M. IPS Kelas 7, 8, 9 KM


MATERI IPS KELAS 7, 8, 9 

KURIKULUM MERDEKA

IPS KELAS  7  

Semester 1

Tema 1.  Kehidupan Sosial dan Kondisi Lingkungan Sekitar

                A.  Mengenal Lokasi Tempat Tinggal 

                B.  Konektivitas Antarruang 

                C.  Perubahan Iklim

                D.  Potensi Bencana Alam di Indonesia

                E.  Kegiatan Ekonomi

                F.   Interaksi Sosial 

                G.  Konsep Dasar Ilmu Sejarah

Tema 2.  Keberagaman Lingkungan Sekitar

                A.  Berkenalan dengan Lingkungan Sekitar

                B.  Pembiasaan Diri untuk Melestarikan Lingkungan

                C.  Pembiasaan Diri dalam Kebutuhan

Semester 2

Tema 3.  Potensi Ekonomi Lingkungan 

                A.  Pemanfaatan dan Pelestarian Potensi Sumber Daya Alam 

                B.  Potensi Indonesia Menjadi Negara Maju 

                C.  Toponimi

                D.  Ekonomi di Lingkungan Sekitar 

                E.  Interaksi Sosial

Tema 4.  Pemberdayaan Masyarakat 

                A.  Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat

                B.  Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya 

                C.  Pemberdayaan Masyarakat

                D.  Peranan Komunitas dalam Kehidupan Masyarakat

IPS KELAS  8

Semester 1

Tema 1.  Kondisi Geografis dan Pelestarian Sumber Daya Alam

                A.  Keragaman Alam Indonesia

                B.  Pemanfaatan Sumber Daya Alam

                C.  Sumber Daya Manusia

                D.  Peran Lembaga Sosial dalam Pemanfaatan SDA dan SDM

                E.  Kondisi Geografis dan Interaksi dengan Bangsa Asing

Tema 2.  Kemajemukan Masyarakat Indonesia

                A.  Keragaman Aktivitas Ekonomi Masyarakat

                B.  Mobilitas Sosial

                C.  Interaksi Budaya pada Masa Kerajaan Islam

Semester 2

Tema 3.  Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa

                A.  Penjelajahan Samudra, Kolonialisme, dan Imperialisme di Indonesia

                B.  Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

                C.  Pemerataan Pembangunan

                D.  Konflik dan Integrasi

Tema 4.  Pembangunan Perekonomian Indonesia

                A.  Kondisi Perekonomian pada Masa Kemerdekaan

                B.  Perdagangan Internasional

                C.  Dinamika Penduduk

IPS KELAS  9

Semester 1

Tema 1.  Manusia dan Perubahan

                A.  Perubahan Sosial

                B.  Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia di Era Modernisasi 

                C.  Globalisasi

                D.  Kearifan Lokal

Tema 2.  Perkembangan Ekonomi Digital

                A.  Uang dan Lembaga Keuangan

                B.  Interaksi Masyarakat Abad ke-21

                C.  Perkembangan Transaksi Ekonomi di Era Digital

                D.  Literasi Finansial

Semester 2

Tema 3.  Tantangan Pembangunan Indonesia

                A.  Pembangunan di Indonesia dari Masa ke Masa

                B.  Tolok Ukur Kemajuan Pembangunan

                C.  Potensi dan Tantangan Indonesia Menjadi Negara Maju

Tema 4.  Kerja Sama Dunia

                A.  Keragaman Lingkungan Alam dan Masyarakat Dunia

                B.  Perkembangan Kerja Sama Dunia

                C.  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)




---------  Selamat Belajar  ---------

IPS 9 Tema 3C

 

IPS 9 Tema 3C

Potensi dan Tantangan Indonesia Menjadi Negara Maju

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)

 

1. Kekayaan Alam Indonesia pada 5 Sektor

Sektor

Keterangan

Contoh

Pertanian

Indonesia memiliki lahan subur dan iklim tropis yang mendukung produksi berbagai komoditas penting. Ini menjadi penopang utama ketahanan pangan dan ekonomi.

Kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dan rempah-rempah. Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Pertambangan

Negara ini kaya akan mineral dan energi. Potensi tambang tersebar luas, menjadikan Indonesia pemain kunci di pasar global.

Batu bara, minyak bumi, gas alam, timah, nikel, dan tembaga. Nikel penting untuk baterai kendaraan listrik dan banyak ditemukan di Sulawesi.

