulan diadakan pada tahun-tahun berikutnya.

Manfaat Umum

1.     Memperkuat solidaritas dan persatuan negara-negara Asia-Afrika.

2.     Menjadi pendorong utama bagi proses dekolonisasi di seluruh dunia.

3.     Menghasilkan GNB, yang menjadi kekuatan penyeimbang di tengah polarisasi Perang Dingin.

Manfaat bagi Indonesia

1.     Memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara yang gigih menentang kolonialisme.

2.     Mendapatkan dukungan internasional untuk perjuangan mengembalikan Irian Barat.

3.     Menjadi pelopor dalam diplomasi global dan gerakan non-blok.

 

F.   Peran Indonesia dalam Ekonomi Internasional

Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G20, memegang peran penting dalam ekonomi global. Peran ini tidak hanya terbatas pada perdagangan, tetapi juga mencakup diplomasi ekonomi dan partisipasi aktif dalam forum-forum internasional.

Aspek Peran

Penjelasan

Contoh

Pemain Utama dalam Perdagangan Global

Indonesia merupakan produsen dan eksportir komoditas penting dunia. Perdagangan ini menjadi salah satu pilar utama perekonomian nasional.

Indonesia adalah eksportir utama kelapa sawit, karet, batu bara, dan nikel. Produk-produk ini sangat krusial bagi rantai pasok global.

Anggota Aktif Forum Ekonomi Global

Indonesia berpartisipasi aktif dalam berbagai forum ekonomi internasional untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang dan berkontribusi pada solusi isu global.

Sebagai anggota G20, Indonesia mengambil peran strategis dalam merumuskan kebijakan ekonomi global, seperti saat menjadi presidensi pada tahun 2022. Indonesia juga aktif di APEC dan WTO.

Tujuan Investasi Asing yang Menarik

Stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang solid, dan populasi yang besar menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi langsung asing (FDI) yang signifikan.

Banyak perusahaan multinasional, seperti Tesla dan Hyundai, berinvestasi di Indonesia untuk membangun pabrik dan memanfaatkan sumber daya alam serta pasar domestik yang besar.

Pendorong Integrasi Ekonomi Regional

Indonesia, sebagai salah satu pendiri, berperan sentral dalam integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia memimpin implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang bertujuan menciptakan pasar tunggal dan basis produksi regional.

Sumber Tenaga Kerja dan Pasar Konsumen

Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menjadi salah satu sumber tenaga kerja terbesar dan pasar konsumen yang sangat besar di dunia.

Perusahaan-perusahaan teknologi dan e-commerce global seperti Amazon dan Alibaba menargetkan pasar Indonesia karena pertumbuhan kelas menengahnya yang pesat.

 ---------  oOo  ---------