Kelautan & Perikanan

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki sumber daya laut yang melimpah, dari perikanan tangkap hingga budidaya.

Berbagai jenis ikan (tuna, cakalang), udang, rumput laut, dan mutiara. Indonesia memiliki potensi maritim yang sangat besar.

Kehutanan

Indonesia memiliki hutan tropis terbesar ketiga di dunia, yang berperan penting sebagai paru-paru dunia. Hasil hutannya juga menjadi komoditas penting.

Kayu (jati, meranti), rotan, dan berbagai hasil hutan non-kayu. Upaya reforestasi juga terus digalakkan.

Energi Terbarukan

Potensi energi terbarukan Indonesia sangat besar dan beragam, dari panas bumi hingga tenaga surya dan angin.

Panas bumi (geotermal) di Jawa dan Sumatera, tenaga surya di daerah dengan paparan matahari tinggi, serta biomassa dan hydro-power dari sungai-sungai.

 2. Pengembangan Industri Strategis di Indonesia pada 5 Sektor

Sektor Industri

Keterangan

Contoh

Industri Pertahanan

Bertujuan membangun kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada alutsista impor.

PT Pindad (panser Anoa), PT PAL Indonesia (kapal perang), dan PT Dirgantara Indonesia (pesawat terbang CN-235).

Industri Transportasi

Mengembangkan produksi alat transportasi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan mobilitas dan logistik.

PT INKA (produksi gerbong kereta, bus listrik), dan pengembangan industri suku cadang otomotif.

Industri Penerbangan

Fokus pada perakitan pesawat, komponen pesawat, dan pemeliharaan untuk memperkuat ekosistem aviasi nasional.

PT Dirgantara Indonesia (memproduksi pesawat, helikopter, dan komponen pesawat) serta Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).

Industri Maritim

Berupaya membangun kapal dan infrastruktur pelabuhan untuk mendukung konektivitas antarpulau dan perdagangan.

PT PAL Indonesia (memproduksi kapal perang dan kapal niaga) serta pembangunan galangan kapal di berbagai daerah.

Industri Hilirisasi

Mengolah bahan mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi di dalam negeri untuk meningkatkan nilai ekspor dan menciptakan lapangan kerja.

Hilirisasi nikel menjadi baterai kendaraan listrik, bauksit menjadi aluminium, dan minyak sawit menjadi oleokimia.

 3. Karakteristik Negara Maju & Upaya Indonesia pada 5 Bidang

Bidang

Karakteristik Negara Maju

Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

Ekonomi

Pendapatan per kapita tinggi, stabilitas ekonomi, dan tingkat pengangguran yang rendah.

Peningkatan Investasi: Mendorong investasi asing dan domestik di sektor strategis dan hilirisasi untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas.

Pendidikan & SDM

Angka harapan hidup tinggi, pendidikan berkualitas, dan populasi yang memiliki keterampilan tinggi.

Peningkatan Kualitas SDM: Revitalisasi pendidikan vokasi, program beasiswa (LPDP), dan pelatihan kerja (Kartu Prakerja) untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.

Infrastruktur

Infrastruktur yang modern dan merata, mencakup transportasi, energi, dan teknologi informasi yang canggih.

Pembangunan Infrastruktur Masif: Pembangunan jalan tol (Trans-Jawa, Trans-Sumatera), pelabuhan, bandara, dan jaringan internet (Palapa Ring) untuk meningkatkan konektivitas.

Tata Kelola Pemerintahan

Pemerintahan yang efektif, transparan, dan stabil dengan sistem birokrasi yang efisien.

Reformasi Birokrasi dan Regulasi: Penyederhanaan perizinan melalui sistem perizinan terpadu dan digitalisasi layanan publik (e-government) untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Inovasi & Teknologi

Ekosistem yang mendukung riset, pengembangan, dan adopsi teknologi.

Pengembangan Ekosistem Digital: Mendorong pertumbuhan startup, pembangunan pusat data, dan pemanfaatan teknologi digital di sektor strategis.

4. Karakteristik Negara Maju Berdasarkan Aspek Pembangunan

Negara maju umumnya memiliki perekonomian yang stabil dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi, didukung oleh kemajuan teknologi dan industri. 

Berikut karakteristik utama negara maju berdasarkan beberapa aspek kunci.

Aspek Karakteristik

Keterangan

Contoh

Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Kesejahteraan penduduk tercermin dari tingginya pendapatan per kapita dan tingkat kemiskinan yang rendah. Masyarakat mampu memenuhi kebutuhan dasar dan memiliki daya beli yang tinggi.

Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura memiliki pendapatan per kapita (GDP per capita) di atas USD 50.000. Mayoritas penduduknya tinggal di pemukiman layak dan memiliki akses terhadap layanan dasar.

Kualitas Sumber Daya Manusia

Kualitas SDM dilihat dari tingginya angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan tingkat melek huruf yang tinggi. Ini mencerminkan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan dan pendidikan.

Jepang, Norwegia, dan Australia memiliki angka harapan hidup di atas 80 tahun dan indeks pembangunan manusia (IPM) yang sangat tinggi. Hampir seluruh penduduknya lulus SMA atau lebih tinggi.

Perkembangan Industri & Perdagangan

Perekonomian didominasi oleh sektor industri manufaktur dan jasa, bukan lagi pertanian. Perdagangan internasional sangat berkembang pesat.

Jerman dikenal dengan industri otomotifnya seperti Mercedes-Benz dan BMW. Tiongkok, sebagai salah satu negara maju di bidang ekonomi, menjadi pusat manufaktur global.

Penguasaan IPTEK

Tingginya investasi pada riset dan pengembangan (R&D) yang mendorong inovasi dan penciptaan teknologi baru. IPTEK digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi.

Amerika Serikat (Silicon Valley) dan Korea Selatan (Samsung, LG) merupakan contoh negara yang menguasai teknologi semikonduktor, perangkat lunak, dan robotika.


5. Prasyarat Fondasi Negara Maju (Visi Indonesia 2045)

Berikut enam prasyarat utama yang harus dicapai Indonesia sebagai fondasi untuk menjadi negara maju sesuai Visi Indonesia 204. 

Enam prasyarat ini merupakan elaborasi dari empat pilar utama yang ditetapkan dalam Visi Indonesia 2045.

Prasyarat

Keterangan

Contoh

a.    Pembangunan Manusia dan Penguasaan IPTEK

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui perbaikan sistem pendidikan, kesehatan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Tujuannya adalah menciptakan SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global.

Peningkatan anggaran pendidikan, program beasiswa LPDP, dan revitalisasi pendidikan vokasi untuk mencetak tenaga kerja terampil.

b.   Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Transformasi struktur ekonomi dari berbasis komoditas menjadi berbasis manufaktur dan jasa bernilai tambah tinggi. Ekonomi harus tumbuh kuat dan stabil tanpa merusak lingkungan.

Program hilirisasi industri seperti pengolahan nikel menjadi baterai kendaraan listrik dan pembangunan industri petrokimia.

c.    Pemerataan Pembangunan

Mengurangi ketimpangan antarwilayah dan antarkelompok pendapatan, sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan.

Pembangunan infrastruktur di luar Jawa (misalnya Tol Trans-Sumatera dan Tol Trans-Papua), serta program-program pengentasan kemiskinan seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

d.   Peningkatan Stabilitas Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan

Penguatan stabilitas politik, keamanan, dan supremasi hukum, serta peningkatan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan transparan.

Reformasi birokrasi, penerapan sistem perizinan online (OSS), dan pemberantasan korupsi untuk menciptakan iklim investasi yang sehat.

e.    Hilirisasi dan Industrialisasi Nasional

Fokus pada pengembangan industri pengolahan dari sumber daya alam untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi. Ini adalah strategi kunci untuk melepaskan diri dari ketergantungan ekspor bahan mentah.

Pembangunan kawasan industri dan ekonomi khusus (KEK) yang terintegrasi dari hulu ke hilir untuk komoditas seperti nikel dan kelapa sawit.

f.    Penguatan Sektor Jasa dan Ekonomi Digital

Peningkatan kontribusi sektor jasa, keuangan, dan ekonomi digital sebagai mesin pertumbuhan baru. Sektor ini dianggap lebih efisien dan memiliki potensi besar di era digital.

Pengembangan ekosistem e-commerce, fintech, dan startup teknologi, serta program edukasi literasi digital bagi masyarakat.


6. Pilar Visi Indonesia 2045

Visi Indonesia 2045 adalah sebuah rencana jangka panjang yang ditetapkan oleh pemerintah 

sebagai pedoman pembangunan nasional untuk mencapai status negara maju pada peringatan

100 tahun kemerdekaan Indonesia. Visi ini berdiri di atas empat pilar utama yang saling terkait.

Pilar Visi 2045

Keterangan

Contoh

a.    Pembangunan Manusia dan Penguasaan IPTEK

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui perbaikan sistem pendidikan, kesehatan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Tujuannya adalah menciptakan SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global.

·     Pendidikan: Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan beasiswa LPDP.

·     Kesehatan: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan untuk memastikan akses layanan kesehatan.

b.   Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Transformasi struktur ekonomi dari berbasis komoditas menjadi industri dan jasa bernilai tambah tinggi. Ekonomi harus tumbuh kuat dan stabil tanpa merusak lingkungan.

·     Hilirisasi Industri: Kebijakan larangan ekspor bijih nikel untuk mendorong pembangunan pabrik pengolahan di dalam negeri.

·     Ekonomi Digital: Pengembangan ekosistem e-commerce dan startup teknologi.

c.    Pemerataan Pembangunan

Mengurangi ketimpangan antarwilayah dan antarkelompok pendapatan, sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan.

·     Infrastruktur: Pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara di luar Pulau Jawa seperti Tol Trans-Sumatera dan Tol Trans-Papua.

·     Kesejahteraan Sosial: Program Keluarga Harapan (PKH) untuk masyarakat miskin.

Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan

Penguatan stabilitas politik, keamanan, dan supremasi hukum, serta peningkatan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan transparan.

·     Reformasi Birokrasi: Penyederhanaan birokrasi dan perizinan melalui sistem perizinan terpadu secara online.

·     Keamanan: Peningkatan profesionalisme TNI dan Polri dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.

 

-------  selamat belajar  -------

IPS 9 Tema 3B

 

IPS 9 Tema 3B

Tolok Ukur Kemajuan Pembangunan

(Penyusun : Amir Alamsyah, S.Pd._SMP Negeri 1 Bandungan)

 

1.   Pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB), dan Produk Nasional Bruto (PNB)

a.   Pertumbuhan Ekonomi

Aspek

Keterangan

Contoh

Pengertian

Kenaikan kapasitas suatu perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa dari satu periode ke periode lain. Pertumbuhan ekonomi diukur dari persentase kenaikan PDB riil.

Jika PDB riil Indonesia tahun 2024 adalah Rp18.000 triliun dan naik menjadi Rp19.000 triliun pada tahun 2025, maka terjadi pertumbuhan ekonomi.

Pentingnya

Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat, perbaikan taraf hidup, dan perluasan kesempatan kerja.

Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 5% per tahun untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran.

     b.   Produk Domestik Bruto (PDB)

Aspek

Keterangan

Contoh

Pengertian

Nilai pasar seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di suatu wilayah dalam satu periode tertentu, baik oleh warga negara sendiri maupun warga negara asing.

Sebuah pabrik di Indonesia, milik perusahaan Jepang, menghasilkan mobil. Nilai produksi mobil tersebut dihitung ke dalam PDB Indonesia.

Rumus

PDB = Konsumsi (C) + Investasi (I) + Pengeluaran Pemerintah (G) + (Ekspor (X) - Impor (M))

Jika pengeluaran konsumsi rumah tangga Rp1.000 triliun, investasi Rp500 triliun, pengeluaran pemerintah Rp300 triliun, dan (Ekspor - Impor) Rp100 triliun, maka PDB-nya adalah Rp1.900 triliun.

     c.    Produk Nasional Bruto (PNB)

Aspek

Keterangan

Contoh

Pengertian

Nilai pasar seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri, dalam satu periode tertentu.

Seorang TKI di Arab Saudi mengirimkan sebagian gajinya ke Indonesia. Pendapatan TKI tersebut dihitung ke dalam PNB Indonesia, tetapi tidak dihitung ke dalam PDB Indonesia.

Rumus

PNB = PDB + (Pendapatan WNI di Luar Negeri - Pendapatan WNA di Dalam Negeri)

Jika PDB Indonesia Rp1.900 triliun, pendapatan TKI di luar negeri Rp50 triliun, dan pendapatan WNA di Indonesia Rp30 triliun, maka PNB Indonesia adalah Rp1.920 triliun.

2.   Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2008-2024

Berikut ringkasan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2008 hingga 2024. Periode ini mencakup berbagai dinamika signifikan, mulai dari dampak krisis keuangan global 2008, fase pertumbuhan stabil, kontraksi tajam akibat pandemi COVID-19, hingga pemulihan ekonomi di era pasca-pandemi. Pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan persentase kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) riil.

Tahun

Laju Pertumbuhan Ekonomi (% dari PDB Riil)

Keterangan

2008

6,01%

Pertumbuhan kuat didukung konsumsi domestik yang stabil, meski terjadi krisis finansial global.

2009

4,63%

Pertumbuhan melambat akibat dampak penuh krisis global yang menekan permintaan ekspor, namun Indonesia relatif resilient.

2010

6,22%

Ekonomi mengalami pemulihan signifikan, didorong oleh lonjakan harga komoditas dan investasi yang meningkat.

2011

6,17%

Pertumbuhan tetap kuat, didukung oleh penguatan investasi dan konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh.

2012

6,03%

Laju pertumbuhan masih di atas 6% meskipun ekonomi global mulai melambat.

2013

5,56%

Pertumbuhan mulai melambat, dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas global.

2014

5,01%

Penurunan harga komoditas berlanjut. Pemerintah mulai fokus pada pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan.

2015

4,79%

Titik terendah dalam dekade ini, dipengaruhi perlambatan ekonomi Tiongkok dan harga komoditas yang rendah.

2016

5,03%

Ekonomi kembali tumbuh di atas 5%, didorong oleh belanja pemerintah yang masif pada proyek infrastruktur.

2017

5,07%

Pertumbuhan stabil di kisaran 5% berkat stabilisasi harga komoditas dan peningkatan investasi.

2018

5,17%

Peningkatan pertumbuhan disebabkan oleh tingginya ekspor dan investasi, serta stabilitas makroekonomi.

2019

5,02%

Pertumbuhan sedikit melambat dari tahun sebelumnya, dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global.

2020

-2,07%

Ekonomi terkontraksi tajam akibat pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas, memukul sektor pariwisata, dan menekan konsumsi.

2021

3,70%

Ekonomi mulai pulih secara bertahap seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial dan peningkatan aktivitas bisnis.

2022

5,31%

Pemulihan yang kuat didukung oleh konsumsi domestik dan lonjakan ekspor berkat kenaikan harga komoditas.

2023

5,05%

Pertumbuhan tetap stabil di atas 5%, didorong oleh daya beli masyarakat yang solid dan investasi.

2024

5,1% (Proyeksi)

Pertumbuhan diproyeksikan stabil di kisaran 5% berkat kelanjutan investasi, konsumsi yang kuat, dan stabilitas politik.

3.   Program Pemerintah terkait Redistribusi Pendapatan Nasional

a.     Pengertian Redistribusi pendapatan nasional

Redistribusi pendapatan nasional adalah upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan pendapatan antara kelompok kaya dan miskin. Ini dilakukan melalui berbagai program yang memindahkan sumber daya dari yang mampu kepada yang membutuhkan. Berikut beberapa program utama pemerintah yang digunakan untuk tujuan ini.

 

b.   Program Pemerintah terkait Redistribusi Pendapatan Nasional

Program

Pengertian

Keterangan

Contoh

Pajak

Iuran wajib yang dibayarkan oleh masyarakat kepada negara berdasarkan peraturan perundang-undangan, tanpa imbalan langsung.

Pajak progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin besar persentase pajaknya) menjadi instrumen utama redistribusi. Dana yang terkumpul digunakan untuk membiayai program sosial.

Pajak Penghasilan (PPh) progresif yang memungut tarif lebih tinggi dari individu berpenghasilan besar.

Subsidi

Bantuan keuangan yang diberikan pemerintah kepada produsen atau konsumen untuk menekan harga jual barang/jasa tertentu, mengurangi beban pengeluaran masyarakat.

Subsidi bertujuan menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah, terutama untuk kebutuhan pokok dan energi.

Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) atau subsidi listrik untuk pelanggan dengan daya listrik rendah.

Asuransi

Program jaminan sosial yang dikelola pemerintah untuk memberikan perlindungan finansial dari risiko tertentu, seperti sakit atau kecelakaan kerja.

Asuransi sosial bersifat wajib, dengan iuran yang dikumpulkan dari seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan manfaat kepada yang membutuhkan.

Program BPJS Kesehatan yang menjamin layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, di mana iuran dari peserta mampu membantu membiayai peserta kurang mampu.

Kredit Lunak

Pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan dengan syarat ringan, seperti suku bunga rendah dan jangka waktu pengembalian yang panjang.

Kredit ini difokuskan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta petani, sehingga mereka memiliki modal untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan pinjaman dengan suku bunga yang disubsidi oleh pemerintah kepada UMKM.


4.   Kualitas Kehidupan

a.   Pengertian Kualitas Kehidupan

Aspek

Keterangan

Definisi

Kualitas kehidupan adalah tingkat kesejahteraan dan kepuasan hidup yang dirasakan oleh individu atau masyarakat. Konsep ini bersifat subjektif dan objektif, mencakup aspek fisik (kesehatan, materi) dan non-fisik (pendidikan, kebebasan, keamanan).

    b.   Indikator Kualitas Kehidupan Menurut IMF

Aspek

Keterangan

Contoh

Fokus Utama

IMF tidak memiliki indeks kualitas kehidupan yang spesifik, namun menggunakan indikator ekonomi makro untuk mengukur kondisi kesejahteraan dan stabilitas suatu negara, yang secara tidak langsung merefleksikan kualitas kehidupan.

Peningkatan PDB per kapita, penurunan tingkat pengangguran, dan stabilnya inflasi.

Fokus Kebijakan

Kebijakan IMF bertujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil, yang diyakini akan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam jangka panjang.

Rekomendasi kebijakan fiskal yang sehat, pengelolaan utang yang bijak, dan reformasi struktural untuk mendorong iklim investasi.

     c.    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) dari PBB

Komponen IPM

Keterangan

Contoh

1)   Harapan Hidup

Mengukur rata-rata usia harapan hidup saat lahir, merefleksikan kondisi kesehatan dan sanitasi masyarakat.

Angka harapan hidup di Indonesia pada tahun 2023 adalah 71,96 tahun.

2)   Pendidikan

Mengukur rata-rata lama sekolah yang telah ditempuh oleh penduduk di atas usia 25 tahun dan harapan lama sekolah anak usia 7 tahun ke atas. Ini merefleksikan akses dan kualitas pendidikan.

Rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia adalah 8,76 tahun, sementara harapan lama sekolahnya mencapai 13,10 tahun.

3)   Standar Hidup Layak

Mengukur kemampuan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mencapai standar hidup layak. Diukur melalui produk nasional bruto (PNB) per kapita yang disesuaikan.

PNB per kapita Indonesia mencapai sekitar USD 4.800, yang menunjukkan daya beli rata-rata penduduk.

4)   Penjelasan HDI

HDI adalah indeks komposit yang menggabungkan tiga komponen di atas untuk memberikan gambaran komprehensif tentang pembangunan manusia, bukan hanya pertumbuhan ekonomi.

Suatu negara bisa memiliki PDB tinggi, namun skor HDI-nya rendah jika harapan hidup dan pendidikannya tidak sejalan.


5.   IPM Indonesia dan Kondisi Terkini

Berikut merupakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dan kondisi terkini dari setiap komponennya. 

IPM adalah indikator untuk mengukur keberhasilan suatu negara dalam membangun kualitas hidup masyarakatnya.

Komponen IPM

Keterangan

Contoh & Kondisi Saat Ini

a.    Tingkat Harapan Hidup saat Kelahiran

Mengukur rata-rata usia harapan hidup seseorang saat lahir. Ini mencerminkan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan, gizi, dan lingkungan hidup.

Kondisi saat ini: Angka Harapan Hidup (AHH) di Indonesia terus meningkat, mencapai 73,96 tahun pada tahun 2023. Artinya, rata-rata bayi yang lahir di Indonesia pada tahun tersebut diharapkan dapat hidup hingga usia 73,96 tahun.

b.   Tingkat Pencapaian Pendidikan

Diukur melalui dua indikator: Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). HLS merefleksikan potensi pendidikan yang akan diperoleh, sementara RLS mengukur pendidikan yang benar-benar telah ditempuh.

Kondisi saat ini: RLS mencapai 8,76 tahun, yang setara dengan rata-rata penduduk Indonesia telah menyelesaikan jenjang SMP. Sementara itu, HLS mencapai 13,10 tahun, yang menunjukkan harapan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan D1 atau D2 di masa depan.

c.    Tingkat Pendapatan Per Kapita

Diukur dengan Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan (PPP), yang merefleksikan standar hidup dan kemampuan ekonomi rata-rata penduduk. Indikator ini menunjukkan daya beli penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Kondisi saat ini: Pengeluaran per kapita disesuaikan di Indonesia terus meningkat, menunjukkan perbaikan daya beli. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah.

 

-------  selamat belajar  -------